Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 3633 ayat untuk hidup tenang [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Kej 25:27) (ende)

Esau digambarkan sebagai seorang pemburu, jang mengembara kemana-mana, pemuda jang agak kasar. Jakub lebih terikat pada tempat kedudukannja dan keluarganja, sifatnja tenang. Karena itu Jakub lebih ditjintai oleh ibunja, seperti masih akan ternjata di fas. 27(Kej 27). Barangkali gambaran ini terpengaruh pula oleh tjara hidup bangsa Edom kemudiannja: mereka berburu dan suka merampas, sedangkan bangsa Israel sebagai gembala, tenang-tenang tinggal didalam kemah-kemahnja.

(0.95) (1Tes 4:11) (ende: Hidup tenang)

Umat Tesalonika nampak sangat gelisah oleh kabar angin, bahwa kedatangan Kristus sudah hampir. Dan oleh sebab itu banjak orang melalaikan pekerdjaannja sehari-hari, sampai melarat dan hidup tak teratur dengan membenalu sadja. Mereka hidup tak tertib.

(0.82) (Mzm 22:2) (jerusalem: tidak juga aku tenang) Yaitu oleh karena tidak ada jawaban dari pihak Allah.
(0.82) (Mzm 23:2) (jerusalem: air yang tenang) Ialah perigi atau waha tempat domba dapat minum dan beristirahat.
(0.71) (Kis 11:18) (ende: Tenang)

Tetapi belum puas rupanja, seperti agak njata oleh sikap mereka dalam sidang (Konsili) di Jerusalem (bab 15) Kis 15.

(0.64) (Yoh 10:18) (jerusalem: aku memberikannya) Kristus adalah Hidup sendiri, Yoh 3:35+, maka tidak seorangpun dapat mengambil hidup itu, Yoh 7:30,44; 8:20; 10:39; Ia memberikannya dengan cuma-cuma, Yoh 10:18; 14:30; 19:11; itulah sebabnya maka Yesus dapat mengambil sikap mulia dan tenang terhadap kematian dan itu pula sebabnya Yesus begitu bebas terhadap maut, Yoh 12:27; 13:1-3; 17:19; 18:4-6; 19:28.
(0.61) (Yes 8:7) (ende: air sungai jang hebat)

berhadapan dengan air Siloe jang tenang.

(0.61) (Mzm 127:2) (full: MEMBERIKANNYA KEPADA YANG DICINTAI-NYA PADA WAKTU TIDUR. )

Nas : Mazm 127:2

Adalah kehendak Allah bahwa kita menikmati tidur yang tenang dan hidup tanpa kekhawatiran (lih. Mat 6:25-34; Fili 4:6). Dalam nas ini juga tersirat bahwa Allah tetap memberi sekalipun ketika kita tidur.

(0.55) (Pkh 4:4) (full: SEGENGGAM KETENANGAN LEBIH BAIK DARI PADA DUA GENGGAM JERIH PAYAH. )

Nas : Pengkh 4:4-8

Kerja keras dan pengembangan ketrampilan sering kali didorong oleh persaingan dengan sesama manusia akibat iri hati dan roh persaingan yang mementingkan diri sendiri; motivasi-motivasi seperti itu menghancurkan diri (ayat Pengkh 4:5). Daripada itu Allah menghendaki kita mencari hidup yang tidak berlebih-lebihan -- melakukan perbuatan baik dan hidup dengan tenang dan saleh. Kita harus bekerja sama (ayat Pengkh 4:9) dan saling menolong (ayat Pengkh 4:10-11).

(0.52) (Luk 8:22) (sh: Keselamatan atas kuasa alam (Selasa, 18 Januari 2000))
Keselamatan atas kuasa alam

Dalam sebuah perjalanan lewat udara, penumpang dikejutkan oleh pengumuman yang menghimbau aagar mereka duduk tenang dan segera mengenakan sabuk pengaman karena badai di udara. Keadaan yang terjadi di luar perkiraam itu menimbulkan kepanikan semua penumpang. Suasana tegang, gelisah, kuatir, dan takut bercampur menjadi satu. Seandainya salah satu penumpangnya adalah Anda, apa yang akan Anda lakukan? Mungkin Anda pun akan merasakan hal yang sama. Dalam suasana seperti ini sangat sulit untuk tetap bersikap tenang dan percaya bahwa keadaan dapat dikendalikan oleh awak pesawat yang handal dan tahu bagaimana cara mengatasinya.

Keadaan yang sama dihadapi para murid Tuhan Yesus ketika perahu yang mereka tumpangi dilandai angin taufan dan badai kencang. Pada saat itu mereka berada bersama-sama Yesus dan mereka tahu bahwa Dia berkuasa atas jagad raya, termasuk alam tetapi kepanikan dan ketakutan tenggelam melilit mereka. Titik lemah para murid dalam peristiwa ini muncul dalam keraguan mereka terhadap keyakinan iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Iman mereka ditutupi oleh keraguan bahwa kekuatan dan keganasan alam tak dapat diatasi. Anggapan ini bukan saja telah mengesampingkan kuasa dan kedaulatan Yesus sebagai Tuan atas alam, tetapi juga peran-Nya sebagai Juruselamat atas hidup manusia. Para murid seharusnya percaya bahwa berada bersama Yesus memampukan mereka tetap bersikap tenang dan berpikir jernih menghadapi berbagai bentuk bencana, bukan sebaliknya. Bencana angin taufan itu hanyalah salah satu dari bencana-bencana lain yang pasti dialami dalam hidup selanjutnya.

Renungkan: Permasalahan yang dihadapi para murid sebenarnya masalah yang sering muncul dalam kehidupan kita juga. Bencana alam dapat menimpa tanpa dapat diduga. Peristiwa terjadinya gempa bumi, gunung meletus, banjir, tanah longsor, air pasang dlsb. biasanya meminta korban jiwa yang tidak sedikit. Hal ini menunjukkan betapa rapuhnya manusia, yang tak mampu menahan amukan alam. Apapun bencana yang terajdi, kita tetap memiliki Tuhan yang berkuasa atas alam yang diciptakannya. Milikilah pengharapan di dalam-Nya, karena hanya Dia, Tuhan atas alam yang mampu memeberikan kedamaian dan ketenangan.

(0.51) (2Tes 2:2) (ende: Hilang akal dan tergojah)

Batja 1Te 4:11-12.

Agaknja tersiar suatu salah tafsir tenang suatu utjapan atau peringatan Paulus kepada mereka, jaitu bahwa mereka harus tetap siap-sedia untuk menemui kedatangan Kristus itu.

(0.51) (2Tes 2:3) (ende)

Paulus ingat dan memperingatkan akan nubuat-nubuat Jesus tenang peristiwa-peristiwa jang akan mendahului dan mengiringi pengadilan terachir, seperti jang kita batja dalam Mat 24; Mar 13 dan Luk 21.

(0.50) (2Sam 14:1) (sh: Yang pergi. (Selasa, 30 Juni 1998))
Yang pergi.

Absalom yang pergi meninggalkan kaum keluarganya karena takut, tentulah rindu untuk kembali. Tak ada orang yang dapat hidup dengan tenang kalau ia terbuang. Ini adalah gambaran bahwa manusia tidak dapat hidup tenang dan bahagia kalau ia terbuang jauh dari Allah. Tetapi Absalom tidak berani langsung kembali; khawatir ayahnya, Daud masih marah. Yoab menduga Daud sudah tidak marah lagi. Kemudian disusunlah siasat untuk mengetahui apakah benar Daud sudah tidak marah. Perdamaian memang harus diusahakan lebih dari apapun.

Yang menimbang, Seorang perempuan Tekoa diminta bersandiwara untuk meminta pertimbangan apakah kiranya orang seperti Absalom harus dibunuh atau dibiarkan hidup. Inilah cara Yoab untuk meminta pengampunan atas Absalom dari raja. Dari pertimbangannya yang bijaksana Daud mengatakan bahwa orang yang seperti Absalom itu seharusnya jangan dicelakai. "Allah tidak mengambil nyawa orang, melainkan Ia merancang supaya orang yang terbuang jangan tinggal terbuang daripada-Nya" kata perempuan Tekoa ini. Begitulah kasih Allah.

Renungkan: Karya rekonsiliasi Yesus Kristus bertujuan agar orang yang terbuang dari Allah atau pun dari keluarga dapat dipulihkan kembali.

Doakan: Orang yang sudah lama meninggalkan Tuhan.

(0.46) (Mzm 23:1) (sh: Indahnya kehidupan Kristen (Sabtu, 17 Maret 2001))
Indahnya kehidupan Kristen

Menggunakan gambaran domba yang dipelihara oleh gembala (1-4) dan tamu di hadapan tuan rumah yang sangat baik hati (5-6), Daud menggambarkan betapa indahnya hidup dalam pemeliharaan Allah. Mengapa?

Domba adalah binatang yang tidak dapat hidup lepas dari sang gembala sebab ia tidak dapat mencari makan dan minum sendiri atau pun melindungi dirinya sendiri dari serangan binatang buas. Demikian pula Daud sebagai domba dalam menjalani hidup di dunia, ia senantiasa membutuhkan pertolongan Allah. Ia bukan hanya tidak akan kekurangan namun materi yang ia dapatkan akan menyehatkan dan menyegarkan dirinya, bukannya membuatnya sakit (2), sebab gembalanya akan membimbingnya untuk mendapatkan materi secara benar dan sehat (3). Gambaran ini mengandung kebenaran yang dalam yaitu materi untuk memenuhi kebutuhan fisik yang kita dapatkan tanpa bimbingan Tuhan justru akan menghancurkan kita sebab materi itu mungkin rumput yang beracun atau air yang di dasarnya terdapat pusaran arus yang deras sehingga akan menenggelamkan kita. Daud juga menyadari bahwa ia bukan hidup di surga namun di dunia yang telah jatuh ke dalam kuasa dosa. Karena itu ia tidak heran jika suatu saat harus mengalami penindasan dan ketidakadilan yang akan membawanya kepada kematian. Ia tidak takut sebab ia tahu bahwa Allah yang menyertai adalah Allah yang berkuasa menjaga dan melindunginya (4).

Mampukah Anda menikmati makanan lezat di sebuah perjamuan jika Anda tahu musuh-musuh sedang menanti untuk menghancurkan Anda? Daud mampu. Ia yakin bahwa dirinya adalah tamu Allah. Di zaman Timur Tengah purba, tamu adalah raja dan kebutuhannya harus dipenuhi sang tuan rumah. Selain itu seorang tuan rumah bertanggungjawab atas keselamatan tamunya. Ini membuat dirinya tetap tenang dalam segala situasi dan tetap dapat menikmati setiap berkat yang disediakan Allah walaupun sedang menembus badai krisis (5-6).

Renungkan: Selidikilah kehidupan Anda! Apakah segala berkat materi yang Anda miliki sekarang merupakan rumput hijau dan air yang tenang? Apakah Anda dapat tetap tenang menikmati kehidupan ini walaupun gejolak sosial dan politik semakin memanas? Ingat, Anda adalah domba sekaligus tamu dari Gembala dan Tuan Rumah Agung yaitu Allah.

(0.43) (1Ptr 3:1) (full: SUAMI ... DIMENANGKAN. )

Nas : 1Pet 3:1

Petrus memberi tahu bagaimana seorang istri harus bertindak supaya menuntun suaminya yang belum selamat kepada Kristus.

  1. 1) Dia harus tunduk kepada suaminya dan mengakui kepemimpinannya dalam keluarga

    (lihat cat. --> Ef 5:22).

    [atau ref. Ef 5:22]

  2. 2) Dia harus berkelakuan murni dan saleh, disertai sikap lembut dan tenang (ayat 1Pet 3:2-4;

    lihat cat. --> 1Tim 2:13).

    lihat cat. --> 1Tim 2:15).

    [atau ref. 1Tim 2:13,15]

  3. 3) Dia harus berusaha untuk menyenangkan suaminya lebih dengan kelakuan dari dengan kata-kata.
(0.43) (Za 1:11) (jerusalem: Malaikat TUHAN) Malaikat itu bukan Tuhan sendiri, seperti dalam nas-nas Alkitab yang tua, Kej 16:7+, yaitu Tuhan yang menampakkan diri, tetapi di sini Malaikat Tuhan itu ternyata sebuah makhluk tersendiri. Manusia dan malaikat-malaikat dianggap hanya dapat menghadap Allah melalui Malaikat Tuhan itu
(0.43) (Mrk 1:21) (sh: Hanya sekadar takjub? (Kamis, 16 Januari 2003))
Hanya sekadar takjub?

Sudah merupakan kebiasaan Yesus -- seperti orang Yahudi lainnya -- untuk beribadat di sinagoge atau rumah    ibadat. Di rumah ibadat ada suatu tradisi yang dikembangkan, yaitu siapa    saja yang hadir dalam ibadah saat itu, boleh berkhotbah.    Kesempatan ini dimanfaatkan Yesus untuk mengajar. Mengenai apa    yang diajarkan-Nya, tidak dicatat oleh Markus. Tetapi, Markus    memberi catatan detail tentang pengaruh khotbah-Nya terhadap    para pendengar-Nya.

Markus mencatat dua pengaruh yang dirasakan langsung dari khotbah    Yesus. Pertama, orang banyak takjub mendengar khotbah-Nya (ayat    hidup+tenang&tab=notes" ver="">22). Takjub karena -- secara mencolok -- ajaran Yesus berbeda    dengan apa yang selama ini mereka dengar. Khotbah Yesus berbeda    dengan khotbah para pemimpin agama Yahudi yang selama ini mereka    dengar. Meski fakta ini nyata, namun tidak ada tanda-tanda yang    jelas bahwa orang banyak yang takjub itu menjadi percaya pada    Yesus. Mereka hanya sekadar takjub, tidak lebih.

Kedua, roh jahat yang biasanya dengan tenang turut beribadah di    sinagoge, menjadi terganggu dan terancam (ayat hidup+tenang&tab=notes" ver="">24). Menarik    untuk diperhatikan bahwa roh jahat juga beribadah dengan tenang    di rumah ibadat. Namun, kehadiran Yesus mengungkapkan kehadiran    roh jahat tersebut. Roh jahat tidak dapat bertahan di depan mata    Yesus karena tidak tahan melihat kesucian Yesus. Ketika orang    banyak melihat bahwa roh-roh jahat taat kepada Yesus, mereka    semua menjadi takjub. Dalam hidup sehari-hari, kita sering    melihat dan menjumpai demonstrasi kuasa roh-roh jahat di dalam    hidup manusia. Akibatnya banyak sekali orang takut terhadap roh-    roh jahat. Bacaan Alkitab hari ini mengajarkan dengan jelas    bahwa Yesus jauh lebih berkuasa dari roh-roh jahat.

Renungkan:    Jika kita percaya kepada Yesus, kita tidak perlu takut kepada    roh-roh jahat. Sebaliknya, takut atau tunduk pada roh-roh jahat    membuktikan bahwa kita tidak percaya pada Yesus.

(0.41) (Kel 30:12) (ende)

Tentang tjatjah-djiwa ini lihat Tj Dj 1(Bil 1). Di Israel tidak pernah orang mengadakan tjatjah-djiwa dengan hati tenang-tenteram, karena dianggap perbuatan mentjari kepuasan sendiri dan kebohongan. Israel serta pemimpin-pemimpinnja tidak boleh membanggakan diri karena besar djumlahnja, karena umat semata-mata adalah milik Tuhan, dan hanja berkat Tuhan mentjapai keagungannja. (lihat 2Sa 24)

(0.41) (2Raj 13:13) (ende)

Berita2 tenang Joasj masih diteruskan oleh 2Ra 13:25 dan 2Ra 14:15-16. Berita berikut mengenai Elisja' diambil oleh pengarang dari tjeritera2 tentang nabi tsb, oleh sebab ia wafat waktu pemerintahan Joasj.

(0.41) (Yes 30:15) (jerusalem: Yang Mahakudus) Bdk Yes 6:3+


TIP #27: Arahkan mouse pada tautan ayat untuk menampilkan teks ayat dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA