Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 1787 ayat untuk kami mau menjadikan [Pencarian Tepat] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Luk 9:49) (jerusalem: lalu kami cegah) Var: lalu kami mau cegah.
(0.87) (Yer 51:9) (ende: kami)

ialah tabib2 jang mau menjembuhkan Babel, sisakit.

(0.74) (Mzm 101:4) (endetn: mau)

ditambahkan.

(0.58) (Hak 11:1) (sh: Kepribadian. (Sabtu, 18 Oktober 1997))
Kepribadian.

Kepribadian.
Allah mengubah kepribadian Yefta dari golongan terbuang, perampok, petualang, menjadi pahlawan gagah perkasa. Tuhan mengubah dia, yang semula tidak dipercaya (disepelekan) menjadi tumpuan pengharapan yang bergengsi dan disegani. Pribadi itu bahkan menjadi ahli strategi perang, perunding terampil yang berwawasan luas dan penuh pertimbangan. Lagipula ia membawa seluruh perkaranya ke hadapan Tuhan. Hebat bukan? Allah yang sama dapat mengubah Anda, saya, dan seberapa banyak orang yang Allah mau sentuh melalui hidup kita.

Bangsa dan wilayah. Allah mengubah bangsa dan masa depannya. Dalam kedaulatan-Nya, Ia membawa bangsa Israel keluar dari Mesir memasuki tanah perjanjian. Dalam perjalanan unik itu, Allah menambah milik bangsa itu dari wilayah satu ke wilayah lain. "Allah sendiri merebut milik orang Amori bagi umat-Nya Israel" (ayat 23). "Kami memiliki segala yang direbut bagi kami oleh Tuhan" (ayat 24). Meski reaksi-reaksi dari bangsa lain terus ada sampai kini, Allah selalu membela dan terus mengubah umat menjadi lebih baik. Pertaruhkan masa depan bangsa dan negara kita kepada-Nya. Izinkan Ia menjadikan kita aman, sejahtera, adil, makmur.

Renungkan: Kita punya Allah yang tak berubah di tengah dunia yang berubah ini. Andalkan kuasa-Nya.

(0.56) (Yer 33:2) (jerusalem: menjadikan bumi) Begitu menurut terjemahan Yunani. Dalam naskah Ibrani tertulis: menjadikan -- TUHAN --.
(0.54) (Yes 44:1) (sh: Allah adalah Raja! (Minggu, 07 Februari 1999))
Allah adalah Raja!

Allah adalah Raja! Gambaran yang diberikan mengenai Tuhan Allah Israel tidak lagi sekadar yang menjadikan, membentuk, menolong dan memilih Israel, tetapi Ia adalah juga Raja dan Penebus Israel, Tuhan semesta alam. Sekalipun demikian agung dan mulianya Tuhan, namun Ia tetap dekat dengan umat-Nya.

Janji Allah dan jaminan-Nya. Secara keseluruhan Yesaya 44 merupakan satu bagian yang di dalamnya Allah mengingatkan kembali status bangsa Israel dan janji pemulihan-Nya. Ia mencurahkan apa yang menjadi kebutuhan jasmani umat-Nya dan mencurahkan Roh dan berkat-berkat-Nya atas keturunan Israel. Akibat pencurahan Roh Allah itu selain tanah akan diberkati (4), akan tumbuh suatu generasi yang bersaksi bahwa mereka adalah milik Allah (5), mereka adalah hamba Allah. Allah bukan sekadar berjanji, tetapi memeteraikan janji-Nya dengan kedaulatan penuh.

Hidup dalam berkat-Nya. Mengalami berkat-berkat yang nyata dari Tuhan dalam kehidupannya membuat Israel menyadari arti pentingnya kedudukan sebagai kepunyaan Tuhan. Semua yang dialami Israel dalam hubungannya dengan Tuhannya itu menjadi dasar bagi Israel untuk menyaksikan kesetiaan dan kuasa Tuhan: "Bahwa Tuhan Allah yang memanggil mereka sebagai umat-Nya dan mau menjadi Tuhan bagi mereka, Dialah satu-satunya Allah yang hidup. Tidak ada Allah lain selain daripada TUHAN, Dia pulalah yang menghidupkan umat dalam berkat-Nya.

Janji Allah untuk Gereja-Nya. Seperti halnya bangsa Israel tak mampu mengubah kondisinya dengan kekuatan sendiri, demikian juga gereja maupun Kristen perorangan. Janji pemulihan Allah itu berlaku kekal, dan berkat Allah itu mencakup segala segi kehidupan. Karena itu marilah kita beri seluruh bakti dan cinta kita kepada-Nya saja.

Doa: Tuhan, buatlah kami percaya akan janji-Mu yang akan memulihkan keadaan kami. Kami memegang janji-Mu, semata karena Engaku sendiri menyatakannya.

(0.52) (Rat 2:5) (full: SEPERTI SEORANG SETERU. )

Nas : Rat 2:5

Pernah mengenal Tuhan lalu berbalik dari Dia kepada kesenangan dosa menjadikan Allah musuh kita; Israel dan Yehuda melakukan demikian, dan akibatnya mereka amat menderita. Orang percaya tidak dapat meninggalkan Tuhan dan firman-Nya sambil berharap bahwa Allah tidak akan melakukan apa-apa. Akan tiba saatnya Allah akan mencurahkan murka-Nya atas semua orang yang tidak mau bertobat (bd. Rom 2:8-9; Wahy 2:16,22-23).

(0.51) (Im 26:14) (full: JIKALAU KAMU TIDAK MENDENGARKAN DAKU. )

Nas : Im 26:14

Pasal Im 26:1-46 menyatakan penderitaan, kesedihan, dan sakit hati Allah ketika Dia meratapi kenyataan bahwa Dia mungkin terpaksa harus menghukum umat yang ditebusnya. Apabila mereka, tanpa merasa terima kasih sama sekali, menolak kasih-Nya dan tidak bersedia menjadikan Dia Allah mereka, maka mau tak mau Ia harus mendatangkan kesusahan dan malapetaka atas mereka. Janji-janji dan peringatan-peringatan Tuhan diucapkan dari kedalaman kasih ilahi dan dengan keinginan yang sungguh-sungguh agar disiplin dan hukuman seperti itu tidak akan pernah perlu dijatuhkan pada umat pilihan-Nya (baca pula pasal Ul 28:1-30:20).

(0.44) (1Raj 19:2) (ende)

Izebel mau mengenjahkan Elija dengan antjaman itu.

(0.44) (Yoh 7:1) (jerusalem: Ia tidak mau) Var: ia tidak dapat.
(0.43) (Mi 7:7) (full: AKU INI AKAN MENUNGGU-NUNGGU TUHAN. )

Nas : Mi 7:7

Di tengah-tengah masyarakat yang secara moral sakit, Mikha mengandalkan Allah dan janji-janji-Nya. Dia tahu bahwa Allah akan menopang dirinya, pada suatu hari melaksanakan hukuman atas semua kejahatan, dan menjadikan keadilan berkuasa (ayat Mi 7:9).

  1. 1) Allah memanggil orang percaya di dalam Kristus untuk hidup "sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia" (Fili 2:15).
  2. 2) Sekalipun kejahatan bisa meningkat dan masyarakat bisa makin hancur, kita dapat menawarkan karunia keselamatan Allah kepada semua orang yang mau mendengar, sementara kita berdoa dan berjaga untuk hari itu bila Dia akan meluruskan segala sesuatu (bd. ayat Mi 7:15-20).
(0.43) (2Taw 26:21) (jerusalem: sakit kusta) 2Ra 15:5-7 memang berkata bahwa Uzia sakit kusta, tetapi tidak menjelaskan bahwa penyakit itu sebuah "tulah yang ditimpakan TUHAN kepadanya", 2Ra 15:20. Para raja dahulu melakukan beberapa tugas dalam ibadat dan itu dianggap halal dan wajar. Sesudah masa pembuangan barulah orang merasa kecil hati karenanya dan di masa itu hanya imam-imam keturunan Harun boleh mempersembahkan korban ukupan, bdk 2Ta 26:17-18; Bil 17:5. Kakak perempuan Musa, yaitu Miryam, karena mau mengambil hak istimewa Musa juga tertimpa sakit kusta, Bil 12:10. Penyakit itu menjadikan orang najis sehingga tidak boleh masuk bait Allah, Ima 13:45-46.
(0.43) (1Sam 4:1) (sh: Mengapa Tuhan membuat kita kalah? (Senin, 24 November 1997))
Mengapa Tuhan membuat kita kalah?

Mengapa Tuhan membuat kita kalah?
Itulah pertanyaan yang muncul ketika Israel dikalahkan Filistin. Pertanyaan yang tepat sekali bila membuat mereka introspeksi, merendahkan diri di hadapan Allah dan bertobat. Kesimpulan mereka sebenarnya sudah benar. Mereka kalah sebab Tuhan tidak menyertai. Namun jalan keluar yang diambil salah besar. Mereka berpikir tabut sebagai lambang kehadiran Tuhan sama dengan kehadiran Tuhan sendiri. Perbuatan mereka selanjutnya lebih parah lagi; menjadikan tabut semacam jimat. Tentu saja mereka kalah untuk kedua kalinya. Banyak korban berjatuhan terutama anak-anak Eli yang jahat dan Eli sendiri.

Tuhan bukan pelayan. Akar segala dosa adalah sikap tinggi hati dan tidak mau meninggikan Allah yang selayaknya Allah terima. Lawan dari meninggikan Allah adalah menjadikan diri sendiri sebagai tuhan dan raja atas hidupnya. Tuhan sendiri dijadikan pelayan. Orang yang bersikap demikian akan memakai berbagai alat rohani dan ritus rohani untuk kepentingan diri sendiri. Allah tidak akan pernah membiarkan kemuliaan-Nya direndahkan seperti itu.

Renungkan: Semua media anugerah-Nya seperti sakramen, ibadah, Alkitab, dlsb. tak bermanfaat apa pun bila kita tidak menerimanya dengan hati yang lurus di hadapan Allah.

(0.40) (Dan 3:17) (bis: Jika Allah ... melakukannya)

Jika Allah ... melakukannya, atau: Jika benar bahwa kita menolak menyembah ilah-ilah Tuanku atau tak mau sujud kepada patung emas yang Tuanku dirikan, Allah yang kami sembah sanggup menyelamatkan kami dari perapian yang menyala-nyala itu dan dari kuasa Tuanku -- dan Ia pasti melakukannya.

(0.40) (Mi 7:8) (sh: Nyanyian kemenangan orang yang mengandalkan Tuhan (Jumat, 22 Desember 2000))
Nyanyian kemenangan orang yang mengandalkan Tuhan

Nyanyian kemenangan orang yang mengandalkan Tuhan. Ada 2 macam orang berdosa. Pertama, orang yang berdosa namun tidak mau menyadari keberdosaannya dan tidak mau berbalik kepada Allah. Kedua, orang berdosa yang menyadari keberdosaannya dan mau berbalik kepada Allah. Bangsa Israel adalah orang berdosa jenis pertama, sedangkan Mikha adalah orang berdosa jenis yang kedua. Mikha sadar bahwa ia patut menerima kemarahan Tuhan (9). Orang saleh juga akan menderita ketika masyarakat yang bobrok dimana ia tinggal menjadi porak poranda. Walaupun ia tidak ikut serta dalam kejahatan masyarakat, ia tetap harus memikul tanggung jawab tertentu atas apa yang telah terjadi di dalam masyarakat.

Mikha menerima semua yang menimpanya sebagai suatu keadilan. Ia tidak putus harapan pada saat orang di sekitarnya mencemooh dia karena amarah Tuhan yang sedang menimpanya. Ia tidak takut sekalipun ia jatuh dan duduk dalam kegelapan. Ia hidup di dalam zaman dimana bangsanya di ambang kehancuran. Masyarakat Israel yang korup akan segera dihancurkan dan mereka yang masih hidup akan diangkut sebagai tawanan ke negara Asyur. Segala sesuatu di sekitar Mikha tampaknya hancur berantakan. Sangat sulit bagi Mikha untuk percaya bahwa suatu hari kelak pagar tembok kotanya akan dibangun kembali dan wilayah negaranya akan menjadi lebih luas (11). Namun ia tetap yakin bahwa Allah sang Hakim Agung akan menjadi pengacara dia dan membela perkaranya dan bangsanya. Pada akhirnya ia akan menang bersama Tuhan. Kemurahan Allah dan kesadaran Mikha sebagai orang berdosa yang membutuhkan anugerah pengampunan-Nya akan menjadikan ia orang yang menang karena Tuhan. Ia tidak hanya akan menerima pengampunan dari Allah namun para musuhnya pun nantinya akan mengakui kebenarannya (12).

Renungkan: Tetaplah setia dan yakin kepada Allah ketika kegelapan menimpa kita. Ketika Ia tampil semua kerajaan di dunia akan menjadi kerajaan Allah dan Kristus menjadi Rajanya. Pengharapan kita adalah walaupun sekarang kegelapan meliputi kita, ada kepastian bahwa kerajaan Allah akan segera hadir. Biarlah kita seperti Mikha yang berkata dalam pengharapannya `akan datang suatu hari bahwa pagar tembokmu akan dibangun kembali'.

(0.39) (Rm 8:23) (bis: dan menjadikan kita anak-anak-Nya)

Dalam beberapa naskah kuno tidak ada: dan menjadikan kita anak-anak-Nya.

(0.39) (Yeh 26:21) (jerusalem: Aku menentukan.... mendahsyatkan) Terjemahan lain: Aku menjadikan engkau sesuatu yang mendahsyatkan.
(0.38) (Kid 8:8) (ende)

Jerusjalem (adik kami) tiada kuat dan berbenteng (buah dada).Bila musuh2 menjerang (melamar), maka orang2 Jahudi (saudara2), pengikut seorang radja jang terlalu berpolitik, mau menguatkannja dengan benteng (katelum, papan kaju Aras)(Kid 8:8-9). Tetapi Israil sedjati tidak membutuhkannja, karena pertjaja pada Jahwe sadja (aku dewala, susuku menara), jang sudah berdamai dengannja (Kid 8:10). Dahulu radja Sulaiman memiliki Palestina, kebun anggur Tuhan, jang diurus oleh pegawai (pendjaga). Tetapi sekarang Israil mau memiliki negerinja sendiri dan tidak mau menjerahkannja kepada siapapun djua, chususnja tidak kepada seorang radja jang tidak setia kepada Tuhan (Sulaiman=radja lain dari Sulaiman tadi itu).

(0.37) (Mzm 101:4) (bis: tak mau terlibat dalam kejahatan)

tak mau terlibat dalam kejahatan atau: berurusan dengan orang jahat.

(0.37) (Hak 16:2) (ende)

Orang2 Felesjet tidak mau melanggar hak tamu.



TIP #34: Tip apa yang ingin Anda lihat di sini? Beritahu kami dengan klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA