Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 3 No. 1 Tahun 1988 >  PERANAN ROH KUDUS DALAM PERKEMBANGAN GEREJA > 
APA SAJA YANG ADA DALAM KEBAKTIAN DOA? 

Kebaktian Doa dimulai dengan puji-pujian dan penyembahan. Di sini jemaat diijinkan untuk mengangkat tangan dan bertepuk tangan sambil bernyanyi. Saya percaya bahwa angkat tangan dan tepuk tangan bukanlah milik orang-orang Karismatik saja. Sebaliknya saya melihat dengan cara ini jemaat bisa menyanyi dengan penuh penghayatan, jiwa mereka diangkat untuk menyanyi. Saya kira emosi itu penting dalam penghayatan menyanyikan sebuah lagu. Emosi bukanlah hal yang rendah. Di dalam Alkitab kita dapat melihat bagaimana raja Daud menyanyi dengan menari. Sekali lagi, emosi bukanlah hal yang rendah, tapi tentu saja jangan dibuat-buat: Saya punya pendapat bahwa dalam persekutuan, kami boleh agak bebas, boleh angkat tangan dan tepuk tangan. Tapi dalam kebaktian, suasana khidmat perlu kita pelihara dan ciptakan. Hal ini juga saya lihat di Korea, Kebaktian Minggu mereka berlangsung khidmat dan tertib, hanya memakan waktu satu jam.

Dengan diijinkannya jemaat untuk mengungkapkan emosinya dalam persekutuan, keinginan jemaat untuk pergi ke Persekutuan Karismatik justru terbendung, sebab apa yang mereka dapat di sana juga bisa mereka dapatkan di sini, bahkan yang mereka tidak dapatkan di sana, bisa mereka dapatkan di sini.

Tentu saja di dalam gereja kami ada jemaat yang tidak suka mengungkapkan emosinya. Jemaat yang seperti ini pun keinginannya dapat disalurkan, yaitu mereka dapat menghadiri Kebaktian Minggu yang tertib dan khidmat. Puji-pujian dalam Kebaktian Minggu dan Kebaktian Doa diiringi oleh piano dan organ. Saya kira kedua alat musik ini cukup untuk membuat suasana yang hidup tapi juga khidmat.

Setelah acara puji-pujian yang berlangsung kira-kira 20 menit, acara Kebaktian Doa dilanjutkan dengan pelayanan Firman Tuhan selama kurang lebih 30 menit. Setelah itu jika waktu memungkinkan, diberikan kesempatan kepada satu atau dua orang untuk bersaksi. Berhubung waktu yang sangat ketat, biasanya yang bersaksi dihubungi terlebih dahulu, dengan demikian waktu lebih dapat dikontrol dan kesaksian pun lebih bermutu. Setelah itu kami memakai waktu kira-kira 30 menit untuk berdoa. Sebetulnya hal di atas semua bukanlah hal yang baru, tetapi urapan Roh Kudus yang membuat semuanya itu menjadi hidup dan bergairah.



TIP #16: Tampilan Pasal untuk mengeksplorasi pasal; Tampilan Ayat untuk menganalisa ayat; Multi Ayat/Kutipan untuk menampilkan daftar ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA