Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 7 No. 1 Tahun 1992 >  HUBUNGAN ANTARA KELAHIRAN MELALUI ANAK DARA DENGAN AJARAN TENTANG INKARNASI DAN KETIDAKBERDOSAAN KRISTUS > 
HUBUNGAN ANTARA KELAHIRAN MELALUI ANAK DARA DENGAN KETIDAKBERDOSAAN KRISTUS 

Kita tidak dapat memakai Kelahiran melalui anak dara untuk mempertahankan Ketidakberdosaan Kristus. Kita bersikap:

It cannot be argued that the virgin birth was intended to maintain the sinlessness of Jesus, although it does not exclude it.223

Karena apabila kita menganggap bahwa jika Kristus tidak dilahirkan melalui anak dara Ia tidak dapat menjadi sinless, berarti kita membatasi kemahakuasaan Allah. Ingatlah bahwa bagi Allah segala sesuatu adalah mungkin; tiada yang mustahil.

Jelaslah bahwa sikap penulis adalah keberatan terhadap usaha menarik hubungan kausal antara Kelahiran melalui anak dara dengan Ketidakberdosaan Kristus. Ada tiga alasan untuk keberatan ini: Pertama, usaha tersebut berdasarkan teori Tradusianisme. Teori ini menganggap jiwa seorang anak tidak secara langsung diciptakan oleh Allah melainkan diturunkan dari kedua orangtuanya sama seperti penurunan genetis. Akibatnya, mereka berpendapat bahwa dosa asal (sifat jiwa atau roh) juga diturunkan kepada sang anak, dengan syarat harus dari kromosom ayah dan kromosom ibu. Sehingga pada kasus Yesus mereka menilai bahwa tidak menurunnya dosa asal kepada bayi Yesus hanya dikarenakan tidak memenuhi syarat penurunan genetis, yaitu tidak ada sesuatu dari orangtua pria. Kondisi tidak adanya sel sperma adalah kondisi Kelahiran anak dara. Bagi mereka, kondisi demikian menyebabkan Yesus tidak berdosa. Padahal sesungguhnya teori asal mula jiwa manusia itu hanyalah spekulasi sebab tidak ada bagian Alkitab yang memberitahukan bagaimana jiwa dibentuk.

Kedua, ilmu genetika menyatakan bahwa penurunan sifat juga berasal dari orangtua wanita. Maka penganut Tradusianisme harus konsekuen, yaitu dengan menerima kebenaran ini, sehingga mereka tidak bisa mengingkari bahwa dengan Kelahiran melalui anak dara pun masih ada kemungkinan pencemaran dosa asal pada bayi Yesus. Dengan kata lain, tetap tidak aman bagi natur manusia Kristus. Gromacki menegaskan demikian:

The sin nature involves amoral and spiritual transmission, not a material sequence. In such a transmission, only one parent is needed.... It is too arbitrary to attribute His sinless humanity to the absence of human male fertilization.224

Ketiga, sebab justru bukan cara kelahiranNya yang ajaib melainkan cara hidupNya yang menjaga kesucian itulah yang dipakai para rasul untuk menunjukkan KetidakberdosaanNya.

Hubungan yang ada antara Kelahiran melalui anak dara dengan Ketidakberdosaan Kristus hanyalah hubungan yang sewajarnya. Maksudnya, Kristus yang sejak semula kudus adalah wajar apabila Ia memakai cara atau sarana yang kudus pula. Ia yang sejak kekekalan (sebelum Inkarnasi) berstatus sebagai Allah Anak Yang Mahakudus, pada satu saat tertentu, datang ke dunia menjadi manusia Kristus yang tanpa cacat cela sedikit pun melalui pengandungan di bawah perlindungan kuasa Roh Kudus.

Lukas 1:35 memperlihatkan hubungan tersebut. Parafrase ayat ini demikian: "Dikarenakan oleh the overshadowing protection Roh Kudus dan kuasa dari Yang Mahatinggi, Anak itu ketika lahir akan disebut kudus. He is God's eternal Son." Maka adalah wajar Ia Yang Kudus lahir secara kudus sebagai Yang Kudus. Memang jelas bahwa:

As the eternal God the Son, Jesus Christ was naturally holy and sinless before His Incarnation. However, to gain a sinless human nature, the virgin birth had to take place.225

She was prevented by the Holy Spirit from transmitting a sin nature. The end result was that Jesus Christ was one person with two natures apart from sin and human flaw.226

And it would seem only an arbitrary act of God that Jesus could be born without a sinful nature.227

It is not so much birth by a virgin which guarantees sinlessness, as the direct action of the Holy Spirit in that birth.228

Ketidakberdosaan Yesus Kristus sejak kekekalan dan bahkan sampai memasuki batas waktu dan ruang yakni ketika dilahirkan dari kandungan seorang anak dara yang telah "diamankan" Roh Kudus, adalah penting dan vital bagi keselamatan kita. Dialah yang pantas/qualified menjadi Juruselamat kita (2Kor 5:21; 1Pet 1:19; 2:22-24; Ibr 4:15; 7:26; Rm 5:18,19).



TIP #29: Klik ikon untuk merubah popup menjadi mode sticky, untuk merubah mode sticky menjadi mode popup kembali. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA