Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 169 ayat untuk selesai berbicara AND book:[40 TO 66] [Pencarian Tepat] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Kis 7:51) (jerusalem: Roh Kudus) Ialah Roh Kudus yang berbicara dengan perantaraan Musa dan para nabi.
(1.00) (2Kor 6:11) (jerusalem: Kami telah berbicara...) Harafiah: Mulut kami telah terbuka terhadap (atau: bagi) kamu.
(0.89) (Kis 23:9) (jerusalem: roh atau malaikat yang telah berbicara) Hipotesa ini rupanya mau menerangkan penglihatan Paulus di jalan ke Damsyik.
(0.77) (Ibr 12:19) (jerusalem: jangan lagi berbicara kepada mereka) Seperti halnya waktu Allah menampakkan diriNya di gunung Sinai tatkala Perjanjian Lama diikat. Perjanjian Baru menggantikan ketakutan dengan kedamaian.
(0.73) (Kis 11:2) (jerusalem) Dalam teks barat ayat ini berbunyi sbb: Maka sesudah waktu yang cukup lama Petrus mau pergi ke Yerusalem. Setelah berbicara dengan para saudara dan menguatkan mereka maka berangkatlah ia sementara di daerah berbicara banyak dengan mengajar semua orang. Ketika tiba pada mereka ia memberitakan karunia yang telah dianugerahkan Allah, tetapi orang-orang dari golongan yang bersunat berselisih pendapat dengan dia.
(0.65) (Luk 21:7) (full: BILAMANAKAH ITU AKAN TERJADI? )

Nas : Luk 21:7-19

Tanggapan Yesus terhadap pertanyaan para murid menghubungkan keruntuhan Yerusalem begitu erat dengan kedatangan-Nya kembali ke bumi setelah masa kesengsaraan sehingga sulit untuk membedakan antara bagian-bagian yang hanya berbicara mengenai Yerusalem dan yang berbicara tentang kedatangan-Nya yang kedua kali. Barangkali Yesus bermaksud bahwa keruntuhan Yerusalem menjadi suatu lambang dari kedatangan-Nya untuk menghakimi dunia ini.

(0.65) (Kis 4:29) (full: BERIKANLAH KEPADA HAMBA-HAMBA-MU KEBERANIAN UNTUK MEMBERITAKAN FIRMAN-MU. )

Nas : Kis 4:29

Para murid memerlukan keberanian baru untuk bersaksi dan berbicara tentang Kristus. Sepanjang kehidupan Kristen kita, kita juga perlu berdoa supaya mengatasi ketakutan, penolakan, kecaman, dan penganiayaan. Kasih karunia Allah, lewat kepenuhan Roh Kudus, akan membantu kita untuk berbicara tentang Yesus dengan berani (bd. Mat 10:32).

(0.57) (2Tes 1:10) (full: IA DATANG ... UNTUK DIMULIAKAN. )

Nas : 2Tes 1:10

Ayat ini tidak berbicara mengenai saat orang percaya akan terangkat dari dunia untuk bertemu dengan Kristus di udara (Yoh 14:2-3; 1Tes 4:17). Sebaliknya, itu berbicara mengenai penyataan Yesus Kristus dengan kemuliaan dan kuasa untuk membinasakan sistem dunia masa kini dan meresmikan kerajaan seribu tahun di dunia ini (Wahy 19:11-20:4).

(0.57) (2Ptr 3:16) (full: SURATNYA ... TULISAN-TULISAN LAIN. )

Nas : 2Pet 3:16

Petrus berbicara tentang surat-surat Paulus sebagai setingkat dengan tulisan-tulisan Kitab Suci yang diilhamkan dan berkuasa, yaitu PL. Bila kita berbicara mengenai "Kitab Suci" dewasa ini, yang dimaksudkan ialah baik kitab-kitab dalam PL maupun PB, yaitu berita Allah yang asli kepada umat manusia dan kesaksian-Nya terhadap tindakan penyelamatan di dalam Yesus Kristus

(lihat art. PENGILHAMAN DAN KEKUASAAN ALKITAB).

(0.57) (Yoh 8:25) (jerusalem: Apakah gunanya...) Kalimat ini sukar dimengerti dan diterjemahkan dengan berbagai cara. Misalnya: Pertama: Mengapa Aku berbicara...; atau: Mengapa Aku masih akan berbicara...; atau: Sesungguhnya, apa yang Aku katakan kepadamu: atau: Terlebih dahulu, apa yang Aku katakan kepadamu. Begitu kalimat ini sesuai dengan Yoh 8:28: Maka kata Yesus: Jalan pikirannya begini: sekarang orang-orang Yahudi mendapat kesempatan mengenal Yesus melalui apa yang dikatakanNya (Yoh 8:25). Kalau mereka baru mengakuiNya/mengenalNya setelah ditinggikan Yoh 8:28, memanglah sudah terlambat.
(0.57) (1Ptr 4:11) (jerusalem: orang yang menyampaikan firman Allah) Yang dimaksudkan ialah orang yang mendapat karunia Roh Kudus untuk berbicara sebagai nabi atau juga untuk berbicara dengan bahasa-roh, bdk 1Ko 14:2-19; Kis 11:27+ dan Kis 2:4+. Tetapi dimaksudkan juga orang yang menunaikan tugas mengajar dan menasihati, Rom 12:7-8
(0.55) (Yoh 1:1) (jerusalem)

INJIL YOHANES

PENGANTAR INJIL YOHANES DAN SURAT-SURAT YOHANES

Injil Yohanes

Kata Penutup pertama, Yoh 20:31, menyatakan termasuk jenis sastra Injil Yohanes dan begitu menempatkannya di dalam keseluruhan Perjanjian Baru. Sama seperti pewartaan yang paling tua demikianpun kitab ini tetap sebuah "Injil", artinya: pewartaan tentang Yesus sebagai Mesias dan Anak Allah. Pewartaan itu berpangkal pada "tanda-tanda" yang dikerjakan Yesus dan bermaksud mengembangkan iman akan Kristus supaya orang mendapat hidup. Meskipun ciri-cirinya menyatakan bahwa disusun di zaman agak belakangan, namun injil keempat ini berdekatan dengan pemberitaan atau "kerygma" pada awal mula agama Kristen. Tata susunan dan pokok utama injil Yohanes dan pemberitaan semula itu pada pokoknya sama: Yesus ditunjuk sebagai Mesias oleh turunnya Roh Kudus sebagaimana disaksikan Yohanes Pembaptis, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">1:31-34; karya dan perkataan Yesus menyatakan "kemuliaanNya", selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">1:35- 12:50; menyusul kisah tentang wafat, kebangkitan dan beberapa penampakan Kristus, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">13:1-20:20; akhirnya pengutusan para rasul yang diberi Roh Kudus dan kekuasaan mengampuni dosa, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">20:21-29. Terlebih injil ini terjamin oleh seorang saksi tak bernama ialah "murid yang dikasihi Yesus", yang ikut serta dalam drama sengsara Yesus, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">13:23; 19:26, 35; bdk selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">18:15 dst, melihat makam yang kosong, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">20:2 dst, dan Kristus yang dibangkitkan, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">21:7,20-24, ia barangkali adalah seorang dari kedua murid yang paling dahulu mengikuti Yesus, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">1:35 dst. Kesemuanya itu sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan Kis 1:8+, supaya kesaksiannya itu boleh disebut "rasuli".

Namun demikian karya Yohanes mempunyai beberapa ciri yang merupakan kekhasannya dan jelas membedakannya dengan ketiga injil sinoptik. Rupanya pengarang injil keempat terpengaruh sekali oleh sebuah alam pikiran yang tersebar luas di beberapa kalangan Yahudi dan pengungkapannya baru-baru ini ditemukan dalam naskah-naskah yang berasal dari sekelompok kaum Eseni di zaman itu yang berdiam di Qumran. Dalam naskah-naskah itu diberi perhatian khusus kepada "pengetahuan", dan perbendaharaan-katanya berdekatan dengan perbendaharaan-kata yang lazim dalam aliran dan alam pikiran yang disebut "gnosis"; terdapat di dalamnya semacam perseduaan (dualisme) yang terungkap dalam pertentangan-pertentangan seperti: cahaya-kegelapan, kebenaran-kebohongan, malaikat cahaya-malaikat kegelapan (Beliar namanya); khususnya di Qumran ditekankanlah mistik persatuan dan perlunya kasih persaudaraan sementara orang melayangkan pandangan ke akhir zaman. Segala pokok tersebut ditemukan kembali dalam injil Yohanes dan merupakan milik khas lingkungan Yahudi-kristen, yang kiranya menghasilkan injil itu.

Masih ada hal lain lagi. Lebih dari injil-injil sinoptik, injil keempat ingin menonjolkan manakah makna kehidupan, perbuatan dan perkataan Yesus. Kejadian- kejadian kehidupan Yesus merupakan "tanda"; maknanya tidak segera jelas sehingga baru dipahami setelah Kristus dimuliakan, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">2:22; 12:16; 13:7. Banyak perkataan Yesus mengandung makna rohani yang baru kemudian dipahami, bdk selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">2:19+. Roh Kudus yang berkata atas nama Yesus yang dibangkitkan bertugas memimpin para murid ke dalam seluruh kebenaran dengan mengingatkan dan mengajar mereka akan semua yang telah dikatakan Yesus kepada mereka, bdk selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">14:26+. Itulah tahap perwahyuan yang tercermin dalam injil Yohanes. Di lain pihak injil keempat lebih banyak terpengaruh oleh ibadat dan sakramen-sakramen Kristen dari pada injil-injil sinoptik. Kehidupan Yesus sendiri diberi kerangka ibadat Yahudi; dalam hubungan dengan hari-hari raya utama dan kerap kali dalam bait Allah Yesus mengerjakan mujizat-mujizat dan menyampaikan wejangan-wejangan yang paling penting; selanjutnya Yesuspun mengajar bahwa Ia sendiri menjadi pusat suatu agama dan ibadat baru "dalam roh dan kebenaran", selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">4:24; agama dan ibadat baru itu mengungkapkan dan mewujudkan dirinya melalui sakramen-sakramen. Pembicaraan Yesus dengan Nikodemus mengandung segala unsur yang cocok dengan sebuah pengajaran yang menyiapkan atau menyertai baptisan, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">3:1-21; dan gagasan bahwa baptisan berupa sebuah penerangan, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">9:1-39, atau kebangkitan, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">5:1-14; 7:21-24, rupanya memberi latar belakang kepada cerita tentang penyembuhan orang yang lahir buta dan orang lumpuh. Sebuah ringkasan lengkap dari pengajaran mengenai Ekaristi tercantum dalam bab 6. Misteri Paskah Kristen yang mengganti Paskah lama meresap ke dalam seluruh injil itu, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">1:29, 36; 2:13; 6:4; 19:36. Upacara pembasuhan Yahudi yang lazim pada perayaan Paskah, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">2:6; 3:25, diganti dengan pembersihan jiwa oleh firman, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">15:3, dan Roh, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">20:22 dst. Dengan demikian maka kehidupan Yesus dihubungkan dengan misteri Kristen yang dihayati dalam ibadat dan sakramen-sakramen jemaat.

Jelaslah injil keempat merupakan karya yang majemuk : berdekatan dengan bentuk pewartaan Kristen yang paling dahulu, tetapi juga menjadi penyelesaian suatu usaha yang dipimpin oleh Roh Kudus untuk mencari pemahaman lebih mendalam dan lebih jernih tentang misteri Yesus.

Setiap penginjil mempunyai suatu pandangan utama mengenai Yesus serta karyaNya. Menurut pandangan Yohanes, maka Yesus adalah Firman yang telah menjadi daging untuk menyampaikan hidup kepada manusia, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">1:14. Maka rahasia penjelmaan menguasai seluruh pemikiran Yohanes. Teologi tentang penjelmaan itu terungkap dengan menggunakan gagasan "pengutusan" dan "kesaksian". Yesus ialah Firman yang diutus oleh Bapa ke dunia, lalu setelah karyaNya selesai kembali kepada Allah, bdk selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">1:1+. Tugas itu tidak lain kecuali memaklumkan kepada manusia misteri-misteri ilahi. Yesus menjadi saksi tentang apa yang dilihat dan didengarNya pada Bapa, bdk selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">3:11+. Untuk mengesahkan pengutusanNya maka Allah memberi Yesus kekuasaan mengerjakan sejumlah karya ialah "tanda-tanda" yang memang melampaui apa yang mungkin bagi manusia. Maka terbuktilah Yesus benar-benar diutus oleh Allah yang berkarya dalam diri Yesus, bdk selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">2:11+. Tanda-tanda itu menjadi pernyataan terselubung dari kemuliaan Yesus yang penyingkapan lengkapnya dinantikan pada hari kebangkitan, bdk selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">1:14+. Sebab sesuai dengan nubuat Yes 52:13 (LXX), Anak Manusia harus "ditinggikan", dan melalui salib kembali kepada Bapa, bdk selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">12:32+. Lalu ia menemukan kembali kemuliaan yang ada pada Allah "sebelum dunia ada", selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">17:5+, 24. Kemuliaan itu sudah dinyatakan kepada para nabi dahulu, bdk selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">5:39, 46; 12:41; 19:37 serta catatan-catatannya. Penyingkapan kemuliaan itu berupa penampakan Allah yang menyempurnakan dan menggenapkan semua penampakan Allah dahulu, penampakanNya dalam penciptaan, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">1:1, penampakanNya kepada Abraham, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">8:56, Yakub selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">1:51, Musa selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">1:17, para nabi. Kemuliaan "Hari Yahwe", bdk, bdk Ams 5:18+, menjadi lengkap pada Hari Yesus, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">8:56, khususnya pada "SaatNya", selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">2:4+, saat "peninggian" dan "pemuliaanNya"; pada saat itu tersingkaplah keluhuran transenden yang menjadi milik "utusan", bdk selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">8:24+; selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">10:30+, yang datang ke dunia untuk membawa hidup, bdk selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">3:35+, kepada mereka yang dengan kepercayaan menyambut kabar keselamatan yang disampaikan olehNya, bdk selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">3:11+. Dan justru oleh karena seluruh "pengutusan" Anak itu terarah kepada suatu karya keselamatan maka pengutusan itu menjadi penyingkapan kasih Bapa terhadap dunia, yang terakhir dan paling lengkap, bdk selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">17:6+.

Dalam injil-injil Sinoptik penyingkapan kemuliaan Kristus terutama dihubungkan dengan kembaliNya pada akhir zaman, bdk Mat 16:27 dst. Memanglah dalam injil Yohanespun unsur-unsur utama dari eskatologia tradisionil ditemukan juga: orang menantikan "hari terakhir" selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">6:39 dst; selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">11:24; 12:48, hari "kedatangan" Yesus, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">14:3; 21:22 dst, dan kebangkitan orang-orang mati, 5, 28 dst; selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">11:24, serta penghakiman terakhir selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">5:29, 45; 3:36. Namun demikian mudah saja orang melihat dalam injil keempat suatu tendensi rangkap dua, yakni: mengaktualisasikan dan menginteriorisasikan eskatologia tradisionil. Kedatangan Yesus ke dunia melalui penjelmaan, peninggiannNya di salib dan kembaliNya melalui Roh Kudus dianggap sebagai "kedatangan" Anak Manusia; penghakiman sekarang sudah terjadi di dalam hati orang, hidup kekal (yang dalam injil Yohanes mengganti istilah "Kerajaan" yang digemari para Sinoptisi) sekarang sudah dimiliki oleh karena iman. Maka drama yang dipentaskan di Palestina menjadi inti drama eskatologis. Memang di belakang orang-orang Yahudi yang menolak Yesus itu tampillah sebuah kenyataan yang lebih luas, yakni "dunia", bdk selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">1:9-10+, atau "kegelapan" bdk selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">8:12+, yang dikuasai oleh Iblis, "penguasa dunia", bdk 1Yoh 2:13 dst, yang melawan Allah serta MesiasNya. Setiap orang terlibat dalam drama rohani itu: di hadapan Firman yang menjadi daging terlaksanalah "penghakiman dunia", selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">12:31-32, pengutukan dan kekalahannya, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">16:7-11, 33. Kalau Kristus dengan rela menyerahkan nyawaNya, bdk selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">10:18+, dan kalau "ditinggikan" di kayu salib, maka maksudnya ialah memperoleh kemuliaanNya, bdk selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">12:32+, yang sejak itu menjadi nyata di hadapan sekalian orang untuk mendatangkan malu kepada dunia yang tidak percaya serta secara definitip mengalahkan Iblis. Kemenangan Allah atas yang jahat dan keselamatan dunia terwujud melalui kebangkitan yang mulia, sehingga kembaliNya Kristus di akhir zaman hanya merupakan penggenapannya.

Agak sukar juga menemukan bagan yang dituruti Yohanes dalam membentangkan misteri Kristus. Terlebih dulu perlu dicatat bahwa urutan peristiwa-peristiwa dalam injil keempat menimbulkan beberapa kesulitan: urutan bab 4, 5, 6, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">7:1-24 sukar dimengerti; tidak tepat juga bahwa bab 15-17 menyusul selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">14:31, tepat Yesus sudah berangkat; kepingan-kepingan seperti selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">3:31-36 dan 12:44-50 ternyata kurang sesuai dengan konteksnya. Mungkin kekacauan itu disebabkan oleh cara Injil Yohanes digubah dan diterbitkan. Kiranya injil itu merupakan hasil perkembangan yang lambat laun sehingga di dalamnya terdapat unsur-unsur yang berasal dari masa yang berlain-lainan, penyaduran dan tambahan serta penyusunan ajaran yang sama namun dengan cara yang berbeda-beda, sedangkan keseluruhannya akhirnya diterbitkan bukanlah oleh Yohanes sendiri melainkan oleh murid-muridnya setelah Yohanes meninggal dunia, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">21:24. Dengan demikian maka murid-murid itu memasukkan ke dalam kerangka injil yang asli berbagai kepingan yang berasal dari Yohanes dan yang oleh para muridnya tidak dibiarkan hilang sama sekali. Tempat kepingan- kepingan itu dalam keseluruhan belum juga ditentukan dengan saksama.

Para ahli sudah mengemukakan beberapa pembagian injil Yohanes. Semua memang mengandung sedikit kebenaran, tetapi sering kali berat sebelah, oleh karena terlalu mau mensistematisasikan injil keempat. Paling baik kiranya orang membiarkan dirinya dibimbing oleh petunjuk-petunjuk jelas yang ditemukan dalam injil sendiri. Di satu pihak jelas, bahwa injil mau menonjolkan hari-hari raya ibadat Yahudi, yang menjadi pedoman kisahnya: tiga kali ada hari raya Paskah, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">2:13; 6:4; 11:55, ada sebuah perayaan yang tidak disebut namanya, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">5:1, dan sekali ada perayaan Pondok Daun, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">7:2, dan hari raya Pentahbisan Bait Allah, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">10:22. Di lain pihak pengarang beberapa kali dengan saksama mencatat urutan hari-hari untuk membagikan riwayat hidup Yesus menjadi berkala-kala. Misalnya: minggu pertama karya Yesus di depan umum, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">1:19-2:11, pekan perayaan Pondok-Daun, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">7:2, 14, 37, pekan sengsara Yesus selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">12:1, 12; 19:31, 42, yang ditempatkan antara lambang penguburan Yesus, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">12:7, dan penguburan yang sesungguhnya, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">19:38 dst. Begitu pula perlu diperhatikan disebutkannya perayaan Paskah yang pertama, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">4:45, yang jelas menutup bagian-bagian yang mulai dengan selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">2:13 -25, tempat dikatakan bahwa hari raya Paskah itu sudah dekat. Dengan mempertimbangkan kedua gejala tersebut (catatan mengenai urutan hari-hari dan hari-hari raya Yahudi) maka injil keempat dapat dibagi sebagai berikut:

Prakata, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">1:1-18: "Pada mulanya............"

I Karya Yesus :

1. Tata penyelamatan baru diberitakan, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">1:19-4:54: Pekan pembukaan
kejadian-kejadian yang berkisar pada Perayaan Paskah yang pertama.
2. Perayaan kedua, pada suatu hari Sabat, di Yerusalem: perlawanan pertama
terhadap pernyataan, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">5:1-47.
3. Di Galilea, Paskah yang kedua: perlawanan baru terhadap pernyataan,
selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">6:1-71.
4. Perayaan Pondok-Daun: pernyataan besar tentang Mesias, yang ditolak
mentah-mentah selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">7:1-10:21.
5. Hari Raya Pentahbisan Bait Allah: keputusan membunuh Yesus, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">10:22-
selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">11:54.
6. Akhir karya Yesus dan persiapan untuk Paskah yang terakhir, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">11:55-12:50
II Saat Yesus: Paskah Anak Domba Allah (selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">13:1-20:31):
1. Perjamuan terakhir Yesus bersama murid-muridNya, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">13:1-17:26
2. Penderitaan, 18-19
3. Cerita-cerita mengenai kebangkitan dan kebahagiaan mereka yang percaya. selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">20:1-29
4. Penutup injil yang pertama, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">20:30-31.
III Kata penutup selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">21:1-25: Hidup Gereja diberitakan dan kedatangan kembali Yesus diharapkan.

Ada sebuah gagasan yang dapat ditarik dari pembagian tersebut ialah: Yesus mengakhiri lembaga-lembaga keagamaan Yahudi dengan menggenapinya.

Adakah injil keempat berupa sebuah sumber tersendiri dan asli yang menyampaikan informasi khas, di samping ketiga injil sinoptik? Kalau benar demikian, manakah nilai historis injil Yohanes? Sehubungan dengan pertanyaan pertama yang dirumuskan di muka, dengan hati-hati dapat diajukan kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut:

Dalam Injil Yohanes ditemukan banyak petunjuk yang memberi kesan bahwa Yohanes mengenal tradisi yang tercantum dalam ketiga injil lain. Khususnya perlu diperhatikan bahwa injil keempat meninggalkan beberapa hal penting yang tercantum dalam injil sinoptik. Ini hanya dapat dimengerti, kalau Yohanes mengandaikan bahwa sidang pembaca sudah tahu akan hal-hal itu ; di lain pihak ada kalanya Yohanes ternyata mau memperincikan dan melengkapi tradisi para sinoptisi. Namun demikian penyelidikan-penyelidikan modern semakin menonjolkan ciri asli tradisi Yohanes yang tidak tergantung pada tradisi sinoptik. Bahkan dalam menceritakan kejadian-kejadian yang sama Yohanes nampak begitu asli, sehingga tak mungkin ia bergantung pada sinoptisi. Pengarang injil keempat mengenal kejadian-kejadian itu melalui jalan lain dari jalan-jalan injil sinoptik. Ia pantas dianggap sebagai sumber tersendiri, saksi asli dari tradisi purba. Memanglah hubungan antara injil Yohanes dan Injil Lukas jauh lebih erat dan boleh jadi Lukas dalam menggubah injilnya mengenal dan menggunakan paling sedikit tradisi-tradisi Yohanes (teristimewanya dalam kisah sengsara dan kisah kebangkitan) yang sudah lama ada, meskipun kiranya tidak mengenal injil keempat seperti sekarang ada. sebaliknya juga mungkin bahwa penggubahan injil Yohanes yang terakhir terpengaruh oleh injil karangan Lukas.

Semakin mengakui bahwa injil keempat tidak tergantung, semakin para ahli mengakui pula nilai historisnya. Sehubungan dengan urutan peristiwa-peristiwa riwayat hidup Yesus, Yohanes kerap kali memerincikan lebih jauh apa yang dikisahkan para sinoptisi: misalnya lamanya karya Yesus dan urutan peristiwa dalam kisah sengsara dalam injil Yohanes nampaknya lebih tepat dari pada apa yang diceritakan injil-injil lain. Sehubungan dengan penyucian Bait Allah injil keempat memuat keterangan mengenai waktunya yang paling tepat di antara semua injil, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">2:20, dan yang bersesuaian dengan keterangan yang tercantum dalam Luk 3:1. Demikianpun mengenai keterangan-keterangan mengenai tempat peristiwa- peristiwa terjadi dalam injil keempat lebih terperinci dari pada keterangan- keterangan yang disampaikan oleh injil-injil lain. Penggalian-penggalian modern di Palestina sudah beberapa kali membenarkan keterangan injil Yohanes (bdk kolam yang ada lima serambinya, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">5:2). Seluruh injil berisikan petunjuk-petunjuk kongkrit yang terperinci, sehingga jelaslah si pengarang tahu baik-baik akan adat istiadat keagamaan Yahudi, mentalita para rabi, akan caranya para ahli Taurat menafsirkan menterapkan hukum Taurat. Akhirnya diri pribadi Yesus tetap seorang manusia sejati dengan kerendahan hati dan kesederhanaan yang mengharukan, bahkan dalam adegan-adegan yang paling "mulia" di mana Yesus yang dibangkitkan menampakkan diri kepada murid-muridNya. Dan demikian halnya, meskipun pengarang injil keempat memang menonjolkan transendensi Yesus. Selanjutnya karya Yohanes ini sama sekali tidak dapat dipahami, kalau orang menyangkal bahwa Yohanes yakin tentang kenyataan historis kejadian-kejadian yang diceritakannya.

Tetapi orang jangan keliru. Pengertian tentang "sejarah" yang diandaikan injil keempat tentunya sangat berbeda dengan pengertian seorang sejarawan modern. Apa yang paling penting bagi si penginjil ialah: menonjolkan makna sebuah sejarah yang baik ilahi maupun manusiawi; memang sebuah sejarah, tetapi juga sebuah teologi; berlangsung dalam waktu, tetapi berurat-berakar dalam kekekalan. Pengarang injil keempat dengan teliti mau menceritakan dan menyampaikan kepada kepercayaan manusia peristiwa rohani yang terjadi di dunia oleh karena kedatangan Yesus Kristus, ialah penjelmaan Firman demi keselamatan manusia. Karena itulah maka penginjil memilih dan khususnya menonjolkan kejadian-kejadian yang menurut pendapatnya dapat mengandung suatu nilai simbolis; dengan jalan itu pengarang memberi kejadian-kejadian itu suatu kedalaman dan gema baru. Maka mujizat-mujizat yang diceritakan berupa "tanda", yang menyingkapkan kemuliaan Kristus dan melambangkan karunia yang diberikanNya kepada dunia (pembasuhan yang baru, roti hidup, terang, hidup). Pengarang injil sungguh mempunyai bakat untuk menangkap makna rohani yang terkandung dalam kejadian-kejadian dan untuk menemukan di dalamnya rahasia-rahasia ilahi, juga dalam peristiwa-peristiwa yang bukan mujizat (bdk selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">2:19-21; 9:7; 11:51 dst; selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">13:30; 19:31-37, dan catatan- catatannya). Pada kejadian-kejadian nyata dan historis ia melihat sebuah dimensi rohani; Yesus ialah terang, yang datang ke dunia; perjuangan Yesus tidak lain kecuali perjuangan terang melawan kegelapan; kematian Yesus ialah penghakiman dunia; seluruh kehidupanNya tidak lain merupakan pemenuhan lambang-lambang Mesias yang terungkap dalam Perjanjian Lama: Dialah Anak Domba Allah. selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">1:29, Bait Allah yang baru, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">2:21, ular penyelamat yang ditinggikan di padang gurun, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">3:14, roti hidup yang mengganti Manna, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">6:35, Gembala yang baik, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">10:11, pokok anggur yang benar, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">15:1, dll. Gambaran Yesus yang baik ilahi maupun manusiawi itu memberikan kepada tokoh historis itu segenap dimensinya sebagai Penyelamat dunia. Jadi sehubungan dengan Yohanes tidak bolehlah "simbolis" diperlawankan dengan "historis"; simbolismenya ialah simbolisme kejadian-kejadian sendiri; simbolisme itu berpancar pada sejarah, berurat-berakar di dalamnya serta mengungkapkan makna sejarah itu. Bagi saksi unggul Firman yang menjadi itu simbolisme itu tidak ada artinya, kecuali dengan pra-syaratnya dalam sejarah.

Soal terakhir yang perlu dikupas ialah: siapakah pengarang injil yang begitu berisi dan majemuk itu? Hampir seluruh tradisi Gereja bersehati menjawab: Rasul Yohanes bin Zebedeus. Sudah dalam pertengahan pertama abad II injil keempat dikenal dan dipergunakan oleh beberapa pujangga: Ignatius dari Antiokhia, pengarang "Ode Salomo", Papias, Yustinus; barangkali Klemens dari Roma sudah mengenal dan menggunakan Yohanes. Maka terbuktilah bahwa injil itu sudah mempunyai wibawa rasuli. Saksi pertama yang menyatakan hal itu dengan terang ialah Ireneus di sekitar th. 180. Katanya: "Selanjutnya Yohanes murid Tuhan ialah murid yang bersandar dekat kepadaNya, juga menerbitkan sebuah injil selama tinggal di Efesus". Hampir pada masa yang sama Klemens dari Aleksandria, Tertulianus, Kanon Muratorius dengan jelas menyatakan bahwa injil keempat dikarang oleh rasul Yohanes. Kalau pada peralihan dari abad II ke abad III ada sementara orang yang berpendapat lain, maka mereka mau menentang pengikut- pengikut Montanus yang menyalah-gunakan injil Yohanes untuk mendukung ajaran sendiri. Hanya pendapat lain itu tidak seberapa artinya dan oleh karena berdasarkan pertimbangan teologis tidaklah berakar dalam tradisi.

Dalam injil sendiri tidak terdapat sesuatu yang berlawanan dengan tradisi itu. Sudah dikatakan di muka, bahwa injil itu memperkenalkan diri sebagai kesaksian seorang murid yang dikasihi Tuhan, seorang yang dengan mata kepala sendiri menyaksikan kejadian-kejadian yang dikisahkannya. Bahasa serta gaya bahasanya menyatakan bahwa injil itu berasal dari lingkungan ke-Yahudia-an; ia baik-baik mengenal adat-istiadat Yahudi dan juga keadaan setempat di Palestina di zaman Kristus. Nampaknya ia bersahabat dengan Petrus, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">13:23 dst; selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">18:15; 20:3-10; 21:20-23. Dan Lukas memberitahukan bahwa memanglah demikian halnya dengan Yohanes, Luk 22:8; Kis 3:1-4, 11; 4:13, 19; 8:14. Akhirnya, bagaimana dapat dijelaskan kenyataan bahwa injil keempat sama sekali mendiamkan kedua anak Zebedeus? Keterangan yang paling tepat ialah: seorang di antaranya menuliskan injil itu. "Murid yang dikasihi Yesus... dialah yang menuliskan semuanya", selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">21:24 ialah murid yang bersama dengan Petrus dan Yakobus diutamakan oleh Yesus, Mrk 5:37; 9:2; 13:3; 14:33. Ada sementara orang yang berkata bahwa tak mungkin rasul Yohanes menulis injil keempat. Sebab ada berita bahwa rasul Yohanes mati sahid lama sebelumnya. Jadi mustahillah ia menulis injil yang dikatakan karangannya. Dan benar juga, ada sebuah tradisi yang mengatakan bahwa Yohanes mati sahid. Hanya adakah tradisi itu lebih berwibawa dari pada tradisi lain yang menyatkaan bahwa Yohanes hidup di kota Efesus sampai usia lanjut? Dan kalau ada tradisi yang berkata tentang Yohanes sebagai martir, namun ia tidak berkata apa-apa tentang kapan itu terjadi. Dari lain pihak sebagaimana sudah dikatakan di atas, tradisi-tradisi Yohanes pasti sudah terbentuk di masa lalu, kalaupun injil baru digubah dan diterbitkan jauh kemudian dari itu dan kiranya oleh murid-murid Yohanes. Dari sebab itu tetap mungkin bahwa injil keempat benar-benar berasal dari Yohanes, juga seandainya rasul itu sendiri mengalami kemartiran.

Surat-surat Yohanes

Di samping injil masih ada tiga surat yang oleh tradisi diperkenalkan sebagia surat-surat Yohanes. Memanglah ditinjau dari segi sastra dan ajaran karangan- karangan itu sangat berdekatan dengan injil keempat, sehingga sukar memisahkannya dari injil serta pengarangnya, ialah rasul Yohanes. Surat kedua dan ketiga tentu menimbulkan kebimbangan dan keraguan, sebagaimana sudah ternyata dalam karya Origenes, Eussebius dari Kaisarea dan Hieronimus; lama sekali kedua surat itu hanya diterima oleh jemaat di Antiokhia dan jemaat-jemaat lain di Siria sebagai Kitab Suci. Tetapi karena cirinya sebagai surat-surat kecil saja yang tidak penting sama sekali untuk ajaran Kristen, maka tidak dapat dipahami bagaimana surat-surat itu akhirnya berhasil diterima, kalau bukan benar-benar karangan Yohanes.

Surat ketiga kiranya surat yang ditulis paling dahulu. Maksud surat itu ialah membereskan suatu pertikaian mengenai kewibawaan yang timbul dalam salah satu jemaat yang termasuk wewenang rasul Yohanes. Surat kedua berupa sebuah peringatan tertuju kepada jemaat lain, supaya hati-hati terhadap propaganda yang dilancarkan oleh sementara pengajar sesat yang menyangkal penjelmaan Kristus yang sesungguhnya. Adapun surat pertama adalah jauh lebih penting. Nampak sebagai macam surat edaran yang tertuju kepada jemaat-jemaat di Asia kecil yang terancam perpecahan akibat bidaah-bidaah pertama. Dalam surat itu Yohanes menyarikan unsur-unsur hakiki pengalaman keagamaan. Dengan bertitik-tolak beberapa pokok sejalan yang susul menyusul (terang, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">1:5 dst, "pembenaran", 2:29 dst, kasih, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">4:7-8 dst, kebenaran, selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">5:6 dst) ia mau memperlihatkan hubungan erat yang tidak dapat tidak terjalan antara kita sebagai anak Allah dan akhlak benar, yang tidak lain kecuali kesetiaan rangkap dua pada iman akan Kristus. Anak Allah, dan pada kasih persaudaraan (bdk catatan-catatan pada selesai+berbicara+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">1:3, 7). Karena gaya bahasa dan ajarannya maka surat inilah yang paling dekat dengan injil. Maka surat pertama itu dikarang pada masa yang sama, tetapi tidak lagi dapat dipastikan apakah surat mendahului injil atau sebaliknya.

(0.55) (1Yoh 3:9) (full: TIDAK BERBUAT DOSA LAGI. )

Nas : 1Yoh 3:9

Kata kerja "berbuat dosa" (Yun. _hamartano_) ditulis dalam bentuk infinitif aktif masa kini, yang menunjukkan tindakan yang terus berlangsung. Yohanes menekankan bahwa orang yang sungguh-sungguh dilahirkan kembali dari Allah tidak mungkin mempunyai cara hidup yang berdosa karena hidup Allah tidak dapat hadir di dalam mereka yang berbuat dosa (bd. 1Yoh 1:5-7; 2:3-11,15-17,24-29; 3:6-24; 4:7-8,20).

  1. 1) Kelahiran baru menghasilkan kehidupan rohani yang mendatangkan hubungan bersinambung dengan Allah. Dalam surat ini, setiap kali Yohanes berbicara mengenai kelahiran baru orang percaya, dia memakai bentuk waktu yang sudah selesai dalam bahasa Yunani untuk menekankan hubungan yang sinambung dan terus-menerus yang dimulaikan oleh kelahiran baru (1Yoh 2:29; 3:9; 4:7; 5:1,4,18;

    lihat art. PEMBAHARUAN).

  2. 2) Memiliki hidup Allah di dalam diri kita (yaitu, dilahirkan kembali dari Allah) dan berbuat dosa terus adalah suatu kemustahilan rohani. Orang percaya bisa kadang-kadang gagal untuk memenuhi standar Allah yang tinggi, tetapi mereka tidak akan terus-menerus hidup dalam dosa (ayat 1Yoh 3:6,10).
  3. 3) Yang menjaga orang yang setia dari berbuat dosa adalah "benih Allah" dalam diri mereka yaitu hidup, Roh, dan tabiat Allah sendiri yang ada dalam mereka (1Yoh 5:11-12; Yoh 15:4; 2Pet 1:4).
  4. 4) Oleh iman (1Yoh 5:4), Kristus yang mendiami kita, kuasa Roh Kudus, dan Firman yang tertulis

    (lihat cat. --> 1Tes 2:10),

    [atau ref. 1Tes 2:10]

    semua orang percaya dapat hidup bebas dari dosa dan pelanggaran dari saat ke saat.
(0.55) (Luk 6:24) (full: CELAKALAH KAMU ... YANG KAYA. )

Nas : Luk 6:24

Yesus sedang berbicara mengenai mereka yang memusatkan kehidupan, tujuan, kebahagiaan atau sasaran mereka terutama pada hal-hal materiel atau pada usaha menghimpun kekayaan yang banyak

(lihat art. KEKAYAAN DAN KEMISKINAN).

(0.55) (Yoh 3:5) (full: DILAHIRKAN DARI AIR. )

Nas : Yoh 3:5

Yesus mungkin sekali sedang menunjuk kepada karya penyucian oleh Roh Kudus dalam kelahiran baru. Dalam Tit 3:5 Paulus berbicara tentang "permandian kelahiran kembali dan ... pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus".

(0.55) (Yoh 12:23) (full: ANAK MANUSIA DIMULIAKAN. )

Nas : Yoh 12:23

Yesus berbicara tentang kematian-Nya sebagai suatu pemuliaan dan bukan sebagai suatu tragedi. Dia mengajarkan murid-murid-Nya bahwa jalan mencapai keberhasilan adalah melalui penderitaan dan kematian (ayat Yoh 12:24).

(0.55) (Ibr 10:26) (full: JIKA KITA SENGAJA BERBUAT DOSA. )

Nas : Ibr 10:26

Di sini penulis surat ini sedang berbicara tentang hal meninggalkan Kristus yang diingatkan olehnya dalam Ibr 6:4-8

(lihat art. KEMURTADAN PRIBADI).

(0.55) (Yak 4:11) (full: JANGANLAH KAMU SALING MEMFITNAH. )

Nas : Yak 4:11

Dengan tidak mempelajari semua fakta mengenai situasi tertentu, dengan tidak berbicara kepada seseorang yang tertuduh tentang persoalan tertentu dan dengan memfitnahnya, kita mengesampingkan hukum kasih Allah.

(0.55) (Kis 22:15) (jerusalem: yang kaulihat dan kaudengar) Bdk Kis 9:15. Di sini Ananias berbicara atas nama "Allah nenek moyang kita" (Kis 22:14) sama seperti seorang nabi dari Perjanjian Lama. Paulus harus menjadi saksi "terhadap semua orang" dan ini tidak diperincikan menjadi "terhadap bangsa-bangsa lain" (Kis 22:21).
(0.55) (Ef 5:13) (jerusalem: adalah terang) Dengan senang hari berbicara tentang keburukan semacam itu (Efe 5:11) dan membiarkannya dalam kegelapan yang mencurigakan memanglah buruk juga, Efe 5:3; tetapi membicarakannya dengan maksud memperbaikinya dan begitu membukakannya untuk umum adalah suatu pekerjaan baik. Dengan jalan itu terang mengenyahkan kegelapan, sebab terang itu tidak lain kecuali terang Kristus (akhir Efe 5:13).


TIP #19: Centang "Pencarian Tepat" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab tanpa keluarga katanya. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA