Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 6 No. 1 Tahun 1991 >  HAKEKAT DAN KRITIK TERHADAP TEOLOGIA KEMAKMURAN (DENGAN EKSPOSISI WAHYU 3:14-20) > 
APAKAH ITU DOA? 

Kenneth Hagin Sr. mengajarkan "Name it and claim it", yang artinya, asal kita sebutkan dan minta dengan iman, Allah pasti memberikan kepada kita, sehingga kalau doa kita tidak dikabulkan oleh Allah, itu berarti kita kurang iman. Benarkah ajaran ini?

Apa itu doa? Doa itu adalah suatu permintaan atau permohonan seseorang kepada Allah Bapa di sorga. Hal ini sangat tergantung kepada Sang Pemberi sebagai otoritas yang terakhir, dan bukannya si pemohon yang menentukan atau memastikan. Apalagi apabila doa kita itu bersifat pribadi, demi kepentingan pribadi atau kenikmatan pribadi. "Sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya kita harus berdoa," demikian kata Paulus, rasul nomor satu dalam Perjanjian Baru. Di dalam Injil Lukas, di mana Lukas sangat menekankan ajaran doa, ia menggunakan tiga istilah untuk doa, yang semuanya bernada memohon, yaitu 'proseuche", "deesis", dan "deomai". Mungkinkah Allah dalam kemahatahuanNya tidak memberkati atau mengabulkan doa kita sebab Ia tahu bahwa dengan berkat itu kita akan menjauhi Tuhan atau jatuh dalam dosa? Hal ini bukan tidak mungkin. Di dalam Amsal dikatakan: "Siapa mempercayakan diri kepada kekayaannya akan jatuh." (Ams 11:28). Bagaimana pula dengan faktor-faktor lainnya? Barangkali hubungan kita dengan Allah tidak beres? Ada dosa-dosa yang tersembunyi yang belum diakui, baik kepada Allah maupun terhadap sesama. Mungkin juga kita tidak hidup dalam ajaran kebenaran firman Allah (band. Imamat 26:1,3; Ulangan 28:1). Dalam Amsal 3:9 dikatakan "Muliakan Tuhan dengan hartamu...", baru ayat 10 dikatakan: "maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh...." Adakah kita memuliakan Allah dengan harta kits, atau kita malah berdosa dengan harta kita? Adakah kita mengucap syukur dalam segala hal baik suka maupun duka, atau setiap kali kita datang kepadaNya kita tidak bersyukur melainkan selalu minta berkat, berkat, dan berkat. Bagaimana seandainya ada seseorang yang selalu datang minta-minta kepada saudara, dan tidak pernah mengucap syukur dan berterima kasih kepada saudara? Padahal firman Allah berkata: "Bersukacitalah senantiasa, tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu" (I Tesalonika 5:16-18).

Kami tidak menyangkal bahwa kalimat "bila Tuhan menghendaki" mungkin menunjukkan kurangnya iman seseorang, kami tidak menyangkal bahwa mungkin doa kita tidak dikabulkan oleh Allah karena kita kurang beriman. Tetapi, doa kita tidak dikabulkan, mungkin juga karena faktor-faktor lainnya. Dan jangan lupa bahwa kita masih hidup di dunia. Hukum alam masih berlaku bagi kehidupan jasmani kita. Hukum Kerajaan Allah dan Hukum Sorgawi belum sepenuhnya berlaku di 'dunia. Di situlah Yesus mengajarkan murid-muridNya berdoa: "Jadilah kehendakMu di bumi seperti di sorga.... Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan..." (Matius 6:10,13). Tetapi hari ini orang Kristen dengan "nakal" menempelkan sticker di mobilnya: "Jesus opens 24 hours a day", seolah-olah seperti toko supermarket atau pompa bensin yang bersedia melayani 24 jam sehari. Di dalam berdoa, kita perlu bersikap memohon, beriman, yang didahului dengan pengakuan dosa dan ucapan syukur, dan di atas itu semua, kita menempatkan kehendak Allah sebagai yang utama dan kemuliaan Allah sebagai tujuan yang terakhir. Inti doa Tuhan Yesus di Getsemani ialah "bukanlah kehendakKu, melainkan kehendakMu" (Lukas 22:42). Tentunya kalimat ini bukan berarti Yesus kurang beriman, melainkan di dalam doa permohonan Tuhan Yesus ini, la tetap mencari dan menempatkan kehendak Bapa sebagai yang utama. Hendaknya teladan Tuhan kita Yesus Kristus ini selalu kita ingat setiap kali kita menghampiri Bapa kita di dalam doa.



TIP #28: Arahkan mouse pada tautan catatan yang terdapat pada teks alkitab untuk melihat catatan ayat tersebut dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 1.12 detik
dipersembahkan oleh YLSA