Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 58 ayat untuk perantara [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Kel 18:19) (ende)

Musa bertindak sebagai perantara antara Tuhan dan umatNja.

(0.80) (Kel 19:20) (ende)

Musa bertindak sebagai perantara, jang harus menjampaikan WAhju Tuhan kepada umatNja.

(0.80) (Kis 20:23) (ende: Menjatakan kepadaku)

Barangkali dengan perantara nabi-nabi seperti dalam Kis 21:10.

(0.71) (Kej 20:7) (ende: Nabi)

adalah seseorang, jang berbitjara dan bertindak atas nama Tuhan dan selaku perantara Tuhan. Dalam nabi Tuhan sendiri jang bertindak terhadap umatNja. Nabi sangat erat berhubungan dengan Tuhan. Maka dari itu selaku perantara Nabi mempunjai kekuasaan besar.

(0.70) (Kel 40:31) (ende)

Selaku perantara Musa sendiri djuga mendjalankan tugas keimanan. Tetapi ada pula jang berpendapat, bahwa nama Musa baru kemudian disusulkan.

(0.70) (Rm 7:25) (ende)

Tjetusan padat-pendek ini dapat disadurkan: Sjukur kepada Allah, Ia telah menjerahkan aku dengan perantara Jesus Kristus Tuhan kita.

(0.50) (Kej 6:18) (ende)

Kekuasaan Tuhan jang menjelamatkan manusia, disini sudah disebut "Perdjandjian". Disini Tuhan sudah menjiapkan PerdjandjianNja dengan Ibrahim, dan Perdjandjian jang kemudian diadakanNja dengan umat Israel dengan perantara Musa.

(0.50) (Kel 22:9) (ende)

Dalam masjarakat Israel keputusan atas Nama Tuhan kadang-kadang diberikan dengan perantara sabda ilahi jang gaib (orakel), tetapi kerapkali melalui keputusan pengadilan (lihat Kel 18:13 tjatatan).

(0.50) (Rm 8:28) (ende: Segala-galanja)

termasuk segala kesengsaraan.

(0.50) (Yer 42:2) (jerusalem: Berdoalah untuk kami) Yeremia kembali bdk Yer 15:11, mulai berperan sebagai perantara, mirip dengan Musa dahulu, Kel 32:11+; bdk 2Ma 15:14+.
(0.49) (Ul 5:27) (ende)

Bagian ini menundjukkan kedudukan Musa sebagai perantara antara Jahwe dan umat. Disini lebih-lebih ia berdiri sebagai nabi jang menjampaikan sabda Allah. Pikiran bahwa ia djuga mendjadi perantara jang menderita dan mendapat hukuman karena dosa-dosa umat: disini tidak muntjul. (bdk. chotbah pertama: Ula 1:37; 3:26; 4:21). Tugas Musa sebagai nabi itu mendjamin pula kekuasaan ilahi dalam perkembangan hukum dari masa selandjutnja (lih. Ula 18:15-20).

(0.43) (Kol 2:18) (full: BERIBADAH KEPADA MALAIKAT. )

Nas : Kol 2:18

Guru-guru palsu mengatakan bahwa mereka harus memohon kepada para malaikat dan menyembahnya sebagai perantara agar manusia dapat berhubungan dengan Allah. Paulus menanggapi hal memohon kepada malaikat sebagai menggantikan Yesus Kristus sebagai Kepala Gereja yang tertinggi dan mampu (ayat Kol 2:19); karenanya ia memperingatkan mereka terhadap hal itu. Dewasa ini kepercayaan bahwa Yesus Kristus bukanlah satu-satunya perantara di antara Allah dan manusia dimajukan dalam kebiasaan untuk beribadah dan berdoa kepada orang kudus yang sudah meninggal, yang bertindak sebagai pelindung dan perantara. Kebiasaan ini merampas keunggulan Kristus dan kedudukan inti-Nya dalam rencana penebusan Allah. Penyembahan dan doa kepada siapa saja selain Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus tidaklah alkitabiah dan harus ditolak

(lihat cat. --> Kol 1:2;

[atau ref. Kol 1:2]

lihat art. IBADAH).

(0.42) (Kel 32:11) (jerusalem) Di sini Musa nampak sebagai perantara besar. Mulai dengan tulah-tulah yang menimpa negeri Mesir Musa berperan sebagai perantara demi keselamatan kakak perempuannya, Mirym, Bil 12:13, dan khususnya buat seluruh umat di padang gurun, Kel 5:22-23; 32:11-14,30-32; Bil 11:2; 14:13-19; 16:22; 21:7; Ula 9:25-29. Peranan Musa itu disinggung oleh Yer 15:1; Maz 99:6; 106:23; Sir 45:3; bdk 2Ma 15:14+. Perantaraan Musa itu melambangkan pengantara Kristus.
(0.40) (Ul 34:10) (ende)

Bagi bangsa Israil Musa tetap merupakan tokoh nabi paling besar: jang hidup dalam hubungan jang mesra dengan Allah: menjampaikan Sabda dan hukumNja kepada umat dan jang oleh Allah dipakai sebagai perantara dalam melaksanakan perbuatan-perbuatanNja jang paling agung.

(0.40) (1Tim 1:18) (ende: Pesanan)

Ada hubungannja dengan ungkapan jang sama dalam 1Ti 1:3 dan 1Ti 1:5 "Pernjataan kenabian". Tentu sadja pernjataan Roh Kudus dengan perantara saudara-saudara jang diberi kurnia kenabian. Agaknja sama seperti pernah diberikan tentang Barnabas dan Paulus dalam Kis 13:2.

(0.40) (Ul 29:14) (jerusalem: aku mengikat perjanjian) Lebih jelas dari pada dalam nas-nas lain Musa tampil di sini sebagai perantara perjanjian. Rumus inti perjanjian itu tercantum dalam Ula 29:13; bdk Ula 26:16+, Ula 29:14-15 memperluas ikatan perjanjian begitu rupa sehingga juga mengenai mereka yang tidak hadir. Dengan demikian perjanjian itu diberi nilai tetap.
(0.40) (Yer 15:1) (jerusalem: Musa dan Samuel) Kedua tokoh ini memang dianggap perantaraan yang unggul, bdk Maz 99:6; Kel 32:11+; 1Sa 7:8-12. Dalam tradisi selanjutnya Yeremia sendiri ditempatkan di samping Musa sebagai perantara, bdk 2Ma 15:14+.
(0.35) (Bil 12:10) (full: TAMPAKLAH MIRYAM KENA KUSTA. )

Nas : Bil 12:10

Dosa Miryam dan Harun ketika mempersoalkan kekuasaan Musa adalah bahwa mereka tidak takut akan Allah atau tidak menghormati firman Allah melalui Musa nabi-Nya. Musa menjadi perantara perjanjian yang lama, sebagaimana Yesus adalah perantara perjanjian yang baru (bd. Ibr 3:2-6). Allah berbicara secara langsung kepada Musa (ayat Bil 12:8), jadi apa yang dikatakan Musa kepada bangsa itu merupakan firman Allah yang berwibawa. Sekalipun Miryam dan Harun menjadi pemimpin Israel, mereka tidak berhak meragukan kekuasaan Musa. Sebagaimana Allah menunjukkan kepada mereka bahwa mereka tidak setingkat dengan Musa, demikian pula orang percaya dewasa ini tidak berhak menempatkan diri mereka sejajar dengan Alkitab.

(0.35) (Ayb 33:23) (jerusalem: malaikat, penengah) Harafiah: malaikat juru bicara/juru bahasa. Malaikat itu membuka bagi si sakit makna penderitaannya, membuka mata manusia sehingga menyadari kesalahannya, Ayu 33:27; iapun menjadi pembicara baik di hadapan Allah, Ayu 33:24; bdk Ayu 5:1+. Pikiran mengenai "malaikat penengah" itu ada dasarnya dalam Perjanjian Lama. Orang benar menjadi perantara, Ayu 42:8+; orang dapat memberi silih guna orang lain, Yes 53:10; malaikat-malaikat menjadi perantara dalam menyampaikan firman Allah kepada nabi (dalam kitab Yehezkiel, Daniel, Zakharia); mereka turun tangan untuk menangkis bahaya, Maz 91:11-13+, dan membawa doa manusia ke hadapan Allah, Tob 12:12+; bdk Wah 8:3 dst. Agama Yahudi selanjutnya mengembangkan ajaran itu. Dalam sorotan wahyu Kristen malaikat-malaikat penengah itu menjadi malaikat pelindung, bdk Tob 5:4+; Mat 18:10; Kis 12:15.
(0.35) (Kol 1:19) (ende: Seluruh kepenuhan)

Menurut aliran sesat jang mulai hidup di Kolose para Malaekat masing-masing mempunjai satu bagian dari kuasa Allah dan bersama-sama merupakan "kepenuhan" (kelengkapan) Allah. Mereka mempunjai kuasa atas segala machluk, termasuk nasib manusia, sebagai pengantar antara Allah dan manusia. Paulus menentang: bukan Malaekat-malaekat melainkan Kristus adalah satu-satunja perantara antara Allah dan bangsa manusia dan Iapun satu-satunja jang mempunjai seluruh kepenuhan Allah.



TIP #28: Arahkan mouse pada tautan catatan yang terdapat pada teks alkitab untuk melihat catatan ayat tersebut dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA