(1.00) | (Tit 1:15) |
(ende: Segala sutji) Paulus tentu ingat dan hendak mengingatkan akan adjaran palsu mengenai nadjisnja hal kawin dan beberapa djenis makanan dan minuman. |
(1.00) | (Tit 2:13) |
(bis: keagungan Yesus Kristus, yaitu Allah Mahabesar dan Raja Penyelamat kita) keagungan Yesus Kristus, yaitu Allah Mahabesar dan Raja Penyelamat kita: atau keagungan Allah Mahabesar dan Raja Penyelamat kita Yesus Kristus. |
(0.99) | (Tit 1:11) |
(ende: Membangkitkan pergolakan) jaitu perselisihan paham dan pertengkaran hebat mengenai hal-hal agama kesusilaan. Bdl. 1Ti 1:4 dan 1Ti 6:4-5. Jang terlebih merusakkan damai dan kebahagiaan hidup dalam keluarga, ialah penghinaan pengadjar-pengadjar palsu itu terhadap perkawinan dan melarang para penganutnja hidup berumahtangga dan makan berdjenis-djenis makanan tertentu. |
(0.99) | (Tit 1:3) |
(ende: SabdaNja) jaitu pernjataan-pernjataan dan djandji tentang kehidupan abadi atau rentjana penjelamatan. |
(0.99) | (Tit 3:9) |
(ende) Baik ingatlah Tit 1:10-16 dan 1Ti 1:4-7. |
(0.99) | (Tit 3:15) | (jerusalem: kasih-karunia) Sejumlah naskah menambah: Tuhan, atau: Allah; dan pada akhir ayat menambah: Amin. |
(0.99) | (Tit 2:11) |
(full: KASIH KARUNIA ALLAH.
) Nas : Tit 2:11 Ayat Tit 2:11-14 menjelaskan sifat dan tujuan kasih karunia keselamatan Allah. Menurut Paulus, kasih karunia yang menyelamatkan
|
(0.99) | (Tit 1:1) |
(ende) SURAT RASUL PAULUS KEPADA TITUS KATA PENGANTAR Tentang pribadi Titus Titus tidak banjak kita bertemu namanja dalam Kitab Kudus, dan hanja dalam surat-surat Paulus. Menurut Gal. 2:3 ia bukan Jahudi dan dapat diduga bahwa ia seorang Antiochia jang dipermandikan oleh Paulus disitu. (Tit. 1:4). Ia dibawa serta oleh Barnabas dan Paulus untuk mengantar derma umat Antiochia ke Jerusalem dan tidak dituntut disitu supaja ia disunat (Gal. 2:2-5). Pada perdjalanan jang ketiga ia membantu Paulus di Efesus dan dari situ diutus ke Korintus dengan tugas jang penting dan berat sekali, jaitu untuk meredakan perselisihan dan kerusuhan didalam umat disitu (II Kor. 12:1-18). Karena tugas itu dipertjajakan kepadanja dapat diduga, bahwa ia bukan sadja seorang pembantu jang tjakap dan terkemuka, melainkan djuga, bahwa ia sudah berkenalan dengan umat itu. Tentu sadja ia telah membantu Paulus dalam mendirikan umat itu, atau melandjutkan pekerdjaan Paulus, sesudah Paulus berangkat untuk menjelesaikan perdjalanannja jang kedua. Usaha Titus berhasil. Ketenteraman dalam umat terpulih kembali, dan ketaatan serta tjinta umat terhadap "Rasul"nja baik kembali (11 Kor. 7:7; 8:16). Titus bertemu dengan Paulus di Masedonia untuk melaporkan segalanja kepadanja. Segalanja menggembirakan. Hanja pengaruh pengadjar-pengadjar palsu jang memfitnah dan menentang Paulus masih hidup dan membahajakan. lrnlah chususja alasan untuk segera menulis 11 Kor. la menjuruh Titus kembali ke Korintus dengan mengantar surat itu, dan dengan tugas lagi untuk menjelesaikan pendermaan umat itu bagi umat induk di Jerusalem. Tugas itu diterima Titus dengan gembira. Sesudah itu tidak terdapat berita tentang Titus lagi, sampai ia sesudah pembebasan Paulus dari tahanan di Roma, mengikutinja ke Kreta dan ditinggalkan disitu sebagai wakil Paulus untuk sementara. Surat kepada Titus ditulis barangkali di Korintus dan diantar oleh Zenas dan Apolos. Dalam surat ini dia diminta datang kepada Paulus di Nikopolis, dan di Kreta ia diganti oleh Artemas atau Tichikus (Tit. 3:12). Titus tentu menemani Paulus ke Roma, sebab dari situ ia dikirim ke Dalmatia (11 Tim. 4:10). |
(0.99) | (Tit 1:12) |
(ende: Nabi mereka sendiri) jaitu seorang Kreta jang sangat berpengaruh dan berkewibawaan dilapangan agama dan kesusilaan. Menurut penulis-penulis Geredja purba ialah seorang pudjangga, bernama Epimenides, jang hidup dalam abad kelima atau keempat sebelum Kristus. |
(0.99) | (Tit 1:14) |
(ende) Bdl. 1Ti 1:1-4; 4:1-4 dan 1Ti 6:3-5. |
(0.99) | (Tit 2:11) |
(ende: Rahmat Allah) ialah pelaksanaan rentjana kekal menjelamatkan seluruh bangsa manusia. Rahmat itu "menampakkan diri" berwudjud dalam Kristus dan Indjil. |
(0.99) | (Tit 3:6) |
(full: YANG SUDAH DILIMPAHKAN-NYA KEPADA KITA.
) Nas : Tit 3:6 Petunjuk Paulus kepada karya Roh Kudus menggambarkan pencurahan pada hari Pentakosta dan sesudahnya (bd. Kis 2:33; 11:15). Allah menyediakan persediaan kasih karunia dan kuasa secara melimpah dan memadai sebagai hasil kelahiran baru dan pekerjaan Roh Kudus dalam kita. |
(0.98) | (Tit 1:9) |
(full: BERPEGANG KEPADA PERKATAAN YANG BENAR.
) Nas : Tit 1:9 Para penatua bukan saja harus memenuhi standar yang terdaftar dalam ayat Tit 1:6-8, tetapi mereka juga harus berpegang teguh pada kesaksian rasuli yang mula-mula mengenai karya keselamatan Yesus Kristus, mengasihinya, memahaminya serta mengorbankan hidup untuknya. Pengabdian semacam ini penting karena dua alasan.
|
(0.98) | (Tit 2:14) |
(full: YANG TELAH MENYERAHKAN DIRI-NYA BAGI KITA.
) Nas : Tit 2:14 Kristus mencurahkan darah-Nya di salib (1Pet 1:18-19) supaya
|
(0.98) | (Tit 3:10) |
(full: SEORANG BIDAT ..., HENDAKLAH ENGKAU JAUHI.
) Nas : Tit 3:10 Orang yang bersifat memecah-belah di sini adalah para guru palsu yang mengajar pendapat dan doktrin yang tidak berdasarkan Alkitab. Setelah nasihat yang kedua tidak berhasil dengan orang semacam itu, maka mereka harus ditolak, yaitu dikeluarkan dari persekutuan gereja. Mereka yang menolak kebenaran Alkitab dan menggantinya dengan pendapat sendiri ialah sesat dan berdosa (ayat Tit 3:11). |
(0.98) | (Tit 1:5) |
(ende: Orang tua-tua) Istilah asli "presbyteros", jang kemudian mendjadi gelaran bagi para imam. Lih. 1Ti 3:1 dan tjatatan disitu. |
(0.98) | (Tit 3:12) |
(ende) Nama "Artemas" belum pernah tersua; nama "Tichikus" dalam Kis 20:4; Kol 4:7 dan Efe 6:21. |
(0.98) | (Tit 1:1) | (jerusalem: seperti yang nampak dalam ibadah kita) Maksudnya: pengetahuan akan kebenaran tertuju kepada ibadah di hadapan Allah dan ibadah itu perlu terwujud dalam seluruh hidup. |
(0.98) | (Tit 1:5) |
(sh: Bukan syarat, tetapi pola hidup (Rabu, 26 September 2001)) Bukan syarat, tetapi pola hidupBukan syarat, tetapi pola hidup. Tugas seorang presiden adalah memimpin dan mengatur negara. Agar seseorang dapat menduduki jabatan tersebut, ada kriteria atau syarat-syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Misalnya, presiden adalah warga negara setempat, memeluk agama mayoritas negara tersebut, sehat jasmani-rohani, berpendidikan, berwawasan luas, dan jujur. Seseorang tidak akan menduduki jabatan presiden bila gagal memenuhi syarat-syarat tersebut. Syarat inilah yang dipakai sebagai standar pemilihan pemimpin bangsa. Sebagaimana negara perlu aturan, jemaat Tuhan di Kreta pun demikian (ayat 5). Karena itu Paulus menyuruh Titus untuk memilih dan menetapkan penatua-penatua di tiap-tiap kota. Tugas mereka adalah memelihara, menggembalakan dan membimbing jemaat. Penetapan ini bertujuan agar kehidupan jemaat menjadi teratur. Namun, seperti halnya pemimpin negara, para penatua yang ditunjuk untuk menjalankan wewenang ini pun harus terlebih dahulu memenuhi segala persyaratan yang ditetapkan (ayat 6-9). Dua hal penting yang harus dipahami oleh para penatua jemaat dalam menjalankan tugas gerejawi adalah: [1] mereka harus mampu membimbing jemaat agar memahami ajaran yang benar, dan mau melakukannya; [2] mereka harus memiliki keberanian untuk menegur dan menyatakan kesalahan orang-orang yang melawan kebenaran dan mengajarkan ketidakbenaran. Sebenarnya, syarat-syarat yang dikemukan oleh Paulus sebagai syarat pemilihan seorang penatua gereja adalah juga persyaratan yang harus dipenuhi oleh Kristen secara keseluruhan. Karena syarat- syarat tersebut lebih merupakan prinsip-prinsip hidup kristiani. Dan semua Kristen sudah seharusnya memenuhi persyaratan tersebut. Artinya, walaupun seseorang tidak menduduki suatu jabatan tua-tua atau majelis jemaat, bukan berarti ia dibebaskan dari persyaratan- persyaratan tersebut. Itu sebabnya persyaratan ini lebih tepat disebut pola hidup Kristen secara menyeluruh. Renungkan: Perlu untuk Kristen cermati bahwa Kristen bisa memiliki pola hidup Kristiani yang benar adalah ketika pola hidupnya didasarkan dan berakar pada kebenaran Alkitab. Kristen harus mempertahankan kesetiaan dan keutuhan keluarga, kekudusan moral, keteladanan karakter, dan kehalusan budi bahasa. |
(0.98) | (Tit 2:13) |
(full: PENGHARAPAN KITA YANG PENUH BAHAGIA.
) Nas : Tit 2:13 Pengharapan yang harus diingini oleh setiap orang Kristen adalah "penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus" dan persatuan kita dengan Dia untuk kekal (lihat cat. --> Yoh 14:3; [atau ref. Yoh 14:3] lihat art. KEANGKATAN GEREJA). Pengharapan ini bisa digenapi setiap saat (bd. Mat 24:42; Luk 12:36-40; Yak 5:7-9). Demikian, orang Kristen jangan sekali-kali hilang harapan bahwa mungkin hari ini sangkakala akan berbunyi dan Tuhan pun datang. |