Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 22 ayat untuk kakaknya [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Kej 42:38) (jerusalem: kakaknya) Yaitu Yusuf, anak Rahel bersama Benyamin.
(0.58) (2Sam 13:22) (jerusalem: tidak berkata-kata...) Artinya: Absalom sama sekali tidak berbicara dengan Amnon. Ia memutuskan hubungan dengan kakaknya.
(0.50) (Kej 33:12) (jerusalem) Yakub tidak mempercayai Esau. Karena itu ia meminta supaya Esau berangkat mendahuluinya. Yakub tidak menyusul kakaknya, tetapi justru menjauhkan diri dari padanya.
(0.42) (2Sam 13:1) (jerusalem) Dalam drama keluarga Daud ini Absalomlah yang menjadi pelaku utama. Ia membunuh kakaknya, Amnon dan memberontak terhadap ayahnya. Drama keluarga itupun menyebabkan serangkaian kemelut politik yang memperlihatkan keterangan yang ada dalam kerajaan Daud dan yang membahayakan masa depan kerajaan itu.
(0.33) (Kej 37:3) (full: JUBAH YANG MAHA INDAH. )

Nas : Kej 37:3

Jubah maha indah yang diterima Yusuf dari ayahnya sangat berbeda dengan jubah sederhana yang dipakai kakak-kakaknya. Pemberian itu menunjukkan sikap pilih kasih dan penghormatan khusus dari ayahnya.

(0.33) (Yos 16:1) (jerusalem) Setengah suku Manasye ini (bab 17; tentang setengah suku Manasye yang lain bdk Yos 13:29 dst) menetap di sebelah barat sungai Yordan, tetapi terdesak oleh suku Efraim, bdk Yos 16:9; 17:8-9. Keunggulan suku Efraim di atas suku Manasye terungkap dalam ceritera mengenai Efraim yang mendapat berkat kakaknya, Kej 48:14 dst.
(0.29) (Kej 32:1) (full: BERTEMULAH MALAIKAT-MALAIKAT ALLAH DENGAN DIA. )

Nas : Kej 32:1

Yakub telah menaati perintah Allah dengan meninggalkan Laban dan kembali ke tanah Kanaan (Kej 31:13), wilayah kediaman Esau kakaknya yang bermusuhan itu. Allah mengirim para malaikat untuk meyakinkan Yakub akan kehadiran dan perlindungan-Nya.

(0.29) (Kej 37:28) (full: DIBAWA MEREKA KE MESIR. )

Nas : Kej 37:28

Sekalipun Yusuf diperlakukan dengan kejam oleh kakak-kakaknya dan dijual sebagai budak, namun di dalam semua peristiwa ini Allah menggunakan perbuatan jahat manusia untuk melaksanakan kehendak-Nya dalam kehidupan Yusuf

(lihat art. PEMELIHARAAN ALLAH).

(0.25) (Kej 37:6) (full: COBA DENGARKAN MIMPI ... INI. )

Nas : Kej 37:6

Yusuf menunjukkan ketidakpekaan dan ketidakdewasaan ketika menceritakan mimpi ini kepada kakak-kakaknya. Maksud mimpi itu ialah memberikan penyataan dan iman untuk masa depannya yang sulit, dan bukan memberinya kesempatan untuk meninggikan diri atas saudara-saudaranya. Allah mungkin memilih Yusuf untuk tugas melindungi keluarga Yakub di Mesir karena standar-standar moral dan pengabdiannya kepada Allah dan hukum-hukum-Nya jelas lebih tinggi dari saudara-saudaranya (lih. 2Tim 2:20-21).

(0.25) (Kej 41:46) (full: YUSUF BERUMUR TIGA PULUH TAHUN. )

Nas : Kej 41:46

Yusuf berusia tujuh belas tahun ketika dijual sebagai budak oleh kakak-kakaknya (Kej 37:2). Tiga belas tahun Yusuf hidup sebagai budak dan tiga tahun terakhir ini ia hidup dalam penjara. Ketika Allah mengangkatnya kepada posisi kehormatan dan kepemimpinan pada usia tiga puluh tahun, Yusuf tetap setia kepada Allahnya. Penyerahannya ini dibuktikan di dalam nama Ibrani kedua orang putranya (ayat Kej 41:50-52).

(0.25) (Kej 44:5) (full: DIPAKAINYA UNTUK MENELAAH )

Nas : Kej 44:5

(versi Inggris NIV -- dipakai untuk meramal). Pastilah Yusuf tidak mempraktikkan ramalan karena dilarang oleh Allah. Ada dua penjelasan yang mungkin bagi penyebutannya di sini.

  1. 1) Istilah Ibrani untuk "meramal" juga dapat diterjemahkan "pasti memperhatikan." Jadi ayat ini bisa berarti bahwa Yusuf pasti akan memperhatikan bahwa cawan itu telah hilang.
  2. 2) Juga bisa berarti bahwa Yusuf sekedar menyesuaikan diri dengan citra seorang pemimpin di Mesir yang kira-kira dibayangkan oleh kakak-kakaknya (bd. ayat Kej 44:15).
(0.25) (Kej 25:26) (jerusalem: Yakub) Ada keterangan kerakyatan atas nama Esau yang warnanya merah, Ibraninya: admoni, dan karenanya disebut Edom, Kej 25:25; 36:1-8; ia nampak seperti mantol berbulu-bulu Ibraninya: sear, dan bertempat tinggal di Seir, Bil 24:18. Yakub (Ibraninya: Yaakob) disebut demikian karena memegang tumit, Ibraninya akeb, saudara kembarnya; tetapi menurut Kej 27:36 dan Hos 12:4 Yakub disebut demikian karena menipu, Ibraninya: akab, kakaknya. Sebenarnya nama Yakub adalah singkatan dari Yaakob-El, yang agaknya berarti: Semoga Allah (El) melindunginya.
(0.24) (Kej 48:19) (full: ADIKNYA AKAN LEBIH BESAR KUASANYA. )

Nas : Kej 48:19

Perhatikanlah bahwa sering dalam sejarah PL Allah memilih yang muda atas yang tua. Ia memilih Ishak dan bukan Ismael (Kej 21:12), Yakub dan bukan Esau (Kej 25:23), Yusuf dan bukan Ruben (ayat Kej 48:21-22; Kej 49:3-4), Efraim dan bukan Manasye (ayat Kej 48:14-20), Gideon dan bukan kakak-kakaknya (Hak 6:11-16), dan Daud atas kakak-kakaknya (pasal 1Sam 16:23). Penekanan ini menunjukkan bahwa yang pertama menurut manusia belum tentu menjadi yang pertama di hadapan Allah. Allah memilih orang berdasarkan kesungguhan, kemurnian, dan kasih mereka, bukan berdasarkan kedudukan dalam keluarga

(lihat cat. --> Mat 19:30;

lihat cat. --> Mat 20:26;

[atau ref. Mat 19:30; 20:26]

1Kor 1:27-28; Yak 2:5).

(0.21) (Kej 29:25) (full: MENGAPA ENGKAU MENIPU AKU? )

Nas : Kej 29:25

Mungkin Allah mengizinkan Yakub ditipu oleh Laban dan Lea untuk menghukum dan menyadarkannya akan kejahatan dan derita yang disebabkannya ketika menipu ayah dan kakaknya sendiri (bd. pasal Kej 27:1-46). Kita harus mengerti bahwa sekalipun Allah mengampuni kita untuk suatu dosa tertentu dan memulihkan kita, pada saat yang bersamaan Ia mungkin menghukum kita untuk dosa tersebut (lih. 2Sam 12:7-14). Prinsip Allah tetap sama, "Jangan sesat! ... apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya" (Gal 6:7; bd. Ams 22:8; Hos 8:7; 10:12-13).

(0.18) (Yeh 23:1) (sh: Dua kekasih hati yang ingkar janji (Senin, 10 September 2001))
Dua kekasih hati yang ingkar janji

Dua kekasih hati yang ingkar janji. Umat Tuhan dilukiskan sebagai dua bersaudara. Samaria yang mewakili Kerajaan Utara disebut Ohola dan Yerusalem yang mewakili Kerajaan Selatan disebut Oholiba. Yehezkiel melukiskan mereka sebagai orang yang tidak setia kepada Allah dan telah berzinah secara rohani karena bersundal dengan bangsa-bangsa lain. Persundalan di sini menunjuk kepada usaha Israel dan Yehuda untuk bersekutu dengan bangsa-bangsa kafir, daripada mengandalkan Allah sebagai sumber kekuatan dan perlindungan.

Israel pada mulanya mengadakan persekutuan dengan Asyur (ayat 2Raj. 15:19-29) dan kemudian dengan Mesir (ayat 2Raj. 17:3-6); akhirnya mereka mulai beradaptasi dengan budaya kafir dan menghalalkan ibadah berhala. "Adiknya", Yehuda kemudian meniru kakaknya, melakukan hal yang sama (ayat 2Raj. 24:1). Bahkan tingkah laku umat Tuhan ini sempat membuat risih penduduk bangsa kafir yang tidak mengenal Tuhan. Sungguh, Tuhan tidak tahan melihat kebebalan Israel dan Yehuda, ibarat dua kekasih hati-Nya yang tidak setia. Kebebalan umat Tuhan sedemikian tebal hingga mereka tidak gentar walaupun hukuman sudah dijatuhkan kepada kakaknya.

Ketika kehidupan manusia telah mencapai ambang ketidakgentaran terhadap peringatan Tuhan, maka ibarat pengemudi, ia sedang menuruni tebing terjal tanpa rem. Selagi rambu-rambu firman masih dapat ditanggapi, berarti masih tersedia harapan bagi kita untuk memalingkan diri dari jalan yang salah, yang menuju maut. Namun seringkali kita mengabaikan rambu-rambu firman Tuhan karena terlanjur menikmati indahnya menuruni tebing atau kehidupan menuruni tebing telah menjadi kebiasaaan sehari-hari.

Pemberian identifikasi Tuhan kepada orang percaya, yang diibaratkan sebagai kekasih hati, bahkan sebagai mempelai-Nya seharusnya membuat kita malu bila dandanan fisik maupun rohani kita tidak sesuai dengan status kita yang begitu mulia.

Renungkan: Bagaimanakah Anda menghias diri Anda hari ini? Adakah unsur ke- cuek-an Yehuda dan Israel yang Anda adopsi di dalam menjalani kehidupan Anda sehari-hari? Andakah kekasih hati Allah yang telah ingkar janji, ingkar ikrar, atau ingkar nazar? Hentikanlah coreng- moreng pada dandanan Anda, sebelum tetangga Anda risih melihatnya.

(0.17) (Yoh 11:5) (full: YESUS MEMANG MENGASIHI MARTA DAN KAKAKNYA DAN LAZARUS. )

Nas : Yoh 11:5

Di sini tampak sebuah keluarga yang dengan tulus dan tetap mengabdi kepada Yesus (ayat Yoh 11:2), menikmati hubungan yang erat dengan-Nya (Luk 10:38-42) dan secara khusus dikasihi Yesus (ayat Yoh 11:3-5). Sekalipun demikian, mereka mengalami kesedihan, kesakitan, dan kematian. Dewasa ini kesulitan seperti ini dapat dan akan terjadi kepada orang percaya yang setia dan dipilih Allah

(lihat art. PENDERITAAN ORANG BENAR).

Gereja-gereja akan mempunyai orang seperti Maria yang mengabdi dengan penuh kasih, Marta yang setia melakukan perbuatan baik serta Lazarus yang menderita dan mati. Keluarga seperti ini mungkin akan berseru, "Berapa lama lagi Tuhan, Kaulupakan aku terus-menerus?" (Mazm 13:2; bd. Mat 27:46; Wahy 6:10). Yesus mengatakan bahwa penundaan-Nya bukan karena kekurangan kasih, kemurahan atau belas kasihan, tetapi untuk kemuliaan Allah (ayat Yoh 11:4) dan kerajaan-Nya serta kebaikan kekal dari mereka yang menderita (ayat Yoh 11:15,23-26,40-44).

(0.17) (1Sam 17:12) (sh: Kecil namun tidak lemah. (Sabtu, 13 Desember 1997))
Kecil namun tidak lemah.

Kecil namun tidak lemah.
Ketika bangsa Israel takut dan cemas karena tantangan dan hinaan Goliat, tampillah Daud si kecil belia, anak Isai (ayat 12). Daud disuruh ayahnya mengantar gandum dan roti (ayat 14) kepada kakak-kakaknya (ayat 17). Daud belum tahu bahwa bangsanya terancam Filistin. Mendengar hinaan Goliat, hati nuraninya yang sejak kecil beribadah kepada Tuhan berkobar. Dengan berani Daud menawarkan diri melawan Goliat. Keberaniannya itu adalah hasil tempaan Tuhan melalui pengalaman menggembalakan domba. Ia tahu, penyertaan Tuhan yang telah membuatnya mengalahkan binatang buas (ayat 34-36) tetap tidak berubah.

Pengalaman iman. Daud berani bukan tanpa alasan; tetapi ada dasarnya. Kunci keberanian Daud terletak pada pengalaman iman bersama Tuhan (ayat 37). Keberanian tanpa disertai iman yang matang hanya akan menghasilkan tindakan nekad atau impulsif (tanpa pertimbangan) belaka. Keberanian yang sejati yang bersumber dari Tuhan sendiri, akan menghasilkan tindakan yang dilandasi pada pemahaman iman yang terbentuk dan matang.

Renungkan: Bila Allah dilecehkan, apa reaksiku sebagai orang yang beriman?

Doa: Berikan iman yang mendorongku berani bersaksi dengan benar.

(0.15) (1Sam 16:14) (jerusalem) Mula-mula ada dua tradisi mengenai caranya Daud menggabungkan diri dengan raja Saul. Menurut satu tradisi Daud dipanggil oleh Saul sebagai biduannya, lalu Daud menjadi biduanda raja, 1Sa 16:14-23. Karena jabatannya itu Daud turut maju perang melawan orang Filistin, 1Sa 17:1-11; ia ternyata unggul dalam pertempuran seorang melawan seorang, 1Sa 17:32-53 (bercampur dengan tradisi kedua). Menurut tradisi lain Daud adalah seorang gembala muda yang tidak dikenal Saul. Ia datang menengok kakak-kakaknya yang turut berperang bersama dengan Saul. Pada saat itu juga seorang pendekar Filistin tampil menantang orang Israel, 1Sa 17:12-30 (1Sa 17:31 berupa ayat penyambung, lalu kedua tradisi itu bergabung, 1Sa 17:32-53). Kemudian Saul mendatangkan pahlawan muda itu dan Daud masuk hamba istana Saul, 1Sa 17:55-18:5
(0.15) (1Sam 17:1) (sh: Ketika Daud vs. Goliat masih Daud vs. Goliat (Selasa, 5 Agustus 2003))
Ketika Daud vs. Goliat masih Daud vs. Goliat

Ketika Daud vs. Goliat masih Daud vs. Goliat. Maksudnya, ketika Daud vs. Goliat masih berarti remaja gembala ingusan Israel tanpa pengalaman tempur sama sekali, hanya sesekali mengantar ransum roti dan keju (ayat 17-19) kepada kakak-kakaknya yang serdadu, versus Goliat, tinggi: 288 cm, pekerjaan: serdadu dan pendekar profesional TNKF (Tentara Nasional Konfederasi Filistin). Lupakan dulu cerita sekolah minggu yang penuh kejayaan Daud itu. Hayati nas hingga Anda gentar, segentar jika Anda berhadapan langsung dengan tank raksasa Amerika bila Anda serdadu Irak. Narasi dari 1-25 berturut-turut memberikan gambaran seperti apakah Goliat (ayat 1- 11) dan Daud (ayat 12-25) agar para pembaca dapat berhitung: apa mungkin Daud mengalahkan Goliat? Kemungkinan ini terabaikan oleh Israel dan Saul, karena mereka sangat takut; takut kepada Goliat dan takut diperhamba (ayat 8-11).

Respons Israel sebenarnya adalah respons yang sebenarnya rasional dan manusiawi berdasarkan apa yang mereka ketahui di atas. Sayang ada satu hal yang tidak mereka ingat: Allah. Ketakutan dan kecemasan mereka yang amat sangat (ayat 11, 27) membuktikan bahwa Israel lebih "percaya" kepada mata tombak seberat 60-an kg dan badan raksasa ketimbang kuasa Allah. Sayang juga bahwa yang mengingatkan mereka justru adalah seorang remaja gembala bernama Daud. Daudlah yang pertama kali menyadari kebenaran ini; ketika Goliat mencemooh orang Israel, ia sebenarnya mencemooh Allah Israel (bdk. 25 dan 26). Tidak hanya sadar, Daud pun juga dipenuhi keyakinan bahwa Goliat tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan Allah (ayat 26, "siapakah..."). Iman Daud (bdk. Ibr. 11:32) menjadikannya contoh nyata kedahsyatan kuasa Allah yang memakai orang yang percaya kepada-Nya.

Renungkan: Ingat selalu akan Allah, bahkan ketika keadaan menjadi sulit dan kelihatannya tidak mungkin bagi kita untuk bersikap sebagai umat- Nya! Kekuatan kita adalah Allah sendiri (Mzm. 46:2).



TIP #29: Klik ikon untuk merubah popup menjadi mode sticky, untuk merubah mode sticky menjadi mode popup kembali. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA