Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 19 dari 19 ayat untuk perlukan [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Mat 6:11) (bis: yang kami perlukan)

yang kami perlukan: atau untuk besok; atau untuk setiap hari.

(1.00) (Luk 11:3) (bis: makanan yang kami perlukan)

makanan yang kami perlukan: atau: makanan untuk besok.

(0.50) (2Kor 12:1) (jerusalem: aku harus bermegah, sekalipun hal ini tidak ada faedahnya) Terjemahan lain: Perlukan orang bermegah (ini memang tidak ada faedahnya), baiklah! Aku ... Var: Memanglah bermegah tidak ada faedahnya, namun aku: ...
(0.40) (Ul 24:12) (ende)

Larangan ini maksudnja akan melindungi kaum miskin. Biasanja mereka menggadaikan pakaian mereka: jang sesungguhnja mereka perlukan diwaktu malam untuk melindungi diri terhadap udara dingin. Dalam peraturan-peraturan sematjam itu kita lihat dengan djelas bagaimana Deut. mempunjai perhatian jang besar terhadap peri-kemanusiaan dan kemasjarakatan.

(0.35) (Ibr 4:16) (full: DENGAN PENUH KEBERANIAN MENGHAMPIRI TAKHTA KASIH KARUNIA. )

Nas : Ibr 4:16

Karena Kristus dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita (ayat Ibr 4:15), kita dapat dengan penuh keberanian menghampiri takhta sorgawi, karena mengetahui bahwa doa dan permohonan kita diterima dan diinginkan oleh Bapa di sorga (bd. Ibr 10:19-20). Tempat itu disebut "takhta kasih karunia" karena dari takhta itu mengalir kasih, pertolongan, kemurahan, pengampunan, kuasa rohani, pencurahan Roh Kudus, karunia-karunia rohani, buah roh, dan semua yang kita perlukan dari Allah. Salah satu berkat terbesar dari keselamatan ialah bahwa Kristus kini merupakan Imam Besar kita yang membuka jalan langsung ke hadapan Dia sehingga kita selalu dapat meminta bantuan yang kita perlukan.

(0.35) (1Sam 12:21) (full: JANGANLAH MENYIMPANG UNTUK MENGEJAR DEWA KESIA-SIAAN. )

Nas : 1Sam 12:21

Samuel mengingatkan orang Israel untuk tidak menyembah dewa-dewa yang tidak berdaya; hanya Tuhan Allah yang sanggup memberikan bantuan yang mereka perlukan pada saat-saat krisis. Untuk keterangan lebih lanjut tentang penyembahan berhala,

lihat art. SIFAT PENYEMBAHAN BERHALA.

(0.35) (Mat 6:11) (jerusalem: pada hari ini makanan kami yang secukupnya) Terjemahan ini lebih kurang tradisionil dan berusaha mengungkapkan maksud kata-kata Yunani yang sesungguhnya sukar dipahami. Ada macam-macam terjemahan lain, misalnya: apa yang perlu untuk kehidupan, atau: apa yang kita perlukan besok, dll. Rupanya sungguh maksudnya memohon kepada Allah, apa yang perlu untuk hidup jasmaniah, tetapi tidak lebih dari itu, bukan kekayaan atau kemewahan. Para pujangga Gereja suka mengetrapkan pada roti Ekaristi, Yoh 6:22+, dan pada roti firman Allah.
(0.30) (Pkh 8:17) (full: MANUSIA TIDAK DAPAT MENYELAMI. )

Nas : Pengkh 8:17

Salomo menyadari bahwa betapapun bijaksana kita, dengan hikmat kita sendiri kita tidak bisa menerangkan segala yang telah dilakukan Allah atau cara-cara pemeliharaan-Nya. Seperti halnya Ayub, kita tidak perlu mengetahui segala alasan; yang kita perlukan hanyalah mengandalkan Tuhan dan percaya bahwa Dia melakukan segala sesuatu dengan baik. Jikalau kita anak-anak-Nya, kita berada dalam tangan-Nya (Pengkh 9:1).

(0.30) (Yoh 5:47) (full: TIDAK PERCAYA AKAN APA YANG DITULISNYA. )

Nas : Yoh 5:47

Ayat ini penting dalam menetapkan pandangan Yesus Kristus terhadap Perjanjian Lama. Dia memang percaya bahwa Musa menulis Pentateukh. Pelajaran yang diperlukan orang Yahudi, dan yang masih kita perlukan dewasa ini, ialah: Jikalau seseorang tidak percaya pengilhaman dan kebenaran dari tulisan Perjanjian Lama, maka dia juga tidak akan percaya atau takluk kepada kekuasaan perkataan Yesus dan tulisan PB yang memberi kesaksian tentang-Nya

(lihat cat. --> Kis 24:14

[atau ref. Kis 24:14]

tentang pandangan Paulus mengenai PL;

lihat art. PENGILHAMAN DAN KEKUASAAN ALKITAB).

(0.25) (Yes 40:31) (full: YANG MENANTI-NANTIKAN TUHAN MENDAPAT KEKUATAN BARU. )

Nas : Yes 40:31

Berharap kepada Tuhan ialah mempercayakan sepenuhnya kehidupan kita kepada-Nya; hal itu meliputi juga memandang Dia sebagai sumber pertolongan dan kasih karunia ketika diperlukan (bd. Mazm 25:3-5; 27:14; Luk 2:25,36-38). Orang yang berharap kepada Tuhan dijanjikan:

  1. (1) kekuatan Allah untuk menyegarkan mereka di tengah-tengah kelelahan dan kelemahan, penderitaan dan pencobaan;
  2. (2) kemampuan untuk mengatasi persoalan-persoalan mereka bagaikan rajawali yang terbang naik ke langit; dan
  3. (3) kesanggupan untuk berlari secara rohani tanpa merasa lelah dan terus berjalan maju tanpa merasa letih bila Allah menangguhkan pertolongan-Nya. Allah berjanji bahwa jikalau umat-Nya dengan sabar mengandalkan Dia, maka Dia akan memberikan apa pun yang mereka perlukan untuk menopang mereka senantiasa (1Pet 1:5).
(0.25) (Flp 4:11) (full: AKU TELAH BELAJAR MENCUKUPKAN DIRI )

Nas : Fili 4:11

(versi Inggris NIV -- "Aku telah belajar untuk merasa puas"). Rahasia kepuasan hati ialah menyadari bahwa dalam keadaan yang sekarang ini Allah telah memberikan segala sesuatu yang kita perlukan untuk tetap berkemenangan di dalam Kristus (1Kor 15:57; 2Kor 2:14; 1Yoh 5:4). Kemampuan untuk hidup berkemenangan atas keadaan-keadaan yang berubah-ubah datang dari kuasa Kristus yang mengalir dalam dan melalui saudara (ayat Fili 4:13;

lihat cat. --> 1Tim 6:8).

[atau ref. 1Tim 6:8]

Akan tetapi, kemampuan ini tidak datang dengan sendirinya. Hal itu harus dipelajari melalui bersandar kepada Kristus.

(0.25) (3Yoh 1:5) (full: ENGKAU BERTINDAK SEBAGAI ORANG PERCAYA )

Nas : 3Yoh 1:5

(versi Inggris NIV -- "Engkau setia dalam apa yang kauperbuat"). Yohanes memuji Gayus atas satu aspek kehidupannya di dalam kebenaran (ayat 3Yoh 1:3-4) yaitu bahwa dia setia menolong para pekabar Injil keliling (ayat 3Yoh 1:5-8). Dia telah menyediakan tempat menginap, makanan, uang, dan apa pun juga yang mereka perlukan dalam perjalanan (bd. Tit 3:13). Komitmennya terhadap pekabaran Injil Kristus sangat mengesankan para pekabar Injil itu sehingga mereka melaporkannya kepada Yohanes secara khusus (ayat 3Yoh 1:6). Tindakan Gayus terhadap para pekerja Injil ini bersumber dari kasihnya kepada mereka, Injil, dan orang yang di luar Kristus.

(0.20) (Flp 3:13) (full: TETAPI INI YANG KULAKUKAN. )

Nas : Fili 3:13

Paulus melihat dirinya sebagai seorang pelari dalam suatu perlombaan (bd.

lihat cat. --> Ibr 12:1)

[atau ref. Ibr 12:1]

yang mengerahkan segenap kekuatannya dan maju dengan sungguh-sungguh memusatkan pikirannya agar tidak gagal untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan oleh Kristus bagi kehidupannya -- kesatuan sempurna Paulus dengan Kristus (ayat Fili 3:8-10), keselamatan sempurna dan kebangkitannya dari antara orang mati (ayat Fili 3:11).

  1. 1) Inilah tujuan hidup Paulus. Ia telah melihat sekilas kemuliaan sorga (2Kor 12:4) dan telah memutuskan bahwa dengan kasih karunia Allah seluruh kehidupannya akan berpusat pada tekadnya untuk maju terus agar pada suatu hari ia akan mencapai sorga dan berhadapan muka dengan Kristus (bd. 2Tim 4:8; Wahy 2:10; 22:4).
  2. 2) Tekad seperti itu perlu untuk kita sekalian. Sepanjang kehidupan kita bermacam-macam gangguan dan pencobaan, seperti kekhawatiran hidup, kekayaan, dan keinginan jahat, mengancam untuk menghalangi penyerahan kita kepada Tuhan (bd. Mr 4:19; Luk 8:14). Yang kita perlukan ialah "melupakan apa yang telah di belakang", yaitu dunia yang jahat dan kehidupan lama kita yang berdosa (bd. Kej 19:17,26; Luk 17:32), dan "mengarahkan diri" untuk keselamatan yang sempurna dalam Kristus.
(0.20) (Mzm 65:1) (sh: Berkat yang berkelimpahan (Senin, 27 April 1998))
Berkat yang berkelimpahan

Berkat yang berkelimpahan telah Tuhan sediakan bagi umat yang hidup serasi dengan-Nya. Ia tahu persis apa yang manusia perlukan secara utuh. Perhatikan unsur-unsur berkat itu:

Mental dan Rohani. Bisa bersikap mental yang benar terhadap Allah, terhadap harta benda, terhadap janji, dan nazar, adalah berkat Tuhan. Keampunan dosa (ayat 65:4" context="true" vsf="TB">5), perasaan mantap karena jaminan perlindungan Allah merupakan sebagian berkat rohani. Betapa sering orang yang berharta cukup, namun tidak pernah merasa cukup. Kristus berkata, "Bukannya dengan roti saja manusia boleh hidup, melainkan dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah".

Jasmani dan Sosial. Tuhan memahkotai tahun-tahun kehidupan orang percaya dengan kebaikan-Nya (ayat 65:11-13" context="true" vsf="TB">12-14). Padang kering kerontang memberi hasil. Padang rumput penuh ternak. Lembah-lembah menghasilkan roti. Ini semua karena irigasi lancar dan hasil melimpah, dst. Hubungan sosial baik, kerukunan tercipta, karena masyarakat takut akan Tuhan. Pergaulan orang percaya dengan orang lain menjadi serasi. Sorak-sorai terdengar dan umat bernyanyi ria. Bukankah Tuhan membangkitkan orang-orang yang sehat secara jasmani dan sosial untuk menolong orang yang memerlukan?

Renungkan: Adakah hal lebih mulia daripada Tuhan yang memahkotai hari-hari kita?

(0.20) (Yoh 12:12) (sh: Yesus Raja Israel (Kamis, 25 Februari 1999))
Yesus Raja Israel

Kebiasaan orang Yahudi bila kedatangan seorang raja adalah menyambutnya dengan elu-eluan daun-daun palem. Apa yang mendorong mereka memperlakukan Yesus sebagai Raja Israel? Mereka telah melihat betapa kuasa Yesus telah membangkitkan Lazarus dan melakukan mujizat lain. Mereka mengira bahwa Yesus yang penuh kuasa ini adalah raja yang telah lama dinantikan dan yang akan tampil sebagai pemimpin bangsa Yahudi.

Yesus, Raja seluruh dunia. Motivasi penyambutan orang-orang itu berbeda dengan motivasi kedatangan Yesus. Yesus tidak datang dengan tujuan untuk menjadi raja Israel yang penuh dngan kekuasaan dan kemenangan di medan peperangan. Kedatangan-Nya ke Yerusalem justru untuk mengawali kesengsaraan, yang akan mencapai puncak pada kematian-Nya di kayu salib. Kesengsaraan yang akan membawa keselamatan bukan hanya bagi orang Israel, tetapi bagi seluruh dunia.

Renungkan: Kadangkala motivasi kita menyambut Kristus sering tidak sejalan dengan motivasi kedatangan-Nya untuk dunia ini. Periksalah ulang motivasi Anda menyambut Kristus, karena ungkapan syukurkah?

Doa: Tuhan Yesus, Engkaulah Raja kami yang sejati, yang memberikan kebebasan kekal yang kami perlukan dalam kehidupan kami.

(0.20) (2Kor 3:1) (sh: Surat Pujian. (Sabtu, 05 September 1998))
Surat Pujian.

Dulu sampai sekarang, surat rekomendasi atau surat pujian itu penting dan berarti. Dengannya seseorang dapat dinilai keandalannya. Rasul Paulus menganggap bahwa surat seperti itu tidak ia perlukan, baik untuk mereka maupun dari mereka (ayat 2). Menurutnya, bukti pelayanannya yaitu keberadaan dan kehidupan jemaat Korintus sendiri sebagai bukti "tertulis" yang paling jelas (ayat 3). Surat pujian atau surat rekomendasi janganlah cenderung membuat orang meninggikan diri, lalu melupakan Allah yang menjadi sumber kekuatan dalam meraih keberhasilan tersebut (ayat 5).

Jemaat adalah surat Kristus. Jemaat adalah hasil pekerjaan tangan Allah sendiri. Kristus sendirilah yang menuliskan firman-Nya dalam hati para anggota jemaat melalui pekerjaan Roh Kudus (ayat 3b). Akibatnya, hidup dan kasih Kristus akan terbaca oleh orang lain jika mereka melihat jemaat. Jelaslah tak ada seorang pun mampu menghasilkan karya rohani ini. Siapakah hamba Tuhan yang sanggup mengubah hidup orang, menuliskan firman yang terpancar dalam kehidupan orang yang dilayaninya?

Renungkan: Semakin kita membesarkan Kristus semakin Kristus akan nyata dalam hasil pelayanan kita. Semakin kita membesarkan diri semakin samar Kristus dalam pelayanan kita dan dalam hidup orang yang kita layani.

Doa: Ya Tuhan Yesus, jadikanlah kami ini "surat Kristus" yang terbaca oleh semua orang.

(0.18) (2Tes 3:6) (sh: Menegur yang salah (Rabu, 19 Mei 2004))
Menegur yang salah

Ini adalah bagian terakhir 2 Tesalonika. Bila pada ucapan syukur awal (ayat 1:5) Paulus memberikan indikasi bahwa jemaat yang telah menderita ini layak menjadi warga Kerajaan Allah, maka di sini ia memberikan semacam petunjuk praktis yang dapat dilakukan oleh jemaat untuk mencapai kondisi itu.

Paulus mendengar tentang kelakuan anggota-anggota jemaat yang kalau dibiarkan dapat memberikan dampak kehidupan persekutuan yang terganggu. 1) Ada dari mereka yang tidak melakukan pekerjaannya: menganggap bahwa Hari Tuhan telah dekat sehingga tidak perlu bekerja lagi; mungkin juga memanfaatkan kebaikan anggota gereja yang lain. Apapun alasannya, sikap demikian tidak sehat dan dicela oleh Paulus. 2) ada dari mereka yang tidak mau mende-ngarkan ajaran (Kristus melalui Paulus) yang telah disampaikan kepada jemaat (ayat 6).

Nasihat Paulus adalah agar jemaat menjauhi mereka yang bermasalah. Mereka yang tidak bekerja harus diberitahukan bahwa mereka harus bekerja dan tidak menggantungkan keperluan makan mereka kepada orang lain. Paulus memakai dirinya sebagai teladan. Ia dan Silas sebenarnya dapat mengklaim makanan dari jemaat, namun mereka melakukan tugas (sampingan) sendiri. Jemaat juga dinasihatkan agar melakukan kebaikan tanpa jemu (ayat 11-13).

Sikap Paulus terhadap mereka yang tidak menerima ajaran itu tegas sekali. Mereka sebaiknya tidak diajak bergaul (ayat 14). Ini dilakukan untuk menjaga keteguhan sikap jemaat sendiri. Nasihat Paulus ini sangat kita perlukan saat ini. Bukankah kehidupan bergereja kita terasa tawar sebab praktik saling memberikan teladan, saling meringankan beban, saling mengingatkan sebagai saudara, saling mendoakan dan saling memberikan salam tidak aktif kita lakukan?

Renungkan: Apa saja cela kehidupan jemaat masa kini yang dalam sorotan firman ini perlu mendapatkan teguran tegas?

(0.15) (Yer 24:1) (sh: Di balik penghukuman Allah kepada umat-Nya (Senin, 9 Oktober 2000))
Di balik penghukuman Allah kepada umat-Nya

Yeremia mendapatkan penglihatan tentang 2 keranjang yang berisi buah ara sebagai persembahan kepada Tuhan (1-3). Keranjang yang satu berisi buah ara yang sangat baik dan ini melambangkan orang Yahudi yang diangkut ke dalam pembuangan di negeri Babel oleh Nebukadnezar (4-7). Keranjang yang satu lagi berisi buah ara yang sangat jelek sehingga tidak bisa dimakan. Ini melambangkan orang-orang Yahudi yang tidak ikut ke dalam pembuangan yang akan mengalami kehancuran (8-10).

Ada masa depan bagi mereka yang mengalami pembuangan namun kehancuran bagi mereka yang tetap tinggal di Yehuda. Mengapa demikian? Baik mereka yang ikut dalam pembuangan maupun yang tinggal di Yehuda secara spiritual dan moral sama-sama bobrok. Mereka sama-sama menolak firman yang disampaikan Yeremia. Namun mereka yang ikut dalam pembuangan akan diterima Allah. Ia akan memberkati mereka. Karena pembuangan tersebut merupakan hukuman Allah terhadap dosa umat-Nya. Namun karena Allah adalah Allah yang penuh anugerah dan belas kasihan, penderitaan yang akan dialami oleh mereka yang ikut dalam pembuangan merupakan ganjaran dari Bapa yang penuh kasih. Ada maksud dan tujuan yang mulia dalam pembuangan itu. Mereka harus 'dicabut dan dirobohkan' karena Allah akan 'membangun dan menanam' yang baru (6). Dengan kata lain, melalui penderitaan dan kehinaan mereka akan menyesali dosa-dosa mereka lalu bertobat dan menerima hati yang sudah dibaharui sehingga dapat mengenal Allah (7).

Ada 2 kebenaran yang indah yang bisa kita dapatkan melalui penglihatan Yeremia ini. Pertama, di balik penderitaan akibat dosa-dosa kita tersembunyi kasih sayang Allah yang besar. Hendaklah kita kuat, sabar, dan dengan sikap pertobatan yang sungguh menanggung itu semua karena melalui penderitaan itu kita akan dibawa kepada pengenalan Allah yang semakin indah. Kedua, Allah menjanjikan berkat bagi mereka yang menjalani hukuman pembuangan: kelimpahan, kembali ke tanah air, negaranya akan dibangun kembali, dan pembaharuan rohani (4-7).

Renungkan: Indah sekali janji itu. Allah sudah menyediakan berkat-berkat-Nya sebelum mereka bertobat. Inilah bukti bahwa Allah kita adalah Allah yang penuh dengan anugerah dan belas kasihan. Apa lagi yang kita perlukan?

(0.15) (Yoh 12:27) (sh: Bapa muliakanlah nama-Mu (Jumat, 8 Maret 2002))
Bapa muliakanlah nama-Mu

Mengapa harus ada permohonan Yesus seperti itu kepada Bapa-Nya? Apakah selama ini Ia tidak memuliakan nama Bapa di surga? Ungkapan ini diucapkan saat Ia sangat terharu. Saatnya hampir tiba (ayat 28). Saat kematian-Nya makin dekat. Semua itu harus Ia jalankan, lakukan demi kehendak Bapa-Nya. Sangat sulit rasanya mengungkapkan kesedihan dan keharuan Yesus. Justru pada saat yang mengerikan itu Ia mengucapkan kata-kata ini sebagai bukti kesiapan-Nya melakukan kehendak Bapa. Percakapan Yesus dengan kedua murid-Nya dapat diartikan sebagai jawaban atas kerinduan orang Yunani untuk bisa berjumpa dengan-Nya.

Di tengah-tengah percakapan yang serius itu, terdengarlah suara dari surga: “Aku telah memuliakan-Nya dan Aku akan memuliakan lagi.” Suara Bapa ini menjawab ucapan Yesus, “Bapa muliakanlah nama-Mu.” Hubungan Bapa dan Anak di sini jelas sangat dekat dan harmonis. Suara dari surga itu dapat didengar oleh telinga jasmani orang banyak, termasuk orang-orang Yunani (ayat 28). Hal ini terjadi supaya orang banyak itu percaya apa yang dikatakan Yesus kepada mereka, termasuk orang-orang Yunani yang rindu bertemu dengan-Nya (ayat 29-30). Tetapi, reaksi terhadap suara dari surga itu ternyata tidak sama. Ada yang mengatakan seperti bunyi guntur, juga ada yang mengatakan seperti malaikat yang berbicara kepada- Nya. Sebagian besar tetap saja tidak paham, terutama sesudah Yesus kembali berbicara tentang kematian-Nya (ayat 33-34).

Salib melambangkan penghakiman atas penguasa dunia karena iblis dikalahkan dan kasih Allah dinyatakan oleh ketaatan Yesus (ayat 31-33). Prinsip ini sangat penting. Saat peninggian salib akan menarik banyak orang datang kepada-Nya. Maksudnya kematian Yesus di atas kayu salib mendatangkan berkat bagi banyak orang. Ucapan- ucapan ini tidak dapat dipahami oleh orang banyak, dan mungkin juga oleh para murid-Nya sendiri. Ini terbukti mereka bingung dengan pernyataan itu (ayat 34-35). Atas permintaan agar Yesus bicara lebih jelas, Ia tidak meladeni. Terang telah bersinar. Yang mereka perlukan bukan lebih banyak penjelasan dan tanda, tetapi menentukan sikap.

Renungkan: Masihkah ada kegelapan tersisa dalam hidup Anda yang belum disoroti oleh terang Injil Kristus?



TIP #31: Tutup popup dengan arahkan mouse keluar dari popup. Tutup sticky dengan menekan ikon . [SEMUA]
dibuat dalam 0.14 detik
dipersembahkan oleh YLSA