Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 7125 ayat untuk ia menjadi tahir [Pencarian Tepat] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Im 13:13) (ende)

Ia tahir oleh karena sudah sembuh.

(0.80) (1Sam 21:5) (ende: sutji)

disini berarti "tahir".

(0.75) (1Sam 20:26) (jerusalem: tidak tahir) Orang yang dengan tidak sengaja menajiskan diri, menjadi najis hingga hari petang, Ima 15:16; Ula 23:11.
(0.70) (Im 22:2) (jerusalem: berlaku hati-hati) Harafiah: berlaku sebagai nazir. Sebab persembahan-persembahan umat yang diperkenalkan Allah menjadi kudus dan menguduskan mereka yang memakannya. Karena itu mereka harus tahir. Sebab persembahan-persembahan umat yang diperkenankan Allah menjadi kudus dan menguduskan mereka yang memakannya. Karena itu mereka harus tahir.
(0.62) (Kel 29:4) (jerusalem: membasuh mereka) Yang dimaksudkan bukanlah pembasuhan sebagian saja seperti yang disebut dalam Kel 30:19-21, tetapi pentahiran secara menyeluruh dengan dimandikan. Begitulah orang menjadi tahir sebagaimana diperlukan.
(0.62) (Ezr 2:62) (jerusalem: mereka dinyatakan tidak tahir...) Dalam Neh 3:4,21 menjadi nyata bahwa tindakan itu tidak selalu diambil, sebab bani Hakos tetap di kalangan para imam, bdk Ezr 8:33; Uria bin Hakos.
(0.59) (Yeh 24:13) (full: TIDAK MENJADI TAHIR ... SAMPAI. )

Nas : Yeh 24:13

Karena Yerusalem menolak untuk membiarkan Allah membersihkanya dari kenajisannya, maka ia harus berhadapan dengan murka Allah yang hebat. Demikian pula, semua bangsa akan menghadapi murka Allah pada akhir zaman. Hanya oleh hukuman Allah yang adil dunia dapat dibersihkan dari dosa (pasal Wahy 5:1-22:21).

(0.58) (Im 13:13) (jerusalem: ia harus dinyatakan tahir) Penyakit yang menutup seluruh tubuh dianggap "sembuh", oleh karena segala bopeng memang hilang lenyap.
(0.50) (1Sam 16:5) (ende: menjutjikan)

ialah menahirkan. Untuk ikut serta kurban orang harus tahir.

(0.50) (2Raj 5:13) (full: MANDILAH DAN ENGKAU AKAN MENJADI TAHIR. )

Nas : 2Raj 5:13-14

Bagian ini, bersama dengan banyak bagian lain dalam PL, menubuatkan Yesus Kristus, Mesias yang dijanjikan Allah. Untuk analisis mengenai pokok ini,

lihat art. KRISTUS DALAM PERJANJIAN LAMA.

(0.43) (Yos 3:5) (ende: Sutjikanlah dirimu)

berarti: melakukan apa jang perlu untuk mendjadi tahir. Penjeberangan Jarden merupakan perbuatan Allah, sehingga semua orang jang ikut serta harus tahir seperti untuk ibadah.

(0.40) (Yeh 36:25) (ende)

Sebagaimana "air jang tahir" menghapus kenadjisan, demikian tindakan Jahwe akan menghapus dosa2 umatNja.

(0.40) (Ul 15:22) (jerusalem: orang najis) Begitu ditekankan bahwa perjamuan itu bukanlah perjamuan korban, sebab hanya orang tahir boleh beribadat.
(0.40) (Hag 2:12) (jerusalem) Rupanya kenajisan lebih menular dari pada kekudusan. Sesudah persoalan ini mengenai hukum tentang tahir dan najis.
(0.35) (Im 24:4) (jerusalem: emas murni) Dapat juga diterjemahkan emas tahir. Demikian halnya dengan "emas murni" dalam Ima 24:6
(0.33) (Mrk 5:21) (sh: Tidak ada masyarakat kelas dua (Kamis, 6 Maret 2003))
Tidak ada masyarakat kelas dua

Tidak ada masyarakat kelas dua. Masyarakat Yahudi menganggap perempuan adalah masyarakat kelas dua. Bagi perempuan normal (=sehat) keadaan ini sudah merupakan siksaan, apalagi bagi perempuan yang menderita sakit pendarahan selama dua belas tahun. Direndahkan, dianggap najis dan dikucilkan dari masyarakat karena setiap orang yang menyentuhnya juga menjadi najis.

Markus mengisahkan kepada jemaat saat itu, juga kita saat ini, bagaimana Yesus mendobrak tradisi itu. Yesus membiarkan diri-Nya disentuh oleh perempuan yang dianggap najis dan dikucilkan setelah perempuan itu berhasil menerobos kerumunan orang banyak hanya untuk menyentuh jubah-Nya. Ajaibnya, perempuan itu menjadi sembuh. Tidak ada seorang pun yang menyadari peristiwa ajaib tersebut -- selain Yesus dan perempuan itu -- kalau Yesus tidak mengklarifikasinya. Dalam klarifikasi itu Yesus menyatakan sekaligus menegaskan bahwa perempuan yang mereka anggap "najis" itu telah menjadi tahir, suci sehingga harus diterima di ingkungan sosialnya; dan bahwa kesembuhan itu terjadi karena ia beriman kepada Yesus. Dengan imannya perempuan itu tidak menyerah pada kendala yang dihadapinya untuk memperoleh jamahan kuasa Allah.

Melalui peristiwa ini Markus mengajak jemaat, juga kita untuk melihat tiga hal: pertama, bahwa perempuan bukan masyarakat kelas dua, yang dapat diperlakukan seenaknya. Yesus melakukan ini sebagai upaya mendobrak tradisi waktu itu. Kedua, bahwa diri-Nya adalah Mesias. Dialah yang berkuasa atas segala penyakit. Ketiga, kesembuhan dan keselamatan dikerjakan oleh Firman dan iman kepada Yesus Kristus, Sang Juruselamat.

Renungkan: Yesus bisa memakai berbagai cara untuk menolong kita mengatasi berbagai pergumulan hidup, selama kita percaya dan berkeyakinan sungguh pada kuasa-Nya.

(0.33) (Im 4:12) (ende)

Abu itu adalah abu (lemak) kurban-kurban jang dibakar. Bangkai harus dibawa keluar perkemahan oleh karena Allah hadir disitu, sehingga Ia menguduskan seluruh perkemahan. Binatang kurban mewakili pendosa, jang harus dikeluarkan dari tempat sutji itu. Tetapi oleh karena bangkai itu adalah bangkai binatang kurban, maka semuanja harus dibuang ditempat jang tahir, lalu dibakar disitu, sehingga njata tidak merupakan kurban.

(0.33) (Yes 2:4) (jerusalem: Ia akan menjadi hakim) Yang menjadi hakim ialah TUHAN.
(0.33) (Luk 17:11) (sh: Bukti iman sejati (Jumat, 12 Maret 2004))
Bukti iman sejati

Bukti iman sejati. Orang yang benar-benar telah diselamatkan pasti menunjukkan kepekaan akan hal-hal rohani. Salah satunya adalah kepekaan akan anugerah yang sudah terjadi dalam hidupnya. Hidupnya akan penuh ucapan syukur. Kesaksian-kesaksiannya bukan berpusatkan kepada dirinya sendiri dan apa yang sudah terjadi pada dirinya, tetapi kepada Allah dan apa yang Allah sudah lakukan atas dirinya.

Dari kisah ini jelas kita melihat siapa yang sungguh-sungguh beriman dan diselamatkan dan siapa yang tidak. Sepuluh orang kusta itu memang percaya bahwa Yesus sanggup menyembuhkan mereka. Keyakinan mereka akan Yesus sungguh besar. Terbukti, bahwa ketika Yesus tidak secara langsung menyembuhkan mereka, melainkan menyuruh mereka memperlihatkan tubuh mereka ke imam-imam, mereka tanpa ragu segera pergi mencari imam-imam. Saat itulah mukjizat terjadi, tubuh mereka menjadi tahir (ayat 14).

Namun, di sini ceritanya terpecah. Hanya satu orang, yaitu orang Samaria (sembilan lainnya mungkin sekali orang Yahudi), yang setelah melihat dirinya sembuh memuliakan Allah dan kembali kepada Yesus untuk menyembah Dia. Orang Samaria ini kembali karena dia bukan hanya merasakan dan mengalami jamahan kuasa Tuhan tetapi menyadari akan anugerah-Nya. Oleh karena itu ia kembali untuk mengucap syukur. Yesus menegaskan kepada orang tersebut bahwa imannya sudah menyelamatkannya (ayat 19)!

Bagaimana dengan kesembilan orang lainnya? Rupanya bagi mereka yang penting adalah kesembuhan itu, bukan Tuhan yang menyembuhkan. Mereka merasakan mukjizat ilahi tetapi tidak merasakan jamahan anugerah ilahi. Sentuhan kasih ilahi tidak mereka sadari, oleh sebab itu respons mereka pun tidak ada.

Renungkan: Orang yang telah mengalami sentuhan anugerah Allah pasti penuh pengucapan syukur. Itu adalah bukti nyata bahwa ia sudah menjadi milik Tuhan.

(0.31) (Mrk 1:40) (sh: Menentang tradisi (Sabtu, 18 Januari 2003))
Menentang tradisi

Menentang tradisi. Pada masa Yesus hidup, sudah merupakan tradisi bila orang yang berpenyakit kusta diasingkan masyarakat. Selain takut tertular - - menurut hukum Musa -- orang kusta itu najis dan dikutuk Allah (bdk. Im. 13:45-46). Bagaimana sikap Yesus ketika berhadapan dengan orang kusta? Yesus tidak mengusir atau menjauh. Yesus justru menggerakkan tangan-Nya ke arah orang kusta itu lalu menyentuhnya. Dapat kita bayangkan kegemparan yang terjadi karena reaksi orang-orang yang melihat perbuatan ini. Mengapa Yesus mau menyentuhnya? Karena belas kasihan (ayat 41). Belas kasihan Yesus menyembuhkan dan mengalahkan segala-galanya.

Ketika orang kusta sembuh Yesus memberikan dua bentuk perintah padanya. Pertama, ia harus melakukan hukum Musa, yaitu menghadap imam agar imam dapat menyatakannya sebagai orang sehat. Tanpa pernyataan resmi ini sulit baginya diterima masyarakat. Kemudian, ia harus memberikan persembahan syukur seperti yang diatur hukum Musa (Im. 14:1-32). Kedua, Yesus melarangnya untuk memberitakan kesembuhannya kepada orang lain. Sebenarnya orang yang mengenalnya, tanpa diberitahu pun menyadari perubahan yang terjadi pada tubuhnya. Selain itu melakukan ritus seperti yang dituntut hukum Musa, sebenarnya merupakan pernyataan terbuka bahwa ia telah sembuh dan tahir. Jadi, mengapa harus dilarang? Karena Yesus tidak ingin dikenal sebagai tabib penyembuh. Yesus adalah Mesias dan Anak Allah. Namun, orang kusta ini tidak taat. Akibatnya pekerjaan dan pelayanan Yesus menjadi terhalang. Ketidaktaatan selalu menghambat pelayanan Yesus. (ayat 45).

Renungkan: Belas kasihan Yesus membawa orang-orang pinggiran ke tengah- tengah peradaban manusia. Tanpa memiliki belas kasihan Yesus kita tidak akan pernah menyentuh orang-orang yang terbuang dan terasing oleh masyarakat.



TIP #33: Situs ini membutuhkan masukan, ide, dan partisipasi Anda! Klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA