Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 48 ayat untuk kamu memandang muka AND book:[40 TO 66] [Pencarian Tepat] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Luk 24:17) (jerusalem) Var:... Apakah kamu percakapkan sementara kamu berjalan, maka muramlah muka kamu?
(0.84) (Yak 2:1) (full: MEMANDANG MUKA. )

Nas : Yak 2:1

Memandang muka berarti memberikan perhatian khusus terhadap orang tertentu karena kekayaan, busana atau kedudukan mereka. Melakukan hal ini salah karena beberapa alasan.

  1. 1) Hal ini tidak menyenangkan Allah yang tidak pernah memandang penampilan lahiriah tetapi hati orang (1Sam 16:7).
  2. 2) Sikap semacam ini tidak didorong oleh kasih yang murni untuk semua orang (ayat Yak 2:8). Mengagumi kedudukan sosial adalah dosa terhadap hukum kasih.
  3. 3) Sikap ini menjadikan kita "hakim dengan pikiran yang jahat" (ayat Yak 2:4); daripada menghormati "Tuhan kita yang mulia" dan menerima orang berdasarkan iman mereka kepada Kristus, kita dengan tidak adil menunjukkan sikap memihak orang kaya atau orang berkedudukan dengan motivasi yang jahat untuk memperoleh keuntungan.
(0.56) (Kis 6:15) (jerusalem: muka seorang malaikat) Melihat seorang malaikat menimbulkan takut keagamaan, bdk Hak 13:6. Waktu Musa turun dari gunung Sinai maka wajahnya memantulkan kemuliaan Allah dan menimbulkan takut yang sama, Kel 34:29-35; 2Ko 3:7-18. Demikianpun halnya dengan wajah Yesus yang berubah rupa, Mat 17:2; Luk 9:29. Anggota-anggota Mahkamah Agama menyaksikan bahwa Stefanus juga berubah rupa dengan memandang kemuliaan Allah Kis 7:55-56. Cerita terputus oleh wejangan Stefanus yang disisipkan, Kis 7:1-54, tetapi diteruskan dalam Kis 7:55.
(0.55) (1Kor 13:12) (ende)

Pengetahuan kita, djuga dilapangan rohani-ataskodrati, adalah samar-samar dan dangkal sadja, sebab kita melihat bajangan Allah seperti kelihatan pada machluk sadja. Dan wahju Allah pula disampaikan kepada kita dalam bentuk bahasa manusiawi, jang tidak mungkin menggambarkan agak tepat dan utuh dunia Ilahi dengan rahasia-rahasianja.

Kemudian kita akan memandang Allah sendiri, dan akan melihat dan mengenal didalam Allah wudjud dan sifat-sifat segalanja jang ada. Dan kita akan melihat Allah "dari muka kemuka", jang menurut maksud ungkapan Kitab Kudus bertjorak Ibrani ini, berarti saling memandang dan mengenal dengan segala kemesraan. Hendaklah disini kita perhatikan, bahwa dalam bahasa Kitab Kudus "dikenal (oleh Allah) berarti "diindahkan dan ditjintai". Demikian "mengenal Allah" disini berarti "melihat dan mentjintai Allah". Didalam kehidupan abadi pengetahuan dan tjinta melebur mendjadi suatu kesatuan sempurna berdasarkan tjinta.

(0.48) (2Kor 3:18) (jerusalem: mencerminkan) Terjemahan lain: memandang seperti dalam cermin. Tetapi terjemahan lain ini agaknya kurang tepat. Perbandingan yang dibentangkan dalam 2Ko 3:7-15 di sini diteruskan. Berbeda dengan Musa muka kita tidak berselubung sehingga secara tetap dan tidak hanya untuk sementara waktu, bdk 2Ko 3:13+, mencerminkan kemuliaan Allah
(0.47) (2Kor 11:13) (ende)

Achirnja Paulus setjara tegas merenggut kedok dari muka rasul-rasul jang merasa dirinja mahaunggul, supaja umat insjaf.

(0.45) (Kol 2:1) (ende: Belum pernah melihat mukaku)

Aslinja "mukaku dalam daging". Dalam ungkapan "dalam daging" itu terkandung maksud: tetapi muka djiwaku kamu kenal". Paulus bukan pendiri umat-umat tersebut, namun sebagai rasul bagi segala bangsa takbersunat ia bertanggung djawab atas wilajah itu djuga. Selain itu umat-umat itu termasuk wilajah Efesus jang tetap tinggal wilajah kerdjanja jang istimewa.

(0.41) (Kis 27:17) (ende: Sirtis)

Ini nama dua buah gosong (bukit pasir dibawah muka air) jang sangat ditakuti orang-orang pelaut. Letaknja tidak djauh dari pantai Afrika.

(0.41) (1Kor 13:9) (ende)

Kurnia-kurnia Roh dengan segala pengetahuan dan ketjakapannja meliputi beberapa hal dan segi-segi sadja, tetapi akan lengkap dalam "mengenal Allah dari muka kemuka".

(0.40) (Kol 3:22) (sh: Etika kerja kristiani (Jumat, 13 Juli 2001))
Etika kerja kristiani

Pelanggaran terhadap Hak Azasi Manusia seringkali terjadi dari atasan kepada bawahan. Hal yang melatarbelakangi mengapa atasan bersikap demikian sedikit banyak ditentukan bagaimana cara memandang bawahannya. Seringkali atasan menempatkan bawahan hanya sebagai 'barang/milik' yang bisa diperlakukan semaunya, dan bukan sebagai sesama manusia. Atasan merasa dengan uang dan kekuasaan yang dimilikinya, ia bebas memperlakukan bawahannya sekehendak hatinya.

Hal ini pun menjadi perhatian Paulus dalam bacaan kita hari ini. Dapat dikatakan bahwa Paulus sedang mengajarkan etika kerja kristiani. Sebagai bawahan, Kristen harus memiliki beberapa karakteristik: ketaatan, ketulusan, dan kesungguhan (ayat 22-23), bukan dengan motivasi ABS (Asal Bapak Senang) tetapi menempatkan Tuhan sebagai fokus pekerjaan, sehingga siapa pun dan bagaimana pun atasan bukanlah ukuran utama bagi kualitas kerja. Di mana pun atasan sedang berada, di hadapan atau di tempat lain, bawahan tetap bekerja dengan kualitas sama, karena motivasi memberikan hasil karya terbaik untuk menyenangkan Tuhan. Demikian pula dengan atasan, Paulus menasihatkan agar mereka tidak berlaku sewenang- wenang seolah memiliki otoritas tertinggi (ayat kamu+memandang+muka+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">1). Kepada atasan ataupun bawahan, Tuhan yang menyediakan upah ataupun ganjaran dengan tanpa memandang muka.

Relasi kerja yang benar sesuai dengan etika kerja kristiani adalah apabila atasan dan bawahan masing-masing mengerti tanggung jawabnya, bawahan tidak melampaui apa yang ditetapkan atasan, sedangkan atasan tidak berlaku curang terhadap bawahan. Pelanggaran Hak Azasi Manusia tidak seharusnya terjadi di lingkungan kerja yang memelihara etika kerja kristiani. Karena itulah, rasul Paulus mengingatkan bahwa sesungguhnya kita semua mempunyai tuan di sorga (ayat kamu+memandang+muka+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">4:1). Dialah yang akan menilai karya kita selama di dunia, upah dan ganjaran diberikan-Nya secara tepat kepada siapa yang layak menerimanya.

Renungkan: Setiap Kristen memiliki 2 status: sebagai bawahan atau pun atasan, karena siapa pun kita, akan mempertanggungjawabkan karya hidup kita kepada Tuhan, tuan di atas segala tuan. Tiada alasan bagi Kristen untuk hidup sesuka hati ketika menyadari bahwa fokus hidup Kristen adalah Kristus.

(0.39) (Gal 2:6) (full: ALLAH TIDAK MEMANDANG MUKA. )

Nas : Gal 2:6

Allah tidak pernah pilih kasih terhadap orang berdasarkan keturunan, reputasi, kedudukan atau prestasinya (bd. Im 19:15; Ul 10:17; Ayub 34:19; Kis 10:34; Ef 6:9).

  1. 1) Allah melihat dan menilai hati, yaitu bagian batin seorang, dan Ia menyenangi mereka yang hatinya sungguh-sungguh berpaling kepada-Nya dalam kasih, iman, dan kekudusan (bd. 1Sam 16:7; Mat 23:28; Luk 16:15; Yoh 7:24; 2Kor 10:7;

    lihat cat. --> 1Kor 13:1).

    [atau ref. 1Kor 13:1]

  2. 2) Demikianlah, Allah tidak lebih memperhatikan kasih, persekutuan, dan doa orang yang terpelajar daripada yang tidak terpelajar, yang kaya lebih daripada yang miskin, yang berkuasa daripada yang lemah; prinsip abadi Allah ialah bahwa Dia menerima "setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran" (Kis 10:35).
(0.39) (1Kor 13:8) (jerusalem: kasih tidak berkesudahan) Pengetahuan tentang Allah tidak sempurna dan tidak langsung (1Ko 13:11-12). Karena itu pengetahuan itu akan diganti bila kita melihat muka dengan muka. Sebaliknya, kasih orang-orang pilihan kelak sama dengan kasihnya di dunia ini.
(0.39) (2Tes 2:8) (jerusalem) Si Pendurhaka menyatakan diri, 2Te 2:6,8, berhadapan muka dengan Tuhan yang menyatakan diri, 2Te 1:7; 1Ko 1:7, dan kedatangannya, 2Te 2:6, berhadapan muka dengan kedatangan Tuhan, 2Te 2:8. Lawan Allah menjadi lawan Kristus (antikristus). Hanya Tuhan akan mengalahkan sainganNya itu
(0.34) (2Kor 3:13) (jerusalem) Musa menyelubungi mukanya, supaya orang Israel tidak melihat bahwa kemuliaan Allah yang merobah air muka Musa hanya sementara saja. Ini suatu tafsir yang mungkin juga atas sebuah ayat yang kabur sekali, Kel 34:33 dst.
(0.31) (Luk 2:25) (full: BENAR DAN SALEH. )

Nas : Luk 2:25

"Benar" atau "tulus" (bd. Luk 1:6) adalah terjemahan dari kata Yunani _dikaios_ (Ibr. _yasher_), artinya "lurus". Dalam PL kata ini tidak hanya berarti kepatuhan kepada perintah-perintah, tetapi menunjukkan bahwa seseorang benar di hadapan Allah, baik dalam hati maupun dalam tindakan

(lihat cat. --> Mazm 32:2).

[atau ref. Mazm 32:2]

  1. 1) Kebenaran yang dicari Allah dalam PL adalah kebenaran yang datang dari hati, berdasarkan iman yang benar kepada Allah serta kasih dan takut akan Allah (Ul 4:10,29; 5:29). Keadaan hati seperti ini terlihat dalam diri orang-tua Yohanes Pembaptis yang hidup menurut "segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat" (Luk 1:6; lih. Kej 7:1; 1Raj 9:4, di mana kata itu juga meliputi "ketulusan hati"). Simeon menunjukkan sifat khas yang sama di dalam hidupnya.
  2. 2) Orang benar di PL bukan orang yang sempurna. Ketika dosa memasuki kehidupan mereka, mereka memperoleh pengampunan dengan jalan mempersembahkan suatu korban binatang kepada Allah dalam suatu sikap pertobatan yang tulus dan dengan iman (Im 4:27-35;

    lihat art. HARI PENDAMAIAN).

(0.28) (2Kor 5:12) (ende: Membela kehormatan kami)

mengakui dan dimana-mana mengemukakan bahwa Paulus rasul mereka jang sah, lagi pula membuktikan keluhurannja didepan para penentangnja.

(0.28) (2Kor 10:1) (ende)

Pembelaan diri dalam keempat bab terachir ini djauh lebih keras dan tadjam, penuh sindiran, daripada dalam bab 1-7 (2Ko 1-7). Maksudnja menginsjafkan umat lebih tegas lagi akan sikap takatjuh mereka terhadap pengaruh para "rasul palsu".

(0.28) (Yoh 13:31) (sh: Pesan di akhir pelayanan Yesus (Selasa, 02 Maret 1999))
Pesan di akhir pelayanan Yesus

Masa pelayanan Tuhan Yesus di dunia akan segera berakhir. Pesan terakhir yang diberikan-Nya kepada murid-murid-Nya, yaitu agar mereka saling mengasihi. Tuhan Yesus sudah menjadi teladan bagi mereka, karena Ia telah terlebih dahulu mengasihi mereka. Kasih inilah yang menjadi ciri khas orang percaya, yaitu murid-murid Kristus, supaya orang lain yang melihatnya percaya bahwa kita adalah murid-murid-Nya. Sudahkah kasih menjadi ciri khas dalam Gereja Anda?

Jaminan Kelak. Tuhan Yesus menyatakan bahwa ke tempat Dia akan pergi sekarang ini tidak dapat diikuti oleh siapa pun. Namun kelak ada jaminan bahwa kita akan mengikuti-Nya. Kepergian Tuhan Yesus ke sorga memiliki misi khusus; dan ini merupakan bagian dari penggenapan rencana keselamatan Allah yang sempurna. Harapan dan tekad Petrus yang kita pelajari dalam ayat ini, mungkin merupakan harapan dan tekad kita juga, di mana kelak kita pun akan dapat bersama-sama Yesus untuk selama-lamanya; bertemu muka dengan muka. Namun, sesungguhnya ada jaminan yang pasti bahwa selama kita, orang percaya masih hidup di dunia, kita pun mengalami persekutuan dengan Dia dalam roh dan kebenaran; dan kelak kita akan bertemu muka dengan muka dengan Dia selamanya di sorga.

(0.25) (Yoh 19:11) (full: KUASA ITU ... DIBERIKAN KEPADAMU DARI ATAS. )

Nas : Yoh 19:11

Yesus mengatakan bahwa semua kuasa yang ada di muka bumi ini hanya ada sejauh hal itu diizinkan oleh Allah (bd. Dan 4:34-35; Rom 13:1). Dosa Pilatus ialah menyerah pada permintaan umum karena kegunaan politik. Dosa Israel lebih parah lagi -- mereka menolak Mesias mereka.

(0.22) (Mat 22:11) (full: BERPAKAIAN PESTA. )

Nas : Mat 22:11

Banyak orang yang mengaku menjadi anggota Kerajaan Sorga di atas muka bumi ini tidak memakai pakaian pesta sehingga mereka tidak termasuk golongan orang yang terpilih (ayat Mat 22:14). "Pakaian pesta" melambangkan kesiapan -- sekarang sudah memiliki iman yang benar pada Kristus dan ketaatan yang terus-menerus yang dimungkinkan oleh kasih karunia Kristus (bd. Mat 24:44; 25:21). Kristus menunjuk orang yang tidak berpakaian pesta itu agar membuat kita sekalian mawas diri dan bertanya, "Tuhan, sayakah orang itu ?"



TIP #09: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab dan catatan hanya seukuran layar atau memanjang. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA