Orang bebal tidak layak mengucapkan kata-kata yang bagus, apalagi orang mulia ^z  mengucapkan kata-kata dusta.

kami telah memberontak ^e  dan mungkir terhadap TUHAN, dan berbalik ^f  dari mengikuti Allah kami, kami merancangkan pemerasan ^g  dan penyelewengan, mengandung dusta ^h  dalam hati dan melahirkannya dalam kata-kata.

Sebab itu, beginilah firman Tuhan ALLAH, oleh karena kamu mengatakan kata-kata dusta dan melihat perkara-perkara bohong, maka Aku akan menjadi lawanmu, ^t  demikianlah firman Tuhan ALLAH.

Jangan mengucapkan saksi dusta ^{1  b}  tentang sesamamu. ^c 

Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu. ^v 

Pengkhotbah ^m  berusaha mendapat kata-kata yang menyenangkan dan menulis kata-kata kebenaran secara jujur. ⁿ 

Bukankah telinga menguji kata-kata, seperti langit-langit mencecap makanan? ^o 

Karena telinga itu menguji kata-kata, seperti langit-langit mencecap makanan. ^s 

untuk mengetahui hikmat ¹  dan didikan, untuk mengerti kata-kata yang bermakna,

Arahkanlah perhatianmu kepada didikan, ^f  dan telingamu kepada kata-kata pengetahuan.

Sebaliknya kamulah orang yang menutupi dusta, ^z  tabib ^a  palsulah kamu ^b  sekalian.

yang berkata-kata dusta terhadap Engkau, dan melawan ^r  Engkau dengan sia-sia. ^s 

Siapa menyembunyikan kebencian, dusta bibirnya; ^t  siapa mengumpat adalah orang bebal.

Lidah dusta membenci korbannya, dan mulut licin ^a  mendatangkan kehancuran.

Maka hakim-hakim itu harus memeriksanya ^h  baik-baik, dan apabila ternyata, bahwa saksi itu seorang saksi dusta dan bahwa ia telah memberi tuduhan dusta terhadap saudaranya,

Nabi-nabimu melihat bagimu penglihatan yang dusta ^z  dan hampa. Mereka tidak menyatakan kesalahanmu ¹ , guna memulihkan ^a  engkau kembali. Mereka mengeluarkan bagimu ramalan-ramalan yang dusta dan menyesatkan. ^b 

Alangkah kokohnya kata-kata ^e  yang jujur! Tetapi apakah maksud celaan dari pihakmu itu?

Kalau aku memanggil budakku, ia tidak menyahut; aku harus membujuknya dengan kata-kata manis.

Maka akan kupaparkan perkaraku ^c  di hadapan-Nya, dan kupenuhi mulutku dengan kata-kata pembelaan. ^d 

maka biarlah bukan gandum yang tumbuh, tetapi onak, ^k  dan bukan jelai, tetapi lalang. ^l " Sekianlah kata-kata Ayub. ^m