Kalau demikian halnya, apakah etika hanya merupakan teori atau dongeng? Untuk apa kita bersusah payah membicarakan masalah etika apabila kita sendiri tidak mampu memberlakukannya? Mengapa kita harus munafik? Kalau kita juga tidak selalu berhasil untuk memberlakukan kehendak Tuhan, bagaimana mungkin kita berani menilai dunia?
"Janganlah menghakimi orang lain, supaya kalian sendiri juga jangan dihakimi oleh Allah. Sebab sebagaimana kalian menghakimi orang lain, begitu juga Allah akan menghakimi kalian. Dan ukuran yang kalian pakai untuk orang lain, akan dipakai juga oleh Allah untuk kalian. Mengapa kalian melihat secukil kayu dalam mata saudaramu, sedangkan balok dalam matamu sendiri tidak kalian perhatikan?" (Mat 7:1-3 BIS)
Etika bukan hanya teori muluk atau dongeng. Tuhan kita tidak pernah meminta yang tidak mungkin diberlakukan. Problema etika merupakan PR yang benar-benar harus dikerjakan. Tetapi Dia yang memberi PR juga siap menolong kita dengan rencana yang dinyatakan dalam firman-Nya. Dan jangan lupa Dia juga memberikan RohNya untuk memampukan kita. Memang kita bisa memiliki keinginan yang kuat. Meskipun begitu, rahmat Allah yang diberikan kepada kita lebih kuat daripada keinginan kita itu. Itulah sebabnya di dalam Alkitab tertulis juga,
"Allah menentang orang yang sombong, tetapi sebaliknya ia mengasihani orang yang rendah hati. Sebab itu, tunduklah kepada Allah dan lawanlah Iblis, Maka Iblis akan lari dari kalian. Dekatilah Allah, dan Allah pun akan mendekati kalian... (Yak 4:5-8 BIS)