(sh: Nyanyian kemenangan orang yang mengandalkan Tuhan (Jumat, 22 Desember 2000)) Nyanyian kemenangan orang yang mengandalkan Tuhan
Ada 2 macam orang berdosa. Pertama, orang yang berdosa namun tidak
mau menyadari keberdosaannya dan tidak mau berbalik kepada Allah.
Kedua, orang berdosa yang menyadari keberdosaannya dan mau
berbalik kepada Allah. Bangsa Israel adalah orang berdosa jenis
pertama, sedangkan Mikha adalah orang berdosa jenis yang kedua.
Mikha sadar bahwa ia patut menerima kemarahan Tuhan (9). Orang
saleh juga akan menderita ketika masyarakat yang bobrok dimana ia
tinggal menjadi porak poranda. Walaupun ia tidak ikut serta dalam
kejahatan masyarakat, ia tetap harus memikul tanggung jawab
tertentu atas apa yang telah terjadi di dalam masyarakat.
Mikha menerima semua yang menimpanya sebagai suatu keadilan. Ia tidak
putus harapan pada saat orang di sekitarnya mencemooh dia karena
amarah Tuhan yang sedang menimpanya. Ia tidak takut sekalipun ia
jatuh dan duduk dalam kegelapan. Ia hidup di dalam zaman dimana
bangsanya di ambang kehancuran. Masyarakat Israel yang korup akan
segera dihancurkan dan mereka yang masih hidup akan diangkut
sebagai tawanan ke negara Asyur. Segala sesuatu di sekitar Mikha
tampaknya hancur berantakan. Sangat sulit bagi Mikha untuk
percaya bahwa suatu hari kelak pagar tembok kotanya akan dibangun
kembali dan wilayah negaranya akan menjadi lebih luas (11). Namun
ia tetap yakin bahwa Allah sang Hakim Agung akan menjadi
pengacara dia dan membela perkaranya dan bangsanya. Pada akhirnya
ia akan menang bersama Tuhan. Kemurahan Allah dan kesadaran Mikha
sebagai orang berdosa yang membutuhkan anugerah pengampunan-Nya
akan menjadikan ia orang yang menang karena Tuhan. Ia tidak
hanya akan menerima pengampunan dari Allah namun para musuhnya
pun nantinya akan mengakui kebenarannya (12).
Renungkan:
Tetaplah setia dan yakin kepada Allah ketika kegelapan menimpa
kita. Ketika Ia tampil semua kerajaan di dunia akan menjadi
kerajaan Allah dan Kristus menjadi Rajanya. Pengharapan kita
adalah walaupun sekarang kegelapan meliputi kita, ada kepastian
bahwa kerajaan Allah akan segera hadir. Biarlah kita seperti
Mikha yang berkata dalam pengharapannya `akan datang suatu hari
bahwa pagar tembokmu akan dibangun kembali'.
|