Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 87 ayat untuk penyertaan [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Kel 31:3) (jerusalem: Roh Allah) Roh Allah dianggap sebagai sumber kemampuan-kemampuan yang kurang biasa. Di sini Roh itu memberi kemampuan teknis yang dianggap semacam penyertaan dalam hikmat Allah.
(0.92) (1Taw 14:1) (sh: Bagaimana tahu bahwa Allah menyertai? (Jumat, 8 Februari 2002))
Bagaimana tahu bahwa Allah menyertai?

Penyertaan Allah adalah hal yang sangat menentukan dalam hidup. Disadari atau tidak, dengan cara benar atau salah, sejak manusia jatuh ke dalam dosa dan tersesat dari hadirat Allah, isu penyertaan Allah ini penting dan dicari orang. Terlebih dalam kepemimpinan seperti yang Daud pikul. Bagaimanakah kita tahu bahwa Allah menyertai?

Bagian ini memberikan kita empat petunjuk tentang penyertaan Allah. Pertama, penyertaan Allah datang dan terbukti dalam dukungan pihak-pihak yang sebenarnya tidak tergolong di pihak "kita". Daud sekian lama telah berhasil menegakkan kekuasaannya dengan menaklukkan lawan-lawannya. Semua itu dilakukannya bersama para pembantunya. Namun, kini dalam membangun istana, bantuan datang dari pihak bukan Israel, yaitu dari raja Tirus. Dukungan dan pengakuan luas dari dunia luar adalah kenyataan bahwa Allah menyertai.

Kedua, meski dalam sudut pandang Perjanjian Baru pernikahan hanya terjadi dengan seorang pasangan hidup saja, dalam bagian ini penyertaan Tuhan nyata dalam kesuburan Daud yang menghasilkan banyak keturunan pewaris kerajaannya.

Ketiga, kemenangan berikut yang Daud peroleh atas Filistin terjadi karena sikap Daud yang selalu bertanya-tanya akan kehendak dan pimpinan Allah. Tidak semua keberhasilan dapat dijadikan bukti bahwa Allah menyertai. Kemenangan ini Daud peroleh karena Daud tidak bertindak menuruti ambisinya sendiri atau mengandalkan kemampuan perangnya semata. Sikap bertanya dan meminta penyertaan Allah ini adalah unsur dan bukti terpenting penyertaan Allah. Bergantung dan bertindak sesuai kehendak Allah adalah bukti terpenting bahwa kita dan Allah ada dalam hubungan yang serasi.

Keempat, penyertaan Tuhan tidak hanya terbatas pada perasaan batin seperti damai sejahtera dan kesukaan, tetapi ke luar dalam bentuk pengakuan dari pihak lain. Dalam hal Daud, namanya menjadi masyhur dan bangsa-bangsa lain menjadi takut karena Allah beserta dia.

Renungkan: Bukti penyertaan Tuhan adalah akibat dan bukan tujuan. Yang harus kita cari adalah penyertaan Tuhan bukan bukti atau tandanya.

(0.83) (Rm 4:25) (jerusalem: dibangkitkan karena pembenaran kita) Kebenaran sesungguhnya penyertaan pertama dalam hidup Kristus yang dibangkitkan, Rom 6:4; 8:10 dll; Paulus tidak pernah memisahkan kematian Yesus dari kebangkitanNya.
(0.83) (1Kor 15:17) (jerusalem: dalam dosamu) Sebab apa yang melenyapkan dosa ialah hidup baru yang tidak lain dari penyertaan dalam hidup Kristus yang dibangkitkan: bdk Rom 6:8-10; 8:2+.
(0.82) (Hak 4:1) (sh: Lebih mengandalkan penyertaan manusia. (Senin, 6 Oktober 1997))
Lebih mengandalkan penyertaan manusia.

Debora, hakim atas orang Israel telah menyampaikan perintah Tuhan kepada Barak (ayat 6-7). Dari jawaban Barak terlihat bahwa ia kurang mengandalkan penyertaan Tuhan, merasa lebih mantap bila Debora ikut serta (ayat 8). Nubuat Debora (ayat 9), ternyata kelak digenapi (ayat 22). Penyertaan Tuhan memang tak dapat dilihat dengan mata jasmani. Itu dihayati dengan iman. Dengan iman seseorang percaya akan penyertaan Tuhan. Iman yang demikian akan melihat fakta penyertaan Tuhan itu. Karena raguragu, Barak tidak menerima kehormatan sebab Tuhan menyerahkan Sisera ke dalam tangan Yael, isteri Heber.

Sisera diserahkan Tuhan. Sisera yang melarikan diri kalut dan bingung. Seluruh tentaranya tewas oleh mata pedang. Tuhan menyerahkan dia kepada Yael sehingga di kemah Yael ia dapat tidur nyenyak. Untuk sementara seolah ia berhasil luput dari pengejaran. Namun cara Tuhan untuk memberikan kemenangan kepada umat-Nya di luar perhitungan. Unik dan menakjubkan.

Debora dan istri Heber, dua perempuan yang berani bertindak dalam Tuhan menjadi pahlawan. Kebiasaan menilai orang dari jenis kelaminnya adalah tidak benar bila kita memperhitungkan bahwa Tuhan berkuasa membuat mereka melakukan hal besar.

(0.58) (Bil 6:22) (sh: Materikah wujud berkat Allah? (Minggu, 15 Agustus 1999))
Materikah wujud berkat Allah?

Setiap Kristen rindu diberkati oleh Tuhan. Namun, banyak Kristen keliru memahami berkat Tuhan tersebut. Untuk menghindari pemahaman yang salah, apa yang dapat dipakai sebagai tolok ukur untuk mengetahui seseorang diberkati atau tidak diberkati oleh Tuhan? Seringkali yang dipakai sebagai tolok ukur berkat adalah kesehatan, kesuksesan, dan kekayaan. Namun, firman Tuhan justru tidak menyebutkan atau membenarkan salah satu dari ketiga hal tersebut.

Berkat Tuhan adalah penyertaan dan perkenanan-Nya. Apakah artinya memiliki kesehatan prima, kesuksesan berbisnis dan kekayaan melimpah bila Tuhan tidak berada di pihak kita dan beserta dengan kita? Bagi Musa yang diberkati Tuhan, penyertaan dan perkenanan Tuhan atas dirinya ketika dia ditunjuk untuk memimpin bangsa Israel menuju ke tanah perjanjian sudah cukup baginya. Kehadiran Tuhan sebagai gembalanya selalu cukup bagi Daud, baik pada saat tenang maupun pada saat ia melewati lembah kekelaman. Bagi Paulus, sukacitanya tidak dibatasi oleh materi, tembok-tembok penjara, dan kesehatan.

Berkat Tuhan dalam kehidupan Kristen masa kini. Pengalaman para tokoh Alkitab yang diberkati Tuhan secara luar biasa, tidak membuat mereka mengubah pemahaman tentang berkat Tuhan dalam hidup mereka. Akibatnya, dalam penyertaan Allah semua kebutuhan mereka terpenuhi: kesehatan, kesuksesan memimpin umat, dan kebutuhan ekonomi. Berbeda dengan keadaan banyak Kristen masa kini yang menganggap dan mengkotak-kotakkan berkat Tuhan sebatas pemenuhan kebutuhan "perut dan gengsi". Pengaruh paham materialisme telah membungkam kepercayaan iman kita. Akibatnya kita dibelenggu oleh paham bahwa kita kini hidup di zaman yang serba bergantung pada materi. Tuhan hanya dianggap ada bila kebutuhan materi terpenuhi. Pernahkah kita bertanya: "mengapa hingga saat ini aku masih bernafas? Darimanakah nafas itu aku peroleh?"

Doa: Tuhan tolonglah aku untuk melihat segala sesuatu yang ditawarkan dunia ini adalah sampah dibandingkan dengan penyertaan dan perkenanan-Mu.

(0.51) (Bil 9:15) (sh: Allah Hadir (Minggu, 17 Oktober 1999))
Allah Hadir

Tiang awan kini menutupi Kemah Suci di waktu siang dan tiang api di waktu malam. Ini tanda kehadiran Allah di antara umat Israel. Ini tanda penyataan Allah yang memelihara mereka sepanjang hari. Pengalaman indah umat Israel juga merupakan pengalaman Kristen masa kini, yaitu Allah hadir dan selalu dekat kita baik siang maupun malam. Penyataan Allah senantiasa menjumpai Kristen dalam setiap derap hidupnya. Tidak ada jaminan yang paling hakiki dalam hidup umat Israel dan Kristen dalam perjalanan mereka ke tanah "Perjanjian", selain kehadiran Allah yang nyata bagi mereka. Apakah Anda merasakan kehadiran Allah dalam semua aspek kehidupan Anda.

Kehadiran-Nya masa lalu. Pengalaman indah yang dimiliki umat Israel bukanlah sekadar pengalaman yang memuaskan jiwa dan rohani mereka. Kehadiran Allah tidak hanya memberikan ketenangan dan kedamaian hati. Lebih dari itu kehadiran-Nya memberikan arah dan tuntunan bagi jalan kehidupan bangsa Israel menuju tanah perjanjian. Kehadiran-Nya mengarahkan dan menentukan segala gerak dan langkah mereka. Bahkan kehadiran-Nya juga mengajukan tuntutan kepada mereka agar mereka menaati apa yang dinyatakan Allah lewat kehadiran-Nya, agar dapat tiba di tanah perjanjian.

Kehadiran-Nya masa kini. Kristen masa kini tidak bisa melihat kehadiran tiang awan dan tiang api sebagai wujud kehadiran dan penyertaan Allah di dalam hidupnya. Penyertaan Allah nyata di dalam Roh Kudus yang dihadirkan Allah dalam kehidupan anak-anak-Nya (bdk. Rm. 8:14), dan dalam firman-Nya. Orang kristen yang dipenuhi Roh Kudus akan tunduk dalam pimpinan Roh Kudus dan terang firman Tuhan. Dalam segala pergumulan hidupnya, ia senantiasa merasakan bimbingan firman dan Roh untuk mengetahui kehendak Tuhan. Hatinya pun senantiasa peka terhadap perintah Tuhan kita Yesus Kristus.

Doa: Tuhan Yesus, aku bersyukur karena penyertaan dan kehadiran-Mu yang nyata dalam hidup umat-Mu Israel juga nyata dalam hidup anak-anak-Mu di zaman ini.

(0.50) (1Kor 10:22) (jerusalem: cemburu Tuhan) Cemburu Allah, Kel 20:5; Ula 4:24, dalam Perjanjian Lama bersangkutan dengan gagasan yang memikirkan hubungan Allah dengan Israel sebagai hubungan suami-isteri. Beberapa kali gagasan "cemburu" itu tampil juga dalam Perjanjian Baru. Dalam 1Ko 10:22 ini kata itu mendapat makna yang sepenuh-penuhnya: menyembah Allah sejati tidak mengizinkan penyertaan apapun dalam penyembahan berhala. Di lain tempat ditekankan bahwa orang harus setia secara mutlak, 2Ko 11:2, atau bahwa orang harus rajin mengamalkan kepercayaannya, Kis 22:3; Rom 10:2; Gal 1:13-14; Fili 3:6.
(0.47) (Kel 37:1) (sh: Lambang Penyertaan Allah. (Rabu, 24 September 1997))
Lambang Penyertaan Allah.

Tabut Perjanjian melambangkan tuntunan, perlindungan bagi Israel yang datang dari hadirat Tuhan. Tabut itu menegaskan bahwa Allah hadir bersama mereka. Karena melambangkan Allah sendiri, benda itu kudus, ditempatkan di bagian terdalam Kemah Suci, yaitu di ruang maha kudus. Bahkan orang Lewi sekalipun tidak boleh melihatnya. Syukurlah kini Kristus telah mempersekutukan kita dengan Allah.

Meja Roti Sajian. Meja itu dibuat sangat indah, dilengkapi dengan pinggan, cawan, dan kendi. Semua itu dipakai untuk persembahan. Karena roti adalah makanan Israel tiap hari, meja sajian itu melambangkan ungkapan iman dan syukur mereka atas pemeliharaan Tuhan bagi kebutuhan mereka sehari-hari. Semua kebutuhan kita berasal dari Tuhan, berarti semua tenaga, pikiran, keberhasilan kita pun datang dari Tuhan. Dengan apakah hendak kita ungkapkan iman dan syukur kita atas keterlibatan-Nya dalam seluruh segi kehidupan kita?

Renungkan: Begitu banyak hal dan syarat rohani bagi ibadah yang tak mungkin kita penuhi. Hanya Kristus yang mampu membukakan kemungkinan itu.

Doa: Seluruh hidupku ini, kuduskanlah ya Tuhan. Jadikanku sepenuhnya milik-Mu, agar aku mampu memuliakan Nama-Mu.

(0.47) (Bil 21:10) (sh: Perjalanan menuju Kanaan semakin dekat (Sabtu, 6 November 1999))
Perjalanan menuju Kanaan semakin dekat

Israel melewati perjalanan panjang yang penuh dengan didikan Allah. Allah sangat mengenal bangsa yang tegar tengkuk ini. Allah tahu keperluan mereka, yakni air; maka Ia melimpahkannya jauh sebelum mereka mengeluh. Kali ini mereka menerima dengan ucapan syukur dan pujian, satu sikap yang berbeda dengan sikap-sikap sebelumnya. Kasih dan pemeliharaan Allah dapat mengubahkan kekerasan hati umat, walaupun memerlukan proses yang panjang. Kesediaan dan keterbukaan kita bagi pembentukan Tuhan akan menolong kita berubah sedikit demi sedikit, sehingga semakin serupa dengan Kristus.

Penyertaan masa lampau. Fokuskan seluruh hidup pada perbuatan Allah di masa lampau, maka kesulitan masa depan tidak akan menekan kita. Israel harus berhadapan dengan Sihon dan Og untuk menduduki negeri mereka. Saat itu sikap bersungut-sungut ketika menghadapi musuh dan kesulitan rupanya tidak nampak dari bangsa Israel. Penyertaan Allah di masa lampau mendorong dan menguatkan mereka untuk berperang.

Renungkan: Dalam hidup kita, banyak tantangan yang menghadang masa depan, namun ketika kita mengingat perbuatan Allah di masa lampau, kita akan kuat menghadapinya.

(0.47) (Bil 24:1) (sh: Menyerah kalah (Kamis, 11 November 1999))
Menyerah kalah

Sekuat apa pun orang melawan Tuhan, pada akhirnya harus mengakui bahwa kekuasaan Tuhan melampaui kekuatan, kejahatan, dan kekerasan hatinya. Sejak awal Bileam sudah mengetahui bahwa Allah tidak menghendaki mereka mengutuki umat-Nya, namun hal itu tidak membuatnya takluk. Akhirnya mereka harus mengakui "kekalahan" karena diperhadapkan dengan kedaulatan Allah. Tidak ada seorang pun mampu melawan kedaulatan Allah yang ingin dinyatakan-Nya.

Kutuk menjadi berkat. Bileam yang diharapkan oleh Balak untuk mengutuk Israel, justru mengucapkan berkat. Nubuatan yang diucapkan oleh Bileam menunjukkan kehancuran musuh umat Allah. Walaupun berbagai halangan dan tantangan akan banyak menghadang dan merintangi perjalanan mereka menuju tanah perjanjian, akan tetapi Allah sendiri yang akan menghadapi musuh-musuh sehingga mengalami kehancuran di tangan Allah.

Renungkan: Jaminan penyertaan Allah atas umat-Nya sungguh nyata. Kristen adalah umat Perjanjian Baru yang seharusnya mengimani penyertaan-Nya. Segala tantangan dan ancaman dari orang-orang yang bertujuan memojokkan Kristen, akan langsung berhadapan dengan Allah yang Maha Kuasa.

(0.47) (Hak 6:25) (sh: Keberanian tinggi nilainya. (Jumat, 10 Oktober 1997))
Keberanian tinggi nilainya.

Memang untuk melaksanakan tugas dari Tuhan, besar risikonya bagi Gideon. Namun Gideon telah berhasil mengusir "hantu" risiko itu dan menggantinya dengan bayangan kemenangan sebagaimana Tuhan telah janjikan. Gideon yang penakut menjadi pahlawan yang mantap dan berani (ayat 12). Imannyalah yang membuat ia dituntun Tuhan menapaki perubahan tersebut. Keberaniannya itu sangat tinggi nilainya. Ada kalanya kita harus meluruskan sesuatu yang bengkok. Misalnya, adat istiadat yang menyimpang dari kebenaran firman Tuhan. Tradisi yang sia-sia, dan lain sebagainya. Beranikah kita menanggung risikonya? Berani saja, dengan memperhitungkan penyertaan dan janji Tuhan.

Tuhan memberi tanda. Gideon membutuhkan tanda dan Tuhan memberi. Oleh kebaikan Tuhan, diberikan-Nya tanda sebagaimana Gideon pinta. Tanda itu berfungsi sebagai penguat hati dan pengobar semangat. Hati yang demikian sangat perlu sebelum seorang bertenaga dan menang. Bila Tuhan pun memanggil kita, jangan ragu akan penyertaan-Nya dan akan peneguhan yang dari-Nya.

Renungkan: Keperkasaan dimulai dari keberanian beriman dan mempertaruhkan diri ke tangan Tuhan.

Doakan: Mereka yang gentar menghadapi tugas pelayanan dari-Nya.

(0.47) (2Sam 5:1) (sh: Terpanggil dan terpilih. (Jumat, 20 Februari 1998))
Terpanggil dan terpilih.

Mencari dan menentukan pemimpin bukan soal gampang. Ada hal-hal yang dapat dipelajari dari perikop ini: 1) Proses, memakan waktu yang relatif lama dibandingkan dengan menentukan seorang karyawan (ayat 2); 2) Sadar atau tidak sadar, selalu terefleksi sifat kepemimpinannya (ayat 2); 3) Tuhan turut campur tangan atas keterpilihannya (ayat 2); 4) Kepemimpinan yang dipilih Tuhan selalu mengemban tugas penggembalaan (ayat 2), sehingga setiap pemimpin kristiani tidak boleh menganggap enteng kepemimpinannya (ayat 5). Kepemimpinan Kristiani selalu mengikat janji di hadapan Tuhan (ayat 3), karena Tuhanlah yang memberikan wibawa kepemimpinan.

Tindakan tepat di saat tepat. Sebaik apapun suatu gagasan, diperlukan pertimbangan akurat, agar menghasilkan yang optimal, bukan bahan tertawaan. Daud diuji kemampuannya untuk merebut kota Yerusalem, yang kelak menjadi ibu kota kerajaan. Ternyata penyertaan Tuhanlah yang membuat Daud semakin berkuasa (ayat 10)

Renungkan: Tiap keputusan selalu mendesak konsekuensi di masa depan, karenanya kita harus mengandalkan Dia yang memegang masa depan keputusan kita.

Doa: Tuhan, sertailah kami dalam menempuh hidup ini. Hanya oleh penyertaan-Mu kami makin lama makin kuat. Amin.

(0.47) (1Tes 1:1) (sh: Keakraban hamba Tuhan itu indah. (Senin, 10 November 1997))
Keakraban hamba Tuhan itu indah.

Keakraban adalah hal yang indah baik bagi yang saling berhubungan juga bagi yang menyaksikan. Bila kita mau mencari tahu apa faktor yang Tuhan pakai untuk menarik orang kepada Kristus, mungkin sekali kita akan menemukan bahwa kesaksian hidup keluarga Kristen yang rukun atau persahabatan Kristen yang akrab adalah jawabnya. Keakraban di antara orang beriman dan di antara para hamba Tuhan memang adalah wujud dari kasih Kristus sendiri. Akan besar pula pengaruh hubungan akrab hamba Tuhan ke dalam mutu kehidupan dan pelayanan jemaat!

Bentuk penyertaan Tuhan. Menjadi bagian dari jemaat Tuhan adalah masuk ke dalam persekutuan yang hidup dengan Allah sendiri. Itu berarti, sementara masih di dunia ini setiap orang beriman sekaligus juga sedang berjalan bersama Allah. Allah beserta kita, itu dijanjikan dan diwujudkan-Nya di dalam Yesus Kristus. Dalam bentuk apakah penyertaan Tuhan itu kita alami? Dalam bentuk kasih karunia dan damai sejahtera! Keselamatan yang dimulai dari Allah menyapa kita masuk ke dalam persekutuan dengan-Nya, berlanjut kekal dalam hubungan akrab terus menerus.

Renungkan: Sejahtera dengan Allah akan tampak dalam kerukunan intern umat dan hamba Tuhan.

(0.41) (Kel 4:1) (sh: Tidak bisa atau tidak percaya? (Jumat, 1 April 2005))
Tidak bisa atau tidak percaya?


Alasan menolak yang biasa diberikan orang Kristen bila diminta untuk melayani adalah merasa tidak layak atau tidak mampu. Sebenarnya dibalik pernyataan yang "rendah hati" itu ada sikap tidak mau berkorban dan tidak percaya kepada Tuhan empunya pelayanan.

Mengapa Musa menolak pengutusan Allah? Pertama, Musa tidak yakin umat Israel masih memercayai bahwa TUHAN peduli kepada mereka. Mungkin Israel telah lupa siapa Allah mereka, sehingga jika Musa berani menyatakan bahwa Allah Israel telah menampakkan diri kepada Musa dan mengutusnya pasti dianggap sebagai gurauan belaka (ayat 1b, 3:13). Karena itu, Tuhan menyertakan tanda-tanda ajaib kepada Musa sebagai bukti pengutusan-Nya (ayat 2-9).

Kedua, Musa tidak yakin akan kemampuan diri sendiri memimpin umat yang begitu besar. Perasaan tidak mampu ini menghalangi Musa untuk melihat kuasa Allah bahkan boleh dikata ia meremehkan Allah (ayat 10-12). Di balik perasaan itu sebenarnya Musa tidak memercayai Allah. Oleh sebab itu, Allah marah karena alasan-alasan yang dibuat-buat itu. Namun, Allah masih memberikan tanda penyertaan-Nya melalui Harun yang akan menjadi juru bicara Musa (ayat 10-17).

Kita seringkali gagal memercayai Tuhan karena pandangan-pandangan orang lain mempengaruhi kita. Kita kuatir mendengar pandangan mereka terhadap Tuhan lebih logis dan realistis daripada iman kita. Masalahnya adalah kita tidak rela berkorban. Maka, kita perlu mengingat pengurbanan Kristus untuk keselamatan kita, supaya kita didorong untuk membalas kasih-Nya melalui melayani Dia. Kita juga gagal melihat kuasa Allah bahkan cenderung meremehkannya karena kita terlalu berfokus pada keterbatasan dan kekurangan kita. Masalahnya adalah kita tidak percaya kepada Dia. Padahal penyertaan Allah jelas dan tidak perlu diragukan.

Camkan: Mengatakan tidak bisa kepada Allah yang mengutus kita adalah pernyataan ketidakmauan dan ketidakpercayaan kita.

(0.41) (2Taw 9:1) (sh: Kesaksian tentang kebesaran Tuhan (Jumat, 17 Mei 2002))
Kesaksian tentang kebesaran Tuhan

Apabila Tuhan menyertai hidup seseorang atau suatu komunitas, penyertaan dan kehadiran-Nya itu dapat dirasakan pihak lain. Kesan adanya kekudusan, kasih, kewibawaan, dlsb. timbul dalam hati orang-orang yang pernah berjumpa dengan mereka yang dalam hidupnya Allah hadir secara kuat. Sebutlah contoh hidup orang-orang seperti John Sung, Ibu Teresa, atau para pengkhotbah berwibawa masa kini.Hal yang sama dialami Ratu Syeba dari Arab Selatan. Tujuan utamanya adalah berdagang. Pada waktu itu negerinya terkenal secara luas dalam perdagangan rempah-rempah. Tertarik oleh berita tentang hikmat yang Salomo miliki, Ratu Syeba sendiri langsung memimpin delegasi dagang itu. Akibatnya, bukan saja transaksi dagang yang terjadi, tetapi kesempatan menyaksikan penyertaan dan berkat Tuhan atas Salomo dalam bentuk hikmat administratif kenegaraan (ayat 2-5). Ratu Syeba bukan saja memuji Salomo dan segala kemegahannya melainkan terutama juga memuji Tuhan. Ketika ia menyebut, “terpujilah Tuhan Allahmu,” (ayat 8) pada hakikatnya Ratu Seba mengakui bahwa Tuhan Allah Salomo memang besar adanya dan Dialah yang membuat Salomo besar, berhikmat, dan menjadi berkat bagi rakyatnya. Tukar-menukar hadiah pun pada hakikatnya bukan saja saling menghargai, tetapi dalam catatan Tawarikh, ini dilihat sebagai cara untuk Tuhan menambahkan kekayaan Salomo.

Akhir hidup Salomo dalam catatan Tawarikh lain dari catatan Kitab Raja-raja. Yang ditekankan hanya keberhasilan dan kebesaran Salomo dalam mengumpulkan kekayaan dan memperluas berbagai hubungan internasional (ayat 22-24), sementara kejatuhannya dalam mengawini ratusan istri dan gundik asal kafir (ayat 1Raj. 11) sama sekali tidak disinggung. Ini terjadi karena tujuan Tawarikh adalah memberi pola bagi umat yang kembali dari pembuangan, yang memerlukan lebih dari sekadar menyesali kesalahan, tetapi bangkit membangun ke arah pola yang benar yang sesuai kehendak Allah.

Renungkan: Berkat dan hadirat Allah terjadi di dalam persekutuan dengan kematian dan kebangkitan Kristus. Di dalam Dia, kita terus- menerus mengalami dan menyaksikan pembaruan dari-Nya.

(0.41) (Ezr 5:1) (sh: Firman Tuhan dan perlindungan-Nya (Minggu, 5 Desember 1999))
Firman Tuhan dan perlindungan-Nya

Di tengah perlawanan banyak pihak terhadap rencana umat untuk membangun rumah Tuhan, Tuhan berfirman melalui nabi Hagai dan Zakharia, bahwa apa pun perlawanan yang dihadapi, pembangunan itu harus diteruskan (lih. Hag. 1:8; Za. 4:6-10). Ketika para pejabat pemerintah setempat tetap melakukan usaha perlawanan (3, 4), Allah memperhatikan mereka, sehingga rencana umat untuk meneruskan pembangunan rumah Tuhan tetap terlaksana karena perlindungan Allah. Konsekuensi ketaatan umat kepada Allah dan firman-Nya adalah perlindungan Allah. Orang beriman meyakini hal ini dengan melihat bahwa janji penyertaan Tuhan tidak pernah berkesudahan dalam berita Alkitab - "Aku akan menyertai engkau". Karena itu tidak ada alasan bagi orang beriman yang telah menyaksikan, menikmati, dan terlibat dalam karya besar Allah untuk meragukan Dia serta kekuasaan-Nya atas kita.

Yang dilindungi menjadi saksi. Keyakinan bahwa Tuhan yang Mahakuasa menyertai dan melindungi kita seharusnya menjadikan kita berani dan tidak gentar untuk bersaksi demi nama-Nya. Pada surat yang dikirim Tatnai kepada raja Darius, kita melihat bahwa perkataan orang Yahudi bukan hanya merupakan pembelaan diri atas tindakan mereka, tetapi juga merupakan kesaksian tentang karya Tuhan di tengah-tengah umat Israel. Mereka meninggikan nama Tuhan sebagai Allah semesta langit dan bumi, dan menyebut diri mereka sendiri sebagai hamba-hamba-Nya (11). Mereka tidak malu mengakui dosa nenek moyang mereka yang membangkitkan murka Allah dan mengakibatkan pembuangan mereka (12). Mereka menyebut Bait Suci sebagai rumah Allah. Pengakuan-pengakuan ini disertai dengan kebenaran perkara mereka merupakan kesaksian yang benar dan indah.

Renungkan: Penyertaan Tuhan telah dinyatakan melalui kedatangan Yesus Kristus. Dialah "Imanuel", yang berarti 'Allah menyertai kita' (Mat. 1:24). Apakah kita sungguh menghayati firman Tuhan ini? Bagaimana dengan kesaksian hidup kita?

(0.41) (Rm 15:14) (sh: Dasar dan buah Pelayanan Paulus. (Minggu, 02 Agustus 1998))
Dasar dan buah Pelayanan Paulus.

Tanpa segan atau ragu Paulus memuji kelebihan dan keistimewaan Jemaat Roma. Mereka penuh dengan segala kebaikan, memiliki banyak pengetahuan dan karunia saling menasihati (ayat 1). Pujian rasul ini tentu sangat menyukakan hati jemaat. Paulus tanpa segan mengingatkan orang Roma tentang panggilannya sebagai rasul bagi orang non-Yahudi. Sebagian orang Kristen Yahudi meremehkan orang non-Yahudi, tetapi Paulus malah bangga boleh dipanggil menjadi rasul bagi mereka yang bukan Yahudi. Dengan girang ia menyaksikan perbuatan Tuhan yang sangat memberkati pelayanannya (ayat 17-19), disertai kuasa dan tanda mukjijat. Pelayanan dalam panggilan dan penyertaan Tuhan memang tidak akan membuat kita kecewa atau menyesal. Sebagai Kristen pelayan Injil, hidup kita tidak luput dari tantangan atau salib. Panggilan yang jelas dan penyertaan Tuhan akan membuat kita kuat berjuang dan pada waktunya 'menuai' penuh sukacita.

Pelayanan yang Orisinil. Apa prinsip pelayananan Paulus? Ia berprinsip melayani Injil di wilayah (bidang) yang belum pernah dijangkau atau dijamah orang lain (ayat 20-21). Paulus rela keluar dari Yerusalem (pusat kehidupan budaya-agama Yahudi) dan melakukan perjalanan misi ke daerah-daerah baru wilayah orang kafir. Kadang tanpa sadar, kita memiliki kebanggaan semu akan status gereja dan pelayanan kita. Kita ingin bertahan di tempat yang di dalamnya kita merasa akrab, aman, bangga, berhasil, dlsb. Namun sungguhkah kita memang dipanggil untuk tetap di tempat itu? Mengapa banyak lulusan STT yang menganggur? Mengapa banyak intelektual Kristen berpotensi tidak punya sumbangsih apa pun di gerejanya? Seandainya mereka mau membekali diri dan memasuki wilayah-wilayah baru, kemungkinan besar tidak akan terjadi demikian.

Renungkan: Anda akan melayani Tuhan secara optimal jika melayani Tuhan pada tempat yang Tuhan mau, pada waktu dan dengan cara Tuhan."

Doa: Tuhan, beranikan kami menyambut tantangan pelayanan baru yang Engkau bukakan.

(0.33) (Kej 1:26) (jerusalem: Kita) Bentuk jamak (Kita) ini dapat berarti bahwa tentang penciptaan manusia Allah berunding dahulu dengan seisi sorga (malaikat). bdk Kej 3:5,22. Terjemahan Yunani dalam, Maz 8:6 yang dikutip dalam Ibr 2:7 memang mengartikan Kej 1:26 ini dengan cara demikian. Tetapi bentuk jamak itu juga dapat mengungkapkan kemuliaan dan kebesaran Allah, yang dalam bahasa Ibrani diberi nama jenis yang umum, yaitu Elohim. Kata ini adalah bentuk jamak dari kata El dan ini bersangkutan dengan kata Ibrani yang berarti: kekuatan. Nama (Arab-Indonesia) Allah juga bersangkutan dengan kata El itu, Kalau bentuk jamak (Kita) diartikan demikian maka disarankan tafsiran para pujangga Gereja yang dalam Kej 1:26 ini melihat tersingkap rahasia Allah Tritunggal


TIP #13: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab dalam format PDF. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA