Resource > 1001 Jawaban >  Yesus - Ucapan-ucapan Yesus >  Buku 555 > 
300. Apa yang Dimaksud dengan Sembilan Puluh Sembilan Orang yang Adil yang Tidak Memerlukan Pertobatan? 

Pertanyaan: 300. Apa yang Dimaksud dengan Sembilan Puluh Sembilan Orang yang Adil yang Tidak Memerlukan Pertobatan?

Ada kecenderungan di kalangan orang-orang Farisi (lihat Lukas 15:2) untuk menghina orang berdosa dan tidak melakukan usaha untuk pemulihannya. Mereka bangga dengan pengamatan yang teliti terhadap hukum dan dengan kehidupan mereka yang bebas dari dosa terbuka. Kristus menemui mereka dengan cara mereka sendiri, dan menunjukkan kepada mereka bahwa pemulihan dan perubahan orang berdosa itu menyenangkan bagi Allah. Ia menginginkan agar tidak ada yang binasa, tetapi semua harus meninggalkan dosa dan kembali. Mereka berpikir bahwa karena tidak ada dosa yang mencolok dalam kehidupan mereka yang harus bertobat, mereka adalah anak-anak pilihan Allah. Kristus menunjukkan kepada mereka bahwa jika, seperti yang mereka klaim, mereka bebas dari dosa-dosa tersebut, sikap sombong mereka tidaklah menyenangkan bagi Allah seperti sikap orang yang tahu bahwa ia telah berbuat salah, menyesalinya, dan memohon ampun. Ada kebutuhan akan pertobatan bagi mereka yang mengaku sebagai orang-orang yang benar, seperti yang Kristus tunjukkan berulang kali; tetapi pada saat itu, Ia sedang mengajarkan pelajaran lain kepada mereka, dan membuktikan kepada mereka bahwa, meskipun mereka menganggap diri mereka tidak berdosa, seperti yang mereka klaim, mereka salah dalam sikap yang mereka ambil terhadap orang berdosa.

Question: 300. What Was Meant by the "Ninety and Nine Just Persons Which Need No Repentance"?

There was a tendency among the Pharisees (see Luke 15:2) to despise the sinner and make no effort for his reclamation. They prided themselves on their scrupulous observance of the law and on their lives being free from open sin. Christ met them on their own ground, and showed them that the recovery and reformation of the sinner was pleasing to God. He desires that none should perish, but that all should forsake sin and return. They thought that as there were no flagrant sins in their lives to be repented of, that they were God's favorite children. Christ showed them that if, as they contended, they were free from such sins, their self-righteous attitude was not so pleasing to God as was the attitude of the man who knew he had done wrong, and abjured it and asked pardon. There was need for repentance on the part of those who claimed to be just persons, as Christ showed them over and over again; but he was teaching another lesson at that time, and was proving to them, that, even assuming that they were sinless, as they claimed, they were wrong in the position they took toward the sinner.

[555-AI]


TIP #31: Tutup popup dengan arahkan mouse keluar dari popup. Tutup sticky dengan menekan ikon . [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA