Aku sangat bersukacita, bahwa aku mendapati, bahwa separuh dari anak-anakmu hidup dalam kebenaran<x id="h" /> sesuai dengan perintah yang telah kita terima dari Bapa.

Dan sekarang aku minta kepadamu, Ibu--bukan seolah-olah aku menuliskan perintah baru bagimu, tetapi menurut perintah yang sudah ada pada kita dari mulanya<x id="i" />--supaya kita saling mengasihi<n id="1" />.

oleh karena kebenaran<x id="e" /> yang tetap di dalam kita<x id="f" /> dan yang akan menyertai kita sampai selama-lamanya.

Dari penatua<x id="a" /> kepada Ibu yang terpilih<n id="3" /><x id="b" /> dan anak-anaknya yang benar-benar aku kasihi<n id="4" />.<x id="c" /> Bukan aku saja yang mengasihi kamu, tetapi juga semua orang yang telah mengenal kebenaran,<x id="d" />

Waspadalah, supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kami kerjakan itu, tetapi supaya kamu mendapat upahmu sepenuhnya.<x id="q" />

Sungguhpun banyak yang harus kutulis kepadamu, aku tidak mau melakukannya dengan kertas dan tinta, tetapi aku berharap datang sendiri kepadamu dan berbicara berhadapan muka<x id="v" /> dengan kamu, supaya sempurnalah<x id="w" /> sukacita kita.

Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera<n id="1" /> dari Allah Bapa, dan dari Yesus Kristus,<x id="g" /> Anak Bapa, akan menyertai kita dalam kebenaran dan kasih.

Dan inilah kasih<x id="j" /> itu, yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya<n id="1" />.<x id="k" /> Dan inilah perintah itu, yaitu bahwa kamu harus hidup di dalam kasih, sebagaimana telah kamu dengar dari mulanya.<x id="l" />