Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 29 ayat untuk datang mengepung AND book:[1 TO 39] [Pencarian Tepat] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (1Sam 23:26) (jerusalem: hampir mengepung Daud) Dalam terjemahan Yunani terbaca: berusaha menyeberang ke Daud.
(0.76) (Rat 4:18) (ende)

Mereka, jakni musuh-musuh, jang mengepung kota, dari luar mereka sudah dapat menguasainja dengan sendjata pelempar. Didalamnja orang tidak dapat bergerak lagi dengan aman.

(0.64) (Yer 37:17) (ende)

Tentara Babel sudah kembali mengepung kota. Njatalah, bahwa radja sendiri bukan musuh Jeremia. tapi Sedekia lemah sekali dan tidak berani menentang pegawai2nja (lih. Yer 38:5).

(0.64) (Mzm 140:9) (endetn)

Djanganlah mengangkat.... dst.", diperbaiki dan tanda batja naskah Hibrani dipindahkan, seperti djuga perkataan "selah".

(0.52) (Mzm 22:16) (ende: ditembusnja)

Maknanja tiada terang. Naskah Hibrani tentu rusak,tetapi jang aseli sukar didapat. Terdjemahan2 kunopun amat berbeda satu sama lain. Mungkin adegan itu dibajangkan sebagai pemburuan: "andjing2" pemburu mengepung si malang lalu kaki dan tangannja ditembus anak-panah di pemburu.

(0.52) (Yes 29:5) (ende)

Oleh karena ajat2 ini sukar diartikan dan kurang tjotjok rupanja, maka beberapa ahli memindahkan 5a-6(Yes 29:5-6) kebelakang Yes 29:6. Musuh itu takkan berhasil pengepungannja dan pengharapannja diketjewakan. Ketika Sanherib mengepung Jerusjalem dalam th. 701 ia harus mundur tanpa berhasil (lih. Yes 37:36-38).

(0.52) (2Raj 16:5) (jerusalem: mengepung Ahas) Dalam terjemahan Yunani terbaca: mengepungnya (yaitu Yerusalem), bdk Yes 7:1. Waktu-waktu inilah nabi Yesaya mengucapkan nubuat-nubuat yang terkumpul dalam Yes 7-8. Perang itu bermaksud untuk memaksa Ahas menggabungkan diri dengan persekutuan melawan kerajaan Asyur.
(0.52) (2Taw 28:20) (jerusalem: hanya bukan membantu dia, melainkan menyesakkannya) Terjemahan lain yang lebih sesuai dengan naskah Ibrani ialah: ia mengepung dia, tetapi tidak sampai menggagahinya. Hanya berita itu tidak dibenarkan oleh 2Raja-raja dan berita-berita dari Asyur dahulu. Si Muwarikh barangkali memindahkan kepada raja Ahas apa yang terjadi di masa pemerintahan raja Hizkia, 2Ta 32.
(0.52) (Yeh 24:2) (jerusalem: mulai menyerang) Menurut keterangan-keterangan yang termaktub dalam 2Ra 25:1; Yer 52:4(bdk Yer 39:1) Nebukadnezar mulai mengepung kota Yerusalem pada tanggal yang disebut di sini. Jika nabi berada di negeri Babel, maka pencatatan tanggal itu nanti mesti membuktikan bahwa nubuatnya memang tepat.
(0.52) (Yeh 26:7) (jerusalem: beginilah firman Tuhan) Pada th 585 seb Mas raja Nebukadnezar mulai mengepung kota Tirus dan pengepungan itu berlangsung tiga belas tahun. Nebukadnezar menang tetapi kemenangannya tidak membawa banyak untung, bdk Yeh 29:17-21. kehancuran kota Tirus yang dinubuatkan Yehezkiel ini baru terwujud oleh Aleksander Agung pada th 332:seb Mas.
(0.46) (Ul 20:10) (jerusalem) Peraturan (hukum perang) ini tidak sempat ditepati waktu raja Yosia meresmikan Kitab Hukum Ulangan. Sebab di zaman itu orang Kanaan, Ula 20:17, tidak ada lagi untuk ditumpas, "diharamkan", Yos 6:17+, dan orang Israelpun tidak lagi mengepung kota-kota asing, Ula 20:15. Perhatian yang tidak diberikan kepada perang suci dalam nas ini, barangkali bersangkutan dengan pembaharuan rasa kebangsaan dan ketentaraan yang dilontarkan di zaman raja Yosia.
(0.46) (2Raj 17:6) (jerusalem: tahun kesembilan zaman Hosea) Ini mengenai permulaan pengepungan
(0.40) (2Raj 18:30) (full: JANGANLAH HIZKIA MENGAJAK KAMU BERHARAP. )

Nas : 2Raj 18:30

Untuk alasan yang tidak diketahui, raja Asyur, Sanherib, menyerbu Yehuda kembali dengan bala tentara yang besar lalu mengepung Yerusalem (ayat 2Raj 18:17). Para panglima Asyur berusaha untuk menakuti Hizkia dan semua penduduk Yerusalem dengan melecehkan Tuhan dan mengejek kepercayaan rakyat kepada-Nya. Hujatan terhadap Allah ini mengakibatkan campur tangan malaikat Tuhan sehingga 185.000 tentara Sanherib terbunuh dan Yehuda dibebaskan (2Raj 19:6-37; 2Taw 32:21-22; Yes 37:14-20,33-38).

(0.40) (Yer 32:2) (full: MENGEPUNG YERUSALEM. )

Nas : Yer 32:2

Pengepungan ini terjadi pada tahun 587 SM. Setahun kemudian, kota itu jatuh. Nubuat-nubuat Yeremia menjadi kenyataan.

(0.40) (Yer 32:27) (full: ADAKAH SESUATU ... MUSTAHIL UNTUK-KU? )

Nas : Yer 32:27

Dengan pasukan Babel mengepung kota Yerusalem, masa depan kelihatan suram; namun Allah meyakinkan Yeremia bahwa dengan kuasa-Nya bangsa itu akan dikembalikan ke negeri mereka. Firman Allah menjanjikan masa depan yang penuh berkat bagi semua orang yang percaya kepada Kristus. Kita dapat mengandalkan firman-Nya sekalipun kita tidak tahu cara yang khusus hal itu akan terlaksana.

(0.38) (Mzm 59:1) (sh: Dikepung orang jahat. (Rabu, 22 April 1998))
Dikepung orang jahat.

Pernahkah Anda menjadi korban iri hati, kebencian, fitnah, sumpah serapah bahkan kutuk? Dalam bagian ini kita melihat serangkaian panjang pengalaman derita Daud, saat melarikan diri dari pengepungan Saul. Ada empat hal terungkap: musuh yang licik, seruan pembebasan, Penolong yang pengasih dan puji-pujian yang berkelanjutan. Musuh yang licik itu mengepung dan menghadang bagaikan anjing-anjing yang mengepung tembok kota. Begitulah musuh! Berusaha membuat Anda dijerat, terpuruk dan harus berteriak minta tolong (bdk. datang+mengepung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">10:10">Yoh. 10:10).

Penolong dan kidung pujian. Yahweh yang Mahakuasa bertahta. Ia memegang kendali, termasuk atas musuh. Ia pembela yang tak kenal suap. Bila sendirian, nilai Anda nol besar. Namun bila anda mengutamakan Dia, Anda menjadi mayoritas dan kuat. Jika Allah beserta atau di pihak Anda, siapakah lawan Anda? Anda menang dan menyanyikan kekuatan Allah, Benteng, Penolong dan Perlindungan itu! Karena Yesus Tuhan kita hidup, kita dapat bermadah ria sejak terbit matahari sampai ia terbenam tiap hari. Itulah tanda awal bahwa Anda sedang mencicipi zaman baru yang kelak akan didatangkan-Nya ke bumi ini sebagai kesempurnaan dari karya penyelamatan-Nya.

Doa: Berpihaklah kepada Umat-Mu yang terancam dan teraniaya.

(0.37) (2Raj 19:20) (sh: Asyur bagai tong kosong (Sabtu, 9 Juli 2005))
Asyur bagai tong kosong

Tidak ada orang yang dapat bertahan di hadapan Tuhan. Sehebat-hebatnya orang itu, ia tetap manusia ciptaan-Nya. Jadi, sikap sombong pada hakikatnya adalah sikap tidak tahu diri, lupa hakikat diri, dan tidak mau mengakui Tuhan.

Melalui Nabi Yesaya, Allah menjawab doa Raja Hizkia yang meminta pertolongan-Nya agar Yehuda diselamatkan dari pengepungan tentara Asyur. Pertama, kesombongan Asyur tidak berarti apa pun di mata Allah (ayat datang+mengepung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">22). Allah sudah menentukan akhir hidup mereka maka Allah akan menggiring mereka pulang melalui jalan yang sama saat mereka datang (ayat datang+mengepung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">25-28). Mereka tidak akan mampu mengepung Yerusalem apalagi mengalahkan umat Allah (ayat datang+mengepung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">32-34). Kedua, Allah akan menyelamatkan umat Yehuda dari tangan Asyur, memelihara umat-Nya serta mencukupi kebutuhan hidup mereka. Allah sendiri akan memulihkan kehidupan umat-Nya dari segala penderitaan akibat penindasan musuh mereka (ayat datang+mengepung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">29-31).

Pernyataan firman Tuhan segera tergenapi. Allah menghukum Asyur dengan pukulan dahsyat. Pasukan Sanherib dibunuh oleh Malaikat TUHAN, sementara Sanherib, raja Asyur yang pongah itu akhirnya dibunuh oleh anak-anaknya sendiri (ayat datang+mengepung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">35-37). Sedangkan Yehuda luput dari penyerbuan Asyur. Yehuda terhindar dari kekerasan Asyur karena belas kasih Allah dan karena ikatan perjanjian Allah dengan Daud, leluhur mereka (ayat datang+mengepung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">34).

Jangan seperti tong kosong yang nyaring bunyinya. Jangan seperti Asyur yang sombong menghadapi umat Tuhan padahal Asyur tidak mampu. Jangan takut pada musuh yang sombong, Tuhan pasti melindungi kita. Namun, bila kita sudah ditolong-Nya, janganlah merasa diri sendiri lebih baik daripada para musuh kita. Tuhan menolong karena Ia mengasihi kita.

Camkan: Tangan Tuhan terangkat memukul mereka yang congkak, namun dengan lembut tangan-Nya melindungi mereka yang bersandar pada-Nya.

(0.37) (Mzm 3:1) (sh: Tuhan Perisaiku (Selasa, 7 Januari 2003))
Tuhan Perisaiku

Di mana di bumi ini yang aman dari bahaya? Di jalan? Teror, perampok, bom, dan kecelakaan menghantui. Di rumah? Sewaktu- waktu kebakaran, ledakan bom, banjir bisa menimpanya. Perisai macam apa yang bisa kita pakai untuk melindungi diri dari ancaman bahaya?

Pemazmur juga melihat di sekelilingnya penuh bahaya. Musuh mengepung dirinya, bukan hanya puluhan atau ratusan, melainkan puluhan ribu (ayat datang+mengepung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">7). Ini adalah suasana perang yang dilukiskan dalam mazmur ini. Pemazmur (mungkin raja Daud) sedang terjepit dari segala pihak. Menurut judul mazmur ini, Daud sedang menghadapi makar putranya sendiri, Absalom yang berhasil menghasut hampir seluruh rakyat dan pahlawan untuk menyingkirkan Daud. Namun, bahaya itu ia hadapi dengan berharap kepada Tuhan. Berbagai senjata pencabut nyawa boleh mengancamnya. Memang tidak ada perisai buatan manusia yang dapat melindunginya seratus persen. Tetapi, Tuhan adalah perisai, bukan hanya melindungi pemazmur (ayat datang+mengepung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">4), melainkan juga akan balik menghantam semua musuh sampai hancur (ayat datang+mengepung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">8). Ajaib, pemazmur merasa tenang dan tidak khawatir lagi, bahkan mampu tidur dengan nyenyak karena perlindungan Tuhan pasti adanya (ayat datang+mengepung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">6).

Sejarah mengajarkan bahwa kita tidak dapat mempercayakan kesejahteraan kita sepenuhnya pada sesuatu yang bukan Allah. Terali tidak dapat melindungi nyawa kita. Pengawal pribadi tidak mungkin memberi kebebasan. Jikalau Anda termasuk orang yang mengandalkan uang, senjata, kepandaian, dlsb., segeralah bertobat dan bergantung kepada Tuhan saja. Bahkan andaikan diri kita terancam sekali pun, di dalam Tuhan nasib kekal nyawa kita terjamin sempurna.

Renungkan: Jaminan sejati tidak datang dari dunia ini, tetapi dari surga. Jaminan apa pun dari dunia ini apabila melebihi kedudukan Tuhan, malah bisa berubah menjadi jerat pembantai hidup kita.

(0.37) (Yer 32:1) (sh: Ketaatan mendahului pemahaman (Sabtu, 28 April 2001))
Ketaatan mendahului pemahaman

Ketika seorang bocah laki-laki berumur 3 tahun mengambil sebuah obeng dan mencoba mengutak-atik stop kontak yang beraliran listrik, sang ayah segera memerintahkan untuk menghentikan perbuatannya. Dengan kebingungan namun belum menaati perintah ayahnya, sang bocah malah bertanya mengapa harus berhenti bukankah ayah juga pernah melakukan tindakan yang sama? Kisah ini mewakili respons kita ketika Allah memerintahkan kita untuk menaati-Nya, kita malah bertanya mengapa tidak boleh? Mengapa harus begini?

Tindakan Yeremia merupakan teladan yang indah bagi kita untuk tetap taat walaupun kita belum atau tidak memahami perintah Allah. Tentara Babel sedang mengepung Yerusalem dan Yeremia ditahan karena firman Allah yang ia sampaikan kepada raja Zedekia, ketika Allah berfirman kepada Yeremia untuk membeli sebidang tanah di Anatot (1-7). Yeremia menaati firman Allah. Ia membeli tanah itu, menuliskan pembeliannya, memeteraikan, dan memanggil saksi-saksi. Kepada para saksi ia memberitahu bahwa walaupun tanah ini nanti akan diduduki oleh musuh untuk waktu yang lama, namun di masa yang akan datang tanah itu akan kembali menjadi milik Yehuda (8-15). Apakah ketaatan Yeremia didasari atas pemahamannya mengenai kehendak Allah? Tidak! Ia sendiri sebetulnya masih bingung dengan perintah Allah. Mengapa harus membeli tanah yang tidak ada gunanya sebab sebentar lagi akan diduduki oleh musuh-musuh Yehuda (25)?

Yeremia tetap taat walaupun ia bingung. Namun ia juga tidak mau diam dalam kebingungannya karena itu berdoa meminta Allah untuk menjelaskannya (16-25). Doa Yeremia adalah doa yang sangat jujur karena dalam doa itu terungkap kebingungannya atas perintah Allah ketika ia menyatakan bagaimana memahami kesetiaan Allah dalam penghukuman Yehuda bila dihubungkan dengan perintah untuk membeli tanah (25). Inilah ketaatan yang mendahului pemahaman.

Renungkan: Seperti Yeremia, iman kita tidak melihat segala sesuatu berdasarkan fakta yang ada sekarang namun menyerahkan fakta yang ada sekarang ke dalam tangan Allah. Karena itu ketaatan harus kita utamakan walaupun kita mungkin belum memahami mengapa Allah memerintahkan kita untuk melakukan hal-hal tertentu.



TIP #20: Untuk penyelidikan lebih dalam, silakan baca artikel-artikel terkait melalui Tab Artikel. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA