Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 21 ayat untuk kantong kulit AND book:[40 TO 66] [Pencarian Tepat] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Mrk 2:22) (full: ANGGUR YANG BARU ... DALAM KANTONG KULIT YANG TUA. )

Nas : Mr 2:22

Lihat cat. --> Mat 9:17

[atau ref. Mat 9:17]

(1.00) (Luk 5:37) (full: ANGGUR YANG BARU KE DALAM KANTONG KULIT YANG TUA. )

Nas : Luk 5:37

Lihat cat. --> Mat 9:17.

[atau ref. Mat 9:17]

(0.93) (Mat 11:5) (bis: berpenyakit kulit yang mengerikan)

berpenyakit kulit yang mengerikan: Lih. Mat 8:2.

(0.93) (Luk 7:22) (bis: berpenyakit kulit yang mengerikan)

berpenyakit kulit yang mengerikan: Lihat Luk 5:12.

(0.93) (Luk 17:12) (bis: berpenyakit kulit yang mengerikan)

berpenyakit kulit yang mengerikan: lihat Luk 5:12.

(0.76) (Mat 9:17) (full: ANGGUR YANG BARU ... KE DALAM KANTONG KULIT YANG TUA. )

Nas : Mat 9:17

Ada bermacam-macam tafsiran mengenai ayat ini. Dua pandangan adalah:

  1. 1) "Anggur yang baru" adalah sari buah anggur yang segar. Pada saat sari buah itu mulai memuai, maka kantong kulit yang baru akan mengembang namun tidak akan koyak, sedangkan kantong kulit yang lama akan pecah. "Anggur yang baru" melambangkan Injil yang mengembang dan mengadakan perubahan yang tidak dapat ditahan oleh Yudaisme kuno. Akan tetapi pandangan ini kurang dapat diterima karena mereka yang mengenal proses fermentasi sari buah anggur mengatakan bahwa kantong kulit yang terbaru dan yang terkuat sekalipun apabila ditutup tetap akan pecah akibat kehebatan proses fermentasi itu (lih. Ayub 32:19).
  2. 2) Penafsiran yang kedua mengatakan bahwa perumpamaan ini menekankan pentingnya memelihara baik anggur yang baru maupun kantong kulit yang baru.
    1. (a) "Anggur yang baru" merupakan sari buah anggur segar yang belum beragi, yang melambangkan berita keselamatan yang asli dari Yesus Kristus dan kuasa Roh Kudus yang disalurkan pada hari Pentakosta. Perhatian terutama Yesus ialah bahwa Injil yang asli dan kuasa penebusan Roh Kudus tetap terpelihara dari semua perubahan atau pencemaran. Penafsiran ini didukung oleh perhatian Kristus agar Injil (anggur yang baru) tidak diubah oleh ajaran (ragi) orang Farisi dan Yudaisme (ragi merupakan zat yang mengadakan fermentasi atau perubahan; bd. Mat 16:6,12; Kel 12:19; 1Kor 5:7).
    2. (b) Pada zaman dahulu, untuk menjaga agar sari buah anggur tetap manis untuk jangka waktu tertentu, orang akan menyaring atau mendidihkan sari buah tersebut, memasukkannya ke dalam botol lalu menempatkannya di suatu tempat yang sejuk

      (lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN BARU (1)

      lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN BARU (2).

      Kantong kulit yang baru diperlukan karena kantong itu bebas dari semua bekas unsur fermentasi, mis. sel-sel ragi yang sudah matang. Apabila sari buah anggur yang baru dimasukkan ke dalam kantong kulit yang lama, maka sari buah itu akan lebih cepat meragi karena sudah ada sel-sel ragi di dalam kantong kulit yang lama itu. Fermentasi yang terjadi dengan demikian akan merusak baik sari anggur yang baru maupun kantong kulitnya (yang akan pecah karena tekanan proses peragian). Columella, seorang Romawi yang ahli di bidang pertanian pada abad I, menulis bahwa untuk menjaga agar sari buah anggur "tetap manis", maka sari buah tersebut harus dimasukkan ke dalam suatu wadah baru yang tertutup rapat-rapat (On Agriculture, 12.29).
(0.75) (Luk 5:37) (ende: Kerbat)

karung dari kulit kering binatang, tempat menjimpan air, anggur, minjak dan sebagainja.

(0.67) (Mrk 1:6) (jerusalem: dan ikat pinggang kulit) Sejumlah naskah tidak memuat kata-kata ini, bdk Mat 3:4.
(0.62) (Mat 9:16) (jerusalem) Baju tua, kantong kulit tua ialah agama Yahudi, sejauh di dalamnya ada unsur-unsur tata penyelamatan yang sudah usang dan ketinggalan zaman. Kain yang belum susut, anggur yang baru melambangkan semangat baru dari Kerajaan Allah. Kesalehan tambahan sebagaimana dilakukan oleh murid Yohanes dan orang Farisi hanya menurunkan nilai tata penyelamatan lama, oleh karena mereka dengan jalan itu mau memperbaharuinya. Dengan menolak tambahan dan tambalan, Yesus mau menciptakan sesuatu yang baru benar-benar dengan meningkatkan semangat hukum Taurat sendiri, bdk Mat 5:17 dst.
(0.58) (Mat 8:2) (bis: berpenyakit kulit yang mengerikan)

berpenyakit kulit yang mengerikan: Menurut peraturan agama Yahudi, penyakit ini menyebabkan penderitanya tidak layak menyembah Allah di tempat ibadat. (Lihat kamus).

(0.58) (Mrk 1:40) (bis: berpenyakit kulit yang mengerikan)

berpenyakit kulit yang mengerikan: Menurut peraturan agama Yahudi, penyakit ini menyebabkan penderitanya tidak layak menyembah Allah di tempat ibadat (lihat kamus).

(0.58) (Luk 5:12) (bis: penyakit kulit yang mengerikan)

penyakit kulit yang mengerikan: Menurut peraturan agama Yahudi, penyakit ini menyebabkan penderitanya tidak layak menyembah Allah di tempat ibadah. (Lihat kamus).

(0.40) (2Tim 4:13) (ende: Buku-bukuku)

perkamen-perkamenku". Jang dimaksudkan buku, ialah tulisan-tulisan diatas kertas dari papirus, jang biasa disimpan tergulung. "Perkamen" dibuat dari kulit binatang dan sangat mahal dewasa itu, sehingga hanja digunakan untuk tulisan-tulisan penting dan jang harus tahan lama. Dia disimpan terlipat sehingga bentuknja mirip dengan buku-buku kita.

(0.31) (Mat 23:5) (ende: Pita sembahjang)

Semua orang laki-laki Jahudi jang sudah dewasa, berwadjib memakai dua pita-sembahjang dalam melakukan sembahjang pagi. Pita-pita itu dibuat dari kulit dengan ditengah-tengahnja tertempel sebuah kotak-ketjil. Didalam kotak itu terdapat empat potong kertas masing-masing bertuliskan satu ajat dari taurat. Satu pita dipasang keliling kepala, demikian rupa, sehingga kotak ketjil terletak ditengah-tengah dahi. Jang lain dibelit pada lengan kiri dan sedang sembahjang tangan kiri itu harus terletak demikian, sehingga kotak ketjil itu rapat dengan djantung. Udjud pemakaian itu, supaja orang tetap ingat dan setia kepada hukum Allah.

(0.29) (Mat 27:26) (full: YESUS DISESAHNYA. )

Nas : Mat 27:26

Inilah tahap keempat dari penderitaan Yesus Kristus.

  1. 1) Penyesahan cara Romawi dilakukan dengan melucuti pakaian korban serta merentangkan tubuhnya pada sebuah tiang atau membungkukkan tubuhnya di atas sebuah tiang yang pendek dengan tangannya diikat. Alat penyesahnya adalah sebuah gagang kayu pendek dengan beberapa tali kulit di ujungnya. Pada ujung tali kulit itu telah diikatkan potongan-potongan kecil besi atau tulang. Dua orang yang berdiri sebelah-menyebelah korban itu akan memukul punggungnya. Sebagai akibatnya, daging punggung korban akan tersayat-sayat demikian rupa sehingga pembuluh-pembuluh darah dan urat nadi, bahkan tidak jarang organ-organ yang ada di dalam tubuh dapat dilihat dari luar. Sering korban sudah mati sementara penyesahan masih dijalankan.
  2. 2) Penyesahan merupakan penyiksaan yang mengerikan. Ketidakmampuan Yesus untuk memikul salib-Nya sendiri pastilah disebabkan oleh hukuman yang berat ini (ayat Mat 27:32; Luk 23:26). "Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh" (Yes 53:5; 1Pet 2:24). (Mengenai tahap kelima dari penderitaan Yesus,

    lihat cat. --> Mat 27:28).

    [atau ref. Mat 27:28]

(0.27) (Mat 27:39) (full: MENGHUJAT DIA. )

Nas : Mat 27:39

Inilah tahap kedelapan dari penderitaan Kristus. Kini Yesus tergantung dalam keadaan yang menyedihkan, berlumuran darah, penuh dengan luka dan ditonton banyak orang. Berjam-jam lamanya seluruh badan-Nya terasa sakit luar biasa, lengan-Nya terasa lelah, otot-otot-Nya kejang-kejang dan kulit yang tercabik-cabik dari punggung-Nya terasa nyeri. Kemudian muncul penderitaan baru -- rasa sakit yang hebat terasa dalam dada-Nya ketika cairan mulai menekan jantung-Nya. Ia merasa sangat haus (Yoh 19:28) dan sadar akan perkataan makian dan cemoohan orang yang melewati salib itu (ayat Mat 27:39-44). (Untuk tahap yang kesembilan,

lihat cat. --> Mat 27:46).

[atau ref. Mat 27:46]

(0.22) (Gal 3:28) (full: LAKI-LAKI ATAU PEREMPUAN. )

Nas : Gal 3:28

Paulus menyingkirkan semua perbedaan suku, warna kulit, bangsa, sosial, dan seksual dalam kaitan dengan hubungan rohani seseorang dengan Yesus Kristus. Semua dalam Kristus adalah sama-sama ahli waris dari "kasih karunia, yaitu kehidupan" (1Pet 3:7), Roh yang dijanjikan (ayat Gal 3:14; 4:6), dan pembaharuan menurut gambar Allah (Kol 3:10-11). Pada pihak lain, dalam konteks persamaan rohani, laki-laki tetap laki-laki dan wanita tetap wanita (Kej 1:27). Peranan yang ditetapkan Allah bagi mereka dalam pernikahan dan masyarakat tidak berubah (1Pet 3:1-4;

lihat cat. --> Ef 5:22;

lihat cat. --> Ef 5:23;

lihat cat. --> 1Tim 2:13;

lihat cat. --> 1Tim 2:15).

[atau ref. Ef 5:22-23; 1Tim 2:13,15]

(0.20) (Yoh 1:10) (sh: Apakah artinya percaya pada Yesus? (Senin, 24 Desember 2001))
Apakah artinya percaya pada Yesus?

Apakah akibat jika seseorang percaya pada Yesus? Kata kerja 'menerima' (ayat kantong+kulit+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&version=tb" ver="">12) dengan jelas mengungkapkan hubungan pribadi dengan Yesus. Inilah artinya percaya pada Yesus. Yang diterima bukanlah suatu ajaran atau sistem keagamaan saja, melainkan juga seorang Pribadi. Percaya bukanlah sekadar persetujuan terhadap suatu dogma. Percaya bukan hanya berarti menjadi anggota gereja. Percaya tidak sekadar bersifat kognitif atau pengetahuan. Yang menjadi esensi, percaya berarti memiliki relasi dengan Yesus. Hubungan dengan Yesus bersifat pribadi dan dinamis. Yesus adalah objek iman.

Percaya pada Yesus membawa akibat yang luar biasa! Orang yang percaya pada Yesus diberi-Nya kuasa menjadi anak-anak Allah (ayat kantong+kulit+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&version=tb" ver="">12). Siapa saja yang dapat menjadi anak-anak Allah? Istilah 'semua orang' dalam ayat kantong+kulit+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&version=tb" ver="">12 dengan jelas menunjuk ruang tanpa batas. Apakah kaya atau miskin, tua atau muda, laki-laki atau perempuan, kulit putih atau hitam, semuanya dapat percaya pada Yesus. Tidak ada batasan gender atau suku untuk menjadi anak-anak Allah.

Menerima atau percaya pada Yesus merupakan tindakan aktif manusia. Dengan perkataan lain, percaya adalah perbuatan manusia. Namun, percaya juga merupakan pemberian Allah (ayat kantong+kulit+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&version=tb" ver="">13). Ketika manusia dapat percaya pada Yesus, itu adalah tanda bahwa ia telah dilahirkan dari Allah. Dengan perkataan lain, percaya adalah pekerjaan Allah. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa percaya pada Yesus bukan semata-mata pekerjaan manusia, melainkan juga pekerjaan Allah. Keseimbangan dalam melihat kedua perspektif tersebut harus dipertahankan. Jadi, meskipun percaya pada Yesus adalah perbuatan manusia, namun Allahlah yang mengakibatkan manusia dapat percaya dan menjadi anak-anak Allah.

Renungkan: Orang yang menyebut diri Kristen dapat saja memiliki rasa dan tindakan keagamaan yang kuat. Namun demikian, kesejatian kekristenan ditentukan terutama oleh kepercayaan pada Yesus di dalam hubungan pribadi dengan Dia. Sudahkah Anda sungguh- sungguh menyerahkan diri kepada Yesus, menerima-Nya sebagai Juruselamat dan Tuhan? Hiduplah sebagai murid-Nya yang sejati!

PA 7: Obaja 10-16

Kita dapat menganggap bahwa hardikan Obaja kepada bangsa Edom berkaitan dengan peristiwa yang tercatat dalam 2Raj. 8:20-22 dan 2Taw. 21:8-10. Sebagaimana Esau membenci Yakub setelah Yakub "mencuri" hak kesulungannya (Kej. 27:41), bangsa Edom pun menginginkan kecelakaan Israel (Bil. 20:14-21). Dendam ini pula yang membuat Edom memberontak melawan kerajaan Yehuda. Lepasnya Edom dari Yehuda menggenapi nubuatan Ishak (Kej. 27:39-40). Maka, datanglah Obaja menghardik bangsa Edom. Obaja 10-16 mencakup 3 alasan mengapa Edom harus dihukum dan pernyataan murka Allah kepada Edom. Melalui bagian ini, keadilan Tuhan dinyatakan secara sempurna.

Pertanyaan-pertanyaan pengarah:

1. Apa kesalahan Edom yang pertama terhadap bangsa Israel (ayat 10)? Lihat pula Am. 1:11-12. Bagaimana kesalahan tersebut dikaitkan dengan sikap Israel terhadap bangsa Edom (lihat Ul. 2:4-5; 23:7-8)? Apa yang membuat dosa Edom begitu memalukan dan berakibat fatal? Kaitkan dengan Kej. 17, 25-29, 32-33!

2. Apa kesalahan Edom yang kedua terhadap bangsa Israel (ayat kantong+kulit+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&version=tb" ver="">11)? Kaitkan dengan Luk. 10:25-36! Apakah Edom melakukan kesalahan secara aktif atau pasif? Apa yang dapat Anda pelajari mengenai sikap pasif?

3. Apa kesalahan Edom yang ketiga terhadap bangsa Israel (ayat kantong+kulit+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&version=tb" ver="">12-14)? Ada berapa kali frasa "pada hari . . . " diulang? Apa kira-kira maksud pengulangan tersebut (kaitkan dengan masalah "kesementaraan")? Apakah sikap bangsa Edom dapat disebut "takabur"? Mengapa?

4. Apa yang dimaksud dengan "hari TUHAN" (ayat kantong+kulit+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&version=tb" ver="">15a)? Lihat juga Yes. 2:12-21. Prinsip apa yang menjadi kunci bagi penghukuman Edom (ayat kantong+kulit+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&version=tb" ver="">15b)? Kaitkan dengan Kel. 21:24-25.

5. Apa perbedaan antara kata "minum" yang pertama dan kedua/ketiga dalam ayat kantong+kulit+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&version=tb" ver="">16? Kaitkan dengan kemenangan Edom (untuk kata yang pertama), dan cawan murka Allah (untuk kata yang kedua/ketiga)!

Bagaimana Anda menerapkan pelajaran firman Tuhan ini dalam konteks Indonesia, melihat bahwa masih terjadi konflik berisu SARA di mana-mana? Apakah yang akan Anda lakukan sebagai Kristen?

(0.20) (Kis 22:23) (sh: Aku warga negara Rum (Minggu, 2 Juli 2000))
Aku warga negara Rum

Tindakan orang-orang Yahudi tidak sekadar mengekspresikan kemarahan besar atau bahkan kebuasan, namun lebih merupakan reaksi kengerian terhadap penghujatan yang `dilakukan' Paulus. Kepala pasukan Rum berhasil menyelamatkan Paulus dan membawanya ke markas. Ketika tentara Rum tidak dapat menjelaskan sebab-musabab huru-hara itu, kepala pasukan memerintahkan tentaranya untuk memeriksa Paulus dengan siksaan. Ini merupakan prosedur yang lazim untuk mendapatkan informasi dari seorang pesakitan. Ia akan disesah dengan sebuah cambuk kulit yang ujungnya berlogam tajam. Seseorang yang disesah dengan cambuk demikian jika tidak mati, maka akan mengalami kelumpuhan seumur hidupnya.

Ketika Paulus menyatakan bahwa ia warga negara Rum, maka kepala pasukan itu membatalkan penyesahan atasnya dan menjadi ketakutan, karena menyesah seorang warga negara Rum adalah tindakan melanggar hukum. Dalam kasus ini terlihat jelas bahwa Paulus tidak ragu-ragu menuntut haknya sebagai seorang warga negara Rum. risten di Indonesia seharusnya juga bangga terhadap status kewarganegaraannya dan harus secara aktif menuntut haknya sesuai hukum yang berlaku, untuk mengekpresikan iman kepercayaannya dan beribadah dengan bebas dan rasa aman yang penuh. Harus diakui bahwa zaman sekarang hak-hak warga negara Kristen di berbagai bidang banyak yang dikebiri. Saatnya akan tiba dengan segera dimana tantangan yang legal terhadap hak-hak konstitusional kita akan memuncak dan setiap Kristen akan dipanggil dan dituntut untuk membuat suatu keputusan apakah tetap setia atau menyangkali Dia.

Renungkan: Paulus yang telah setia mengikuti pimpinan Allah dan Allah bertindak melindungi hamba-Nya. Demikian pula Kristen, Allah akan melindungi Kristen pada saat kita mengikuti pimpinan-Nya dan setia pada-Nya.

Bacaan untuk Minggu ke-3 sesudah Pentakosta

Hosea 6:1-6 Roma 4:13-25 Matius 9:9-13 Mazmur 50:1-15

Lagu: Kidung Jemaat 337

Pemahaman Alkitab 1 -- Kisah 22:1-22

Kecerdasan dan ketajaman Paulus dalam berstrategi tidak diragukan lagi. Sebagai penganut jalan Tuhan, Paulus tidak kurang akal untuk membinasakan para pengikut Kristus, dengan meminta surat kuasa dari Imam Besar. Kemahiran berstrategi yang melekat dalam pikirannya ini pun nampak ketika ia harus mempertanggungjawabkan misinya di hadapan orang Yahudi. Berbagai cara pengungkapan kebenaran dipakainya sebagai metode pendekatan kepada orang Yahudi yang memusuhi dan berniat membunuhnya. Dengan demikian misi pemberitaan injil keselamatan dapat tetap disebarluaskan, walaupun saat itu ia hanyalah seorang tawanan.

Pertanyaan-pertanyaan pengarah:

1. Sebutan apakah yang dipakai Paulus sebagai sapaan awal kepada orang-orang Yahudi (1)? Mengapa ia menyebut mereka demikian? Dalam menyampaikan pembelaannya, mengapa ia memakai bahasa Ibrani? Langkah-langkah awal inikah yang membuat mereka menjadi agak tenang? Jelaskan!

2. Apakah maksud Paulus menceritakan identitas dirinyadengan lengkap? Ketika mengidentifikasikan dirinya, Paulus sangat berhati-hati memilih istilah, misalnya: 'jalan Tuhan' sebagai pengganti kata `pengikut Yesus' (5), mengapa demikian? Peristiwa penting dalam hidupnya pun tak lupa diceritakan (6-9), apa yang ingin ditekankan Paulus dalam pengalaman ini? Mengapa kesaksian ini perlu disahkan dengan kehadiran Ananias, orang Yahudi yang taat Taurat (12)?

3. Paulus tak lupa menjelaskan misi yang dipercayakan kepadanya, yakni kepada bangsa-bangsa non-Yahudi. Bagaimana reaksi mereka ketika mendengar bahwa bangsa-bangsa non-Yahudi ini dapat terhitung sebagai bangsa Yahudi karena Kristus? Mengapa mereka menjadi marah dan langsung berteriak, adakah yang salah dari misi Paulus ini?

4. Dari semua penjelasan Paulus, nampak jelas bahwa ia tidak bersalah, baik secara politik maupun agama. Lalu dengan alasan apakah mereka menangkap Paulus? Apa yang dapat kita teladani sebagai Kristen di tengah masyarakat pluralis? Bagaimana masyarakat menilai Anda sebagai Kristen, apakah Anda dibenci karena tingkah laku atau karena kebenaran Injil yang harus dipertahankan?

(0.20) (Gal 6:11) (sh: Mana yang penting: iman atau tanda? (Minggu, 19 Juni 2005))
Mana yang penting: iman atau tanda?


Kekristenan sering dihubungkan dengan hal-hal yang lahiriah, seperti salib, lilin, buku Alkitab, atau hal-hal yang formal seremonial seperti sakramen baptisan dan sakramen perjamuan kudus. Hal-hal itu memang penting sejauh berfungsi sebagai sarana dan bukan menjadi inti iman. Bila hal-hal tersebut mendapatkan penekanan yang berlebihan maka bisa berakibat hal-hal yang lebih mendasar, seperti iman, terabaikan.

Pada bagian akhir suratnya, Paulus menyimpulkan bahwa orang-orang yang memaksa jemaat Galatia untuk disunat adalah orang-orang yang memegahkan hal-hal lahiriah sebagai tanda kesalehan. Pada hakikatnya orang sedemikian sebenarnya mengingkari iman Kristen sejati (ayat kantong+kulit+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&version=tb" ver="">12). Mereka adalah orang-orang munafik yang menuntut orang lain menaati ajaran mereka sementara mereka sendiri menghindar semua beban berat itu (ayat kantong+kulit+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&version=tb" ver="">13; bandingkan dengan teguran Tuhan Yesus kepada orang-orang Farisi di Mat. 23:4). Paulus sendiri memiliki tanda-tanda lahiriah (ayat kantong+kulit+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&version=tb" ver="">17). Namun, tanda lahiriah itu ada karena kesetiaannya memikul salib untuk melayani Tuhan. Paulus tidak bermegah atas tanda-tanda lahiriah tersebut. Bagi Paulus yang penting bukan tanda melainkan iman sejati yang ada di baliknya (ayat kantong+kulit+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&version=tb" ver="">15).

Ketika kekristenan hanya berhenti sebatas tanda lahiriah maka ada begitu banyak kerugian yang akan dialami oleh orang Kristen. Imannya akan mandek bahkan dalam bahaya mati karena tidak lagi menjadi dasar hidup kekristenannya. Yang muncul adalah sejenis kemunafikan. Dari luar kelihatan saleh, tetapi di dalam imannya keropos. Bagaimana mungkin kekristenan seperti itu bisa bertahan menghadapi badai pencobaan? Semudah orang menyembunyikan kalung salib agar tidak ketahuan sebagai orang Kristen, segampang itulah orang menyangkali Tuhannya kalau kualitas kekristenannya hanya sebatas "kulit".

Renungkan: Iman sejati akan mewujud dalam kesaksian hidup yang memberkati orang lain.



TIP #21: Untuk mempelajari Sejarah/Latar Belakang kitab/pasal Alkitab, gunakan Boks Temuan pada Tampilan Alkitab. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA