(1.00) | (Mat 27:15) |
(ende: Pada hari raja) Maksudnja: pada tiap-tiap Paska. |
(0.80) | (Mat 6:11) |
(ende: Redjeki) Segalanja jang kita butuhkan tiap-tiap hari untuk kehidupan djasmani maupun rohani. |
(0.71) | (Why 2:7) |
(ende: Hendaklah ia mendengarkan) Adjakan ini ditudjukan kepada tiap-tiap pembatja, kitapun sendiri tidak terketjuali. Tiap-tiap pembatja dapat mengudji diri dengan bertjermin pada segala hal jang dikatakan kepada ketudjuh geredja Asia ini. |
(0.70) | (Bil 28:6) |
(ende: kurban bakar tetap) ialah kurban jang tiap-tiap hari harus dipersembahkan, pada pagi-pagi dan petang. |
(0.70) | (Rat 2:19) |
(ende: pada awal pendjagaan malam) Ada tiga pendjagaan; tiap-tiap kali Jerusjalem harus mulai berdoa pula, djadi sepandjang malam. |
(0.70) | (1Kor 9:26) |
(ende: Aku) disini pula berarti tiap-tiap aku dalam umat. Paulus berkata demikian atas nama seluruh umat. |
(0.60) | (Mat 13:33) |
(ende: Ragi) Ini melambangkan daja resap adjaran dan rahmat Keradjaan Allah, jang makin lama makin lebih menjutjikan dan meluhurkan seluruh umat dan tiap-tiap anggota masing-masing. |
(0.60) | (1Kor 8:13) |
(ende: Untuk selama-lamanja aku tidak makan daging lagi) Disinipun dengan "aku" dimaksudkan tiap-tiap "aku" didalam umat. Seluruh umat harus berkata dan berpendirian seperti rasulnja. |
(0.60) | (2Kor 4:6) |
(ende: Bersinar dalam hati kami) Paulus barangkali ingat akan peristiwa bertobatnja. Tetapi apa jang dikatakannja adalah benar tentang tiap-tiap pengikut Kristus. |
(0.60) | (Kel 26:17) | (jerusalem: dua pasaknya) Pada masing-masing alas harus ada dua lobang. Ke dalamnya dapat dimasukkan kedua pasak yang ada pada bagian bahwa tiap-tiap papan. |
(0.60) | (1Taw 28:15) | (jerusalem: tiap-tiap kandil) Bdk 1Ra 7:49. Dalam Kemah Suci dahulu hanya ada sebuah kandil saja, Kel 25:31-40. |
(0.60) | (Ayb 38:19) | (jerusalem: terang) Cahaya alamiah dipikirkan sebagai makhluk tersendiri, bdk Kel 1:4+, lepas dari matahari. tiap-tiap petang cahaya itu kembali ke "rumahnya" (gudang), lalu keluarlah kegelapan. |
(0.50) | (Luk 10:18) |
(ende: Setan djatuh dari langit) Jesus sedang melihat terbajang kekalahan setan jang mutlak sebagai kenjataan diachir zaman. Tiap-tiap pengusiran setan melemahkan kuasa setan dan mendekatkan keruntuhannja jang genap. |
(0.50) | (Ef 4:15) |
(ende: Manusia sempurna) Jang dimaksudkan, pertama-tama umat Kristus (geredja) dalam keseluruhannja, jaitu tubuh mistik Kristus. Tubuh mistik barulah sempurna (penuh) kalau seluruh umat manusia telah masuk dan tiap-tiap anggota mentjapai kesempurnaan hidupnja. |
(0.40) | (Yoh 16:15) |
(ende) Ajat ini menjatakan dengan seterang-terangnja, bahwa kesatuan hidup ketiga Oknum (Pribadi) dalam Allah Tritunggal demikian mutlaknja, sehingga tiap-tiap "pekerdjaan" jang dilakukan oleh Oknum jang tertentu, sebenarnja dan semata-mata dilakukan oleh ketiga Oknum bersama-sama. |
(0.40) | (1Kor 5:12) |
(ende: Urusanku) Dengan "ku" Paulus bukan hanja memaksudkan dirinja sendiri, melainkan tiap-tiap "aku" didalam umat, seperti terang dari pemakaian "kamu" dalam kalimat berikut. Umat harus sependirian dengan Paulus. Mereka tidak bertanggung-djawab atas perbuatan-perbuatan orang-orang luaran, tetapi bertanggung-djawab atas kedjahatan jang berlaku didalam lingkungan umat. |
(0.40) | (1Kor 12:27) |
(ende) Jang agak samar-samar tergambar dalam ajat-ajat tiap-tiap&tab=notes" ver="ende">12-26 (1Ko 12:12-26), kini dikatakan setjara langsung dan tegas. Paulus menekankan bahwa susunan lahiriah umat diatur oleh Allah sendiri, sebab itu tiap-tiap anggota harus takluk dan mentjukupkan diri dengan peraturan Allah itu. |
(0.40) | (2Kor 1:5) |
(ende: Bagian dalam penderitaan Kristus) Sengsara Jesus dilandjutkan dalam sengsara tubuh mistikNja. Tiap-tiap anggota mendapat bagiannja, dan kalau diderita karena Kristus dan dalam kesatuan denganNja dapat mendjadi sumber berkat dan rahmat djuga. Bdl. 2Ko 4:7-17; 12:9-10; Kol 1:24. |
(0.40) | (Gal 4:14) |
(ende: Suatu pertjobaan) jaitu untuk menolak Indjil. Dewasa itu, baik pada orang Jahudi, maupun pada orang "kafir", tiap-tiap penjakit buruk atau tjatjat dipandang sebagai suatu kutuk atau hukuman dari Allah atau dewa-dewa, sehingga seorang jang kena sakit demikian, sukar dapat diterima sebagai utusan Allah. |
(0.40) | (2Tes 2:10) |
(ende: Tjinta kebenaran) ialah tjinta Allah mewahjukan kebenaran dan rela membenarkan tiap-tiap manusia berdosa jang bertobat (jang pertjaja). Dari kalimat ini njatalah, bahwa keselamatan abadi, biarpun semata-mata dianugerahkan Allah dan bergantung dari rahmatNja, namun bergantung dari kehendak manusia djuga, jang tetap bebas untuk menolak atau menjambut rahmat Allah itu. |