Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 24 ayat untuk seorang yang AND book:[1 TO 39] AND book:37 [Pencarian Tepat] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.86) (Hag 1:8) (jerusalem: gunung) Yang dimaksud agaknya pegunungan Yehuda.
(0.86) (Hag 1:12) (bis: yang telah kembali dari pembuangan)

yang telah kembali dari pembuangan atau: yang tidak diangkut ke pembuangan.

(0.85) (Hag 2:7) (jerusalem: barang yang indah-indah) Harafiah: yang diinginkan. Terjemahan Latin Vulgata menghubungkan ayat ini dengan diri Mesias: Et veniet Desideratus cunctis gentibus.
(0.84) (Hag 1:1) (jerusalem)

HAGAI

Hagai termasuk kelompok nabi terakhir yang berkarya di zaman sesudah Israel kembali dari pembuangan di Babel. Sungguh berubahlah nada utama kitab-kitab para nabi. Sebelum pembuangan para nabi terutama bicara mengenai penghukuman. Di waktu pembuangan para nabi menghibur. Sesudah zaman pembuangan para nabi bicara mengenai pemulihan. Hagai tampil di masa yang menentukan bagi pembentukan agama Yahudi, yaitu di waktu lahirnya jemaat baru di Palestina. Ajakan-ajakan nabi yang pendek itu diberi bertanggal antara akhir bulan Agustus sampai pertengahan bulan Desember thn. 520. Orang-orang Yahudi yang pertama-tama kembali dari Babel guna mendirikan kembali Bait Suci lekas kehilangan semangat. Akan tetapi Hagai dan Zakharia membangkitkan kembali semangat itu serta mendorong Zerubabel, bupati Yehuda dan Yosua, Imam agung untuk memulai kembali pekerjaan di sekitar Bait Suci. Pekerjaan itu memang dimulai kembali pada bulan September thn. 520, Hag 1:14 bdk Ezr 5:1.

Kitab Hagai terdiri dari empat buah wejangan pendek yang bertemakan Bait Suci masih tinggal berputar-putar; tetapi andaikan Bait Suci selesai dibangun kembali, maka tiba zaman kemakmuran. Walaupun Bait Suci yang baru itu nampaknya sederhana, namun kemuliaannya akan melebihi kecemerlangan Bait Allah yang lama. Kepada Zerubabel, orang pilihan Allah, nabi menjanjikan kekuasaan.

Pembangunan Bait Suci digambarkan nabi sebagai syarat kedatangan Yahwe dan syarat ditegakkannya Kerajaan Allah. Segera akan tiba zaman keselamatan eskatologis. Dengan demikian pengharapan akan kedatangan Mesias berpusatkan Bait Suci dan keturunan Daud. Hal ini lebih lanjut diuraikan oleh nabi Zakharia.

(0.84) (Hag 2:6) (jerusalem) Menurut pandangan nabi Hagai, satu-satunya yang membimbing sejarah ialah Tuhan. Ketika nabi menubuatkan "hari Tuhan", Ams 5:18+; Ams 8:9+, yang membuka zaman baru, dunia sementara tenang dan tenteram, diperintah raja Darius. Goncangan dunia semesta yang tidak lama lagi akan terjadi, dan dibangunkannya bait Allah yang baru menjadi pratanda zaman kebahagiaan, zaman Mesias.
(0.84) (Hag 1:12) (jerusalem: selebihnya dari bangsa itu) Harafiah: sisa bangsa itu. Ungkapan "sisa Israel", bdk Yes 4:3+, dalam kitab Hagai dan Zakharia menunjuk umat yang setia, mereka yang kembali dari pembuangan dan menetap sekitar kota Yerusalem.
(0.84) (Hag 2:18) (jerusalem: mulai dari hari.... bait TUHAN) Bagian ini merupakan sebuah sisipan yang sebagaimana tidak sesuai dengan Hag 2:1.
(0.84) (Hag 2:9) (jerusalem: Rumah ini) Sejak nabi Yehezkiel bait Allah bdk 2Sa 7:13+, menduduki tempat pusat dalam pengharapan akan zaman keselamatan kelak. memanglah dalam bait Allah yang didirikan sesudah pembuangan dan yang dipugar serta diperintah oleh raja Herodes Agung, tampillah Kristus. Terjemahan Yunani masih menambah dan ketenteraman hati buat menyelamatkan setiap orang yang meletakkan dasar untuk mendirikan Bait Suci.
(0.84) (Hag 2:14) (jerusalem: segala yang dibuat tangan mereka) Yang dimaksud ialah panenan, bdk Ula 24:19; 28:12; 30:9. Di tempat bait Allah dahulu orang terus menyelenggarakan ibadat: pada th 538 seb Mas mezbah kurban bakar sudah didirikan kembali. Dalam Hag 2:15 ini Hagai mengetrapkan fatwa yang diberikan dalam Hag 2:13-14; Umat adalah najis dan najis pula persembahannya. Ucapan Hagai ini keras sekali dan nadanya itu berbeda sekali dengan nada keterangan yang tercantum dalam Hag 2:2-9. Mungkin ucapan Hag 2:15 ini mengenai orang Samaria, bdk Ezr 4:1-5. Pada akhir Hag 2:15 terjemahan Yunani menambah: oleh karena untung mereka yang sebelum waktunya maka mereka akan menderita oleh karena jerih payahnya dan hendaklah kamu di pintu gerbang membenci mereka yang mencela.
(0.84) (Hag 2:15) (jerusalem) Isi bagian ini melengkapi apa yang dikatakan dalam Hag 1:1-2 Ia dan barangkali bagian ini harus disambung dengan Hag 2:1.
(0.83) (Hag 1:12) (sh: Dengarkan Tuhan dan hamba-Nya (Jumat, 17 Desember 1999))
Dengarkan Tuhan dan hamba-Nya

Itulah yang dilakukan oleh bangsa Yehuda setelah 18 tahun mempunyai iman dan prioritas yang salah sebelum mereka berada di jalur yang benar. Sikap dengar-dengaran dimulai dari pemimpin, yaitu bupati dan imam besar, kemudian diikuti oleh seluruh bangsa. Memang sudah menjadi budaya manusia dalam suatu masyarakat dan bangsa, bahwa perubahan dapat terjadi bila ada teladan pemimpin dan respons umat untuk meneladani. Tindakan seperti inilah yang harus ada juga di dalam jemaat masa kini: dengar-dengaran kepada Tuhan dan hamba-Nya yang dimulai dari para pemimpin umat.

Tuhan tahu kebutuhan umat-Nya. Setelah hal-hal rohani dan praktis diungkapkan dan umat Tuhan terbuka matanya untuk membangun Bait Allah, mereka masih memerlukan "sesuatu". "Sesuatu" ini memegang peranan penting dalam mengendalikan motivasi dan dorongan, serta mendukung keadaan umat di tengah-tengah situasi yang tidak mendukung yaitu semangat. Allah memberikan semangat kepada orang-orang yang tepat.

Renungkan: Perkembangan gereja Tuhan harus didukung oleh dua hal: (1) Kehidupan spiritualitas perorangan maupun spiritualitas bersama; (2) Prioritas dan keseimbangan.

(0.83) (Hag 1:4) (full: RUMAH-RUMAHMU YANG DIPAPANI. )

Nas : Hag 1:4

Karena demikian sibuk dengan kepentingannya sendiri, orang Yahudi yang kembali itu mengabaikan pembangunan rumah Allah. Rumah mereka sendiri dipapani dengan kayu aras, sedangkan Bait Suci tetap menjadi reruntuhan. Hagai mendesak bahwa Allah dan pekerjaan-Nya harus didahulukan. Demikian pula kita, kerajaan Allah dan kepentingan-Nya yang benar harus didahulukan dan dijadikan prioritas utama di dalam hidup kita (Mat 6:33). Perhatikan betapa semangatnya Tuhan Yesus mengenai rumah dan pekerjaan Allah (Yoh 2:17; 4:34; 6:38; 9:4). Yang kita tetapkan sebagai prioritas menunjukkan kasih kita kepada Tuhan.

(0.83) (Hag 1:7) (jerusalem) Ayat ini di sini kurang pada tempatnya. Hag 1:1-11 barangkali menyatukan dua kesatuan tersendiri yang dua-duanya berasal dari nabi Hagai yaitu Hag 1:1-6,8 dan Hag 1:7,9-11.
(0.83) (Hag 1:1) (sh: Iman salah, prioritas salah (Kamis, 16 Desember 1999))
Iman salah, prioritas salah

Orang Yehuda yang pertama kali tiba di Yerusalem segera berupaya membangun kembali rumah Allah. Mereka berhasil meletakkan fondasi, namun halangan, masalah, dan kesulitan tak kunjung habis. Oleh karena itu mereka berpendapat bahwa saatnya tidak tepat untuk membangun rumah Allah. Mereka tidak lagi beriman bahwa mereka harus menyelesaikan pembangunan, sehingga mereka tidak lagi memprioritaskan pembangunan rumah Allah.

Bukan perhitungan matematika. Apakah dengan memprioritaskan Allah secara otomatis hidup Kristen berkelimpahan? Inilah prinsip Yehuda. Memang, keadaan mereka disebabkan karena mereka mengesampingkan Allah. Namun kehidupan Kristen bukanlah prinsip matematika yang selalu dapat diketahui hasilnya dengan pasti. Allah kita adalah Allah yang berdaulat. Dia berhak memberi dan menahan berkat. Jika kita mengesampingkan Dia dan gagal memberikan prioritas yang menjadi milik-Nya, berarti kita telah meninggalkan suatu sumber yang sangat vital bagi kehidupan dan keberhasilan kita.

Renungkan: Dibutuhkan ketetapan hati untuk memilih dan menempatkan prioritas dalam kehidupan Kristen. Prioritas itu sudah ada, yaitu Allah, Sang Sumber berkat. Tetapkanlah hati untuk setia memprioritaskan Allah dalam segala keberadaan kita.



TIP #05: Coba klik dua kali sembarang kata untuk melakukan pencarian instan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA