Resource > 1001 Jawaban >  Kehidupan Kekal Setelah Kematian >  Buku 555 > 
534. Jika yang Diselamatkan Langsung Pergi ke Surga Setelah Kematian, Mengapa Kemudian Ada Kebangkitan yang Diikuti oleh Hari Penghakiman? 

Pertanyaan: 534. Jika yang Diselamatkan Langsung Pergi ke Surga Setelah Kematian, Mengapa Kemudian Ada Kebangkitan yang Diikuti oleh Hari Penghakiman?

Dalam berurusan dengan hal-hal spiritual, seseorang harus berhati-hati terhadap konsepsi materialistik tentang kehidupan setelahnya yang berlaku sebelum kedatangan Mesias. Hanya ketika terkait dengan hal fisik dan material, roh menyadari waktu dan tempat. Yesus harus menggunakan bentuk-bentuk ucapan ini agar ajarannya dapat dimengerti oleh orang-orang; tetapi dalam banyak kesempatan, Ia berusaha untuk meningkatkan dan mencerahkan pikiran mereka untuk pemahaman spiritual yang lebih jelas. Allah adalah Roh, tak terjangkau, tak tergambarkan. Allah berada di surga, namun Allah ada di mana-mana, oleh karena itu surga ada di mana-mana. Lihat Matius 6:33; Lukas 17:20,21; Lukas 23:43 dan ayat-ayat lainnya. Dari ini harus jelas bahwa dengan istilah surga dimaksudkan keadaan atau kondisi keberadaan. Kebangkitan dan penghakiman akhir diajarkan di Mesir berabad-abad sebelum zaman Musa; kemudian dimodifikasi dan dimasukkan ke dalam ajaran orang-orang Ibrani, dan akhirnya menjadi bagian dari doktrin Gereja Kristen. Mereka adalah bagian dari kepercayaan akan keabadian, dan menandai batas yang dapat dicapai oleh pikiran manusia. Tetapi ketika kita mulai mempertanyakan mengapa dan bagaimana, kita sedang mencari pengungkapan yang lebih dalam tentang tujuan-tujuan Allah yang belum Dia berkenan berikan kepada kita. Yohanes 3:13 tidak boleh dipisahkan dari ayat sebelumnya. Tidak ada yang dapat menjelaskan atau memberikan pencerahan tentang kondisi-kondisi spiritual tanpa terlebih dahulu memasuki spiritualitas tersebut sendiri, dan tidak ada pengajaran atau penjelasan semacam itu yang dapat dimengerti atau diterima oleh mereka yang belum memasukinya. Inilah sebabnya mengapa gagasan materialistik tentang keadaan di masa depan masih begitu umum. Lihat Efesus 4:9,10.

Question: 534. If the Saved Go Directly to Heaven after Death, Why a Resurrection Followed by a Judgment Day?

In dealing with spiritual things, one must guard against materialistic conceptions of the after life which prevailed previous to the Messianic advent. Only as associated with the physical and material is spirit cognizant of time and place. Jesus had to use these forms of speech in order to make his teachings comprehensible to the people; but on many occasions he strove to raise and enlighten their minds to a clearer spiritual understanding. God is Spirit, incomprehensible, indescribable. God is in heaven, yet God is everywhere, hence heaven is everywhere. See Matt. 6:33; Luke 17:20,21; Luke 23:43 and other passages. From these it must be evident that by the term "heaven" is meant a state or condition of existence Resurrection and final judgment were taught in Egypt centuries before the days of Moses; were in a modified form incorporated in the teachings of the Hebrews, and so passed down into the doctrines of the Christian Church. They are an appanage of the belief in immortality, and mark the boundary to which the human mind can soar. But when we come to question the why and wherefore, we are seeking a deeper revelation of God's purposes than he has been pleased to give us. John 3:13 must not be separated from its preceding verse. No one can explain or throw light on spiritual conditions without having first entered into such spirituality for himself or herself, neither can such teaching or explanation be understood or accepted by any who themselves have not so entered. This is why materialistic ideas of a future state still so universally prevail. See Eph. 4:9,10.

[555-AI]


TIP #08: Klik ikon untuk memisahkan teks alkitab dan catatan secara horisontal atau vertikal. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA