Uzia memperlengkapi seluruh tentara ^p  itu dengan perisai, tombak, ketopong, baju zirah, busur dan batu umban.

Selebihnya dari riwayat Uzia, dari awal sampai akhir, ditulis oleh nabi Yesaya ^b  bin Amos.

mereka berdiri di depan raja Uzia dan berkata kepadanya: "Hai, Uzia, engkau tidak berhak membakar ukupan kepada TUHAN, hanyalah imam-imam ^v  keturunan ^w  Harun ^x  yang telah dikuduskan yang berhak membakar ukupan! ^y  Keluarlah dari tempat kudus ini, karena engkau telah berubah setia! Engkau tidak akan memperoleh kehormatan dari TUHAN Allah karena hal ini."

Segenap bangsa Yehuda ^f  mengambil Uzia ¹ , yang masih berumur enam belas tahun dan menobatkan dia menjadi raja menggantikan ayahnya, Amazia.

Uzia berumur enam belas tahun pada waktu ia menjadi raja dan lima puluh dua tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Yekholya, dari Yerusalem.

Uzia mendirikan menara di Yerusalem di atas Pintu Gerbang Sudut ⁿ  di atas Pintu Gerbang Lebak ^o  dan di atas Penjuru, serta mengokohkannya.

Tetapi Uzia, dengan bokor ukupan di tangannya untuk dibakar menjadi marah. Sementara amarahnya meluap terhadap para imam, timbullah penyakit kusta ^z  pada dahinya di hadapan para imam di rumah TUHAN, dekat mezbah pembakaran ukupan.

Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Uzia, ayahnya, hanya ia tidak memasuki Bait TUHAN. Tetapi rakyat masih saja melakukan hal yang merusak.

Raja Uzia sakit kusta sampai kepada hari matinya, dan sebagai orang yang sakit kusta ia tinggal dalam sebuah rumah ^a  pengasingan, karena ia dikucilkan dari rumah TUHAN. Dan Yotam, anaknya, mengepalai istana raja dan menjalankan pemerintahan atas rakyat negeri itu.

Kemudian Uzia ^c  mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di samping nenek moyangnya di ladang dekat pekuburan raja-raja, karena ia berpenyakit kusta, kata orang. Maka Yotam, anaknya, menjadi raja ^d  menggantikan dia.