Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 14 dari 14 ayat untuk lebih sering AND book:28 [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Hos 6:2) (full: IA AKAN MENGHIDUPKAN KITA SESUDAH DUA HARI. )

Nas : Hos 6:2-3

Pertobatan yang ikhlas oleh umat Allah akan mendatangkan pembaharuan kehidupan rohani. Kemudian, ketika mereka lebih mengenal Tuhan, Dia akan datang bagaikan hujan, membawa berkat dan kehidupan rohani selanjutnya. Air sering kali dipakai sebagai lambang atau contoh Roh Kudus (lih. Yoh 7:37-39;

lihat cat. --> Mazm 1:3).

[atau ref. Mazm 1:3]

Hujan di musim semi adalah hujan yang turun semasa membajak dan menanam; keduanya melambangkan karya Roh Kudus dalam PL

(lihat art. ROH KUDUS DI DALAM PERJANJIAN LAMA).

Hujan di musim dingin turun pada masa menuai; hujan ini melambangkan karya Roh Kudus pada zaman gereja.

(0.97) (Hos 9:10) (sh: Kau bukan yang dulu lagi (Jumat, 12 November 2004))
Kau bukan yang dulu lagi

Kasih Allah tidak terbatas, dan tidak pernah berubah walaupun anak-anak-Nya sering mengecewakan-Nya. Kita meyakini hal tersebut sebagai kebenaran karena firman Tuhan menyatakannya. Ini dibuktikan melalui kematian dan kebangkitan Kristus, demi keselamatan kita. Akan tetapi, kalau sampai Allah berkata dalam kepedihan hati, "Aku tidak akan mengasihi mereka lagi!" (ayat lebih+sering+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">15b), itu berarti kedurhakaan umat-Nya sungguh-sungguh keterlaluan.

Buah anggur tidak pernah tumbuh di padang gurun. Berarti menemukan anggur di tempat yang gersang itu sungguh suatu berkat yang luar biasa. Demikian juga, memperoleh buah sulung ara merupakan suatu santapan yang lezat. Itulah dulu gambaran keadaan Israel di mata Allah (ayat lebih+sering+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">10a). Namun, sekarang Israel telah berubah, tidak seperti yang dulu lagi. Ketika itu Israel masih suci dan bersih, menjadi kesayangan dan kesukaan Allah. Mengapa Israel bisa berubah? Karena mereka telah berkhianat dengan menyembah Baal-peor. Mereka telah berkali-kali menajiskan diri dengan ilah lain, dan diulangi kembali di nas ini. Hal ini menyebabkan Allah kembali harus menghukum Israel. Dan ini menyedihkan hati Allah ketika Ia menimpakan hukuman-Nya kepada umat-Nya. Kedudukan Israel tidak lagi mulia dan anak-anak mereka tidak lagi diberkati. Kejahatan mereka sendirilah yang membuat Allah tidak mungkin mengampuni mereka lagi. Israel bukan hanya dihajar dan diserahkan ke tangan musuh, melainkan Allah sendiri akan membuang mereka (ayat lebih+sering+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">15-17). Beratnya hukuman Allah ini menyiratkan Allah sudah patah arang dengan mereka. Semua ini menyatakan betapa sakit hati-Nya Allah dikhianati oleh kekasih-kekasih-Nya sendiri.

Syukur kepada Tuhan, belas kasihan dan kasih-Nya jauh melampaui rasa sakit hati-Nya terhadap umat-Nya. Penghukuman Allah yang begitu dahsyat tidak pernah dimaksudkan untuk memusnahkan umat-Nya.

Bersyukurlah: Kasih dan pengampunan Tuhan lebih besar dari sakit hati-Nya akibat pengkhianatan kita. Nyatakan syukur Anda tidak saja melalui bibir tetapi terutama melalui kelakuan.

(0.97) (Hos 13:1) (sh: Menyimpang dari Allah, berarti mati! (Jumat, 13 Desember 2002))
Menyimpang dari Allah, berarti mati!

Allah sendiri mengingatkan Israel, bahwa Dialah yang telah membawa mereka keluar dari Mesir. Tidak ada juruselamat lain (ayat 4). Artinya, hanya Allahlah yang memelihara dan yang memberi mereka makan dan minum. Israel dengan mudah melupakan segala kebaikan yang telah Tuhan limpahkan atas mereka. Karena itu, ketika Israel membelakangi Allah, itu tidak hanya berarti bahwa Israel menolak keselamatan dari Allah, tetapi juga Israel telah memutuskan hubungan kasih dengan Sang Sumber kehidupan. Akibatnya, murka Allah menimpa mereka. Bahkan, akibat dari sikap Israel itu, Allah tidak akan membebaskan Israel dari maut. Israel tidak mengurangi kuantitas dan kualitas kejahatan mereka, justru sikap Israel makin bertambah-tambah penyimpangannya terhadap perjanjian kasih dengan Allah. Mereka harus mengalami maut yang datang dari Allah. Allah sendiri tidak akan menyelamatkan Israel (ayat 14). Apakah Allah telah kehabisan kesabaran? Tidak! Allah memutuskan tindakan ini justru karena terlalu sabar. Juga, tindakan Allah ini diambil karena ketololan dan kebodohan Israel sendiri. Artinya, Israel sendiri yang telah memutuskan hubungan kasih Allah dengan Israel.

Kehidupan yang didasarkan pada kasih Allah, Sang Sumber Kehidupan, hanya akan terjalin kembali apabila Allah sendiri berinisiatif penuh untuk memulihkan hubungan-Nya dengan umat. Pemulihan hubungan itu telah sering Allah lakukan, tetapi Israel terus menerus menolak Allah.

Bila kita belajar dari sikap Israel terhadap Allah, maka kita pun harus dengan penuh kesadaran mengakui bahwa kita tidak lebih baik daripada umat Israel. Sebab seandainya ada seorang saja di bumi ini yang betul-betul setia kepada Allah, maka Allah tidak perlu berinisiatif melalui Yesus Kristus, datang ke dunia. Tetapi, karena satu orang saja tidak ditemukan, maka damai Natal itu harus datang ke dunia, berada di antara kita, dan memulihkan kembali relasi manusia dengan Allah.

Renungkan:
Manusia sudah dihukum sekaligus diselamatkan dalam Natal, salib dan kebangkitan Yesus.

(0.87) (Hos 11:12) (ende: adapun Juda..jang sutji)

Ajat ini sukar untuk diartikan dalam naskah Hibrani. Sering ditjoret oleh ahli2 ataupun sangat diperbaiki.

(0.87) (Hos 13:12) (ende)

Allah menjimpan segala dosa Israil selama sedjarahnja, supaja sekaligus dihukum. Anggapan ini sering muntjul pada Hosea, jakni, bahwa nasib dan keadaan keturunan ditetapkan oleh kelakuan nenek-mojang.

(0.87) (Hos 4:11) (endetn: Ba'al)

diperbaiki menurut kiraan. Tertulis: "djinah", tetapi kata itu sering berarti: memudja Ba'al.

(0.87) (Hos 11:2) (endetn: Makin sering...Ku(panggil))

diperbaiki menurut terdjemahan Junani. Tertulis: "mereka memanggil".

(0.79) (Hos 9:7) (full: NABI ADALAH SEORANG PANDIR. )

Nas : Hos 9:7

Banyak orang Israel menganggap nabi-nabi Allah itu sebagai pandir dan tidak waras (bd. 2Raj 9:1-3,11). Mereka bermusuhan terhadap setiap nabi yang berkhotbah menentang dosa-dosa mereka serta memperingatkan mereka tentang hukuman yang akan datang dari Allah. Dewasa ini sering kali para hamba Tuhan yang menentang gaya hidup anggota gereja dan memperhadapkan mereka dengan penyesuaian diri dengan dunia ternyata akan ditertawai oleh beberapa orang di dalam gereja.

(0.79) (Hos 1:5) (jerusalem: lembah Yizreel) Lembah di sekitar kota (benteng) Megido ini terletak pada ujung jalan yang datang dari daerah pesisir. Ia menjadi tempat lalu lintas biasa antara negeri Mesir dan negeri Asyur. Karena itu lembah itu sering menjadi medan pertempuran, bdk Hak 4:12-16; 6:33; 1Sa 28:4; 2Ra 23:29. Di situpun ditempatkan pertempuran di akhir zaman, Zak 12:11; Wah 16:16. tetapi lembah itupun tanah yang subur (ini terungkap dalam namanya Yezreel=Allah menabur), sehingga dapat melambangkan janji Allah mengenai kelahiran suatu umat yang baru, Hos 2:21-22. Itulah "Hari Yizreel", Hos 1:11.
(0.78) (Hos 13:6) (full: MEREKA KENYANG. )

Nas : Hos 13:6

Allah telah memberkati negeri itu, dan umat telah mengalami kemakmuran. Karena keberhasilan dan kekayaan mereka, mereka telah menjadi puas dan dapat berdiri sendiri, serta berpikir bahwa mereka tidak memerlukan Allah dan firman-Nya. Demikian pula, apabila kita mengalami berkat berlimpah-limpah, kita sering tergoda untuk merasa bahwa kita tidak perlu mencari Allah dan pertolongan-Nya; hati dan pikiran kita cenderung berpaling pada hal-hal duniawi (bd. Ul 6:10-15; 8:11-20). Tuhan akan menghukum kita sebagaimana Dia menghukum orang Israel jikalau kita melupakan Dia dalam kesombongan kita.

(0.77) (Hos 1:2) (full: PEREMPUAN SUNDAL. )

Nas : Hos 1:2

Hubungan Allah dengan Israel sering kali disamakan dengan ikatan pernikahan (mis. Yes 54:5; Yer 3:14; bd. Ef 5:22-32). Tindakan Israel "membelakangi Tuhan" untuk menyembah dewa-dewa dianggap oleh Allah sebagai ketidaksetiaan atau perzinaan rohani. Pernikahan Hosea akan menjadi pelajaran peraga bagi kerajaan utara yang tidak setia. Gomer mungkin sekali bukan seorang pelacur ketika menikah, tetapi kemudian ia akan melakukan perzinaan dan kebejatan jasmaniah, mungkin sebagai pelacur di kuil Baal. Meninggalkan Tuhan bukan hanya membawa dia kepada penyembahan palsu tetapi juga kepada norma kesusilaan yang makin rendah. Pola kehidupan tunasusila yang sama dapat dilihat dewasa ini manakala umat Allah berbalik dari pengabdian sejati kepada-Nya

(lihat cat. --> Ams 5:3).

[atau ref. Ams 5:3]

(0.77) (Hos 2:2) (jerusalem) Tuhan sendiri angkat bicara dan memakai bahasa kasih yang ditertawakan. Namun demikian Allah tidak mengganti kasihNya dengan kebencian. Dengan serangkaian tindakan penghukuman Tuhan berusaha mengembalikan umat Israel kepada kesetiaan. Dalam hal itu Ia berhasil, lalu menguji kesetiaan Israel sekali lagi dan akhirnya Tuhan kembali menjadikan Israel isteriNya dengan kasih seperti semula dan melimpahkan berkatNya.
(0.76) (Hos 1:1) (sh: Dihukum dan diampuni (Rabu, 3 November 2004))
Dihukum dan diampuni

Apa yang akan seorang suami lakukan terhadap istri yang berselingkuh? Menurut Hukum Taurat, suami boleh menuntut mati istrinya. Di zaman modern ini, biasanya tuntutan cerai.

Tindakan Allah menyuruh Hosea menikahi perempuan sun-dal, menunjukkan sikap Allah terhadap Israel yang melacurkan diri. Allah ingin mengampuni, namun terlebih dahulu dosa harus dihukum. Itu dinyatakan-Nya melalui pemberian nama-nama anak Hosea dari hasil pernikahannya itu. Yizreel berarti Israel akan kalah dan berakhirnya kekuasaan Raja Yehu (ayat lebih+sering+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">4-5)(Yehu merebut kekuasaan melalui kudeta berdarah). Lo Ruhama berarti Allah tidak akan menyayangi umat Israel (ayat lebih+sering+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">6). Akan tetapi, Allah masih berbelas kasihan terhadap umat Yehuda, yang pada masa Hosea menunjukkan kesetiaan kepada Allah (ayat lebih+sering+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">7). Sedangkan, Lo Ami berarti Tuhan telah menolak umat Israel sebagai umat-Nya (ayat lebih+sering+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">8-9). Nama Lo Ami adalah puncak kemarahan Allah kepada Israel, karena Israel telah berselingkuh dengan ilah lain. Murka Allah menandakan bahwa Israel bukan lagi umat-Nya dan Ia bukan lagi Allah Israel.

Dengan demikian, perjanjian dengan Allah telah hancur. Hubungan simbolis Allah sebagai suami dengan umat sebagai istri telah terputus. Sebenarnya, Allah menghukum agar Israel menyadari dosanya dan bertobat. Setelah itu, Allah akan memulihkan mereka, berupa sisa umat Israel yang sedikit akan dibuat menjadi banyak kembali (ayat lebih+sering+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">10); Israel kembali menjadi umat Allah, dan Ia akan menjadi Allahnya (ayat lebih+sering+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">11). Perubahan nama anak Hosea merupakan simbol Allah bagi pemulihan Israel yaitu: dari Lo Ruhama menjadi Ruhama (Allah mengampuni), Lo Ami menjadi Ami (umat Allah).

Bukankah kita juga sama seperti Israel, sering meninggalkan Tuhan untuk mengejar uang, harta, kekuasaan, dan berbagai kesenangan duniawi? Namun, oleh kasih-Nya Allah telah mengampuni kita dan menjadikan kita umat-Nya di dalam Kristus Yesus. Oleh karena itu, kita harus menjadi umat Tuhan yang setia, sepadan dengan kasih karunia-Nya yang penuh pengorbanan.

Bersyukurlah: Allah telah mengampuni kita melalui Tuhan Yesus, sehingga kita layak disebut umat-Nya.

(0.76) (Hos 7:3) (sh: Persekongkolan dalam kejahatan (Sabtu, 7 Desember 2002))
Persekongkolan dalam kejahatan

Kecaman Hosea terhadap kejahatan bangsa itu tidak pernah berhenti. Kejahatan Israel makin bertambah, meski sudah sering diperingati, bahkan dicambuk oleh Tuhan dengan berbagai malapetaka. Nubuat Hosea pada pasal ini dilatarbelakangi oleh peristiwa-peristiwa historis perebutan kekuasaan yang berlangsung terus-menerus di Israel Utara (ayat lebih+sering+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">7). Persekongkolan para pemuka dengan para pembunuh dilakukan dalam pesta pora di istana raja. Setelah berpesta pora dan mabuk- mabukan, mereka membunuh raja dengan iring-iringannya yang juga sedang mabuk (ayat lebih+sering+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">5).Agaknya, Hosea melihat kejahatan seperti perebutan kekuasaan yang berakhir dengan tewasnya sejumlah raja merupakan suatu kejahatan politik, yang bisa dilihat sebagai pemberontakan kepada Allah sekaligus sebagai penghukuman Allah. Sayangnya, keadaan ini tidak membuat mereka berseru meminta pertolongan Tuhan ( 7,10). Mengapa? Karena mereka tidak berakal budi dan tolol (ayat lebih+sering+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">11)! Ketololan Israel tampak ketika ia berkoalisi dengan bangsa-bangsa lain. Krisis politik yang mereka alami—sebagai akibat dari kejahatan yang mereka lakukan—tidak membuat mereka berbalik mencari Allah dan kehendak-Nya, tetapi justru mencari pertolongan dari bangsa-bangsa yang sebenarnya akan menghancurkan mereka (ayat lebih+sering+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">9-11). Akar segala malapetaka adalah pemberontakan Israel kepada Allah, sehingga usaha apapun yang dilakukan Israel untuk mengatasi berbagai krisis tidak akan bermanfaat—termasuk meminta bantuan bangsa-bangsa lain. Jalan satu-satunya adalah kembali kepada Allah dan kasihnya yang mula- mula. Hanya dengan itu mereka mampu menghentikan semua kejahatan di berbagai bidang kehidupan termasuk politik.

Kita semua tentu pernah atau bahkan sedang mengalami krisis yang luar biasa dalam kehidupan kita, baik sebagai bangsa, masyarakat, gereja, atau pun dalam keluarga. Tanyakan pada diri kita apakah dalam mengupayakan penyelesaiannya kita sudah menempatkan Allah sebagai yang sentral?

Renungkan:
Utamakan kebaikan Allah yang nyata dalam cara berpikir, berbuat, dan berkata. Itulah yang dikerjakan Allah dalam natal.



TIP #05: Coba klik dua kali sembarang kata untuk melakukan pencarian instan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA