(1.00) | (Neh 3:11) | (jerusalem: dan menara Perapian) Dalam terjemahan Yunani terbaca: sampai menara Perapian. Menara itu juga dapat disebut: menara Sudut, bdk 2Ta 26:9. |
(1.00) | (Yer 36:22) | (jerusalem: sementara di depannya api menyala di perapian) Ini menurut terjemahan-terjemahan kuno. Dalam naskah Ibrani tertulis: dan dengan perapian di depannya. |
(0.94) | (Yes 33:14) |
(ende: Siapa dari kira....) Kaum pendosa berbitjara. api jang menelan dan perapian kekal ialah hukuman Allah. |
(0.94) | (Yeh 22:21) |
(ende) Pengepungan Jerusjalem dilukis. Seluruh penduduknja akan dibinasakan, seperti terak dalam perapian. |
(0.83) | (Mzm 21:9) |
(ende: bagaikan perapian) Itu sedikit aneh. Orang lebih2 menantikan: bagaikan makan perapian" atau sesuatu serupa. |
(0.71) | (Mal 4:1) | (jerusalem: seperti perapian) Mengenai api pada "Hari Tuhan" bdk Yes 10:16 dst; Yes 30:27; Zef 3:8; Yer 21:14. |
(0.47) | (Dan 3:17) |
(bis: Jika Allah ... melakukannya) Jika Allah ... melakukannya, atau: Jika benar bahwa kita menolak menyembah ilah-ilah Tuanku atau tak mau sujud kepada patung emas yang Tuanku dirikan, Allah yang kami sembah sanggup menyelamatkan kami dari perapian yang menyala-nyala itu dan dari kuasa Tuanku -- dan Ia pasti melakukannya. |
(0.35) | (Dan 3:24) |
(full: YANG KEEMPAT ITU RUPANYA SEPERTI ANAK DEWA.
) Nas : Dan 3:24-25 Orang keempat itu mungkin saja malaikat atau manisfestasi prapenjelmaan dari Kristus yang diutus untuk melindungi ketiga sahabat Daniel dan mendampingi mereka pada saat cobaan yang hebat itu. Perhatikan bahwa makna nama Ibrani ketiga pemuda ini sesuai dengan kelepasan yang dikaruniakan Allah kepada mereka. "Tuhan menunjukkan kasih karunia" (Hananya) kepada mereka dan "Tuhan menolong" (Azarya) mereka. Rupa orang keempat di dalam perapian itu adalah seperti oknum "yang setara dengan Allah" (Misael; lihat cat. --> Dan 1:7). [atau ref. Dan 1:7] |
(0.33) | (Mal 4:1) |
(sh: Hari Tuhan. (Rabu, 16 Desember 1998)) Hari Tuhan.Hari Tuhan. Allah itu pasti. Apapun yang Allah katakan, janji anugerah, hukum dan aturan serta dampak dari semua itu, adalah pasti. Sambil menunggu masa depan yang cerah, orang percaya dan beriman harus tetap menjaga kesetiaannya. Dengan cara: mengingat dan melaksanakan perintah-perintah Tuhan, lewat hukum-hukum Musa. Apa yang telah diberikan-Nya kepada Musa menjadi dasar bagi Tuhan memperlakukan umat-Nya. Itulah sebabnya semua yang diucapkan-Nya pasti akan terjadi. Begitu pula ketika Tuhan mengutus Elia, sebagai yang akan menyerukan pertobatan. Inilah gelombang pembaruan dari Allah. Dalam Perjanjian Baru, Yohanes Pembaptis diakui sebagai Elia yang menegur yang salah dengan penuh kuasa dan keberanian. |
(0.29) | (Dan 3:1) |
(full: SEBUAH PATUNG EMAS.
) Nas : Dan 3:1 Nebukadnezar mungkin bertindak dengan sombong karena, sebagaimana dinyatakan melalui Daniel (Dan 2:37-38), dia menjadi kepala emas dari patung di dalam mimpinya itu. Kerajaan Nebukadnezar baru berkuasa dan dia niscaya berusaha memakai agama untuk memperteguh persatuan banyak propinsi yang ditambahkan kepada kerajaannya; ia menuntut penyembahan patung dirinya sebagai sarana meningkatkan kesetiaan kepada dirinya. Ia bukan pemimpin dunia yang pertama atau untuk terakhir yang berusaha untuk memakai agama bagi tujuan-tujuan politik atau untuk meninggikan dirinya. |
(0.24) | (Kej 15:18) |
(full: TUHAN MENGADAKAN PERJANJIAN DENGAN ABRAM.
) Nas : Kej 15:18 Pelaksanaan perjanjian diuraikan dalam ayat Kej 15:9-17.
|
(0.24) | (Dan 3:23) | (jerusalem) Sesudah Dan 3:23 ini terjemahan Yunani dan Siria menyisipkan (Aza 1:1-68) sebuah doa yang dipanjatkan Azarya (Abednego) dan (dengan catatan peralihan) suatu lagu pujian yang dinyanyikan ketiga pemuda itu sementara dalam perapian. Bagian ini aselinya ditulis dalam bahasa Ibrani atau Aram. Lihat Tambahan pada Kitab Daniel, hal 752 |
(0.24) | (Dan 3:1) |
(sh: Pengakuan semu (Selasa, 20 April 1999)) Pengakuan semuPengakuan semu. Pengakuan yang tercetus karena kekaguman bukanlah jaminan bahwa pengakuan itu akan terus diingat dan dilaksanakan. Kekaguman dan pengakuan Nebukadnezar akan kebesaran Allah Daniel, ternyata semu dan tak berakar. Buktinya, ia kemudian mendirikan patung yang harus disembah oleh semua orang pada waktu-waktu yang ditentukan. Jika melanggar, perapian yang menyala-nyala menunggu. Namun Sadrakh, Mesakh, dan Abednego memilih binasa dalam api daripada harus melanggar hukum Allah. Bertahan demi kebenaran. Banyak Kristen meninggalkan imannya karena terancam melarat, aniaya, tidak memiliki kedudukan, dlsb. Yang perlu kita ketahui ialah bahwa pengakuan kita, bukan keluar dari sekadar rasa kagum dan takjub, melainkan dari rasa malu, tak berdaya, hina, dan terbuang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini pun, tidak jarang mengubah perilaku manusia. Sebab itu, apa pun yang dunia tawarkan, jika kita harus melepaskan pengakuan iman Kristen kita Yesus Kristus adalah Juruselamat tinggalkan segera! Yang paling utama harus kita taati adalah kebenaran Allah. Renungkan: Demi mempertahankan kebenaran, dan secara konsisten menjaga pengakuan akan kebesaran dan keagungan Allah, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego bersedia menanggung segala risiko. Bagaimana dengan Anda? |
(0.21) | (Kej 15:1) |
(sh: Ku tahu siapa yang kupercaya (Sabtu, 1 Mei 2004)) Ku tahu siapa yang kupercayaKu tahu siapa yang kupercaya. Mengapa setelah menjadi anak Tuhan kita masih bermasalah? Di mana bukti dari janji-janji Allah yang memberikan pengharapan dan berkat-berkat? Apakah kenyataan di atas membuat iman kita ciut? Masihkah kita tetap percaya bahwa Tuhan kita dapat dipercayai? Abram telah menerima janji TUHAN bahwa ia akan menjadi bangsa yang besar dan keturunannya akan menempati tanah Perjanjian. Namun sampai saat itu, ia belum juga memiliki putra kandung. Kini TUHAN meneguhkan janji-Nya sekali lagi dan Abram percaya akan janji itu (ayat 6). TUHAN meneguhkan janji melalui upacara peneguhan perjanjian (ayat 9-11, 17-19). Upacara serius itu sekaligus 'sumpah' TUHAN sepihak kepada Abram. Melalui lambang "perapian yang berasap dan suluh yang berapi" (ayat 17) yang melewati dan membakar korban berupa potongan daging yang dipersiapkan Abram (ayat 9-11), TUHAN seakan bersumpah, "Biarlah Aku terbakar seperti korban itu kalau Aku ingkar janji". Bersama itu Allah bernubuat mengenai keturunan Abram yang harus menjadi bangsa yang diperbudak selama empat ratus tahun sebelum mereka menikmati tanah Perjanjian (ayat 13-16). Hal ini merupakan peneguhan bagi Abram, sekaligus penguat hati bahwa TUHAN dapat dipercaya. Memang jalannya panjang. Janji TUHAN tidak secara langsung digenapi, tetapi pasti digenapi. Bukan saja umat Israel diingatkan tentang kesetiaan Allah pada janji-Nya, kita pun umat-Nya dalam Yesus Kristus dikuatkan hati. Kita tahu bahwa oleh kasih setia TUHAN di dalam Yesus, kita adalah pewaris sorga, tanah Perjanjian yang jauh lebih mulia, yang disediakan bagi kita Israel rohani. Juga bahwa berbagai 'penundaan' janji Tuhan adalah latihan agar kita makin bertekun dalam iman dan bertumpu kepada Ia yang berjanji. Bersyukurlah: Kita, yang percaya kepada Tuhan Yesus, adalah ahli waris tanah perjanjian surga dan segala berkatnya. |
(0.21) | (Yes 29:1) |
(sh: Tanggapilah peringatan-Nya dengan serius! (Rabu, 15 September 2004)) Tanggapilah peringatan-Nya dengan serius!Tanggapilah peringatan-Nya dengan serius! Celakalah kota Yerusalem yang disebut mezbah Allah! Karena mereka pernah mengalami anugerah pengampunan-Nya yang melimpah, bukankah seharusnya mereka malu karena menyambutnya dengan setengah hati? Ariel akan mengalami hukuman Tuhan (ayat 1-2). Pada ay. 7 kata Ariel menunjuk kepada Yerusalem/gunung Sion yang digambarkan bagaikan tempat perapian. Sedangkan, BIS (terjemahan Alkitab dalam bahasa Indonesia sehari-hari) menyebutkan Yerusalem laksana mezbah yang berlumuran darah. Keadaan Yerusalem yang akan dihukum Tuhan membuat Israel akan merendahkan diri sedemikian rupa sehingga suaranya seperti suara arwah dari dalam tanah dan seperti bisikan dari dalam debu (ayat 3-8). Mengapa Yerusalem akan dihukum? Pertama, mereka adalah bangsa tanpa penglihatan (ayat 9-12). Sebenarnya Yehuda memiliki nabi-nabi yang dapat memahami penglihatan Tuhan, namun pada saat itu para nabi itu tidak dapat mengerti maksud penglihatan Tuhan, karena mereka berjalan menuruti kemauan sendiri. Kedua, kehidupan keagamaan di Yerusalem merupakan tradisi manusia yang dihafalkan (ayat 13-14). Ibadah yang mereka lakukan bukanlah berasal dari hati yang menyembah Tuhan. Kata-kata pujian mereka bagi-Nya hampa adanya. Kehidupan agama yang telah berubah menjadi kumpulan peraturan yang dihafalkan adalah kemunafikan, yang menjauhkan mereka dari Tuhan. Ketiga, Yerusalem mempermainkan Tuhan (ayat 15-16). Banyak orang yang melakukan tindakan ini. Mereka menganggap Tuhan tidak melihat apa yang dikerjakan atau sesuatu yang disembunyikan. Orang seperti ini cepat melupakan peringatan keras yang pernah Tuhan berikan. Menganggap rendah peringatan Tuhan membuat nurani kita menjadi tumpul. Jika kita terus menerus mengabaikan rentetan peringatan Tuhan, kita akan mengalami kengerian yang dahsyat. Tuhan memperingati dan menghajar agar kita tidak mengalami rentetan celaka tersebut. Ingat: Meski bangsa kita terus-menerus mengabaikan peringatan-Nya, orang Kristen harus tekun dalam kebenaran. |
(0.18) | (Yes 29:1) |
(sh: Allah melawan umat-Nya sendiri! (Minggu, 22 November 1998)) Allah melawan umat-Nya sendiri!Allah melawan umat-Nya sendiri! Tak ada toleransi di pihak Allah. Sudah tidak ada lagi belas kasihan dan toleransi Tuhan melihat seluruh umat-Nya, mulai dari raja, nabi, panglima, hingga rakyat biasa yang telah kedapatan melanggar hukum dan ketetapan-Nya. Hukuman segera ditetapkan dan umat harus menanggung segala konsekuensinya. Ariel (Sion, bdk. ayat 8) akan berubah menjadi kota perapian (ayat 2), penduduk merintih takut dan mengerang kesakitan (ayat 4), seluruh indera tubuh penduduknya Tuhan lumpuhkan (ayat 9-12). Semuanya lumpuh total. Kengerian mewarnai seluruh sendi-sendi kehidupan umat. Allah Pengasih dan Penyayang bagi Israel berubah menjadi Allah Penghukum! Bertindak benar dalam terang firman. Hidup dalam kepalsuan sama saja dengan membangun karakter iman di atas pasir. Hidup dalam ibadah palsu, berpura-pura taat, sama saja dengan hidup dalam gelap. Semuanya ini bertentangan dengan sifat dan makna firman Tuhan yang memberi terang, memimpin pada jalan kebenaran bukan kesesatan (bdk. Mzm. 105:110). Jika kita ingin luput dari bahaya penghukuman ini, kita harus membawa hati, pikiran, pujian, kehendak, dalam setiap ibadah kita. Dan setiap umat Tuhan yang mengaku telah mendengar firman dituntut untuk hidup benar menurut firman. Siapa yang mempermainkan firman akan menanggung hukuman dari Dia yang berfirman. Renungkan: "Firman-Nya menyegarkan jiwaku", ungkap pemazmur. Mendengarkan, mengerti firman Tuhan dan menerapkannya dengan kesungguhan, semakin memimpin kita hidup dalam kebenaran. Doa: Tuhan, tolong ku taat penuh pada Firman-Mu |