Resource > 1001 Jawaban >  Yesus - Ucapan-ucapan Yesus >  Buku 555 > 
265. Apa yang harus kita pahami dari perumpamaan Yesus tentang kembalinya roh najis? 

Pertanyaan: 265. Apa yang harus kita pahami dari perumpamaan Yesus tentang kembalinya roh najis?

Aplikasi pertamanya, seperti yang ditunjukkan oleh kata-kata penutup, adalah untuk orang-orang Yahudi pada saat itu. (Lihat Matius 12:43,45.) Mereka terbebas dari kejahatan penyembahan berhala, tetapi lebih buruk daripada nenek moyang mereka, yang menyembah berhala, karena mereka menolak Yesus dan akhirnya menyalibkan-Nya. Pada zaman modern, kejahatan yang sama terlihat ketika sebuah bangsa meninggalkan kepercayaan takhayulnya, tetapi bukannya berpaling kepada Kristus dan menjadi Kristen, malah menjadi ateis. Aplikasinya pada individu memiliki karakter yang sama. Kekristenan bersifat positif serta negatif dalam pengaruhnya. Ia melarang dan mengutuk dosa (itu adalah sifat negatif); ia juga menyuruh untuk mengasihi, berbuat baik, melayani (itu adalah sifat positif). Misalnya, jika seorang pria yang sebelumnya pemabuk berhasil mengatasi kecenderungannya, yaitu, terbebas dari roh najisnya, tetapi tidak maju untuk percaya kepada Kristus, ia rentan menjadi Farisi dan intoleran, dan mungkin skeptis. Dalam kondisi tersebut, ia rentan jatuh ke dalam dosa yang lebih buruk. Takhta jiwa tidak pernah kosong. Jika Kristus tidak memerintah, roh jahat akan mengambil alih.

Question: 265. What Are We to Understand by Christ's Parable of the Return of the Unclean Spirit?

Its first application, as the closing words show, is to the Jews of that time. (See Matt 12:43,45.) They were rid of the evil of idolatry, but were worse than their fathers, who worshiped idols, in that they rejected Jesus and finally crucified him. In modern times, the same evil is seen when a nation abandons its superstitions, but instead of turning to Christ, and becoming Christian, becomes atheistic. Its application to individuals is of the same character. Christianity is positive as well as negative in its effects. It forbids and condemns sin (that is negative); it also enjoins love, kindness, service (that is positive). If, for example, a man who has been a drunkard overcomes his propensity, that is, gets rid of his unclean spirit, but does not go forward to faith in Christ, he is liable to become Pharisaic and intolerant, and perhaps skeptical. In that condition he is liable to fall into worse sin. The throne of the soul is never empty. If Christ does not rule, some evil spirit takes possession.

[555-AI]


TIP #19: Centang "Pencarian Tepat" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab tanpa keluarga katanya. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA