Pelayanan kasih bertujuan untuk mewujudkan keadilan dan kebenaran. "Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir" (Amos 5:24). Dengan kata lain, pelayanan kasih sesungguhnya adalah perjuangan tanpa kekerasan untuk mewujudkan keadilan dan kebenaran. Perjuangan untuk mewujudkan keadilan dan kebenaran dengan cara melayani dan dengan dasar kasih.
Namun harus diakui bahwa usaha untuk mewujudkan keadilan dan kebenaran bukanlah hal yang ringan. Di samping hambatan-hambatan dari luar, Gereja sendiri sering terjebak dalam dualisme antara pengajaran dan sikap hidup sehari-hari.
Gereja diserang oleh "roket-roket atom" polusi duniawi: materialisme, konsumerisme, korupsi, konflik mencari kedudukan/simbol status, kebimbangan dan ketakutan. Gereja dan orang Kristen "menjadi serupa dengan dunia ini", sehingga ia tidak dapat lagi "membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna" (Roma 12:2).
Kita sering terjebak pada penilaian diri bahwa kita ini kelompok minoritas, sehingga kita memilih lebih baik bersikap diam membisu melihat ketidakadilan dan ketidakbenaran merajalela di sekeliling kita. Tuhan Yesus datang untuk menyembuhkan. Ia telah menyembuhkan orang bisu. Pantaskah kita apabila sekarang sengaja membisu?
Gereja dan orang Kristen harus lebih menghayati dan menyadari Sabda Tuhan, yang berbunyi sebagai berikut: "Dan engkau anak manusia, Aku menetapkan engkau menjadi penjaga bagi kaum Israel. Bilamana engkau mendengar sesuatu firman daripadaKu, peringatkanlah mereka demi namaKu. Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Hai orang jahat, engkau pasti mati! - dan engkau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu supaya bertobat dari hidupnya, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya daripadamu. Tetapi jikalau engkau memperingatkan orang jahat itu supaya ia bertobat dari hidupnya, tetapi ia tidak mau bertobat, ia akan mati dalam kesalahannya, tetapi engkau telah menyelamatkan nyawamu" (Yehezkiel 33:7-9).