Harapan yang tertunda menyedihkan hati, tetapi keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan. ^e 

Hajarlah anakmu ¹  selama ada harapan, tetapi jangan engkau menginginkan kematiannya. ^y 

Demikianlah ada harapan bagi orang kecil, ⁿ  dan kecurangan tutup mulut. ^o 

Biarlah ia merebahkan diri dengan mukanya dalam debu, ^a  mungkin ada harapan. ^b 

Karena apakah harapan orang durhaka, ^e  kalau Allah menghabisinya, kalau Ia menuntut nyawanya? ^f 

Masih ada harapan ^r  untuk hari depanmu, demikianlah firman TUHAN: anak-anak ^s  akan kembali ke daerah mereka.

Hari-hariku berlalu lebih cepat dari pada torak, ^y  dan berakhir tanpa harapan. ^z 

Demikianlah pengalaman ^e  semua orang yang melupakan Allah; ^f  maka lenyaplah harapan orang fasik, ^g 

Karena bagi pohon ^l  masih ada harapan: apabila ditebang, ia bertunas kembali, dan tunasnya ^m  tidak berhenti ⁿ  tumbuh.

seperti batu-batu dikikis air, dan bumi ^m  dihanyutkan tanahnya oleh hujan lebat, ⁿ  demikianlah Kauhancurkan harapan ^o  manusia.

Keinginan orang benar mendatangkan bahagia semata-mata, harapan orang fasik mendatangkan murka.

Engkau akan merasa aman, sebab ada harapan, dan sesudah memeriksa kiri kanan, engkau akan pergi tidur ^q  dengan tenteram; ^r 

(9-19) Sebab bukan untuk seterusnya orang miskin dilupakan ¹ , bukan untuk selamanya hilang harapan ^u  orang sengsara. ^v 

Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati.

supaya kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya. ^a 

Oleh perjalananmu yang jauh engkau sudah letih lesu, ⁿ  tetapi engkau tidak berkata: "Tidak ada harapan! ^o " Engkau mendapat kekuatan ^p  yang baru, dan sebab itu engkau tidak menjadi lemah.

Pulanglah, anak-anakku ¹ , pergilah, sebab sudah terlalu tua aku untuk bersuami. Seandainya pikirku: Ada harapan bagiku, dan sekalipun malam ini aku bersuami, bahkan sekalipun aku masih melahirkan anak laki-laki,

Sebab kami adalah orang asing di hadapan-Mu dan orang pendatang ^c  sama seperti semua nenek moyang kami; sebagai bayang-bayang ^d  hari-hari kami di atas bumi dan tidak ada harapan.

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan ^w  apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera ^x  dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan ^y  yang penuh harapan.

Maka berbicaralah Sekhanya bin Yehiel, dari bani Elam, ^h  katanya kepada Ezra: "Kami telah melakukan perbuatan tidak setia ⁱ  terhadap Allah kita, oleh karena kami telah memperisteri perempuan asing dari antara penduduk negeri. Namun demikian sekarang juga masih ada harapan bagi Israel. ^j