Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 7 dari 7 ayat untuk diresapi [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.0070596585366) (Mat 3:11) (ende: Dalam Roh Kudus dan api)

Bahasa kiasan ini berarti, bahwa oleh permandian jang akan dimaklumkan Kristus, si manusia akan seolah-olah ditenggelamkan dalam Roh Allah sampai semata-mata diresapi olehnja dibersihkan dari segala dosa dan mendjadi orang rohani.

(1.0070596585366) (Flm 1:6) (jerusalem: persekutuanmu di dalam iman) Ialah kesadaran akan persekutuan dengan Kristus dan dengan saudara sebagaimana yang dihasilkan oleh iman dalam hati orang yang percaya. Paulus mengharapkan bahwa dari iman yang diresapi oleh kasih, ay 5, bdk Gal 5:6+, berpancarlah cahaya yang menerangi kelakuan orang
(0.75529473170732) (Ef 5:8) (ende: Dahulu kamu kegelapan)

jaitu semata-mata diliputi dan diresapi kegelapan, tanpa pengertian, tanpa tudjuan hidup pasti jang memberi harapan dan menggembirakan, tersesat dalam kedjahilan kelam, tanpa melihat suatu djalan keluar, seluruh suasana lahir dan batin suram dan murung belaka.

(0.62941224390244) (1Kor 12:1) (jerusalem) Ketiga bab ini, 12-14, membahas penggunaan baik dari karunia-karunia Roh Kudus (karismata). Karunia-karunia itu dianugerahkan kepada jemaat sebagai tanda bukti kelihatan dari kehadiran Roh Kudus. Karunia-karunia itu juga dimaksudkan untuk menanggapi keadaan jemaat yang masih baru, yang mentalitas kafirnya dahulu belum juga diresapi kepercayaan Kristen. Orang-orang Korintus mengutamakan karunia-karunia yang paling mengherankan lalu digunakan dalam suasana yang tidak keruan. Dalam hal itu mereka meniru upacara-upacara kafir. Paulus turun tangan dengan menandaskan, bahwa karunia-karunia itu dianugerahkan buat pembinaan jemaat, sehingga tidak boleh menimbulkan persaingan (bab 12). Kemudian Paulus menjelaskan bahwa ada urutan nilai dalam karunia-karunia itu sekedar memberi sumbangannya bagi pembinaan jemaat.
(0.50352982926829) (Ef 3:19) (jerusalem: kasih itu) Harafiah: kasih Kristus. Yang dimaksudkan ialah kasih yang oleh Kristus dinyatakan dengan menyerahkan diriNya, Efe 5:2,25; Gal 2:20. Kasih itu sama dengan kasih Bapa, Efe 2:4,7; 2Ko 5:14 dan 2Ko 5:18-19; Rom 8:35,37,39. Bdk 1Ko 13:1+
(0.44058858536585) (Mat 13:1) (sh: Mengerti kebenaran-Nya adalah anugerah (Senin, 5 Februari 2001))
Mengerti kebenaran-Nya adalah anugerah

Mengerti kebenaran-Nya adalah anugerah. Banyak Kristen datang beribadah, namun ketika mereka meninggalkan ruang ibadah, apakah dengan pengertian yang sama? Ada yang hanya mendengar namun sibuk dengan pikirannya sendiri; ada yang mendengar tetapi tidak mengerti; ada yang mendengar tetapi kemudian menafsirkannya sendiri; ada juga yang sungguh- sungguh mendengar dan mengerti kebenarannya. Tempat yang sama, nas Alkitab yang sama, dan pengkhotbah yang sama, tidak menentukan jemaat yang hadir mendapatkan pengertian yang sama pula. Mengapa demikian? Mengerti kebenaran firman-Nya adalah anugerah, yang dinyatakan bagi mereka yang mau terbuka kepada kebenaran-Nya.

Inilah yang dijelaskan Yesus ketika murid-murid-Nya menanyakan mengapa Ia memakai metode perumpamaan. Banyak orang berbondong-bondong datang, tetapi seperti nubuat nabi Yesaya bahwa mereka mendengar dan melihat namun tidak mengerti. Bukan karena Ia tidak mau menyatakan kebenaran kepada mereka, tetapi karena mereka yang mengeraskan hati, sehingga mereka tidak bertemu dengan kebenaran itu, yakni Yesus sendiri. Zaman kini banyak orang berbondong-bondong mencari gereja, tetapi berapa banyak yang sungguh-sungguh mau terbuka kepada kebenaran firman-Nya, sehingga ia mengerti, percaya, dan menyimpan kebenaran itu dalam hatinya? Bukan orang-orang yang secara fisik hadir di gereja yang dapat mengerti kebenaran-Nya, tetapi anugerah pengertian dinyatakan bagi Kristen yang haus akan kebenaran.

Arti perumpamaan seorang penabur adalah bahwa tidak semua orang yang menerima kebenaran kemudian akan berakar, bertumbuh, dan menghasilkan buah. Firman kebenaran itu harus dimengerti (diterima); diresapi (berakar); dihayati sehingga mempengaruhi pola pikir, perilaku, gaya hidup (bertumbuh); dan dipertahankan sampai menghasilkan berlipatganda (berbuah). Pergumulan, masalah, kesulitan, kekuatiran, dan segala bentuk tantangan akan merupakan ujian bagi Kristen, apakah Kristen sanggup berakar, bertumbuh, dan kemudian berbuah di tengah dunia yang menentang kebenaran.

Renungkan: Mengerti kebenaran-Nya adalah anugerah. Milikilah sikap terbuka untuk mengerti dan kemudian mengizinkan kebenaran itu mengubah hidup Anda, maka hidup Anda akan berbuah berlipatganda.

(0.44058858536585) (Kol 1:21) (sh: Jangan memusuhi Allah! (Selasa, 15 Mei 2012))
Jangan memusuhi Allah!

Judul: Jangan memusuhi Allah!
Memusuhi Allah tampaknya adalah sesuatu yang tidak mungkin kita lakukan. Bagaimana mungkin kita yang sangat kecil ini berani dan mampu menjadi musuh Allah yang mahabesar? Namun, bacaan Alkitab hari ini berkata demikian tentang jemaat Kolose sebelum mereka diperdamaikan oleh Kristus. Apa maksud "memusuhi Allah" dalam nasihat Paulus itu?

Banyak orang mengira bahwa kejahatan hanyalah sesuatu yang dikaitkan pada aspek perbuatan saja. Artinya, sesuatu yang benar-benar jahat di mata Allah adalah hal-hal yang berkaitan dengan perbuatan-perbuatan jahat seperti membunuh, mencuri, merampok, korupsi, dan lain sebagainya. Alkitab dengan jelas mengungkapkan bahwa kejahatan terhadap sesama manusia adalah juga perbuatan yang terkait dengan sikap kita terhadap Allah Pencipta (Mat. 25:40). Memusuhi manusia atau tidak mengasihi sesama adalah sikap yang pada hakikatnya memusuhi Allah juga (21). Namun sebenarnya sikap memusuhi Allah dapat pula terjadi di dalam hati kita, yaitu ketika kita memilih untuk melakukan segala sesuatu yang semata-mata sesuai dengan kehendak hati kita sendiri, tanpa peduli apa yang menjadi kehendak hati Allah. Contohnya, adalah: ketika kita berusaha mengejar keselamatan menurut cara kita sendiri dan bersikeras menolak Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka pada dasarnya kita juga sedang memusuhi Allah.

Aspek kejahatan memang begitu luas dan kita pernah memusuhi Allah melalui ketidakpercayaan kita. Namun, syukur pada Allah karena Kristus telah mendamaikan kita dengan Allah (22). Hanya di dalam kuasa dan kasih Kristus itulah sikap memusuhi Allah itu dapat diselesaikan. Titik balik dari keadaan memusuhi Allah menjadi umat yang taat kepada-Nya disebut dengan pertobatan.

Kini sebagai orang-orang yang sudah bertobat kita harus berpegang teguh pada pengharapan Injil. Kita memiliki jaminan keselamatan maka kita bisa bergiat mengabarkan kabar pendamaian itu kepada semua orang dan mewujudkan pendamaian itu dengan saling mengasihi.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2012/05/15/



TIP #15: Gunakan tautan Nomor Strong untuk mempelajari teks asli Ibrani dan Yunani. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA