Resource > 1001 Jawaban >  Kehidupan Kekal Setelah Kematian >  Buku 555 > 
554. Apa yang Dimaksud dengan Keheningan yang Disebutkan dalam Wahyu 8:1? 

Pertanyaan: 554. Apa yang Dimaksud dengan Keheningan yang Disebutkan dalam Wahyu 8:1?

Walaupun seluruh kitab Wahyu memiliki karakter sastra yang dapat digambarkan sebagai mistik, dengan banyak menggunakan tipe dan metafora, terdapat beberapa bagian di mana penulis menggunakan bahasa yang lebih sederhana untuk lebih jelas menyampaikan maknanya. Setengah jam keheningan di surga saat terbukanya meterai terakhir tidak dihitung dalam menit dan detik, tetapi murni sebagai ungkapan. Hal ini dimaksudkan untuk menyampaikan kepada pikiran sebuah jeda yang panjang dan solennya sebagai pengantar bagi sukacita dan aktivitas dari istirahat Sabat kekal umat Allah, yang dimulai dengan membaca kitab yang tersegel. Bab-bab sebelumnya telah melalui rangkaian tindakan Ilahi, di mana segalanya bersatu dalam keheningan yang solennya untuk tindakan terakhir. Di dalam Bait Suci Yahudi kuno, musik instrumental dan nyanyian, yang merupakan bagian pertama dari ibadah, dihentikan segera sebelum pembakaran kemenyan, maka jeda ini langsung mendahului penyembahan roh-roh yang diberkati dan malaikat-malaikat serta pengungkapan yang akan segera terjadi dari penghakiman Allah. Lihatlah ungkapan-ungkapan kiasan serupa dalam Wahyu 17:12, 18:10,19.

Question: 554. What Is to Be Understood by the Silence Mentioned in Rev. 8:1?

While the whole book of Revelation is of that literary character which may be described as mystical, dealing extensively in types and metaphors, there are occasional passages in which the writer descends to simpler language for the purpose of more clearly conveying his meaning. The half hour of silence in heaven at the breaking of the last seal is not to be reckoned by minutes and seconds, but is purely a figure of speech. It is meant to convey to the mind a long, solemn pause by way of introduction to the joys and activities of the eternal Sabbath rest of God's people, which begins with the reading of the sealed book. The preceding chapters have run through the course of Divine action, where everything unites in a solemn hush for the final act. In the ancient Jewish temple, the instrumental music and singing, which formed the first part of the service, were hushed immediately before the offering of the incense, so this pause immediately precedes the adoration of the blessed spirits and the angels and the imminent unfolding of God's judgment See similar figurative expressions in Rev. 17:12, 18:10,19.

[555-AI]


TIP #24: Gunakan Studi Kamus untuk mempelajari dan menyelidiki segala aspek dari 20,000+ istilah/kata. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA