Resource > 1001 Jawaban >  Kehidupan Kekal Setelah Kematian >  Buku 555 > 
535. Haruskah seorang Kristen takut akan pikiran tentang kehidupan setelah mati? 

Pertanyaan: 535. Haruskah seorang Kristen takut akan pikiran tentang kehidupan setelah mati?

Seseorang yang melakukan harus berdoa untuk iman yang lebih kuat, dan selalu ingat bahwa Dia yang telah berjanji tidak dapat berbohong. Profesor David Smith mengungkapkan sikap ini dengan sangat jelas dan meyakinkan. Dia berkata: Jika kita benar-benar Kristen, kita akan kurang khawatir tentang pertanyaan tentang kehidupan setelah mati, karena kita akan memiliki kepercayaan yang lebih besar dan lebih berani kepada Allah. Tidak ada yang lebih menenangkan daripada pengakuan bahwa bukan Allah yang menghukum, tetapi dosa. Allah adalah Juruselamat kita, dan pikiran-Nya terhadap setiap makhluk ciptaan-Nya adalah pikiran yang baik, bukan pikiran yang jahat. Jika ada yang binasa, itu terjadi meskipun Dia. Dia adalah Bapa kita semua; dan ketika saya memikirkan apa yang telah ditunjukkan-Nya kepada kita tentang hati-Nya melalui Anak-Nya yang kekal, Saudara dan Tuhan kita, Yesus Kristus, saya tidak takut akan apa pun yang mungkin Dia lakukan, dan saya puas untuk menyerahkan masa depan saya kepada-Nya. Dia akan melakukan yang terbaik bagi setiap anak-Nya yang dikasihi selamanya. Mengapa kita harus cemas atau takut? Allah tahu, dan Dia adalah Bapa kita.

Question: 535. Should a Christian Dread the Thought of a Hereafter?

One who does should pray for more faith, and keep the fact constantly in mind that he who has promised cannot lie. Professor David Smith expresses this attitude very clearly and convincingly. He says: "If we were truly Christian, we would be less concerned about this question of the hereafter, for we would have a larger and braver trust in God. There is nothing more calming than recognition of the fact that it is not God that condemns, but sin. God is our Saviour, and his thoughts towards every creature of his hand are thoughts of good, and not of evil. If any perish, it is in spite of him. He is the Father of us all; and when I think what has been shown us of his heart by his eternal Son, our Brother and Lord, Jesus Christ, I am not afraid of anything that he may do, and I am well content to leave my future in his hands. He will do for every child of his undying affection the best that love can devise. Why should we fret or fear? God knows, and he is our Father."

[555-AI]


TIP #10: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab menjadi per baris atau paragraf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA