Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 27 ayat untuk penentang [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Gal 1:1) (ende)

SURAT RASUL PAULUS KEPADA UMAT-UMAT GALATIA

KATA PENGANTAR

Pada perdjalanan pertama (Kis. Ras. 15:2-14:28) Paulus dan Barnabas mendjeladjah Siprus, lalu menjeberang ke Asia-Ketjil, mendarat di Perge, di Pamfilia, lalu mula-mula pergi keutara sampai ke Antiochia di Pisidia, kemudian ketimur dan mendirikan umat-umat di Ikonium, Listra dan Derbe, tiga kota besar didaerah Likaonia. Likaonia dewasa ini merupakan bagian selatan dari propinsi Romawi, jang disebut "Propimi Galatia".

Pada perdjalanan kedua, (Kis.Ras. 15:36-18:22) Paulus dan Silas memilih djalan darat, dan melalui Siria dan Silisia mereka datang ke Likaonia pula, lalu mengundjungi umat-umat disitu jang berkembang pesat dan "meneguhkan iman" umat- umat itu.

Dari Likaonia Paulus bermaksud berdjalan ke Barat, tetapi Lukas mentjatat: mereka "ditjegah oleh Roh Kudus, lalu pergi keutara dan melintasi Frigia dan daerah Galatia". Demikian tjatatan Lukas jang sangat pendek. Tetapi Paulus tidak "melintasi" begitu sadja, tanpa mengadjar dan mendirikan umat-umat. Bdl. Kis. Ras. 18:23. Tentu pada kundjungan itu terdjadi apa jang kita batja dalam surat "kepada umat-umat Galatia" ini 4:13-15.

Jang dimaksudkan Lukas dengan "daerah Galatia", tentu bagian utara dari propinsi Galatia asli, jang sebelum didjadjah oleh orang Romawi merupakan satu keradjaan berdaulat. Penduduknja adalah imigran dari Eropah-Barat, Daerah Galia, jang sekarang masuk negeri Perantjis. Sesampai di Asia-Ketjil mereka masuk tentara seorang radja disitu, dan sesudah perang, karena djasanja jang istimewa, mereka diberi sebagian dari wilajah radja itu, untuk didjadikan keradjaan berdaulat bagi mereka sendiri.

Ada buktinja tjukup bahwa dengan "umat-umat Galatia" dalam djudul surat ini dimaksudkan Galatia jang asli itu, jaitu bagian utara dari propinsi Romawi jang disebut Galatia.

Umat-umat itu dikundjungi Paulus djuga pada perdjalanannja jang ketiga (Kis. Ras. 18:23). Setelah "diteguhkannja iman" umat-umat disitu ia pergi kearah barat, lalu menetap dua tiga tahun lamanja di Efesus, pusat penting untuk pemakluman Indjil dan pemimpinan segala umat di Asia-Ketjil, Achaja dan Masedonia.

Rupanja di Efesus Paulus mendapat kabar, bahwa umat-umat di Galatia didatangi pengadjar-pengadjar dari Palestina, jang mengadjarkan bahwa orang-orang bukan Jahudi jang bertobat wadjib disunat dan mengikuti hukum dan adat-istiadat Jahudi, kalau mau diselamatkan. Paulus djengkel dan gelisah dan segera menulis surat ini. Pada kundjungan jang pertama dari Paulus, umat-umat disitu menjambut Indjil dengan gembira dan belum ada kesulitan-kesulitan. Tetapi pada kundjungannja jang kedua, Paulus sudah terpaksa memperingatkan mereka, supaja waspada terhadap pengadjar-pengadjar palsu. Lih. 1:9. Dan jang dichawatirkan pada kundjungan jang kedua mendjadi kenjataan. Saudara-saudara palsu itu bukan sadja mengandjurkan persunatan dan penganutan hukum taurat, melainkan djuga mempersalahkan adjaran Paulus dan menandaskan bahwa ia bukan rasul sedjati dan "Indjil" nja tidak benar. Dan dari isi dan suasana tulisan Paulus kini kita mendapat kesan, bahwa sudah ada anggota-anggota jang pertjaja akan adjaran- adjaran dan pefitnahan pengadjar-pengadjar Jahudi tersebut,serta menganut mereka. Kita mengerti bahwa harena kabar itu Paulus sangat tjemas malah gelisah, kalau-kalau umat-umat tertjinta itu tersesat dari kebenaran Indjil dan didjauhkan dari Paulus dan Kristus. Lagi pula beban orang jang telah bertobat terlalu diberatkan, tanpa faedah sedikitpun, kalau mereka mengikuti andjuran- andjuran orang-orang Jahudi itu, dan tentu pertobatan orang-orang jang belum masuk umat sangat disukarkan. Ketjemasan dan kegelisahan Paulus tampak sekali dalam surat. Tak ada suratnja jang lain, jang begitu hebat gajanja. Tetapi jang tampak njata sekali pula ialah, bahwa kegelisahan dan kedjengkelan Rasul, djuga kalau ia membela diri, bukan karena ia merasa tersinggung kehormatannja, melainkan semata-mata berpokok pada tjinta kerasulan jang mesra kepada umat Kristus jang tertjinta, jang terantjam kesetiaannja dan kemurnian imannja. pembelaan kewibawaan untuk mempertahankan pengaruh kerasulannja memang menondjol dalam seluruh surat, tetapi, terdapat didalamnja djuga adjaran-adjaran pokok dan pengertian-pengertian keagamaan jang penting sekali, mengenai hakekat dan sjarat-sjarat keselamatan, dalam Kristus. Adjaran-adjaran itu didalam surat ini tegas dan tepat, tetapi ringkas, jang kemudian diuraikan dengan pandjang lebar sebagai atjara pokok dalam surat kepada umat Roma.

(0.86) (2Kor 11:5) (ende: Rasul-rasul jang mahaunggul)

Istilah ini berlebih-lebihan dimaksudkan sebagai suatu sindiran terhadap penentang-penentang Paulus, jang berlagak demikian dan dikagumi oleh umat.

(0.81) (Ibr 10:13) (ende: Musuh)

MusuhNja ialah dosa dan segala kakitangan dosa, seperti para penentang Indjil.

(0.70) (1Tes 2:3) (ende)

Dalam ajat ini dan selandjutnja Paulus membela diri, agar djangan sampai umat pertjaja atau dipengaruhi adjaran-adjaran dan fitnah-fitnah para penentang Paulus. Dalam pada itu ia samar-samar memaksa umat untuk membandingkan kemurnian dan kedjudjurannja dengan sifat-sifat penentang-penentang palsu itu.

(0.61) (1Kor 15:24) (ende: Pemerintahan, kekuasaan, kekuatan)

Jang dimaksudkan ialah segala penentang dan musuh Allah didunia ini, baik jang kelihatan (manusia) maupun jang tak kelihatan (roh-roh djahat).

(0.61) (2Kor 12:11) (ende: Seharusnja kamu mengandjurkan aku)

jaitu sebagai rasul kamu jang sah, dan membela aku terhadap umpatan-umpatan dan fitnah para penentang.

(0.57) (1Kor 12:3) (ende: Terkutuklah Jesus)

Seruan ini barangkali kedengaran dari mulut penentang-penentang Indjil, baik Jahudi maupun orang-orang kafir. Maksud Paulus disini tentulah memperingatkan umat, bahwa mereka harus tahu membedakan antara daja gaib jang datang dari roh-roh djahat, dan pernjataan Roh Kudus sedjati. Kalau ungkapan-ungkapannja dan udjudnja bertentangan dengan Indjil, tentulah datang dari roh-roh djahat.

(0.51) (2Kor 11:1) (ende: Kebodohan)

Istilah asli mendekati arti "kegila-gilaan". Maksudnja disini ialah: pembelaan diri dengan menondjolkan keutamaan dan keunggulan dirinja sendiri. Paulus merasa segan dan malu berbuat demikian, tetapi ia terpaksa meniru dalam hal itu para penentang untuk menginsjafkan umat.

(0.51) (2Kor 11:16) (ende: Bermegah-megah sedikit)

jaitu sebagaimana para penentang berbuat banjak sekali. Dan umat djuga mau mendengarkan kebodohan Paulus untuk sementara. Tetapi kebodohannja itu sebenarnja kebidjaksanaan, sebab ia mempunjai kebenaran Kristus (2Ko 11:5)

(0.51) (2Kor 12:16) (ende)

Fitnah-fitnah jang dilontarkan kepada Paulus agaknja seperti berikut. Para penentang berkata: Memang Paulus sendiri tidak berani menuntut bajaran, tetapi ia mengirim pembantu-pembantu guna mengumpulkan uang untuk dia. Alasan fitnah tentu pemungutan derma bagi umat di Jerusalem.

(0.50) (2Kor 3:6) (ende)

Paulus mulai membandingkan hukum taurat dengan Indjil. Dari hal ini terang, bahwa penentang-penentang Paulus, jang dinamakannja rasul-rasul palsu, adalah saudara-saudara bangsa Jahudi dari umat Palestina, jang mengandjurkan persunatan dan penganutan hukum taurat serta adat-istiadat Jahudi.

(0.40) (2Kor 1:24) (ende: Menguasai)

Barangkali Paulus ingat dan mau memperingatkan umat akan siasat para penentangnja ("rasul-rasul palsu"), jang menurut 2Ko 11:20 bertindak keras untuk memaksakan umat menerima adjaran-adjarannja. Tetapi mungkin djuga ia hendak membela diri terhadap fitnah-fitnah para penentang, bahwa ia loba kekuasaan, mau memerintahkan umat sadja.

(0.40) (2Kor 4:2) (ende)

Paulus tidak takut berbitjara terus terang dan menjatakan segala segi kebenaran Indjil, tidak usah bersikap pura-pura dan menjembunjikan tuntutan-tuntutan Indjil jang agak berat bagi manusia djasmani. Itu dikatakan Paulus barangkali sebagai djawaban atas tuntutan-tuntutan para penentang terhadapnja, tetapi terkandung didalamnja suatu sindiran pula, bahwa para pefitnahnja sendiri bersikap dan berbuat demikian.

(0.40) (2Kor 10:1) (ende)

Pembelaan diri dalam keempat bab terachir ini djauh lebih keras dan tadjam, penuh sindiran, daripada dalam bab 1-7 (2Ko 1-7). Maksudnja menginsjafkan umat lebih tegas lagi akan sikap takatjuh mereka terhadap pengaruh para "rasul palsu".

(0.40) (2Kor 11:12) (ende)

Maksud kalimat ini agaknja seperti berikut. Para penentang dalam lubuk hatinja merasa kalah dengan keluhuran (kemegahan) Paulus dalam tidak menuntut bajaran itu, dan sebab itu ingin supaja ia mendjadi seperti mereka dalam hal menuntut sumbangan itu sebagai tanda keunggulan jang mereka banggakan.

(0.40) (Gal 1:11) (ende: Indjil jang kumaklumkan)

Jang dimaksudkan ialah adjaran pokok jang setjara chusus ditekankan Paulus, tetapi hebat diserangi para penentang Jahudi, jaitu bahwa kepertjajaan akan Kristus satu-satunja djalan penjelamatan, dan bahwa untuk keselamatan abadi sunat dan penganutan hukum Jahudi, tidak dituntut dan tidak berguna, malah bertentangan dengan Indjil murni.

(0.40) (Ef 2:2) (ende: Penguasa keradjaan angkasa, roh terkenal itu)

Jang dimaksudkan ialah setan sebagai kepala roh-roh djahat, jang dibajangkan mendiami angkasa dan menguasai djagad raja nasib manusia.

(0.40) (1Kor 6:12) (full: SEGALA SESUATU HALAL BAGIKU. )

Nas : 1Kor 6:12

Jelas sekali bahwa pernyataan ini merupakan sebuah kutipan dari pandangan teologis para penentang Paulus. Mereka menyangka bahwa mereka berhak untuk melakukan apa saja yang mereka inginkan.

(0.35) (2Kor 11:22) (ende: Orang Ibranikah mereka?)

Disini djelas, bahwa kebanjakan penentang Paulus pengadjar-pengadjar bangsa Jahudi, agaknja dari umat-induk Jerusalem dan sebab itu merasa dan mengandjurkan dirinja sebagai pengadjar unggul.



TIP #15: Gunakan tautan Nomor Strong untuk mempelajari teks asli Ibrani dan Yunani. [SEMUA]
dibuat dalam 0.14 detik
dipersembahkan oleh YLSA