Jangan mencari Betel, jangan masuk ke Gilgal, atau menyeberang ke Bersyeba. Sebab, Gilgal pasti akan pergi ke pembuangan, dan Betel akan sia-sia.”

Lalu, seluruh bangsa itu ke Gilgal dan mengangkat Saul menjadi raja di sana, di hadapan TUHAN, di Gilgal. Mereka mempersembahkan kurban pendamaian di sana, yaitu kurban keselamatan di hadapan TUHAN. Saul dan semua orang Israel sangat bersukacita di sana.

Yosua dan seluruh orang Israel yang menyertainya kembali ke perkemahan di Gilgal.

Lalu, Yosua bersama seluruh Israel kembali ke perkemahan mereka di Gilgal.

Kedua belas batu, yang diambil dari Sungai Yordan, disusun oleh Yosua di Gilgal.

Lalu, Samuel berkata kepada bangsa itu, “Mari kita pergi ke Gilgal dan memperbarui kedudukan raja di sana.”

Bangsa itu keluar dari Sungai Yordan pada hari kesepuluh bulan pertama, dan berkemah di Gilgal, di sebelah timur perbatasan Yerikho.

Yosua mendatangi mereka dengan tiba-tiba sesudah semalaman berjalan dari Gilgal.

beberapa orang Ibrani menyeberang Sungai Yordan menuju tanah Gad dan Gilead, tetapi Saul tetap di Gilgal, dan seluruh rakyat dengan gemetar mengikutinya.

Lalu, Yosua bergerak maju dari Gilgal, ia dan seluruh tentara yang bersamanya, semua orang yang perkasa.

dari Bet-Gilgal, serta padang Geba dan Asmawet. Sebab, para penyanyi itu membangun desa-desa di sekitar Yerusalem.

Dari tahun ke tahun, dia berjalan berkeliling ke Betel, Gilgal, dan Mizpa, dan menjadi hakim atas orang Israel di semua tempat itu.

“Datanglah ke Betel dan memberontaklah, ke Gilgal, lipatgandakan pemberontakan! Bawalah kurban persembahanmu setiap pagi, dan persembahan persepuluhanmu setiap tiga hari!

Lalu terjadilah, saat TUHAN hendak mengangkat Elia dalam angin badai ke surga, Elia dan Elisa sedang berjalan dari Gilgal.

Kemudian, TUHAN berfirman kepada Yosua, “Hari ini, telah Kuhapuskan cela Mesir itu darimu.” Itulah sebabnya, nama tempat itu disebut Gilgal sampai hari ini.

Dia menunggu tujuh hari lamanya sampai waktu yang ditetapkan Samuel. Akan tetapi, ketika Samuel tidak datang ke Gilgal, rakyatnya tercerai-berai meninggalkannya.

maka pikirku, ‘orang-orang Filistin datang untuk menyerangku di Gilgal, padahal aku belum memohon belas kasihan TUHAN.’ Karena itu, aku memberanikan diri mempersembahkan kurban bakaran.”

Samuel bangkit dan pergi dari Gilgal ke Gibea Benyamin. Akan tetapi, Saul menghitung rakyat yang tinggal bersamanya, kira-kira enam ratus orang banyaknya.

Orang-orang Israel berkemah di Gilgal dan merayakan Paskah di dataran Yerikho pada waktu petang, pada hari keempat belas bulan itu.

Raja berjalan ke Gilgal dan Kimham ikut menyertainya. Seluruh orang Yehuda menyeberang bersama raja, juga setengah dari orang Israel.