Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 14 dari 14 ayat untuk kamu akan berkata AND book:[1 TO 39] AND book:26 [Pencarian Tepat] (0.003 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Yeh 12:27) (ende)

Ada orang lain jang berkata, bahwa Jeheskiel bernubuat untuk hari-kemudian sadja, sehingga tidak akan dialami mereka sendiri.

(0.90) (Yeh 12:1) (jerusalem) Diceriterakan sebuah lambang berupa perbuatan, Yer 18:1+, lain dimainkan nabi dengan tidak berkata apa-apa. Perbuatan-perbuatan nabi melambangkan dan menubuatkan bahwa tidak lama lagi penduduk Yerusalem akan masuk pembuangan.
(0.87) (Yeh 11:14) (ende)

Nubuat ini dikatakan kepada kaum buangan di Babel. Orang2 di Jerusjalem berpendapat, bahwa mereka orang2 pilihan Jahwe oleh karena tidak masuk pembuangan. Tapi Jeheskiel berkata, bahwa djustru kaum buanganlah orang2 pilihan. Dengan mereka itulah Jahwe akan membuat umat jang baru bagi diriNja. Orang2 Jerusjalem akan dihukum. (aj. kamu+akan+berkata+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="ende">21)(Yeh 11:21)

(0.81) (Yeh 33:10) (jerusalem: Kamu berkata) Begini Rakyat yang putusasa menyatakan bahwa terhancur oleh dosa-dosanya dan tidak mampu melepaskan diri dari cengkeramnya. Pertanyaan itu ditanggapi nabi dengan menandaskan bahwa tetap mungkin orang bertobat.
(0.80) (Yeh 32:20) (ende)

Ajat2 ini dalam naskah hibrani agak sukar untuk diartikan.

Dengan bersandar pada terdjemahan Junani boleh diterdjemahkan: Ditengah2 orang2 jang ditembusi pedang turunlah mereka dan segenap kekuatannja akan padam Yeh 32:21a Para perwira pahlawan berkata kepadanja dari tengah pratala: 19 Daripada siapa maniskah engkau? Yeh 32:21b Turunlah, berbaringlah beserta dengan orang2 berkulup jang ditembusi pedang.

(0.77) (Yeh 29:1) (sh: Perlawanan terhadap buaya besar (Kamis, 20 September 2001))
Perlawanan terhadap buaya besar

Nubuatan perlawanan terhadap Mesir ini ditulis setelah masa pengepungan dan penaklukan Yerusalem, yakni tahun 587-585 SM, kecuali kamu+akan+berkata+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">29:17-21 ditulis pada tahun 571 SM. Firman Tuhan ditujukan kepada Firaun yang mewakili segenap bangsanya. Tuhan menghukum Firaun sesuai dengan perkataannya sendiri yang dilukiskan oleh Yehezkiel sebagai buaya besar yang berbaring di sungai Nil (ayat 3). Dengan demikian Tuhan akan membuat nasibnya sama seperti buaya besar yang dikenakan kelikir di rahangnya (ayat kamu+akan+berkata+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">4-5). Pada saat itu semua penduduk Mesir akan mengetahui bahwa tangan Tuhan telah turun atas Mesir (ayat kamu+akan+berkata+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">6-12) namun sama seperti Israel, keadaan Mesir akan dipulihkan walau tidak dalam kejayaan sebelumnya (ayat 13-16).

Bahasan selanjutnya di dalam ayat kamu+akan+berkata+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">17-21 ditulis paling akhir dari kitab Yehezkiel, sisipan ini dimasukkan sebagai tambahan di dalam nubuatan tersebut. Tercatat bahwa Nebukadnezar bekerja keras untuk merebut Tirus, kepala menjadi gundul dan bahu menjadi lecet karena pekerjaan yang sangat berat dalam membuat tanggul dari daratan ke kota Tirus. Tetapi baik ia maupun tentaranya tidak mendapat upah dari Tirus. Penduduk Tirus mempunyai cukup waktu untuk melarikan harta benda mereka yang berharga. Tuhan hendak mengganti upah hamba-Nya (Yer. 27:6) dengan memberikan kepadanya rampasan dari Mesir. Nebukadnezar menyerbu Mesir pada tahun 586 SM. Pada masa itu keadaan Israel akan dipulihkan (ayat kamu+akan+berkata+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">21).

Manusia baik secara perorangan maupun secara kelompok sering berbicara dengan nada arogansi. Dan ketika kita menatap bintang penghargaan di dalam etalase prestise, kita sering menggumam sama seperti Mesir: "Ini usahaku, ini prestasiku, medali ini aku yang punya. Penghargaan ini untuk aku." Kita boleh berbangga hati atas semua kesuksesan yang kita raih, namun bila hati tidak terkontrol, nada bicara kita akan berubah menjadi arogan.

Renungkan: Mesir disapa sebagai buaya besar karena omong besarnya. Setiap Kristen bisa jatuh ke dalam dosa yang sama bila tidak bijak dalam berkata dan bersikap. Kristen terpanggil untuk berkata-kata dengan benar dan membangun jemaat melalui kesederhanaan kata-kata dan kerendahan hati.

(0.76) (Yeh 36:1) (sh: Tanah dan ranah (Selasa, 13 November 2001))
Tanah dan ranah

Tanah adalah berkah. Berkah adalah ranah (unsur atau elemen yang dibatasi) -- tiada berkah tanpa perbatasan. Ketika berkah tak lagi dianggap sebagai anugerah, kala tanah tak lagi dipertahankan cerah, di sanalah ranah dilanggar dan sang kafilah harus menanggung amarah.

Bagi bangsa Israel, tanah adalah sesuatu yang amat kudus -- jauh dari urusan broker seperti sekarang (lihat Im. 25). Tanah mengandung unsur rohani yang begitu dalam -- tanah Palestina adalah tanah Allah sendiri. Karena itulah tanah ini kudus: bukan karena pada dirinya sendiri tanah itu kudus, tapi karena Allah yang kudus memberikannya kepada Israel dan hadir di sana.

Mereka yang berada di Babel menangis. Tanah mereka dilalap habis oleh musuh yang bengis. Salah mereka sendiri. Mereka kemudian rindu rumah. Allah memberikan sepercik kebahagiaan lewat kata. Ia berjanji akan melawan musuh-musuh Israel. Edom akan dihancurkan dan tanah terjarah dapat kembali dihuni. Bangsa Israel akan mendapatkan kembali harta mereka yang sangat berharga. Keadaan akan kembali seperti dulu ketika Daud berkuasa, bahkan lebih daripada itu! Penderitaan bukan selama-lamanya. Harapanlah yang tinggal tetap.

Ayat kamu+akan+berkata+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">16-21 menunjukkan suatu keadaan yang sangat menyedihkan. Waktu kekudusan tanah dilanggar, kekudusan Allah dilanggar pula. Kenajisan Israel digambarkan seperti wanita sehabis menstruasi, menyebabkan Allah murka dan menarik berkah-Nya. Tanah itu tiada lagi dapat didiami. Bangsa Israel tersebar ke mana-mana. Hukuman Allah tersebut membawa akibat kedua: kini bangsa-bangsa lain mencemoohkan nama Allah sendiri. Musuh- musuh Israel berkata, "Di mana Yahweh? Bukankah Allah mereka tidak berkuasa?" Nama Allah pun dipermalukan.

Renungkan: Allah yang kudus telah memberikan banyak hal yang baik bagi kita. Kita perlu ingat bahwa setiap berkat memiliki batasnya: jangan menajiskan berkat itu! Berdoalah pada Tuhan agar Anda dapat menghargai anugerah-Nya, sehingga Anda terluput dari hukuman dan tidak mempermalukan Sang Pemberi Rahmat!

(0.66) (Yeh 16:6) (endetn: darahmu)

diperbaiki menurut terdjemahan2 kuno. Naskah Hibrani pakai djamak.

(0.63) (Yeh 33:24) (jerusalem: berkata begini) Kata-kata "penduduk reruntuhan" yang dikutip tentu saja menyatakan cinta yang hangat kepada tanah airnya, tetapi juga pengharapan berlebih-lebihan tentang masa depan, kendati bencana yang telah menimpa mereka pada th 587 seb Mas (pembuangan kedua).
(0.60) (Yeh 23:40) (jerusalem: Tambahan lagi) Sekarang nabi mulai langsung berkata kepada orang-orang sezamannya. Ia mencela mereka oleh karena dosa yang baru saja mereka lakukan. Karena itu nabi memakai kata ganti diri kedua (engkau mandi dst). bagian berikut ini pasti menyinggung banyak peristiwa yang baru terjadi. Tetapi naskah Ibrani agak rusak dan sukar diartikan.
(0.57) (Yeh 40:37) (jerusalem: Balai gerbangnya) Begitu terbaca dalam terjemahan Yunani. Dalam naskah Ibrani tertulis: Tiang temboknya. Yeh 40:37 ini diteruskan dalam Yeh 40:47. Di antara kedua ayat ini diselipkan beberapa tambahan: Yeh 40:38-43 berkata mengenai sarana-sarana guna menyiapkan korban binatang: sarana-sarana itu terdapat di dekat pintu gerbang utara yang sudah dibicarakan dalam Yeh 40:35-37; Yeh 40:44-46 merupakan tambahan lain mengenai dua bilik di samping pintu gerbang utara dan pintu gerbang selatan.
(0.57) (Yeh 40:48) (jerusalem: Bait Suci) Bagian berikut, Yeh 40:48-41:4 membicarakan Bait Allah yang sebenarnya. Ia terdiri atas tiga bagian: Balai (Ulam, atau: bagian depan); Ruang besar (Hekal, atau: Yang kudus); Ruang belakangan (Debir, atau: Yang Maha Kudus). Bait Allah ini ternyata sama bangunannya dengan bangunan bait Allah yang didirikan raja Salomo, bdk 1Ra 6. Karena itu Yehezkiel tidak berkata banyak tentang Bait Suci itu, walaupun berpanjang kalam tentang bangunan-bangunan lain yang merupakan hal baru
(0.54) (Yeh 40:1) (jerusalem: Dalam tahun) Bagian terakhir kitab Yehezkiel, bab 40-48, menyajikan semacam bagan terperinci pemulihan keagamaan dan kebangsaan umat Israel di Palestina. Nabi Yehezkiel berpangkal pada masa yang lampau yang ternyata dikenalnya baik-baik. Tetapi ia mencoba menyesuaikan hukum lama dengan keadaan baru dan iapun memanfaatkan pengalaman umat belum lama berselang. Maksudnya ialah mencegah umat Israel dari godaan dan kesalahan yang dahulu mengakibatkan keruntuhannya. Begitulah nabi Yehezkiel nampak sebagai organisator yang ingin mewujudkan pembaharuan yang sudah lama diharapkan dan diinginkan. Apa yang dahulu dijanjikan nabi Yehezkiel sehubungan dengan pemulihan umat dan mengenai perjanjian yang baru menurut bahwa jemaat Yahudi diorganisasikan secara lain dari dahulu. Memang di zaman nabi Yehezkiel segenap bangsa Israel perlu dibangun kembali. Karena itu Yehezkiel sempat memberi Israel semacam "piagam pembangunan" yang menjadi dasar segenap usaha dan pengharapan di masa kemudian dari Yehezkiel, mulai dengan Ezra sampai dengan kitab Wahyu yang berkata tentang "Yerusalem sorgawi". Umat Kristen agaknya mengartikan semuanya itu begitu rupa sehingga mengenai kekudusan yang dicita-citakan, Yeh 44:23; 43:7, dan kehadiran Allah, Yeh 48:35, sebagaimana yang terujud dalam Gereja Kristus
(0.53) (Yeh 27:12) (sh: Siapa seperti Tirus, yang sudah dimusnahkan di tengah lautan? (Senin, 17 September 2001))
Siapa seperti Tirus, yang sudah dimusnahkan di tengah lautan?

Bersama mitra usaha multi regional yang berlimpah barang-barang mewah, Tirus kembali dilukiskan sebagai kapal yang berlabuh dengan megah di tengah lautan (ayat kamu+akan+berkata+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">12-25). Pada wilayah di mana Tirus berpikir untuk menjadi penguasa, di tengah lautan (ayat kamu+akan+berkata+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">4) ia dilanda oleh bencana. Kekuatan angin timur telah memecahkannya dan ia terbenam bersama segenap krunya ke dasar lautan (ayat kamu+akan+berkata+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">26-26). Mendengar teriakan maut para penumpang pada hari tenggelamnya Tirus, si kapal maha indah, para pemilik sahamnya turut meratap bersama karena kehilangan kapal yang penuh dengan semarak kemegahan (ayat kamu+akan+berkata+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">27-29). Mereka sangat berkabung karena kehancuran ini membuat mereka amat merana (ayat kamu+akan+berkata+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">30-31). Dalam syair ratapan, mereka berkata: "Siapa seperti Tirus, yang sudah dimusnahkan di tengah lautan?" (ayat kamu+akan+berkata+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">32).

Sungguh tragis, prestasi Tirus yang meraup keberuntungan dengan mitra dagangnya telah menyebabkan raja-raja dunia kehilangan referensi kekayaannya. Hal ini telah membuat Tirus terkagum-kagum kepada dirinya sendiri.

Kini, kapal molek telah dihancurkan oleh begitu banyak unsur dari kekayaan yang termuat di dalamnya. Barang-barang dan krunya telah berubah menjadi kuburan di dalam air (ayat kamu+akan+berkata+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">33-34). Orang-orang pesisir terheran-heran melihatnya, raja-rajanya menggigil, mukanya berkerut, dan para pesaing usahanya bersuit-suit kegirangan terhadapnya (ayat kamu+akan+berkata+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">35-35). Sebuah raksasa dalam keindahan kini telah musnah dan nubuatan Yehezkiel telah digenapi: "Aku menentukan bagimu akhir hidupmu yang mendahsyatkan dan engkau tidak terjumpai lagi. Engkau dicari orang, tetapi tidak ditemui lagi untuk selama-lamanya, demikianlah firman Tuhan." (ayat kamu+akan+berkata+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">26:21).

Renungkan: Burung merak walaupun berbulu sangat mempesona namun dari abad ke abad selalu dicela sebagai simbol kesombongan. Keanggunan Tirus sebagai kapal yang maha indah tentu saja tidak salah bila tidak disertai perilaku congkak. Titanic, yang didesain tidak dapat tenggelam juga mengalami nasib yang sama. Semua keangkuhan berakhir sama, yakni kebinasaan. Kristen, ingatlah, Allah menentang semua yang berhati congkak. Berhati-hatilah dengan manifestasi dosa yang selalu menarik manusia terpikat kepadanya.



TIP #27: Arahkan mouse pada tautan ayat untuk menampilkan teks ayat dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA