Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 28 ayat untuk binatang liar AND book:[1 TO 39] [Pencarian Tepat] (0.003 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Kej 1:26) (bis: binatang lain, baik jinak maupun liar)

Sebuah terjemahan kuno: binatang lain, baik jinak maupun liar; Ibrani: binatang jinak dan seluruh bumi.

(0.92) (Yes 5:2) (ende: mertju)

Dalam kebon anggur dibangun sebuah menara untuk mendjagai dan melindungi kebun itu terhadap binatang liar.

(0.57) (2Raj 6:25) (endetn: bawang liar)

diperbaiki sedikit. Kata Hibrani tidak diketahui maknanja. Biasanja diterdjemahkan: "tahi merpati".

(0.57) (Yer 2:21) (endetn: pokok anggur liar jang aring)

diperbaiki. Tertulis: "bagiku sulur2 pokok anggur luar negeri".

(0.51) (Yer 48:6) (endetn: djadilah seperti keledai liar)

diperbaiki menurut terdjemahan Junani. Tertulis: djadilah (perempuan!) seperti 'Aro'er".

(0.46) (Kel 7:15) (ende)

Tongkat Musa berubah mendjadi ular. Disini, seperti Kel 4:3, digunakan kata biasa untuk "ular". Dalam tjerita menurut tradisi P (aj. #TB Kel 7:9) dipakai kata "tannin", jang sebetulnja berarti "binatang liar", tetapi djuga dapat berarti suatu binatang gaib dan misterieus, jang mengatjam tata-dunia jang ada ini. Dalam kesusasteraan sekitar djaman pembuangan djuga tanah Mesir disebut "tannin": kekuasaan perusak jang dahsjat, tetapi dialahkan oleh Jahwe.

(0.44) (Kej 16:12) (jerusalem: seperti keledai) Keturunan Ismael ialah bangsa Arab yang tinggal di padang gurun, yang bebas merdeka dan bertualang bagaikan keledai liar, Ayu 39:8-11.
(0.44) (Kel 5:7) (jerusalem: jerami) Jerami yang terpotong-potong dicampur dengan tanah liar untuk mendapat batu bata kuat, sebab batu bata itu hanya dijemur.
(0.37) (1Sam 14:33) (jerusalem: sebuah batu besar) Batu itu mau dipakai sebagai mezbah, bdk 1Sa 6:14; Hak 6:20; 13:19. Begitu penyembelihan liar dijadikan penyembelihan korban menurut aturan agama, bdk Ima 17:1.
(0.37) (2Raj 6:25) (jerusalem: tahi merpati) Begitu memang tertulis dalam naskah Ibrani. Tetapi ini aneh rasanya di sini dan kiranya salah tulis. Kata Ibrani har-yonim sebaik-baiknya diperbaiki menjadi har tsonim artinya: bawang liar.
(0.37) (Yeh 16:6) (jerusalem) Anak yang lahir itu (Israel) dibiarkan tidak terurus dan najis karena darah dan ia setengah liar hingga saat perjanjian diikat di gunung Sinai yang digambarkan sebagai pernikahan, Yeh 16:8 dst.
(0.37) (Yer 12:5) (jerusalem: Jika engkau...) Bdk Yer 15:10+
(0.37) (Ayb 38:1) (sh: Hikmat dan misteri (Sabtu, 17 Agustus 2002))
Hikmat dan misteri

Hikmat dan misteri. Setelah Elihu menegaskan bahwa Allah tak dapat ditemui (ayat binatang+liar+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">37:23), kita dikejutkan dengan kehadiran Yahweh. Kehadiran Allah seakan merupakan pembenaran diri-Nya. Namun, kita melihat bahwa Allah tidak menjawab tuduhan Ayub, melainkan bertanya, menyudutkannya lagi sama seperti yang dilakukan Elihu dalam binatang+liar+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">37:15-18. Argumen Allah adalah bahwa Ayub ternyata tidak memahami desain yang diciptakan-Nya (ayat binatang+liar+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">38:2). Kebesaran Allah ini menunjukkan bahwa Ia tidak terkungkung atau dikotak-kotakan dalam pikiran sempit Ayub dan teman-temannya.

Pertemuan ini mengubah konsep Ayub. Yahweh datang dalam badai, suatu tanda kemurkaan. Ayub mungkin berpikir bahwa ia akan dihancurkan Allah. Tetapi, ternyata Allah hanya menusuk dengan kata-kata. Jika Ayub ada waktu penciptaan, ia pasti memiliki hikmat Allah. Perkataan Yahweh selebihnya terdiri dari 2 bagian. Pertama, tentang keteraturan dunia (ayat binatang+liar+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">38:12-38) dan kedua, tentang dunia binatang (ayat binatang+liar+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">38:39-39:30). Di bagian pertama, Allah berbicara tentang embun dan pagi (ayat binatang+liar+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">38:12-15), tentang dunia bawah tanah (ayat binatang+liar+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">38:16-18), tentang terang dan kegelapan (ayat binatang+liar+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">38:19-21), tentang salju, hujan batu, dan guruh (ayat binatang+liar+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">38:22-24), tentang hujan (ayat binatang+liar+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">38:25-28), tentang es dan embun beku (ayat binatang+liar+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">38:29-30), tentang langit dan gugusannya (ayat binatang+liar+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">38:31-33), dan tentang guntur dan awan (ayat binatang+liar+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">38:34-38). Ayub terpojok. Ia tidak memiliki hikmat penciptaan. Ia tidak memiliki hikmat Allah.

Di bagian kedua, serentetan binatang liar yang asing bagi Ayub didaftarkan: singa (ayat binatang+liar+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">39:1-2), burung gagak, kambing gunung, dan rusa (ayat binatang+liar+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">39:3-7), keledai liar (ayat binatang+liar+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">39:8-11), lembu hutan (ayat binatang+liar+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">39:12-15), burung unta (ayat binatang+liar+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">39:16-21), burung elang dan rajawali (ayat binatang+liar+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">39:29-33), kecuali kuda perang yang tidak liar (ayat binatang+liar+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">39:22-28). Binatang-binatang liar ini disebutkan untuk menunjukkan ada hal-hal yang berada di luar jangkauan berpikir dan hikmat Ayub. Hal ini ditegaskan kembali dengan penyebutan kuda perang yang ideal yang menunjukkan bahwa Ayub memang tak memiliki hikmat seperti Yahweh.

Renungkan: Jawaban Allah di dalam penderitaan kadang bisa berbentuk pertanyaan yang menyadarkan batas-batas pengertian.

(0.34) (Hak 2:20) (jerusalem) Menurut keterangan yang tercantum dalam Hak 2:11-15 (bdk juga Hak 2:3) bangsa-bangsa asing dibiarkan Allah di negeri Kanaan untuk menghukum ketidaksetiaan Israel. Di sini bangsa-bangsa itu menjadi alat di tangan Tuhan untuk mencobai kesetiaan umatNya, Hak 2:22-23; 3:1 dan Hak 4. Sisipan yang terdapat dalam Hak 3:2 masih menyajikan keterangan lain: maksud tinggalnya bangsa-bangsa itu ialah mempertahankan semangat berjuang. Keterangan-keterangan lain lagi disajikan dalam Kel 23:29 dan Ula 7:22, yaitu: tanah tidak boleh dibiarkan kepada binatang-binatang liar. Wis 12:3-22 menjelaskan bahwa Allah mau memberikan kepada bangsa-bangsa itu kesempatan untuk bertobat.
(0.32) (Mzm 104:1) (sh: Menikmati alam, memuji Allah (Jumat, 19 April 2002))
Menikmati alam, memuji Allah

Menikmati alam, memuji Allah. Bersama Mazmur 103, mazmur ini memuji Allah karena perbuatan- perbuatan-Nya. Mazmur 103 mengagungkan kasih dan kemurahan Allah yang membuat manusia beroleh perkenanan-Nya (ayat binatang+liar+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">4,8,11,13,17). Mazmur 104 mengagungkan perbuatan-perbuatan Allah yang menyebabkan segenap alam berjalan teratur menuruti ekosistem yang rumit, namun serasi. Dengan demikian, kedua mazmur ini mengingatkan bahwa karya penyelamatan Allah tidak boleh diceraikan dari karya penciptaan Allah dalam alam semesta. Bahkan karya penyelamatan Allah untuk umat-Nya harus dilihat dalam rangka Allah ingin memakai umat-Nya untuk memelihara keutuhan segenap ciptaan-Nya.

Kata kunci dalam mazmur ini adalah “perbuatan”/ ”membuat” (ayat 4,13,24ab,31). Apabila kita mengikuti gerak pemazmur menjelajahi perbuatan-perbuatan Allah dalam alam ini, kita mendapatkan kesan sekilas bahwa mazmur ini tidak beraturan. Perhatian pemazmur seolah melompat-lompat dari langit (ayat 2-4) ke bumi (ayat 5-6), ke air (ayat 7-10), ke binatang liar (ayat 11), ke burung-burung (ayat 12), ke bumi kembali (ayat 13), ke tanaman (ayat 14-15), ke pohon-pohon (ayat 16), ke burung-burung (ayat 17), ke binatang liar (ayat 18), ke benda-benda langit (ayat binatang+liar+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">19-20a), ke binatang liar (ayat binatang+liar+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">20b-22), ke manusia kembali (ayat 23). Bandingkan gerak tak menentu ini dengan ketika Anda memandang hamparan pemandangan indah atau ketika seorang anak pada hari ulang tahunnya menerima setumpuk hadiah. Bukan lompatan perhatian tak menentu, tetapi tarian perhatian karena luapan kekaguman luar biasa.

Semua keindahan dan kemegahan dalam alam adalah lambang dari keagungan diri Allah. Keteraturan alam adalah ungkapan dari kuasa dan kebaikan Allah. Bila bait Allah adalah buatan tangan manusia untuk melukiskan kehadiran Allah, seluruh alam semesta ini adalah buatan tangan Allah sendiri yang menjadi bait kudus bagi-Nya. Pemahaman ini menghasilkan keyakinan iman yang berbeda radikal dari kepercayaan lain. Di tangan para ilah, bumi terguncang (ayat binatang+liar+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">82:5); tetapi di tangan Allah seluruh alam semesta dari tubir terdalam sampai langit tertinggi terpelihara teguh.

Renungkan: Bagi orang Kristen, kepekaan akan tanggung jawab ekologis dimulai dari mensyukuri setiap kebaikan dan keindahan Tuhan dalam alam semesta.

(0.30) (Ayb 11:12) (ende)

Djadi djuga Ijob harus mengerti pengadjaran deritanja dan ia tidak boleh berontak lawan Allah, melainkan baiklah ia mengakui dosa2nja dan minta ampun sadja.

Ayu 11:12b Terdjemahan bagian ini jang lain dengan memperbaiki naskah Hibrani setjara lain: tetapi manusia itu adalah tunas jang diperanakkan kuda belang; keledai liar melahirkan orang.

(0.30) (Mzm 59:7) (jerusalem: cemooh) Dalam naskah Ibrani terbaca: pedang-pedang. Ini kiasan lazim, Maz 52:4; 55:22; 57:5; 64:4, yang berarti: fitnah, caci-maki hujat dsb. Orang bukan Yahudi mencaci-maki agama dan bangsa Yahudi
(0.28) (Kej 1:26) (jerusalem: Kita) Bentuk jamak (Kita) ini dapat berarti bahwa tentang penciptaan manusia Allah berunding dahulu dengan seisi sorga (malaikat). bdk Kej 3:5,22. Terjemahan Yunani dalam, Maz 8:6 yang dikutip dalam Ibr 2:7 memang mengartikan Kej 1:26 ini dengan cara demikian. Tetapi bentuk jamak itu juga dapat mengungkapkan kemuliaan dan kebesaran Allah, yang dalam bahasa Ibrani diberi nama jenis yang umum, yaitu Elohim. Kata ini adalah bentuk jamak dari kata El dan ini bersangkutan dengan kata Ibrani yang berarti: kekuatan. Nama (Arab-Indonesia) Allah juga bersangkutan dengan kata El itu, Kalau bentuk jamak (Kita) diartikan demikian maka disarankan tafsiran para pujangga Gereja yang dalam Kej 1:26 ini melihat tersingkap rahasia Allah Tritunggal
(0.27) (Kid 2:1) (full: BUNGA MAWAR DARI SARON AKU, BUNGA BAKUNG DI LEMBAH-LEMBAH. )

Nas : Kid 2:1

Gadis Sulam itu membandingkan dirinya dengan bunga-bunga liar yang sederhana di padang-padang rumput, karena ia tidak terbiasa dengan segala kemewahan yang ada di Yerusalem. Saron adalah dataran di pesisir di bagian selatan Gunung Karmel.



TIP #10: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab menjadi per baris atau paragraf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.08 detik
dipersembahkan oleh YLSA