Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 9 No. 1 Tahun 1994 >  KERASUKAN SETAN ATAU GANGGUAN KEJIWAAN: SEBUAH STUDI PERBANDINGAN > 
PENDAHULUAN 

Eksistensi (lih. Mat 4:1-7) Iblis atau setan atau roh-roh jahat di dalam dunia ini telah diterima oleh kebanyakan orang, termasuk orang-orang bukan Kristen. Bagi sebagian besar orang Kristen (jika tidak bisa dikatakan seluruhnya) Iblis dan roh-roh jahat bukan hanya eksis, namun juga sangat mempengaruhi kehidupan umat manusia.

Salah satu manifestasi pengaruh Iblis atau roh-roh jahat di dalam hidup manusia adalah intervensi aktifnya dalam diri seseorang. Hal ini dikenal dengan istilah "kerasukan setan." Mengenai istilah ini, tidak semua orang sependapat. Secara umum dapat dikatakan ada dua ekstrim. Pertama, kelompok yang tidak mempercayai; mereka ini tidak mau menerima segala bentuk penyimpangan perilaku individu sebagai hal kerasukan setan, melainkan hanya gangguan kejiwaan saja.416 Kedua, mereka yang langsung memvonis segala bentuk penyimpangan perilaku sebagai hal kerasukan setan.417

Saya sendiri berpendapat bahwa kedua pandangan ekstrim di atas tidak dapat diterima. Menurut hemat saya tidak semua penyimpangan perilaku merupakan manifestasi kerasukan setan. Demikian juga kita tidak bisa memastikan bahwa setiap kelainan yang ditampakkan oleh seseorang hanyalah sebagai gangguan kejiwaan. Setiap abnormalitas perilaku atau hidup seseorang haruslah diteliti dengan seksama, sebelum dibuat konklusinya.

Dalam artikel ini saya akan membandingkan antara kerasukan setan dengan gangguan kejiwaan. Mula-mula saya akan memaparkan apa dan bagaimana gejala-gejala dari kedua hal tersebut, baru kemudian saya akan masuk dalam pembahasan berupa analisa dan perbandingannya.



TIP #20: Untuk penyelidikan lebih dalam, silakan baca artikel-artikel terkait melalui Tab Artikel. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA