(1.00) | (1Tim 4:14) |
(ende: Kurnia Roh) Itu disini tidak berarti suatu kurnia Roh kudus atau suatu kekuasaan untuk sementara, seperti jang dibitjarakan dalam 1Ko 12 sampai 1Ko 14, melainkan disini suatu kekuasaan jang menetap. Diduga dan agak pasti, bahwa kekuasaan itu ialah kekuasaan keuskupan. Menurut 2Ti 1:6 tahbisan keuskupan diberi kepadanja oleh penumpang tangan Paulus, berdasarkan suatu pernjataan dari Roh Kudus jang istimewa. Ingatlah pula 1Ti 1:18. Penumpang tangan para orang tua-tua tentu sadja dilakukan sebagai tanda persetudjuan dan penjaksian. |
(0.97) | (1Tim 1:1) |
(sh: Dasar menentukan ajaran dan tindakan (Kamis, 6 Juni 2002)) Dasar menentukan ajaran dan tindakanDasar menentukan ajaran dan tindakan. Bagian pembuka surat Paulus ini memperlihatkan satu penekanan penting. Paulus mengingatkan kembali Timotius bahwa dirinya menjadi rasul, bukan karena kehendaknya pribadi, tetapi karena perintah Allah (ayat Sementara+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">1:1). Ia memberitakan Injil karena Injil itu telah dipercayakan Allah kepadanya (ayat 11). Penegasan ini bukanlah suatu bentuk kesombongan rohani, tetapi bertujuan untuk menunjukkan perbedaan antara dasar panggilan dari mereka yang sungguh-sungguh melayani Tuhan, dan mereka yang tidak. Karena itu, Timotius, sebagai anak Paulus yang sah dalam iman (ayat 2), harus memperhatikan hal ini. Penegasan tadi menjadi penting ketika Paulus menulis tentang para pengajar ajaran sesat. Mereka disebut Paulus sebagai "orang-orang tertentu … (yang) mengajarkan ajaran lain" (ayat 3), yang "sesat dalam omongan yang sia-sia" (ayat 6). Mereka "sibuk dengan dongeng dan silsilah yang tiada putus-putusnya" (ayat 4). Orang-orang ini mengajarkan bahwa orang Kristen bukan Yahudi tetap harus mengikuti peraturan keagamaan Yahudi. Kelihatannya, sebagian dari mereka adalah mantan rekan-rekan sepelayanan Paulus. Paulus juga menunjukkan bahwa mereka "hendak menjadi pengajar hukum Taurat tanpa mengerti perkataan … dan pokok-pokok yang secara mutlak mereka kemukakan" (ayat 7). Kontras ini juga tampak dalam tujuan dan akibat pelayanan. Pengajaran dan pemaksaan yang dilakukan para pengajar ini menghasilkan persoalan, dan bukan "tertib hidup keselamatan yang diberikan Allah dalam iman" (ayat 4). Sementara Paulus menunjukkan, bahwa tujuan pemberian nasihat oleh seorang pelayan Tuhan sejati adalah untuk menimbulkan kasih dari "hati yang suci, hati nurani yang murni dan iman yang tulus ikhlas" (ayat 5). Pengajaran seorang pengajar yang benar juga tidak bertentangan dengan ajaran sehat yang didasarkan pada Injil Allah (ayat 11). Renungkan: Menjadi pemimpin dan pengajar di dalam komunitas orang percaya harus berawal pada panggilan Ilahi, memiliki kesungguhan untuk berpegang pada ajaran yang sehat, dan memenuhi syarat-syarat kehidupan terpuji, jika tidak ingin jatuh ke dalam kesesatan dan menjadi batu sandungan bagi gereja. |
(0.88) | (1Tim 5:4) | (jerusalem: mereka itu) Var: hendaknya ia. |
(0.86) | (1Tim 5:3) |
(ende: Kauhormati) Itu disini, menghormati dengan memberi tundjangan jang pantas. |
(0.85) | (1Tim 3:1) |
(ende: Pemimpin) Mungkin pula terdjemahan: "kepala", atau "ketua" ataupun "gembala" umat. Istilah asli ialah "episkopos". Tentang artinja gelaran itu dewasa itu, baik batjalah tjatatan pada Fili 1:1. |
(0.85) | (1Tim 4:12) |
(ende: Usiamu jang muda) Diduga waktu itu umurnja kira-kira 35 tahun. |
(0.85) | (1Tim 3:11) | (jerusalem: isteri-isteri) Dapat juga diterjemahkan: perempuan. Kalau demikian maka perempuan itu kiranya menjabat diaken. Tetapi bagaimanapun juga kurang jelas apakah isteri-isteri itu ialah isteri diaken. |
(0.85) | (1Tim 6:2) |
(ende: Tertjinta) Itu dapat ditafsirkan "ditjintai oleh Allah", atau jang patut ditjintai sebagai saudara. |
(0.85) | (1Tim 6:10) | (jerusalem) Ayat ini adalah sebuah peribahasa yang lazim dalam karangan-karangan di zaman itu. |
(0.84) | (1Tim 5:10) |
(ende: Membasuh kaki para orang kudus) Itu tentu sebagai tanda penghormatan kepada orang-orang seiman itu, menurut tjontoh dan pesanan Jesus dalam Indjil. Ingatlah Yoh 13:4-15. Bdl. pula Luk 7:44. |
(0.84) | (1Tim 6:5) |
(ende: Sumber keuntungan) Dalam 1Ti 4:2-3 kesalehan gandjil orang-orang itu disifatkan sebagai "kemunafikan". Dengan kesalehannja jang pura-pura itu mereka berusaha menarik banjak penganut, untuk memperoleh untung djasmani dari mereka. |
(0.84) | (1Tim 5:14) |
(ende: Mengumpat) bukan mereka jang bersalah sadja, melainkan seluruh lembaga djanda-djanda jang berdjabatan itu, pun adjaran Indjil. |
(0.84) | (1Tim 6:6) |
(ende: Keuntungan limpah) jaitu dilapangan rohani-abadi. Keuntungan itu dapat dibawa serta ketika keluar dari dunia ini. |
(0.84) | (1Tim 6:15) |
(ende) Utjapan-utjapan dalam kedua ajat ini diduga terambil dari suatu madah pudjian dari liturgi jang lazim dewasa itu. |
(0.84) | (1Tim 2:15) |
(ende: Dengan melahirkan anak-anak) Panggilan sutji dan tugas luhur wanita, ialah mendjadi ibu dan mendidik anak-anak. Dengan memenuhi panggilan dan tugas itu, mereka benar-benar beribadat dan mengabdi kepada Allah serta memuliakanNja. Mungkin djuga Paulus dengan ungkapan itu hendak menentang pangadjar-pengadjar palsu jang melarang orang kawin, atau sekurang-kurangnja memandang hal perkawinan sebagai taksutji dan berlawanan dengan tjita-tjita Indjil. Lihatlah 1Ti 4:3 tentang hal itu. |
(0.83) | (1Tim 1:14) |
(ende: Iman dan tjinta-kasih) Ungkapan itu langsung berlawanan dengan penghodjat", penganiaja dan pengganas" dalam 1Ti 1:13 tadi. |
(0.83) | (1Tim 2:2) |
(ende) Pemerintahan Romawi dan para pegawainja dewasa itu sangat mengganggu dan menghambat kebebasan dan perkembangan agama, sehingga sukar semua manusia mendengar Indjil dan diselamatkan. |
(0.83) | (1Tim 3:16) |
(ende: Ia) Menurut naskah purba dengan "Ia" disini dimaksudkan Kristus, sebagai rahasia iman jang terwudjud didalamNja. Itu tjukup terang pula dari isi kalimat-kalimat itu. |
(0.83) | (1Tim 1:15) | (jerusalem: Perkataan ini benar) Ungkapan itu merupakan milik khas surat-surat pastoral, bdk 1Ti 3:1; 4:9; 2Ti 2:11; Tit 3:8. Maksud ungkapan itu ialah menarik perhatian dan barangkali menonjolkan sebuah kutipan kurang jelas, yang sudah diketahui para pembaca. |
(0.83) | (1Tim 6:13) | (jerusalem: mengikrarkan ikrar yang benar) Lihat 1Ti 6:12. Yang dimaksudkan ialah pengakuan Yesus bahwa Raja dan mewahyukan kebenaran, Yoh 18:36-37. Pengakuan atau "ikrar" Yesus itu menjadi contoh pengakuan atau ikrar orang Kristen dalam upacara baptisan atau di hadapan para pengejar. Disebutkannya Pontius Pilatus memberi persaksian "ikrar Yesus" itu ciri resmi. |