Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 314 ayat untuk Keselamatan itulah AND book:[40 TO 66] [Pencarian Tepat] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Kis 10:36) (jerusalem: Itulah firman) Var: itulah firmanNya.
(0.61) (Why 12:15) (ende: Air bagaikan sungai)

Itulah lambang bandjir penganiajaan terhadap umat Allah.

(0.50) (Mat 27:27) (ende)

"Pretorium". Itulah gedung pengadilan Romawi, barangkali disini merangkap istana wali negeri.

(0.50) (Mat 27:45) (ende: Pukul keenam)

Itulah djam 6 sesudah terbitnja matahari, djadi djam 12 menurut hitungan kita.

(0.50) (Kis 28:7) (ende: Pembesar pulau)

Terdjemahan lurus: "Jang Pertama". Itulah gelaran resmi gubernur Romawi di Malta.

(0.50) (1Tim 4:10) (ende: Itulah tudjuan....)

jaitu untuk melakukan dan mengandjurkan kesalehan jang benar untuk memperoleh djandjinja.

(0.50) (Flm 1:11) (ende: Tak berguna)

Itulah suatu permainan kata. Kata Junani "onesimos" berarti: "berguna","beruntung".

(0.50) (Kis 4:10) (jerusalem: Yesus itulah) Ada naskah yang menambah: "dan tidak oleh karena orang lain siapapun juga".
(0.47) (Rm 2:14) (jerusalem: menjadi hukum Taurat bagi diri mereka) Artinya: berlaku sesuai dengan hati nurani, 1Ko 4:4+, meskipun tidak ditolong oleh hukum yang diwahyukan. Hukum Taurat bukan prinsip keselamatan, tetapi hanya petunjuk jalan. Itulah sebabnya maka hukum kodrat yang tertera pada hati manusia dapat mengganti hukum Taurat.
(0.44) (Yoh 14:30) (ende: Penguasa dunia)

Itulah setan sebagai pokok segala kedjahatan, jang menguasai (merasuki) Judas dan semua musuh Jesus jang lain.

(0.44) (Yak 4:16) (ende)

Hidup dan kerdja itu sendiri bukan dosa. Tetapi berlebih-lebihan membanggakan hidup dan kerdja itulah jang dosa.

(0.44) (Why 14:8) (ende: Babilon)

Itulah lambang Roma jang kuasanja serba kafir meliputi seluruh bumi. Malaekat melihat kekuasaan itu sebagai telah roboh.

(0.40) (Luk 14:15) (sh: Paradoks keselamatan dan paradoks manusia. (Kamis, 30 Maret 2000))
Paradoks keselamatan dan paradoks manusia.

Di dalam pengajaran Kristen, keselamatan juga diistilahkan sebagai    "Perjamuan Dalam Kerajaan Allah" (ayat Keselamatan+itulah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">15-24). Orang yang diundang    dalam Perjamuan itu memang patut disebut berbahagia karena    mereka diundang bukan berdasarkan perbuatan baik, atau    penyangkalan diri, atau pun ketaatan mereka dalam menjalankan    ajaran agama. Dengan kata lain Perjamuan itu gratis.

Walaupun gratis, ini tidak berarti bahwa keselamatan itu murah.    Justru sebaliknya karena keselamatan itu sedemikian berharga,    sehingga setiap orang yang menerimanya harus rela    melepaskan/mengalami kehilangan segala sesuatu. Menerima    keselamatan di dalam Yesus mungkin akan membawa konsekuensi    negatif terhadap kariernya, kehidupan sosialnya, atau kehidupan    keluarga, bahkan nyawanya. Setiap Kristen harus siap untuk    memberikan tempat kedua setelah Kristus bagi segala sesuatu atau    bahkan kehilangan yang paling berharga (ayat Keselamatan+itulah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">25-26). Di samping itu    ia  pun harus siap menderita seperti Kristus dan disita segala    hak dan miliknya kecuali "Anugerah di dalam Kristus" (ayat Keselamatan+itulah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">27).    Setiap orang yang mau mengikut Kristus harus menghitung-hitung    dan mempersiapkan diri (ayat Keselamatan+itulah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">25-35). Karena itulah walaupun    keselamatan itu gratis namun ada kondisi yang tidak terelakkan    yang harus dijalani bagi setiap pengikut-Nya. Inilah paradoks    keselamatan.

Yesus mengungkapkan perumpamaan yang menggambarkan  bagaimana    orang yang diundang ke dalam Perjamuan itu menolak untuk datang    dengan berbagai alasan (ayat Keselamatan+itulah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">15-24). Ternyata kesempatan untuk    menghadiri Perjamuan itu bisa dipandang sebagai suatu    kebahagiaan dan hak istimewa atau sebagai sesuatu yang tidak    bernilai. Bagaimanakah kita menggambarkan mereka yang menolak    undangan? Mereka adalah yang menikmati anugerah Allah  berupa    ladang, lembu, dan perkawinan, namun memandang Pemberi Anugerah    sebagai sesuatu yang membosankan. Mereka mengakui bahwa hidup di    dunia bukan segala-galanya namun mereka  mencari kepuasan di    dalamnya. Mereka secara sengaja menolak keselamatan itu. Itulah    paradoks manusia.

Renungkan: Supaya mendapatkan anugerah-Nya berupa kehidupan    kekal, manusia harus segera ke luar dari paradoksnya dan masuk    ke dalam paradoks keselamatan. Tidak ada pilihan lain.

(0.40) (Rm 9:1) (jerusalem) Bab 9-11 Dalam menguraikan pembenaran melalui iman pikiran Paulus diarahkan kepada pembenaran Abraham, 4. Demikianpun uraian mengenai keselamatan yang dalam Roh Kudus dikurniakan oleh kasih Allah memaksa Paulus untuk memperbincangkan, bab 9-11, masalah Israel yang tidak setia, meskipun sudah diberi janji keselamatan. Jadi bab-bab itu tidak berkata tentang masalah "takdir" masing-masing orang, yang "ditakdirkan" untuk kemuliaan atau bahkan untuk iman. Bab-bab ini menguraikan tentang peranan Israel dalam sejarah, sebab hanya soal itulah yang disodorkan oleh apa yang dikatakan Perjanjian Lama.
(0.40) (Ef 1:1) (sh: Keselamatan ajaib (Jumat, 31 Oktober 2003))
Keselamatan ajaib

Ajaibnya keselamatan dari Tuhan, akan kita sadari apabila kita membandingkan keadaan kita di luar Kristus dengan berkat-berkat rohani yang kita dapat dalam keselamatan (ayat Keselamatan+itulah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">3). Juga apabila kita merenungkan bahwa untuk mewujudkan keselamatan itu, Allah Bapa (ayat Keselamatan+itulah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">3-6), Putra (ayat Keselamatan+itulah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">7-12), Roh Kudus (ayat Keselamatan+itulah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">13-14) mengerjakan karya-karya yang indah, serasi dalam kerjasama demi kita ciptaan-Nya yang telah berontak berdosa terhadap-Nya.

Kota Efesus, lazimnya kota besar, pastilah dipenuhi dengan berbagai gaya hidup yang salah. Namun, di kota itu kini keselamatan telah mewujud. Orang percaya yang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dalam kehidupan mereka mengalami keselamatan ajaib. Mereka bukan lagi orang yang hidup sia-sia dalam kecemaran dosa. Mereka diubah Tuhan menjadi orang-orang kudus (ayat Keselamatan+itulah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">1). Sejak itu, berkat rohani seperti kasih karunia dan damai sejahtera (ayat Keselamatan+itulah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">2), serta seluruh kepenuhan arti keselamatan (ayat Keselamatan+itulah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">3) menjadi pengalaman riil mereka. Itulah keajaiban keselamatan yang Tuhan kerjakan dari waktu ke waktu, termasuk yang kini Anda terima dan alami.

Bagian ini berbicara tentang sumber keselamatan dan maksud keselamatan. Bapa telah memilih kita (ayat Keselamatan+itulah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">4), menetapkan kita menjadi anak-anak-Nya (ayat Keselamatan+itulah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">5). Rencana itu terwujud karena Putra-Nya, Yesus Kristus melakukan karya penyelamatan bagi kita. Itu akan kita renungkan besok. Ajaran tentang rencana keselamatan dan pilihan kekal Allah Bapa ini membuat keselamatan bertumpu pada sesuatu yang pasti dan bukan pada kondisi atau pengalaman kita. Maksud keselamatan adalah agar kita hidup memuliakan Allah. Menerima anugerah Allah yang ajaib ini pasti mendorong kita menaikkan pujian syukur dan menjadikan kehidupan kita suatu kepujian yang serasi dengan kemuliaan dan anugerah-Nya itu.

Renungkan: Keajaiban rencana keselamatan Allah dan kurban penyelamatan yang ditanggung-Nya bagi kita, menolong kita agar dapat menghayati keselamatan, mensyukurinya, dan hidup kudus.

(0.39) (Ef 4:11) (jerusalem) Paulus di sini hanya menyebut beberapa karunia mengajar saja, oleh karena dengan pokok yang diuraikannya, Efe 4:13-15, hanya karunia itulah yang bersangkutan.
(0.39) (Mat 26:17) (ende: Hari pertama makan-roti-takberagi)

Itulah hari mendjelang Paska. Pada malam hari itu domba paska disembelih dan dimakan. Sepandjang perajaan Paska, seminggu lamanja, terlarang makan roti biasa.

(0.39) (2Kor 4:4) (ende: Ilah dunia)

Itulah setan atau kedjahatan jang dibajangkan sebagai berpribadi jang dengan kekerasan menguasai nasib para pengikutnja dan sebab itu dipudja sebagai "ilah" (seorang "tuhan").

(0.39) (1Tim 4:13) (ende: Membatjakan)

Itulah suatu istilah lazim dalam lingkungan "sinagoga", maksudnja: membatjakan dalam perkumpulan ibadat resmi suatu fasal dari Kitab Kudus serta menerangkannja.

(0.39) (2Ptr 2:4) (ende)

Diberikan tjontoh bagaimana Tuhan menjiksa para pendosa. Orang Jahudi tahu akan peristiwa kedjatuhan para Malaekat. Itulah perlambang siksa Tuhan jang tak terelakan.



TIP #20: Untuk penyelidikan lebih dalam, silakan baca artikel-artikel terkait melalui Tab Artikel. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA