(1.00) | (Kej 4:10) |
(ende) Menurut pandangan ketika itu kehidupan manusia terletak pada darahnja. Darah jang ditumpahkan menurut balas-dendam dari surga. Karena itu biasanja tempat penumpahan darah ditutupi. |
(0.58) | (Kej 1:30) |
(ende) Manusia hidup dari buah-buahan dan tumbuh-tumbuhan. Djuga binatang-binatang hanja makan tumbuh-tumbuhan. Maksud pengarang melukiskan, bahwa keadaan dunia seperti dimaksudkan semula, adalah keadaan serba damai. Belum ada penumpahan darah, belum ada permusuhan antara manusia dan binatang, ataupun antara binatang satu sama lain. Kemudian keadaan ideal sematjam itu akan terganggu karena manusia djatuh berdosa (lihat Kej 9:3). |
(0.47) | (2Raj 14:26) |
(full: BETAPA PAHITNYA KESENGSARAAN ORANG ISRAEL ITU.
) Nas : 2Raj 14:26 Karena belas kasihan akan umat itu, Allah memakai Yerobeam untuk menolong Israel (ayat 2Raj 14:26-27).
|
(0.42) | (Kej 9:6) |
(full: SIAPA YANG MENUMPAHKAN DARAH MANUSIA, DARAH-NYA AKAN TERTUMPAH OLEH MANUSIA.
) Nas : Kej 9:6 Akibat nafsu untuk melakukan kekerasan dan penumpahan darah yang timbul di hati manusia (bd. Kej 6:11; 8:21), Allah berusaha untuk melindungi kekudusan hidup manusia dengan membatasi pembunuhan yang ada di dalam masyarakat;
|
(0.33) | (Im 17:11) |
(full: NYAWA MAKHLUK ADA DI DALAM DARAHNYA.
) Nas : Im 17:11 Ayat ini memberikan alasan bagi penumpahan darah binatang yang dikorbankan, dan maknanya bagi pendamaian. Darah binatang itu disamakan dengan nyawanya (ayat Im 17:14); jadi, darah itu mengadakan pendamaian bagi dosa manusia itu dengan mengorbankan nyawa. Dengan kata lain, manusia tidak perlu lagi menyerahkan nyawanya karena telah dilunasi dengan nyawa binatang (lihat art. HARI PENDAMAIAN). Prinsip pendamaian pengganti dengan darah pihak lain membantu kita memahami pentingnya darah Kristus dalam menerima keselamatan di bawah perjanjian yang baru. Ketika Yesus Kristus mencurahkan darah-Nya di salib, Ia menggantikan nyawa orang berdosa (Rom 5:1). Karena hidup-Nya itu tanpa dosa dan sempurna di hadapan Allah, nilai darah-Nya tak terbatas dan menghasilkan keselamatan sempurna bagi semua orang yang menerima dan mengikut Dia (bd. Kol 1:14; Ibr 9:13-14; 1Yoh 1:7; Wahy 7:14). |
(0.29) | (Im 1:2) |
(full: MEMPERSEMBAHKAN PERSEMBAHAN.
) Nas : Im 1:2 Kata benda "persembahan" (Ibr. _corban_) berkaitan dengan kata kerja yang berarti "menghampiri." Oleh karena itu, suatu persembahan merupakan suatu pemberian orang percaya Israel yang dibawa ke dekat Allah supaya menghampiri Allah dan menikmati persekutuan dan berkat-Nya (bd. Mazm 73:28).
|
(0.29) | (Mat 26:28) |
(full: PERJANJIAN.
) Nas : Mat 26:28 Lihat art. PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU. |
(0.29) | (Im 17:10) |
(sh: Darah yang sakral dan hidup yang suci (Kamis, 19 September 2002)) Darah yang sakral dan hidup yang suciDarah yang sakral dan hidup yang suci. Sistim pegorbanan dalam Perjanjian Lama merupakan pemberian Tuhan yang penuh anugrah kepada UmatNya. Walaupun anugrah ini diberikan dengan cuma-cuma, namun tidaklah boleh diperlakukan dengan sembarangan. Tuntutan untuk memiliki pola hidup yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain, merupakan padanan dari anugrah tersebut. Hal inilah yang mendasari mengapa Tuhan melarang Israel memakan darah. Melalui peraturan ini, Tuhan mengajarkan beberapa hal kepada Israel: [1] menghargai kesakralan kehidupan yang adalah milik Tuhan. Karena itu tidak memakan atau meminum darah merupakan penghargaan terhadap kehidupan dan penciptanya; [2] menghargai makna penebusan yang terkandung dalam penumpahan darah hewan korban. Darah merupakan lambang penebusan bagi nyawa manusia (ayat 11). Darah anak domba yang tidak bersalah haruslah ditumpahkan untuk menggantikan kesalahan manusia. Lambang dan makna penebusan ini akan dirusakkan jika Israel memakan atau meminum darah; [3] menghargai anugrah Tuhan melalui gaya hidup yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain. Memakan darah merupakan kebiasaan praktik-praktik penyembahan berhala pada masa itu. Israel sebagai umat kudus Allah telah dipisahkan dan dibedakan dari bangsa-bangsa asing disekitar mereka Peraturan yang memberikan perhatian terhadap kesakralan darah ini memiliki makna spiritual yang penuh bagi Kristen. Prinsip ini digenapi oleh kematian Kristus yang menggantikan dosa manusia (Rom 5:11). Kristen dibenarkan, diampuni dan diselamatkan melalui darah Kristus (Rom. 5:9; Ef. 1:17). Melalui darahNya kita memperoleh akses langsung dengan Allah (Ibr. 10:19–22), mengalamai kemenangan atas yang jahat (Wah. 12:10-11), dan berdiri melayani Tuhan dihadapan kemuliaanNya yang kekal (Wah. 7:14-15). Renungkan: Pemahaman Teologis yang benar merupakan bagian esensial dalam kehidupan umat Tuhan, namun belumlah memadai jikalau tak diiringi oleh praktek hidup yang suci. Pemahaman yang teraplikasi melalui kehidupan praktis yang suci merupakan identitas umat Tuhan. |
(0.25) | (Yeh 45:18) |
(sh: Pelaksanaan ibadah: Hari-hari raya (Jumat, 30 November 2001)) Pelaksanaan ibadah: Hari-hari raya
Pelaksanaan ibadah: Hari-hari raya.
Setelah menetapkan peraturan untuk persembahan kurban harian
(ayat 13-17), Yehezkiel kini menyampaikan peraturan tentang
hari-hari raya tahunan. Dari enam hari raya tahunan yang
ditetapkan Taurat Musa (bdk. Im. 23; Bil. 28; Ul. 16),
Yehezkiel hanya menyebutkan dua, yakni Paskah dan Pondok Daun
(ayat 21, 25). Menarik untuk dicatat, bahwa sejarah umat
Israel yang pulang dari pembuangan dalam kitab Ezra-Nehemia,
khusus mencatat perayaan Paskah dan Pondok Daun saja (
Peraturan Yehezkiel mengenai upacara-upacara kurban jauh lebih
singkat dibandingkan peraturan Taurat, namun jelas terlihat
penekanannya pada "kurban penghapus dosa" (ayat Sebelum perayaan dilaksanakan, Tuhan memerintahkan Yehezkiel menyucikan tempat kudus (ayat 18). Darah lembu jantan dibubuhkan pada tiang-tiang Bait Suci, pada keempat sudut jalur keliling mezbah, dan pada tiang-tiang pintu gerbang pelataran dalam (ayat 19). Darah ini melambangkan tujuan upacara ini, yaitu penghapusan dosa serta pemulihan kembali hubungan rohani dengan Allah (ayat 20). Surat Ibrani mengingatkan bahwa "tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan" (Ibr. 9:22). Kristus menyempurnakan kurban- kurban Perjanjian Lama dengan masuk satu kali untuk selama- lamanya ke dalam tempat yang kudus. Renungkan: Oleh darah Kristus kita telah disucikan dari dosa. Apakah yang dapat kita persembahkan kepada-Nya? (Rm. 12:1, 2) |