"Dengarkanlah perkataanku, kamu orang-orang yang mempunyai hikmat, berilah telinga kepadaku, ^r  kamu orang-orang yang berakal budi.

Maka orang-orang yang berakal budi dan orang yang mempunyai hikmat yang mendengarkan aku akan berkata kepadaku:

Kemukakanlah dari suku-sukumu orang-orang ^l  yang bijaksana, berakal budi dan berpengalaman, maka aku akan mengangkat mereka menjadi kepala atas kamu.

Oleh sebab itu, kamu orang-orang yang berakal ^d  budi, dengarkanlah aku: ^e  Jauhlah dari pada Allah untuk melakukan kefasikan, ^f  dan dari pada Yang Mahakuasa untuk berbuat curang. ^g 

Mengenai Edom ¹ . ^v  Beginilah firman TUHAN semesta alam: "Tidak adakah lagi kebijaksanaan di Teman? ^w  Sudah hilangkah pertimbangan dari orang-orang yang berakal budi, sudah busukkah kebijaksanaan mereka?

Orang yang tidak berakal budi ialah dia yang membuat persetujuan, yang menjadi penanggung ¹  bagi sesamanya. ^l 

"Siapa yang tak berpengalaman, ^t  singgahlah ke mari"; dan kepada yang tidak berakal budi ^u  katanya:

"Siapa yang tak berpengalaman, singgahlah ke mari"; dan kepada orang yang tidak berakal budi ^l  katanya:

Raja berkenan kepada hamba yang berakal budi, tetapi kemarahannya ^q  menimpa orang yang membuat malu.

Kebodohan adalah kesukaan bagi yang tidak berakal budi, ^y  tetapi orang yang pandai berjalan lurus.

"Apakah manusia berguna bagi Allah? ^g  Tidak, orang yang berakal budi hanya berguna bagi dirinya ^h  sendiri.

Jikalau engkau berakal budi, ^r  dengarkanlah ini, pasanglah telinga kepada apa yang kuucapkan. ^s 

Siapa melakukan zinah ^t  tidak berakal budi; ^u  orang yang berbuat demikian merusak diri.

Di bibir orang berpengertian ^k  terdapat hikmat, tetapi pentung tersedia bagi punggung orang yang tidak berakal budi. ^l 

Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi. ^u 

Siapa menghina sesamanya, ^j  tidak berakal budi, tetapi orang yang pandai, berdiam diri. ^k 

Siapa mengerjakan tanahnya, akan kenyang dengan makanan, tetapi siapa mengejar barang yang sia-sia, tidak berakal budi. ^s 

Rumah dan harta adalah warisan nenek moyang, ^s  tetapi isteri yang berakal budi adalah karunia TUHAN ¹ . ^t 

Aku melalui ladang seorang pemalas ^z  dan kebun anggur orang yang tidak berakal budi.

TUHAN memandang ke bawah dari sorga ^h  kepada anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi ⁱ  dan yang mencari Allah. ^j