Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 26 ayat untuk iringan [Pencarian Tepat] (0.000 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Kid 1:8) (jerusalem) Iringan sedang berbicara.
(0.50) (Mzm 98:8) (jerusalem: bertepuk tangan) Yaitu sebagai iringan seruan, seperti lazim juga di Indonesia; bdk Yes 55:12.
(0.44) (Kid 5:9) (jerusalem) Iringan tampil untuk menyiapkan puji-pujian atas mempelai laki-laki yang berikut. Melalui kata-kaya iringan itu puji-pujian itu menyambung Kid 5:2-8.
(0.44) (Mzm 89:14) (jerusalem: di depanMu) Kasih dan kesetiaan dua sifat ilahi, diperorangkan sebagai iringan Tuhan Raja, bdk Maz 85:11+
(0.38) (Neh 4:16) (ende: anak-buahku)

ialah kelompok pemuda jang merupakan sematjam iringan pribadi Nehemia. Mereka terlatih lebih baik. Dalam ajat jang berikut dibilang beberapa kelompok lain dan tjara mereka diorganisir.

(0.38) (Ibr 12:23) (jerusalem: jemaat anak-anak sulung) Maksudnya kurang jelas. Tetapi yang pertama-tama dimaksudkan kiranya para malaikat yang merupakan iringan Allah dan Kristus.
(0.31) (2Sam 15:1) (ende)

Iringan keradjaan itu tjukup menampakkan maksud Absjalom, meskipun tidak dilihat Dawud, rupanja! Dengan tindakan jang berikut Absjalom mentjari kepopuleran pada suku2 Israil jang bersaingan dengan Juda (suku Dawud). Dibelakang seluruh pemberontakan Absjalom terletak persaingan antarsuku tadi.

(0.25) (Yes 6:8) (ende: atas nama kami)

ialah atas nama Jahwe dan iringan surgawiNja. Mendjadi nabi berarti menerima tugas chas dari Allah. Jesaja segera dan dengan rela menerima tugas-panggilannja. Musa Kel 5:10-12 dan Jeremia (Yer 1:6) dahulu menolak.

(0.25) (Kid 3:6) (full: APAKAH ITU YANG MEMBUBUNG DARI PADANG GURUN? )

Nas : Kid 3:6

"Itu" dalam bahasa Ibrani adalah dalam bentuk feminin; semua kata kerja yang mengikuti mengacu pada kedatangan mempelai wanita.

(0.25) (Mzm 8:6) (jerusalem: di bawah kakinya) Meskipun rapuh dan fana, namun manusia dijadikan menurut gambar Allah, Kej 1:26-27. Dengan demikian manusia seolah-olah ditempatkan di tengah antara dunia jasmani dan dunia rohani-ilahi. Ia memerintah dan menaklukkan alam semesta kepada dirinya, bdk Sir 17:4. Ayat ini diterapkan pada Kristus sebagai Raja dunia semesta, 1Ko 15:27; Efe 1:22; Ibr 2:6-8.
(0.25) (Kid 6:1) (jerusalem) Iringan kembali menyela dan begitu menyiarkan kata penutup syair, Kid 6:2-3; bdk Kid 4:12; 2:16. Tidak perlulah mencari kekasih, sebab ia tetap hadir di hati mempelai perempuan yang merupakan kebunnya, Kid 6:2-3.
(0.22) (Kid 5:2) (jerusalem) Bagian ini menjadi syair yang keempat. Tampil sebagai pelaku: mempelai perempuan Kid 5:2-8; iringan Kid 5:9 mempelai perempuan, Kid 5:10-16; iringan Kid 6:1 mempelai perempuan, Kid 6:2-3.
(0.22) (Kid 6:13) (jerusalem: Kembalilah....) Suatu seruan dari pihak iringan, Kid 6:13 dan sebuah pertanyaan dari pihak penyair sendiri, Kid 6:13 menjadi peralihan dari puji-pujian bagi mempelai perempuan, Kid 6:4-10 kepada puji-pujian berikut, Kid 7:1-5
(0.19) (Mzm 7:17) (jerusalem: bermazmur) Kata Ibrani (zamar, mizmor) berarti: memetik alat musik yang bersenar (misalnya kecapi) atau bernyanyi dengan iringan alat bersenar semacam itu
(0.19) (Mzm 40:1) (jerusalem: Syukur dan doa) Mazmur ini terdiri atas dua bagian yang berbeda sekali dan aselinya mungkin dua sajak tersendiri yang dipersatukan melalui Maz 40:13. bagian pertama Maz 40:2-12 berupa doa syukur atas pertolongan yang sudah diterima sehingga mengenai masa yang lampau. Bagian kedua, Maz 40:13-17, mengenai masa depan dan berupa ratapan yang mohon dibebaskan dari dosa, hukuman dan musuh. Bagian kedua ini mirip dengan Maz 70. Mungkin sekali mazmur ini dipakai sebagai iringan korban syukur, Maz 40:6,10,11.
(0.18) (Mrk 11:1) (sh: Tetap merendah sekalipun tabir telah terbuka (Minggu, 30 Maret 2003))
Tetap merendah sekalipun tabir telah terbuka

Dalam pandangan orang banyak iring-iringan Yesus memasuki kota Yerusalem tidak ada bedanya dengan iring-iringan umat peziarah menjelang hari raya. Suasana ini Yesus manfaatkan sebagai kesempatan untuk membuka tabir kemesiasan-Nya. Yesus masuk ke Yerusalem bukan sebagai peziarah yang hendak berpesta, tetapi sebagai Mesias yang dengan penuh kerendahan diri akan mendirikan Kerajaan Allah. Jelaslah di sini bahwa nubuat Zakharia (lih. Za. 9:9) melatarbelakangi peristiwa ini.

Meskipun kedatangan-Nya dengan mengendarai keledai tidak menggambarkan masuknya seorang raja yang menang dalam kemuliaan, namun justru ciri khas Mesias sebagai Hamba Tuhan yang merendah dan terselubung itu tetap terpelihara -- sekalipun tabir telah terbuka. Dari pihak Yesus, perjalanan ini merupakan demonstrasi kemesiasan-Nya. Namun, dari pihak umat peziarah, perjalanan ini adalah suatu peristiwa mengelu-elukan Mesias, yang mungkin di dalamnya termuat cita-cita nasional, religius-politik. Semua orang yang berada di sekitar Yesus bersahut-sahutan menyanyikan lagu pujian bagi-Nya. Dalam peristiwa inilah umat memaklumkan Yesus sebagai Mesias. Zaman yang baru telah mulai, dan Kerajaan itu sedang menjelang.

Renungkan: Betapa agung sikap Yesus menghadapi saat-saat akhir hidup-Nya yang semakin dekat. Tidak dalam rasa takut, gentar atau panik. Tidak juga dengan sikap memikirkan diri sendiri. Dia adalah Raja yang datang untuk membawa damai.

(0.16) (1Taw 15:1) (sh: Tugas khusus (Sabtu, 9 Februari 2002))
Tugas khusus

Hukuman Allah atas Uza membuat tugas pemindahan tabut perjanjian terhenti sementara. Melalui peristiwa itu, Daud menyadari bahwa tugas tersebut tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang. Dalam zaman Musa, Allah telah mengkhususkan suku Lewi untuk tugas-tugas yang berhubungan dengan tata ibadah kemah sembahyang. Perhatian pada tugas orang Lewi dalam bagian ini terfokus pada mengangkut tabut Tuhan dan untuk melayani Tuhan (ayat 2), juga tugas memimpin umat dalam puji-pujian seperti yang dicatat di sini (ayat 16-19).

Pertama, Daud mengumpulkan orang-orang Lewi yang bukan imam menurut kelompok puak dari Kehat, Merari, Gerson, Elsafan, Hebron, dan Uziel (ayat 3-10). Tindakan ini semakin membuat kita menyadari bahwa Daud sungguh berniat memenuhi segenap aturan yang telah Allah nyatakan kepada Musa. Kedua, Daud meminta mereka menyiapkan diri dengan menguduskan diri (ayat 12). Dalam Firman Allah, kekudusan selalu berarti pemisahan dari hal yang tidak layak untuk sepenuhnya dimiliki Allah demi hal-hal mulia yang Allah inginkan. Tugas mulia dalam kesempatan pemindahan tabut ini antara lain menyangkut memainkan musik dan memimpin puji-pujian gembira (ayat 16-24). Ketiga, sesudah semua persiapan dilaksanakan menurut peraturan yang Tuhan sendiri berikan, mulailah iring-iringan pemindahan tabut itu berlangsung.

Berulang kali ditegaskan bahwa peristiwa itu kini berlangsung dengan sukacita. Jika sebelumnya, tatkala terjadi kesalahan Uza, terjadi ketakutan dahsyat karena hukuman Allah, kini mereka mengalami sukacita besar. Dengan iringan musik gembira, mereka menari-nari di hadapan Allah. Sayang sekali bahwa apa yang baik di mata Allah ini tidak dinilai sama oleh Mikhal, istri Daud. Tentu saja sikap menghina tersebut tidak saja menghina Daud, tetapi juga menghina seluruh prosesi ibadah yang sesungguhnya berkenan bagi Tuhan.

Ibadah dalam bagian ini benar-benar dilukiskan sebagai pesta sebab tidak saja mereka menari-nari gembira dalam iringan puji-pujian dan musik yang hidup, mereka juga makan bersama.

Renungkan: Kesukaan tak kudus di hadapan Allah akan mengakibatkan kengerian, sebaliknya takut yang benar di hadapan Allah akan mengakibatkan kesukaan.

(0.16) (Mzm 95:1) (jerusalem: Hormatilah TUHAN dan taatilah Dia) Kidung ini berupa puji-pujian yang agak serupa dengan Maz 81. Mungkin mazmur ini dipakai sebagai iringan sebuah arak-arakan, bdk Maz 24:1-10; 68:1-35; 132:1-18. Umat diajak untuk memuji Allah, Raja dan Pencipta semesta alam dan Pelindung umatNya, Maz 95:1-7. Lalu Allah sendiri berfirman dan memperingatkan umat agar taat kepada perintah-perintah Allah dan jangan mencontoh nenek moyang yang durhaka di padang gurun dahulu, Maz 95:7-11.
(0.16) (Yes 5:1) (jerusalem) Sajak ini agaknya diciptakan nabi Yesaya pada masa awal karyanya. Ia mungkin mencontoh sebuah nyanyian iringan pemetikan buah anggur. Kiasan ini, yakni kebun atau pohon anggur ialah Israel yang dipilih lalu ditolak, sudah mulai dipakai oleh nabi Hosea, Yes 10:1 dan kemudian kembali dipergunakan nabi Yeremia, Yer 2:21; 5:10; 6:9; 12:10, dan nabi Yehezkiel, Yes 15:1-8; 17:3-10; 19:10-14. Bdk Maz 80:9-19; Yes 27:2-5. Yesuspun memanfaatkannya dalam perumpamaan tentang penggarap-penggarap kebun anggur, Mat 21:33-41+ (lihat juga pohon ara yang dikutuk, Mat 21:18-19+). Dalam Yohanes Yesus menyingkapkan rahasia "pokok anggur yang benar", Yoh 15:1-2+. Dalam Ula 32:32-33; Sir 24:17 kiasan itu dipakai secara lain.
(0.12) (Mzm 66:1) (jerusalem: Nyanyian syukur karena orang Israel tertolong) Nyanyian syukur umat ini (mulai Maz 66:13 dibawakan oleh seorang pemimpin atau pembawa acara) nampaknya iringan korban yang dipersembahkan untuk melunasi sebuah nazar, Maz 66:13-15. Dalam bagian pertama, Maz 66:2-9, umat memuji Tuhan dengan mengenangkan karyaNya dalam sejarah dahulu. Karya itu kini masih diteruskan juga, sebab Allah sekali lagi membebaskan umat dari kesusahan dan penindasan, Maz 66:10-15. Karya ajaib Tuhan itu kini diwartakan kepada semua orang yang turut serta dalam ibadat (perjamuan korban?) ini, Maz 66:16-20. Tetapi pemazmur mengajak semua bangsa untuk menggabungkan diri dalam memuji Allah karena karyaNya yang besar bagi umat Israel, Maz 66:8. Dalam gaya bahasa dan pandangannya Maz 66 ini berdekatan dengan Deutero-yesaya.


TIP #06: Pada Tampilan Alkitab, Tampilan Daftar Ayat dan Bacaan Ayat Harian, seret panel kuning untuk menyesuaikan layar Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA