(1.00) | (Yoh 7:3) |
(ende: Saudara-saudara) sanak keluarga dalam arti jang luas seperti kemanakan dan lain-lain. Mereka barangkali mengadjaknja sebab mereka ingin agar Ia mengadakan mukdjizat-mukdjizat sebesar dan sebanjak di Galilea, sehingga pembesar-pembesar di Jerusalem mengerti bahwa Ia benar-benar Mesias dan mereka dapat mengangkatNja djadi "Radja Israel". Memang dalam arti politik, sebab mereka djuga tidak pertjaja akanNja (#TB Yoh 7:5), artinja akan kerohanian Keradjaan Allah jang dimaklumkanNja. |
(0.97) | (Yoh 4:1) |
(sh: Yesus mengangkat harkat perempuan (Selasa, 1 Januari 2002)) Yesus mengangkat harkat perempuanDalam berbagai masyarakat, kaum perempuan sering tidak mendapatkan perhatian atau perlakuan yang baik. Tidak jarang mereka direndahkan bahkan dilecehkan. Mereka kerap kali tidak diperlakukan sebagai manusia, melainkan dianggap sebagai benda yang tidak memiliki hak dan martabat. Bagaimana perlakuan Tuhan Yesus terhadap perempuan? Pada narasi sebelumnya rasul Yohanes memperhatikan secara khusus kaum laki-laki. Namun, ia tidak mengabaikan kaum perempuan. Sekarang secara khusus Yohanes menceritakan tentang seorang perempuan. Siapakah dia? Mari kita berkenalan dengannya. Tidak diberitahu kepada kita siapa namanya. Daerah asalnya kelihatan lebih penting ketimbang nama pribadinya. Ia adalah seorang perempuan dari Samaria (ayat ia+mengangkat+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">7,9). Kombinasi perempuan dengan Samaria merupakan dua hal yang paling tidak disukai orang Yahudi (ayat ia+mengangkat+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">9). Masyarakat di mana ia tinggal juga terlihat tidak menyukainya. Biasanya kaum perempuan mengambil air pada pagi hari atau sore hari secara bersama-sama. Perempuan ini mengambil air sendirian untuk menghindari orang lain (ayat ia+mengangkat+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">6). Mengapa? Kehidupan moralnya, tidak seperti Nikodemus, rendah sekali. Ia sekarang hidup bersama dengan seorang laki-laki tanpa nikah (ayat ia+mengangkat+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">18). Sebagai perempuan yang berasal dari Samaria ia tidak disukai orang Yahudi. Sebagai perempuan dengan moral yang rendah ia tidak disukai masyarakatnya sendiri. Jika demikian siapa yang menerimanya? Tuhan Yesus! Tuhan Yesus dengan sengaja melintasi daerah Samaria untuk menemui perempuan yang sesungguhnya membutuhkan air hidup lebih dari air untuk kelangsungan hidup jasmaninya (ayat ia+mengangkat+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">4,7). Tuhan Yesus mengambil inisiatif membuka pembicaraan (ayat ia+mengangkat+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">8). Meski awalnya perempuan itu tidak memahami arti air hidup yang Yesus tawarkan kepadanya (ayat ia+mengangkat+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">10), dengan sabar Tuhan Yesus membimbingnya tiba pada pengertian seperti yang Tuhan maksudkan (ayat ia+mengangkat+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">14). Renungkan: Tuhan Yesus memperlakukan perempuan dengan baik dan mengangkat derajat dan martabatnya. Ia tidak memberikan perlakuan yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Mengapa kita masih memperlakukan perempuan seperti sebuah benda? |
(0.90) | (Yoh 5:1) |
(sh: Di mana ungkapan syukur itu? (Sabtu, 5 Januari 2002)) Di mana ungkapan syukur itu?Di Yerusalem Tuhan Yesus bertemu dengan seorang yang lumpuh. Meski namanya tidak diberi tahu, namun keadaannya secara rinci diungkapkan. Ia telah lumpuh selama 38 tahun (ayat ia+mengangkat+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">5). Tidak jelas ia lumpuh sejak lahir atau sesudahnya. Jadi, kita tidak tahu apakah saat itu ia berusia 38 tahun atau sudah lebih tua. Lamanya ia menderita lebih penting ketimbang usianya. Menderita 38 tahun bukanlah singkat. Ia sudah putus asa. Ia tidak hanya menderita secara fisik, tetapi juga secara sosial. Ia hidup sendiri. Ia tidak memiliki teman yang memperhatikannya atau menolongnya (ayat ia+mengangkat+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">7). Suatu penderitaan yang luar biasa! Ketika Tuhan Yesus menyapanya dan menawarkan kesembuhan, segera terungkap keputusasaannya dan kesendiriannya. Ia tidak mengharapkan Yesus mampu menyembuhkannya. Tetapi, Tuhan Yesus menyembuhkannya (ayat 8). Sekarang ia bisa berjalan. Tidak lumpuh lagi (ayat ia+mengangkat+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">9). Namun, kita kecewa kepadanya. Ia lupa berterima kasih kepada Tuhan Yesus. Mungkinkah ia terlalu gembira sehingga lupa berterima kasih? Tetapi, ketika para pemimpin agama menuduhnya melanggar perbuatan yang dilarang pada hari Sabat karena mengangkat tilam, ia membela diri (ayat ia+mengangkat+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">10). Ia balik menuduh Tuhan Yesus sebagai sumber pelanggaran ini (ayat ia+mengangkat+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">11). Ia tidak hanya lupa berterima kasih kepada Tuhan Yesus, tetapi menjadikan Tuhan Yesus sebagai kambing hitam. Ia tidak peduli pada Tuhan Yesus yang menyembuhkannya (ayat ia+mengangkat+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">13). Tetapi, Tuhan Yesus tidak membuangnya. Ia mencarinya. Mengapa? Karena Tuhan Yesus mengasihinya. Kala Tuhan Yesus memperingatkannya agar jangan berbuat dosa lagi, sebenarnya Ia sedang mengundangnya untuk percaya kepada-Nya (ayat ia+mengangkat+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">14). Tidak percaya kepada Yesus adalah dosa. Jika tidak mau percaya kepada Tuhan Yesus, maka hukuman akan datang. Hukuman ini lebih dahsyat daripada kelumpuhan yang dialami oleh orang itu selama 38 tahun. Orang yang tidak percaya kepada Yesus adalah orang yang terasing. Ia terasing dari hadirat Allah. Ini adalah penderitaan yang dahsyat sekali. Bagaimana respons orang lumpuh yang disembuhkan ini? Ia tidak peduli dengan tawaran dan undangan Tuhan Yesus (ayat 15). Ia tetap tidak mau percaya kepada-Nya. Renungkan: Mengalami mukjizat penyembuhan dari Tuhan Yesus tidak secara otomatis melahirkan iman pada Yesus. |
(0.88) | (Yoh 20:1) |
(sh: Tuhan yang diambil orang (Minggu, 4 April 1999)) Tuhan yang diambil orangTuhan yang tidak bangkit atau tuhan yang mati adalah tuhan yang diambil orang. Itulah tuhannya Maria Magdalena. Suatu kesimpulan yang sangat mustahil sebenarnya, sebab kubur itu disegel dan dijaga tentara elit Romawi, dan tidak mungkin orang mencuri mayat Yesus sedangkan kain pembungkus tubuh dan kepala jenazah Tuhan Yesus ditinggalkan dalam keadaan tetap utuh seperti semula. Bila Maris Magdalena berkesimpulan seperti itu, adalah wajar sebab ia sangat mencintai Yesus karena ia mendapat terlalu banyak dari Yesus. Tetapi ternyata kasih yang dalam kepada Yesus, tanpa kebangkitan Yesus tidak cukup, atau kasih yang sia-sia. Kasih tanpa kebangkitan adalah kasih yang menuntun orang kepada kecemasan, kegelisahan, dan kepanikan. Kasih yang bisa sampai pada kesimpulan "Tuhan kami diambil orang". Sebaliknya, kasih yang disertai kebangkitan Kristus adalah kasih yang menghadirkan rasa tenang, aman, sebab panjar sudah diberikan, atau asuransi sudah digenggam dalam tangan. Apakah Tuhan kita adalah Tuhan yang bangkit, ataukah Tuhan kita adalah Tuhan yang diambil orang? Kubur yang kosong. Kekuatan terdahsyat yang tak dapat dipungkiri maupun dielakkan adalah ketika kematian ditaklukkan-Nya. Kubur yang kosong membuktikan bahwa Sang Hidup tak dapat dikalahkan maut, sebaliknya maut dipecundangi-Nya. Kebangkitan Kristus membuktikan kebenaran ucapan-ucapan-Nya tentang diri-Nya dan tentang maksud kematian-Nya yaitu memberikan nyawa-Nya untuk tebusan nyawa kita dari kuasa dosa dan kuasa maut. Fakta kubur kosong, kebangkitan Kristus mampu mengangkat seluruh keberadaan kita hingga hidup yang berat dan serba tak menentu sekarang ini dapat kita jalani dan isi dengan pertolongan kuasa kebangkitan-Nya. Renungkan: Tak dapat dipungkiri bahwa kita kerap menjadi seperti Maria Magdalena dan Petrus yang merasa hidup seolah hampa, semangat luruh menjadi letih lesu. Tetapi kemenangan Kristus merupakan dasar untuk keselamatan kekal kita. Doa: Kuasailah hidup kami ya Tuhan yang bangkit, agar kami tidak dikuasai kubur. |
(0.85) | (Yoh 8:36) |
(full: KAMUPUN BENAR-BENAR MERDEKA.
) Nas : Yoh 8:36 Orang-orang yang tidak diselamatkan adalah budak dosa, kenajisan, dan Iblis (ayat Yoh 8:34; Rom 6:17-20). Mereka hidup menurut keinginan tabiat berdosa dan cara-cara Iblis (Ef 2:1-3).
|
(0.72) | (Yoh 18:36) |
(full: KERAJAAN-KU BUKAN DARI DUNIA INI.
) Nas : Yoh 18:36 Mengenai sifat sesungguhnya Kerajaan Kristus dan maksud penebusannya, tiga hal perlu diperhatikan:
|