tetapi ketika kami sampai ke tempat bermalam dan membuka karung kami, tampaklah uang kami masing-masing dengan tidak kurang jumlahnya ada di dalam mulut karung. Tetapi sekarang kami membawanya kembali. ^m 

Uang lain kami bawa juga ke mari untuk membeli bahan makanan; kami tidak tahu siapa yang menaruh uang kami itu ke dalam karung kami."

Sesudah itu diperintahkannyalah kepada kepala rumahnya: ^p  "Isilah karung orang-orang itu dengan gandum, seberapa yang dapat dibawa mereka, dan letakkanlah uang masing-masing di dalam mulut karungnya. ^q 

Dan pialaku, ^r  piala perak itu, ^s  taruhlah di dalam mulut karung anak yang bungsu serta uang pembayar gandumnya juga." Maka diperbuatnyalah seperti yang dikatakan Yusuf.

Bukankah uang ^a  yang kami dapati di dalam mulut karung ^b  kami telah kami bawa kembali kepadamu dari tanah Kanaan? ^c  Masakan kami mencuri ^d  emas atau perak dari rumah tuanmu?

Dan kepala rumah itu ^k  memeriksanya ^l  dengan teliti; ia mulai dengan yang sulung sampai kepada yang bungsu; ^m  maka kedapatanlah piala itu dalam karung Benyamin. ⁿ 

maka merekapun bertindak dengan memakai akal: mereka pergi menyediakan bekal, mengambil karung yang buruk-buruk untuk dimuatkan ke atas keledai mereka dan kirbat anggur yang buruk-buruk, yang robek dan dijahit kembali,

Sungguh-sungguh inikah berpuasa ⁿ  yang Kukehendaki, dan mengadakan hari merendahkan ^o  diri, jika engkau menundukkan kepala seperti gelagah ^p  dan membentangkan kain karung dan abu ^q  sebagai lapik tidur? Sungguh-sungguh itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada TUHAN?

Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi ^e  yang dahsyat ¹  dan matahari menjadi hitam ^f  bagaikan karung ^g  rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah.

Lalu ketakutanlah ^e  orang-orang itu, karena mereka dibawa ke dalam rumah Yusuf. ^f  Kata mereka: "Yang menjadi sebab kita dibawa ke sini, ialah perkara uang yang dikembalikan ke dalam karung ^g  kita pada mulanya itu, supaya kita disergap ^h  dan ditangkap dan supaya kita dijadikan budak ⁱ  dan keledai ^j  kita diambil."

Dan segala sesuatu menjadi najis, kalau seekor yang mati dari binatang-binatang itu jatuh ke atasnya: perkakas kayu apa saja atau pakaian atau kulit atau karung, ^p  setiap barang yang dipergunakan untuk sesuatu apapun, haruslah dimasukkan ke dalam air dan menjadi najis sampai matahari terbenam, kemudian menjadi tahir pula.

Lalu Rizpa binti Aya mengambil kain karung, dan membentangkannya bagi dirinya di atas gunung batu, dari permulaan musim menuai sampai tercurah air dari langit ke atas mayat mereka; ia tidak membiarkan burung-burung di udara mendatangi mayat mereka pada siang hari, ataupun binatang-binatang di hutan pada malam hari. ^m