Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 8 No. 2 Tahun 1993 >  RENDAH DIRI: KAITANNYA DALAM HIDUP DAN PELAYANAN > 
KEPRIBADIAN PASIF BERGANTUNG 

Dalam bukunya "The Road Less Traveled", Peck (1978) mengemukakan dua gangguan psikiatrik yang paling umum diderita oleh kita yakni gangguan neurosis (neurotic disorder) dan gangguan karakter (character disorder). Menurut Peck dua gangguan yang saling berlawanan ini sebenarnya merupakan dua gangguan yang memiliki akar yang sama yakni gangguan tanggung jawab. Maksudnya adalah, seseorang yang menderita gangguan neurosis terlalu merasa bertanggung jawab; sebaliknya ia yang memiliki gangguan karakter, kurang memikul tanggung jawab atas apa yang terjadi pada dirinya. Dengan kata lain, seorang neurotik akan merasa bahwa semua problem yang terjadi pada dirinya adalah kesalahannya semata. Sebaliknya, seseorang dengan gangguan karakter berpendapat bahwa orang lain atau dunia luarlah yang menjadi penyebab masalahnya.

Peck memberi contoh bahwa bahasa seorang neurotik dipenuhi dengan "Saya seharusnya...", dan "Saya tidak seharusnya..." - ungkapan-ungkapan yang menunjukkan pandangan diri seseorang yang melihat dirinya lebih rendah daripada orang lain, selalu gagal mencapai target, dan selalu melakukan kesalahan. Sebaliknya, seseorang dengan gangguan karakter cenderung mengatakan "Saya tidak bisa..." dan "Saya harus..." - ekspresi yang memperlihatkan keadaannya yang tidak berdaya, seolah-olah hidupnya dikuasai oleh kekuatan-kekuatan dari luar dirinya.

Menurut hemat saya, selain gangguan tanggung jawab, akar dari gangguan-gangguan neurosis dan karakter ialah gangguan penghargaan diri. Seseorang yang memandang dirinya lebih rendah daripada orang lain biasanya tidak memiliki penghargaan diri yang memadai. Sebaliknya, seseorang yang melemparkan tanggung-jawab hidupnya pada orang lain, juga tidak mempunyai penghargaan diri yang tinggi. Dengan kata lain, akar dari kedua gangguan ini ialah rasa rendah diri.

Tatkala seseorang merasa tidak mampu atau tidak cukup bernilai untuk diterima oleh orang lain, ia dapat mengatasi perasaannya ini dengan berbagai cara. Misalnya, ia dapat mengembangkan, baik secara sadar ataupun tidak sadar, berkepribadian anti sosial, yakni ia memisahkan diri dari orang lain supaya ia tidak perlu menerima penolakan orang lain dan bahkan supaya ia tidak usah lagi merasa "butuh" pada orang lain. Cara lain ialah dengan menjadi bergantung pada orang lain untuk memenuhi kebutuhan dirinya yang tidak terpenuhi. Kebergantungan yang tidak seimbang inilah yang disebut kepribadian pasif bergantung yang menjadi fokus kita sekarang.



TIP #17: Gunakan Pencarian Universal untuk mencari pasal, ayat, referensi, kata atau nomor strong. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA