Resource > 1001 Jawaban >  Kehidupan dan Kematian Yesus >  Buku 445 > 
771. Mengapa Para Seniman Menggambarkan Yesus dan Murid-murid-Nya dalam Posisi Duduk saat Perjamuan Terakhir Padahal Semua Penulis Suci Mengatakan bahwa pada Zaman itu Biasanya Orang Berbaring di Meja? 

Pertanyaan: 771. Mengapa Para Seniman Menggambarkan Yesus dan Murid-murid-Nya dalam Posisi Duduk saat Perjamuan Terakhir Padahal Semua Penulis Suci Mengatakan bahwa pada Zaman itu Biasanya Orang Berbaring di Meja?

Konsepsi artistik tentu saja sangat bervariasi dalam perlakuan terhadap subjek ini. Beberapa pelukis tampaknya telah mengabaikan bentuk dan adat istiadat Oriental, untuk menghasilkan gambar yang akan terlihat kurang aneh, namun tidak kalah mengesankan di mata rekan-rekan mereka sendiri. Beberapa, seperti Tissot, telah tetap setia pada standar Timur. Pelukis Italia telah memberikan kita Perjamuan Terakhir sebagai adegan klasik Italia, dan seniman Jerman, Belanda, dan Inggris masing-masing memberikan interpretasi nasional mereka sendiri terhadap subjek ini. Mereka melukis untuk zamannya sendiri dan rakyat mereka sendiri, dan kecuali mereka memiliki keuntungan dari perjalanan dan studi di Timur, mereka tidak bisa melakukan hal lain. Ketepatan yang ketat tampaknya dianggap kurang penting daripada ideal yang mulia dan indah.

Question: 771. Why Do the Artists Represent Jesus and His Disciples in a Sitting Posture at the Institution of the Lord's Supper When All Sacred Writers Say it Was Customary in Those Days to Recline at the Table?

Artistic conceptions have certainly varied greatly in the treatment of this subject. Some painters have apparently discarded Oriental forms and customs, in order to produce a picture that would be less strange, yet no less impressive in the eyes of their own countrymen. A few, like Tissot, have adhered closely to the Eastern standards. Italian painters have given us the Last Supper as a classic Italian scene, and German, Dutch and English artists have each given their own national interpretation of the subject. They painted for their own time and their own people, and unless they had had the advantage of travel and study in the Orient they could not have done otherwise. Strict accuracy was apparently held as of less importance than a noble and beautiful ideal.
[445-AI]


TIP #09: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab dan catatan hanya seukuran layar atau memanjang. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA