Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 125 ayat untuk tadinya ada AND book:44 [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Kis 13:40) (bis: pada kalian)

Dalam beberapa naskah kuno tidak ada: pada kalian.

(1.00) (Kis 26:16) (bis: tentang Aku)

Dalam beberapa naskah kuno tidak ada: tentang Aku.

(0.95) (Kis 4:10) (jerusalem: Yesus itulah) Ada naskah yang menambah: "dan tidak oleh karena orang lain siapapun juga".
(0.95) (Kis 14:13) (jerusalem: yang kuilnya terletak di luar kota) Demikianlah arti nama "Zeus yang ada di depan kota".
(0.95) (Kis 28:13) (jerusalem: Putioli) Kota pelabuhan di tepi teluk Napoli yang penting. Sudah ada sekelompok orang Kristen di sana.
(0.92) (Kis 19:9) (bis)

Dalam beberapa naskah kuno ada kata-kata: dari jam 11.00 siang sampai jam 16.00 sore.

(0.92) (Kis 16:16) (jerusalem: roh tenung) Harafiah: roh piton. disebut demikian mengingat ular Piton yang ada di Delfos, kota terkenal karena penenungan.
(0.90) (Kis 27:37) (bis: dua ratus tujuh puluh enam)

dua ratus tujuh puluh enam: beberapa naskah kuno: dua ratus tujuh puluh lima, ada juga kira-kira tujuh puluh enam.

(0.90) (Kis 15:3) (ende: Mereka diantar oleh umat keluar kota)

Ungkapan asli mengandung pula arti:

(0.90) (Kis 2:2) (jerusalem: tiupan angin keras) Ada kesamaan antara Roh Kudus dan angin. Kata (Yunani) yang sama berarti: baik "roh" maupun "angin/nafas", bdk Yoh 3:8+.
(0.89) (Kis 13:29) (jerusalem: segala sesuatu yang ada tertulis tentang Dia) Teks barat berbunyi sbb: segala sesuatu yang ada tertulis tentang Dia mereka meminta dari Pilatus wewenang, setelah mereka menyalibkan Dia, menurunkan Dia dari kayu salib; dan setelah memperoleh wewenang itu mereka menurunkan Dia dan membaringkanNya di dalam kubur.
(0.89) (Kis 21:26) (jerusalem: bilamana pentahiran akan selesai) Naskah Yunani sedikit sukar dimengerti. Rupanya ada jangka waktu tujuh hari yang mendahului korban-korban yang harus dipersembahkan untuk mengakhiri keadaan nazir. Selama tujuh hari beberapa upacara pentahiran harus diselesaikan dahulu. Tetapi tentang upacara-upacara semacam itu tidak ada berita lain.
(0.87) (Kis 1:1) (ende)

KISAH RASUL-RASUL

KATA PENGANTAR

Tentang isi dan maksud karangan ini umumnja

Mula-mula sebagai landjutan langsung dari "Indjil ketiga" karangan ini beredar sebagai satu dengannja. Baru pada pertengahan abad kedua, ketika keempat karangan Indjil digabungkan mendjadi satu buku, karangan ini dipisahkan dari padanja dan diberi djudul tersendiri.

Djudul itu ialah: "Perbuatan-perbuatan Para Rasul", jang kemudian mendapat bentuk "Kisah Rasul-rasul" djuga, seperti jang kita pakai. Tetapi hanja dua Rasul jang dikisahkan "perbuatan-perbuatannja" dan itupun djauh dari lengkap. Rasul-rasul jang lain hanja disebut namanja, atau seperti mengenai Joanes dan Jakobus terdapat satu dua tjatatan sadja, sedangkan ada pembantu-pembantu Rasul- rasul jang agak luas diberitakan peranannja.

Dalam bagian pertama bab 1-12, Petrus adalah tokoh utama dan dalam bagian kedua, bab 13-28 Paulus. Dalam bagian kedua ini kita hanja satu kali lagi bertemu dengan Petrus, jaitu dalam bab 15 sebagai ketua sidang Rasul-rasul di Jerusalem.

Lukas bukan bermaksud menulis suatu riwajat hidup atau djasa-djasa kedua Rasul itu, dan bukan pula suatu buku sedjarah jang agak lengkap, teliti dan teratur, melainkan hanja sekedar menggambarkan perkembangan pesat umat Kristus jang ia kenal dan jang perkembangannja sebagian disaksikannja sendiri. Umat Kristus jang dikenalnja, ialah umat induk di Jerusalem dan sekitarnja, dan terutama perkembangan diantara kaum penjembah dewa-dewa dikota Antiochia di Siria, tempat asalnja, dan kearah Barat sampai ke Roma, jang mendjadi wilajah kerdjanja sendiri. Dan untuk menggambarkan itu Lukas memilih dari bahan-bahan jang tersedia baginja, hanja beberapa kedjadian dan kenjataan jang terasa penting olehnja atau jang dialaminja sendiri. Kita berterima kasih kepada Lukas, dan bersjukur kepada Rob Kudus jang mengilhaminja, atas pemilihan bahan itu dan usaha menjusunnja. Biarpun gambarannja tidak utuh, tetapi tjukup bersisi sebagai pokok perenungan bagi kita, sehingga dengan djalan penjelidikan dan perenungan, kita dapat membentuk suatu pandangan jang lebih utuh bagi diri kita sendiri. Dan itu dapat ditjapai lebih sempuma, kalau kita serentak dengan Kis. Ras. membatja dan membahas surat-surat Paulus dan Rasul-rasul jang lain.

Kisah Rasul-rasul meriwajatkan tahap terachir dari djalan penjelamatan

Tahap terachir dari djalan penjelamatan, ialah perwudjudan keselamatan abadi dalam seluruh umat manusia. Kis. Ras. memang hanja dapat memberitakan permulaan perwudjudan itu, sebab sedjarah penjelamatan itu masih berdjalan dan akan berdjalan sampai pada acbir zaman.

Perwudjudan itu tersendiri bagi seluruh umat manusia oleh Kurban Jesus disalib. Oleh darah Jesus dosa pokok terhapus, perdamaian Allah dengan bangsa manusia terpulih, djalan untuk mendekati Allah terbuka. Dengan Kurban Jesus disalib itu dan kebangkitannja djalan penjelamatan sudah pada puntjaknja: keselamatan abadi sudah terwudjud sampai semua manusia dapat memperoleh bagian dalamnja. Tetapi untuk memperoleh bagian dalamnja, perlu tiap-tiap manusia menempuh djalan penjelamatan sendiri. la harus memenuhi sjarat-sjarat tertentu untuk mendapat pengampunan dosa dan untuk dianugerahi hidup abadi itu. Perlu Pula ada orang Jang berwenang untuk menerangkan apakah arti dan hakekatnja hidup abadi itu, dan menundjukkan djalan penjelamatan kepadanja, lagipun memimpinnja pada djalan itu. Tugas memperkenalkan hidup abadi dan djalan kearahnja, serta melaksanakan pemimpinan itu, lagi kuasa untuk menjampaikan hidup abadi itu, diserahkan oleh Jesus kepada Para RasulNja dan kepada seluruh umat sebagaimana tersimpul dalam amanat Jesus terachir :"KepadaKu diserahkan segala kuasa disurga dan dibumi, maka pergilah kamu dan buatlah segala bangsa mendjadi muridku, dengan mempermandikan mereka pada nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus, dan adjarkanlah mereka melaksanakan segala sesuatu jang telah Kuperintahkan kepada kamu. Mt. 28:19-20.

Kisah Rasul-rasul meriwajatkan pelaksanaan amanat Jesus jang terachir kepada para RasulNja

Buatlah segala bangsa mendjadi muridKu. Tentu sadja pertama-tama dengan pemakluman Indjil. Tetapi untuk mentjapai "segala bangsa" sampai keudjung bumi (Kis. Ras. tadinya+ada+AND+book%3A44&tab=notes" ver="ende">1:8), perlu organisasi jang luas sekali dan teratur rapih. Jesus sendiri mendasarkannja dengan membentuk satu umat ketjil, terdiri dari keduabelas Rasul dan sekelompok murid-murid, dengan Petrus sebagai pemimpinnja. memang ketjil sebagai bidji sesawi, tetapi jang akan subur bertumbuh mendjadi pohon jang dahan-dahan dan ranting-rantingnja menaungi seluruh dunia. Dan segera sesudah Pentekosta umat ketjil mulai berkembang pesat, Rasul-rasul pergi bertebaran kesegala djurusan; dan muntjul pengadjar-pengadjar Indjil dan nabi- nabi, jang diilhami dan didorong oleh Roh Kudus, untuk pergi kemana-mana sebagai pembantu-pembantu para Rasul. Selain kedjurusan Timur dan Selatan, jang tidak diberitakan dalam karangan ini, dalam waktu 30 tahun, kearah Utara dan Barat, Indjil telah tersebar disegala kota jang agak besar, diseluruh Asia-Ketjil, Masedonia dan Achaja, sampai di Roma.

Dengan mempermandikan mereka. Baru dengan menerima Permandian para tjalon mendjadi murid Jesus jang sedjati, jaitu dibersihkan dari dosa (Kis, Ras. tadinya+ada+AND+book%3A44&tab=notes" ver="ende">12:16; lbr. tadinya+ada+AND+book%3A44&tab=notes" ver="ende">10:22; 1 Kor. 6:11; Rom. 6:1-14); lahir baru (Jo. tadinya+ada+AND+book%3A44&tab=notes" ver="ende">3:5), mendjadi anak Allah dan menjerupai Kristus (Gal. 3:26-27), dipersatukan dengan Kristus (Rom. 6:3), diresapi dengan Roh Kudus (I Kor. 12:13) dan dikuduskan (I Kor. 6:11; Ef. 5:26). Dengan ringkas; didalam dan oleh Permandian, keselamatan abadi atau hidup abadi itu diperwudjudkan dalam masing-masing manusia jang pertjaja. Lazim dikatakan bahwa semua itu terdjadi setjara sakramentil. Artinja ada upatjara tertentu jang pada pokoknja ditetapkan oleh Jesus sendiri dengan djaminan, bahwa ketika upatjara itu dilangsungkan pada seorang jang pertjaja, dosanja dihapus dan hidup abadi dianugerahkan kepadanja oleh Allah. Karena upatjara jang kelihatan itu, berhubung dengan djaminan tersebut diatas, orang jang dipermandikan dapat pertjaja dengan penuh kejakinan, bahwa mereka mempunjai keadaan jang baru itu. Dan karena keadaan jang baru itu terdjamin, maka iapun diterima sebagai anggota umat, jaitu masuk Keradjaan Allah jang kelihatan.

Dan adjarkanlah mereka melaksanakan segala sesuatu jang telah Kuperintahkan kepadamu. "Murid-murid" Jesus jang baru dipermandikan belum segera adalah pengikut Jesus jang sempurna. Hidup baru itu harus dipelihara dan bertumbuh, pengetahuan akan adjaran-adjaran Jesus harus diperluas dan pengertian diperdalam; mereka harus beladjar mewudjudkan tjita-tjita Indjil.

Pesan"adjarkanlah mereka" merangkum petugasan jang luas dan berat. Dapat dikatakan tugas itu merupakan penggembalaan jang dimaksud Jesus dalam Jo. 21:15- 17. Menggembalakan berarti memimpin (mengadjar dan menundjuk djalan), melindungi hidup terhadap segala musuh dan bahaja, dan teristimewa; membawa kawanan tiap hari kelapangan rumput jang subur (perkumpulan-perkumpulan ibadat dan perajaan Ekaristi). Perajaan Ekaristi itu disebut dalam umat purba "Pemetjahan Roti", Dari tadinya+ada+AND+book%3A44&tab=notes" ver="ende">2:42,46 agak njata, bahwa mereka banjak merajakannja. Demikian djuga dari I Kor. l1:7-34. Mereka tentu teguh pertjaja akan sabda Jesus ,Inilah tubuhku". "Inilah darahku", dan ,siapa makan roti ini tak akan mati, melainkan mempunjai hidup abadi"; ,siapa jang makan dagingku dan minum darahku, tetap tinggal dalam Aku dan Aku dalam dia" (Jo. 6:48-58). Permandian dan Ekaristi kita namakan Sakramen.

Ada upatjara-upatjara lain lagi jang berwudjud sakramentil. Dengan penumpangan tangan alas orang jang telah dipermandikan, Rasul-rasul menurunkan Roh Kudus atas mereka setjara njata. (tadinya+ada+AND+book%3A44&tab=notes" ver="ende">8:17-19; 9:12,17; 19:6). Disini kita ingat akan Sakramen Krisma (Penguat).

Dengan penumpangan tangannja pula, Rasul-rasul (atau pengganti mereka) memberi kekuasaan jang tertentu kepada para "diakon" (tadinya+ada+AND+book%3A44&tab=notes" ver="ende">6:6) dan orang tua-tua (presbiter, episkopos): II Tim. 1:6; 1 Tim. 4:14; 5:22; Kis. Ras. tadinya+ada+AND+book%3A44&tab=notes" ver="ende">13:3. Apakah penumpangan tangan ini merupakan Sakramen Imamat, tidak djelas. Tetapi djika tidak, siapakah jang "Memetjahkan Roti" bagi umat-umat jang djarang sekali dikundjungi seorang Rasul? Dari I Kor. 11:17-34 terang pula bahwa di Korintus Ekaristi biasa dirajakan djuga kalau Paulus tidak ada.

Bahwa orang tua-tua mempunjai kuasa memberi Sakramen-sokramen tjukup njata pula dari Jak. tadinya+ada+AND+book%3A44&tab=notes" ver="ende">5:14-16. Dan disitu terang djuga, bahwa dewasa itu Sakramen urapan orang-orang sakit sudah lazim.

Supaja penggembalaan lantjar, Rasul-rasul mengatur pemimpinan umat-umat dengan mengadakan suatu hirarki. Rasul-rasul tetap memegang putjuk pimpinan. Petrus selalu bertindak dan diakui sebagai ketua Para Rasul dan kepala Geredja. Dalam tiap-tiap umat, Rasul-rasul menentukan suatu badan pimpinan, jang anggota- nggotanja disebut orang tua-tua, para presbiter atau episkopos. Terdapat Pula pengadjar-pengadjar resmi dalam umat-umat. Ketudjuh "diakon" (tadinya+ada+AND+book%3A44&tab=notes" ver="ende">6:6) kemudian kita temui sebagai pengadjar.

Umat Kisah Rasul-rasul adalah umat Kristus

Rasul-rasul jang disebut namanja dalam tadinya+ada+AND+book%3A44&tab=notes" ver="ende">1:13 dan sedang menunggu kedatangan Roh Kudus, lagi sesudah menerimaNja segera mulai memaklumkan Indjil, adalah jang sama dengan mereka jang mula-mula dipilih oleh Jesus dan dua tiga tahun setjara istimewa dididik olehnja. Inti pemakluman mereka tetap peri hal Jesus: bahwa la sungguh Mesias sebab segala nubuat para nabi ditepati padanja, bahwa Ia disalibkan dan dibangkitkan kembali menurut rentjana Allah jang njata dalam Kitab Kudus, dan bahwa la satu-satunja penjelamat bagi semua orang. Dan jang mereka kerdjakan tak lain selain memenuhi amanat Jesus, sebagaimana telah dipaparkan diatas tadi. Mereka selalu insjaf bahwa mereka bekerdja melulu sebagai petugas Jesus, memaklumkan Indjil Jesus Kristus (tadinya+ada+AND+book%3A44&tab=notes" ver="ende">5:12; 8:5; 11:2 dll), menjembuhkan orang-orang sakit dengan nama Jesus (tadinya+ada+AND+book%3A44&tab=notes" ver="ende">3:6; 4:10), mempermandikan orang masuk umat atas nama Jesus (tadinya+ada+AND+book%3A44&tab=notes" ver="ende">2:38 dan lain-lain). Mereka dilarang mengadjar ,dengan" nama Jesus (tadinya+ada+AND+book%3A44&tab=notes" ver="ende">4:18). Mereka gembira sebab didera demi nama Jesus (tadinya+ada+AND+book%3A44&tab=notes" ver="ende">5:41). Jesus kadang-kadang sendiri djuga bertindak seperti dalam peristiwa bertobatnja Paulus dan dengan mengangkat dia mendjadi Rasul. Dan diluar Palestina Para anggota umat oleh orang-orang Junani disebut "kristianoi", artinja penganut Kristus.

Umat dipimpin oleh Roh Kudus

Umat tahu, bahwa Jesus jang duduk dalam kemuliaannja disebelah kanan Allah tetap kepala umat, dan tetap ada serta dengan mereka (Mt. 28:20) sebagai penjelenggara utama. Sebab itu mereka gemar menamakannja "Tuhan kita". Tetapi umat tahu djuga bahwa Jesus telah menjerahkan pelaksanaan penjelenggaraan itu kepada Roh Kudus, dan bahwa pelahsanaan itu didjalankan dalam kesatuan paham dan kehendak jang sempurna dengan Jesus. Mereka mengetahui itu dari sabda Jesus dalam Jo. tadinya+ada+AND+book%3A44&tab=notes" ver="ende">14:26 dan 15:26-27, dan kepentingan penjelenggaraan Roh Kudus, mereka chususnja mengerti dari Jo. tadinya+ada+AND+book%3A44&tab=notes" ver="ende">16:7-15, dimana Jesus bersabda: Baik bagimu Aku pergi, sebab kalau Aku tidak pergi, Penolong itu (Roh Kudus) tidak datang kepadamu". Umat ketjil jang dibentuk Jesus sendiri disuruh menantikan kedatangan Roh Kudus di Jerusalem. Sabda Jesus: Kamu akan menerima kekuatan Roh Kudus jang akan turun atas kamu, supaja kamu akan memberi kesaksian tentang Aku di Jerusalem, diseluruh Judea dan Samaria, dan sampai diudjung bumi" (Kis. Ras. tadinya+ada+AND+book%3A44&tab=notes" ver="ende">1:8).

Dan pada pagi hari Pentekosta Roh Kudus tiba-tiba turun atas mereka. la menampakkan kedatangannja dengan tanda-tanda jang njata. Dengan njala-njala api jang mela.mbangkan penerangan akal-budi, pemurnian hati dari unsur-unsur jang tidak tulen, dan pengobaran semangat; lagi dengan deru badai jang hebat sebagai lambang kekuatan, jang dirasakan tetapi tidak kelihatan. Dan semua jang duduk dalam ruangan itu "dipenuhi" dengan Roh Kudus, jaitu dengan pengertian, kekuatan dan semangat jang njata. Rasul-rasul bukan lagi murid jang ragu-ragu, melainkan jang sudah dewasa dengan kedewasaan Kristus, penuh pengertian tentang hakekat dan tudjuan Keradjaan Allah, insjaf akan tugas dan tanggung-djawabnja, penuh semangat tanpa takut-takut dan berani mengurbankan dirinja. Adjaib Pula bagaimana dalam waktu jang singkat sekali, tiga ribu orang mendapat pengertian dan digerakkan hatinja sampai dapat dipermandikan. Segala jang terdjadi pada hari Pentekosta itu kita namakan: Mukdjizat Pentekosta.

Dan mukdjizat Pentekosta itu dilandjutkan. Umumnja setjara batiniah. Terus- menerus Roh Kudus memberi ilham, menggerakkan hati, memperkuat kehendak, memberi pimpinan, terutama kepada Para Rasul dan pembantu-pembantu mereka, tetapi djuga kepada para beriman pribadi. Tetapi supaja mereka lebih insjaf dan untuk memperkuat kejakinannja, Roh Kudus sering bertindak setjara njata djuga. Kalau dikatakan bahwa Petrus, Stefanus, Barnabas dan Paulus berbitjara "penuh dengan Roh Kudus", hal itu berarti bahwa kepenuhan itu tampak dalam isi dan gaja pembitjaraannja (tadinya+ada+AND+book%3A44&tab=notes" ver="ende">4:8; 7:55; 11:22; 15:9). Demikian djuga dimana diberitakan, bahwa umat sedang berkumpul dan berdoa tiba-tiba dipenuhi Roh Kudus (14:31;10:44; 15:52). Roh Kudus memimpin setjara njata. Roh Kudus "berkata" kepada Pilipus (tadinya+ada+AND+book%3A44&tab=notes" ver="ende">8:29). Pilipus dilenjapkan oleh Roh Kudus (8:59). Agabus didorong oleh Roh Kudus (tadinya+ada+AND+book%3A44&tab=notes" ver="ende">11:28). Roh Kudus bersabda kepada Petrus (tadinya+ada+AND+book%3A44&tab=notes" ver="ende">10:19). Roh Kudus berkata: "Sendirikanlah Barnabas dan Saulus untuk tugas jang telah Kutentukan baginja"(tadinya+ada+AND+book%3A44&tab=notes" ver="ende">15:2). Mereka berangkat atas suruhan Roh Kudus (tadinya+ada+AND+book%3A44&tab=notes" ver="ende">13:4). Paulus dihalangi oleh Roh Kudus pergi ke Asia (tadinya+ada+AND+book%3A44&tab=notes" ver="ende">16:6) dan tidak diizinkan ke Bitinia (tadinya+ada+AND+book%3A44&tab=notes" ver="ende">16:7). Keinsjafan akan peranan Roh Kudus jang mutlak itu terang pula, dimana Petrus berkata kepada Ananias dan Safira, bahwa mereka bukan membohongi dan mentjobai manusia melainkan Roh Kudus (tadinya+ada+AND+book%3A44&tab=notes" ver="ende">5:3,9). Kesadaran akan kesatuan kerdja antara Rasul-rasul dan Roh Kudus djelas Pula dalam utjapan tadinya+ada+AND+book%3A44&tab=notes" ver="ende">5:32 jakni: "kami adalah saksi bersama dengan Roh Kudus". Lebih lagi dan setjara resmi, dalam rumusan surat Sidang Rasul-rasul di Jerusalem kepada umat di Antiochia: ,Roh Kudus dan kami telah memutuskan...." (tadinya+ada+AND+book%3A44&tab=notes" ver="ende">15:28).

Suatu kesimpulan

Kisah Rasul-rasul bersifat buku sedjarah, jang terlebih bermaksud meriwajatkan dan menggambarkan perkembangan lahiriah umat dan berhubungan dengan itu penjelenggaraan Roh Kudus jang njata. Tetapi didalam umat muda, dan terus sampai pada hari ini, terdapat Pula penjelenggaraan Roh Kudus jang tidak njata, dan lebih hakiki dan penting lagi, jaitu penjelenggaraan kehidupan Ilahi didalam batin tiap-tiap anak Allah. Roh Kuduslah jang mentjiptakan kehidupan itu didalam Para anak Allah, lalu tetap hidup didalam mereka. la memelihara, menumbuhkan, memperkuat dan menjuburkan hidup itu dalam kerdja sama bersama anak Allah itu sendiri. Demikian dihasilkan buah-buah untuk kehidupan abadi.

Penjelenggaraan Roh Kudus jang serba batiniah ini chususnja dinjatakan dan dibitjarakan oleh Paulus dalam surat-suratnja. Dalam surat-surat Paulus itu kita saksikan djuga perkembangan pengertian dan praktek hidup keagamaan, jaitu hidup rohani dalam umat-umat, sebagai perwudjudan adjaran-adjaran Indjil. Sebab itu Kisah Rasul-rasul dan surat-surat Paulus, beserta surat-surat Rasul-rasul jang lain dan Wahju Joanes saling melengkapi, dan bersama-sama memberi gambaran jang tjukup utuh dari perwudjudan dan perkembangan "Geredja" purba.

Nilai-nilai Kisah Rasul-rasul bagi kita pribadi

1. Bagi pembatja-pembatja surat-surat Paulus, Kis. Ras. penting sebagai merupakan latar belakang surat-surat itu. Banjak bahagian didalam surat-surat itu sukar dimengerti tanpa riwajat dan gambaran-gambaran jang terdapat dalam karangan Lukas itu.

2. Kisah Rasul-rasul sanggup Pula meneguhkan kejakinan dan memperkuat serta menghidupkan iman kita. Kita diperingatkan didalamnja, bagaimana djalan penjelamatan jang mulai dengan terpanggilnja Abraham, lalu makin lama makin naik tinggi sepandjang Perdjandjian Lama, dan mentjapai puntjaknja dalam Indjil dan chususnja dalam Kurban Jesus disalib serta kebangkitannja, lalu pada tingkatan itu langsung diteruskan dalam umat purba sampai dizaman kita. Dalam membatja Kis. Ras. kita saksikan, bahwa Geredja kita benar-benar dibangunkan diatas "dasar Rasul-rasul dan Para Nabi, sedangkan Jesus adalah batu sendinja". (Ef. 2:20)

Kita lihat djuga bahwa unsur-unsur hakiki agama kita, pokok hirarki dan suasana keagamaan sebagai perwudjudan Indjil, jang sekarang kita hajati pada taraf perkembangan jang lebih tinggi dan utuh, sudah ada dan hidup dalam umat purba itu.

3. Dan jang paling penting ialah: Kisah Rasul-rasul sebagai karangan jang diilhamkan oleh Roh Kudus dimaksudkan mendjadi buku renungan bagi Geredja dikemudian hari, djuga bagi kita masing-masing, untuk menginsjafkan kita, bahwa pengaruh Roh Kudus didalam Geredja Kudus dimasa ini masih ada djuga. Chususnja kenjataan-kenjataan peristiwa Pentekosta, tetapi djuga seluruh penjelenggaraan Roh Kudus jang njata dizaman Rasul-rasul, dapat dan harus mejakinkan kita, bahwa dan bagaimana Roh Kudus memimpin dan mendjiwai Geredja sekarang djuga. Kita mengerti, bahwa tanda-tanda jang njata perlu bagi umat muda untuk membina dan meneguhkan iman, jang bukan segera mendjadi darah daging mereka; tetapi kemudian tidak perlu lagi, sebab iman telah tjukup didasarkan pada pernjataan Kitab Kudus, mengenai hal ini chususnja pada pernjataan-pernjataan Kisah Rasul-rasul bersama surat-surat Paulus dan surat-surat para Rasul-rasul jang lain. Sebab itu penting sekali kitapun memperteguhkan dan menghidupkan iman kita dengan merenungkan apa jang ditulis bagi kita dalam Kisah Rasul-rasul dan Surat-surat Rasul-rasul itu, sampai kita jakin dan isnjaf benar-benar akan pimpinan agung Roh Kudus dalam Geredja, sehingga kita pertjaja akan kebenaran urusan-urusan dan keputusan-keputusan resmi dari pimpinan Geredja dan menerimanja tanpa sjarat serta melaksanakannja dengan rendah hati. Lagi pula supaja kita tetap insjaf, bahwa Roh Kudus hidup dalam batin kita masing-masing sebagai pokok dan pentjipta hidup atas kodrati (hidup abadi) kita. Kalau kita saksikan dan renungkan, bagaimana Roh Kudus mendjiwai setjara njata orang-orang beriman dimasa purba, maka dapat kita bajangkan bagaimana Roh Kudus djuga mendjiwai kita, setjara tidak njata kepada pantjaindera, tetapi tjukup njata bagi mata kepertjajaan jang berintuisi. Perenungan jang demikian tentu mempererat dan menghidupkan hubungan kita dengan Roh Kudus dalam beribadat kepadanja dan berdoa meminta pengertian, kekuatan hati dan pimpinan. Hal itu memang mahapenting bagi kita.

(0.86) (Kis 12:1) (sh: Bebas dari penjara (Selasa, 8 Juli 2003))
Bebas dari penjara

Ada begitu banyak peristiwa-peristiwa yang tak terduga terjadi di sekitar kita. Ada peristiwa yang melibatkan diri kita, ada juga peristiwa yang melibatkan orang lain. Kadang-kadang hati kecil kita bertanya: "bagaimana mungkin aku atau dia atau mereka dapat mengalami peristiwa itu?" Berbagai pertanyaan akhirnya menutup keterkejutan tersebut.

Bila kita memperhatikan peristiwa yang dialami Petrus dalam penjara, belenggu di tangannya terlepas, dan akhirnya bebas dari penjara itu, tidaklah berlebihan jika Petrus menyadari bahwa itulah yang dinamakan mukjizat.

Kehidupan manusia penuh dengan ceritera seperti itu. Ada orang yang sakit sekarat tidak ada lagi pengharapan, tiba-tiba bebas dari penjara dari kematian dan penderitaan yang mengerikan, tanpa disadari darimana mukjizat itu datang. Apakah kita akan mengatakan bahwa semua itu diatur oleh sang nasib, atau semua yang terjadi itu semata-mata hanyalah kebetulan saja? Petrus yakin bahwa campur tangan Tuhan membuat bermacam-macam terobosan yang mengejutkan dan tidak terduga. Membebaskan manusia ketika sudah tidak ada pengharapan.

Namun demikian kita tidak bisa mengatakan bahwa inilah satu-satunya pola yang ditempuh Allah. Allah juga seringkali tidak membebaskan kita dari penjara atau perangkap kehidupan. Kadang- kadang Allah justru memberikan perhatian kepada kita melalui penjara itu. Ia tidak membebaskan Yesus dari salib, Allah memberikan perhatian kepada Yesus melalui salib. Sebab itu bila tidak ada nalaikat yang datang dalam kehidupan kita, itu tidak berarti Allah telah meninggalkan kita. Tetapi sebaliknya, itu berarti Allah sedang memilih satu cara dan arah yang lain dengan menempatkan kita di dalam penjara.

Renungkan: Tuhan senantiasa mampu membebaskan kita dari penjara dengan bermacam-macam metode atau terobosan.

(0.85) (Kis 4:12) (full: KESELAMATAN TIDAK ADA DI DALAM SIAPAPUN JUGA. )

Nas : Kis 4:12

Para murid yakin bahwa kebutuhan terbesar setiap orang adalah keselamatan dari dosa dan murka Allah, dan mereka berkhotbah bahwa kebutuhan itu tidak dapat dipenuhi oleh seorang lain pun kecuali Kristus. Hal ini mengungkapkan sifat eksklusif dari Injil serta tanggung jawab gereja yang berat untuk menyampaikannya kepada semua orang. Apabila ada jalan keselamatan yang lain, gereja bisa bersantai. Akan tetapi, menurut Kristus sendiri (Yoh 14:6), tidak ada pengharapan untuk keselamatan selain di dalam Kristus (bd. Kis 10:43; 1Tim 2:5-6). Amanat inilah merupakan landasan tugas misioner.

(0.85) (Kis 17:23) (jerusalem: Allah yang tidak dikenal) Kaum kafir membaktikan mezbah-mezbah kepada "ilah yang tidak dikenal" karena takut kalau-kalau ada salah seorang ilah yang tidak dikenal menjadi murka. Paulus mengartikan pembaktian semacam itu secara lain, yaitu sebagai kejahilan yang menurut Kitab Suci ada pada orang yang tidak mengenal Allah, 1Te 4:5; 2Te 1:8; Gal 4:8; 1Ko 15:34; Efe 4:17-19; 1Pe 1:14; Yer 10:25; Ayu 18:21; Wis 13:1; 14:22. Dengan jalan itu Paulus menolak tuduhan bahwa mewartakan ilah baru.
(0.85) (Kis 11:30) (ende: Para orang tua-tua)

Demikian gelaran anggota-anggota dewan pimpinan umat-umat. Apa mereka djuga mendapat tahbisan imamat tidak diketahui. Waktu Barnabas dan Paulus berada di Jerusalem Rasul-rasul rupanja tidak ada barangkali berhubungan dengan pengedjaran Herodes terhadap mereka. Lih. Kis 12:2 dan Kis 12:18.

(0.85) (Kis 5:31) (jerusalem: Pemimpin dan Juruselamat) Ungkapan ini adalah searti dengan "Pemimpin kepada hidup", Kis 3:15+; iapun bersesuaian dengan julukan "pemimpin dan penyelamat", sebagaimana yang dikatakan tentang Musa, Kis 7:35 (bdk Kis 7:25), yang merupakan pralambang Kristus. Lihat juga Ibr 2:10,12:2. Ada sebuah kesejajaran tersembunyi antara Yesus dan Musa.
(0.85) (Kis 5:38) (jerusalem) Ada sebuah var dalam ayat-ayat ini yang menekankan ketahiran rituil. Bunyinya sbb; ... Biarkanlah mereka dan jangan menajiskan tanganmu. Sebab jika maksud ... kamu, atau raja-raja atau penguasa-penguasa tidak akan dapat melenyapkan orang-orang ini, kalau-kalau nanti kamu melawan Allah.
(0.85) (Kis 15:19) (jerusalem: aku berpendapat) Yakobus memutuskan perdebatan. Surat rasuli nanti hanya mengulang pernyataannya ini. Gal 2:9 memberi kesan yang sama: di waktu itu dalam jemaat Yerusalem Yakobuslah yang menduduki tempat utama, bdk Kis 12:17+. Ada sebuah var yang mengurangi peranan Yakobus: Maka dari itu menurut hematku tidak bolehlah...


TIP #26: Perkuat kehidupan spiritual harian Anda dengan Bacaan Alkitab Harian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA