Lalu perempuan itu dikawini oleh yang kedua,

Seorang bidat yang sudah satu dua kali kaunasihati, hendaklah engkau jauhi<n id="1" />.<x id="t" />

Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kedua, aku mendengar makhluk<x id="h" /> yang kedua berkata: "Mari!"

Demikian juga yang kedua dan yang ketiga sampai dengan yang ketujuh.

<span class="red">Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia<n id="1" /> seperti dirimu sendiri.<x id="k" />span>

Manusia pertama berasal dari debu tanah<x id="v" /> dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga.<x id="w" />

Berdasarkan keyakinan ini aku pernah merencanakan untuk mengunjungi kamu<x id="a" /> dahulu, supaya kamu boleh menerima kasih karunia untuk kedua kalinya.<x id="b" />

Sebab, sekiranya perjanjian yang pertama itu tidak bercacat, tidak akan dicari lagi tempat untuk yang kedua.<x id="f" />

Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang maha kudus.<x id="w" />

Lalu yang kedua juga mengawini dia dan mati dengan tidak meninggalkan keturunan. Demikian juga dengan yang ketiga.

<span class="red">Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia<n id="1" /> seperti dirimu sendiri.<x id="n" /> Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."span>

<span class="red">Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dinihari dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah mereka<n id="1" />.span>

<span class="red">Datanglah yang kedua dan berkata: Tuan, mina tuan telah menghasilkan lima mina.span>

Dan itulah tanda<x id="w" /> kedua yang dibuat Yesus ketika Ia pulang dari Yudea ke Galilea.

Kedengaran pula untuk kedua kalinya suara yang berkata kepadanya: <span class="red">"Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram.<x id="a" />"span>

Akan tetapi untuk kedua kalinya suara dari sorga berkata kepadaku: <span class="red">Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram!<x id="x" />span>

telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus,<x id="o" /> seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua: Anak-Ku Engkau! Aku telah memperanakkan<x id="p" /> Engkau pada hari ini.

Saudara-saudara<x id="i" /> yang kekasih, ini sudah surat yang kedua, yang kutulis kepadamu. Di dalam kedua surat itu aku berusaha menghidupkan pengertian yang murni oleh peringatan-peringatan,<x id="j" />

Celaka yang kedua sudah lewat: lihatlah, celaka yang ketiga segera menyusul.<x id="y" />

Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya!<x id="d" /> Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya.<x id="e" />"