Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 7 No. 1 Tahun 1992 >  SEJARAH DAN TINJAUAN KRITIS TERHADAP TEORI KENOSIS > 
TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP TEORI KENOSIS 

Dari paparan di atas kita dapat dengan segera melihat bahwa teori kenosis itu sendiri tidak dapat menyelesaikan dengan baik kaitannya dengan doktrin Allah Tritunggal. Spekulasi teologis teori kenosis Gess, misalnya, ternyata merusak prinsip kesatuan Allah dalam doktrin Tritunggal (opera Trinitatis ad extra sunt indivisa).

Bila mereka mau mempertahankan doktrin Allah tradisional, mereka harus kembali mengubah penjelasan dari apa yang dimaksudkan dengan kenosis itu. Ebrard dan Gore termasuk dalam tokoh-tokoh yang mencoba mereformulasikan teori kenosis. Penjelasan yang mereka berikan mungkin dapat menerangkan sifat kemanusiaan Yesus dalam inkarnasiNya tanpa merusak doktrin Tritunggal. Namun, penjelasan yang satu menimbulkan pertanyaan misteri dalam hal yang lain. Gore, misalnya, akhirnya meninggalkan satu pertanyaan yang tak terjawab mengenai hubungan antara kehidupan Logos sebagai Penunjang alam semesta dan Logos yang berinkarnasi. Dengan tidak terjawabnya pertanyaan ini oleh teori kenosis, maka teori itu telah mempengaruhi doktrin imutabilitas (tidak dapat berubahnya) Allah.

Usaha teori kenosis mereformulasi doktrin dwi natur pribadi Kristus juga merusak rumusan Kristologis yang telah ditetapkan dalam Konsili Chalcedon. Kristus seperti dikemukakan dalam Alkitab adalah Kristus yang sungguh-sungguh Allah, dan sekaligus juga sungguh-sungguh manusia (unus Christus, vere Deus et vere homo). Padahal Kristus yang dikemukakan dalam teori kenosis adalah Kristus yang keallahanNya telah dikorting, bila bukan sama sekali dihilangkan.

Dalam usahanya untuk memberi penekanan pada natur kemanusiaan dalam diri Yesus, teori kenosis bukan memberi penjelasan mengenai doktrin Inkarnasi, tetapi, seperti dikatakan oleh Baillie, teori kenosis hanya menyuguhkan teori teofani temporer, di mana Allah menjadi manusia untuk sementara waktu. Allah meninggalkan keallahanNya untuk menjadi manusia, dan pada waktu menjadi manusia ia berhenti untuk sementara sebagai Allah.199

Sampai di sini kita melihat bahwa pilihan bagi teori kenosis adalah meninggalkan doktrin historis Allah Tritunggal atau merusakkan doktrin Kristologi. Karl Barth melihat dengan jelas kegagalan teori kenosis pada masa lalu. Satu-satunya jalan kalau teori kenosis mau dipertahankan adalah dengan cara meninggalkan doktrin Allah tradisional. Dan pilihan inilah yang diambil oleh Barth dengan mengemukakan bahwa Allah bukanlah Allah yang tidak dapat berubah, seperti diperkirakan oleh kebanyakan orang. Namun, mengubah sesuatu yang telah jelas dan menggantikannya dengan suatu teori yang kurang jelas, mungkin merupakan harga yang terlalu mahal untuk kita bayarkan!



TIP #33: Situs ini membutuhkan masukan, ide, dan partisipasi Anda! Klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA