Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 4 No. 1 Tahun 1989 >  PERWUJUDAN P.A.K./PENDIDIKAN KRISTEN DI GEREJA > 
PENDAHULUAN 

Aneh, tetapi nyata, bahwa masih banyak orang Kristen yang belum tahu, bagaimana berdoa dan bagaimana membaca Alkitab, sehingga mereka tidak melakukan Saat Teduh. Ini baru pertanyaan yang sederhana dan mendasar. Tetapi bagaimana mereka bisa menemukan sendiri jawaban-jawaban yang berpandangan Kristen, jikalau yang mendasar itu saja belum dimengertinya? Dan jikalau keadaan jemaat seperti itu, bagaimana gereja dapat bertumbuh, terutama dari segi kwalitas? Sangat menyedihkan bahwa menurut penyelidikan Peter G. Wiwcharuck rata-rata gereja mempunyai 80% anggota gereja yang suam dan ini dibenarkan melalui hasil angket di salah satu gereja besar di Jakarta bahwa sekitar 70% sampai 80% anggota gereja tidak aktif dalam kegiatan rohani termasuk melakukan Saat Teduh.

Ini baru masalah Saat Teduh, belum masalah-masalah hangat dan relevan lainnya seperti: Apakah melakukan K.B. tidak berdosa? Bolehkah orang rohani nonton film dan video? Apakah merokok itu dosa? Apakah ada ayat yang melarang berdisco? Sampai berapa jauh kita boleh bermake up dan bermode? Untuk langgengnya pernikahan, apakah dengan persetujuan bersama boleh melakukan "kumpul kebo" dulu? Apakah membeli undian berhadiah termasuk perjudian? Sampai berapa jauh kita mendisiplin anak dan bolehkah kita memukul mereka? Dan sebagainya. Siapa yang bertanggung jawab dan apakah yang gereja harus lakukan? Jelas harus ada "guru-guru" yang "mengajar" mereka dengan "pandangan Kristen". Di sinilah peranan Pendidikan Kristen dan Pendidikan Kristen harus diwujudkan di gereja.



TIP #19: Centang "Pencarian Tepat" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab tanpa keluarga katanya. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA